Setelah Berantas Narkoba Kini Duterte Kerahkan Militer Filipina Untuk Hancurkan Abu Sayyaf

Setelah Berantas Narkoba Kini Duterte Kerahkan Militer Filipina Untuk Hancurkan Abu Sayyaf - Commando

C0MANDO.COM - FILIPINA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan kubu militer untuk menghancurkan Abu Sayyaf, kelompok militan yang kerap kali meluncurkan serangan dan menyandera warga asing dalam beberapa bulan terakhir, termasuk warga negara Indonesia. Duterte menilai, jika Abu Sayyaf tidak segera diberangus, maka Filipina berisiko "terkontaminasi" ISIS.

Setelah Berantas Narkoba Kini Duterte Kerahkan Militer Filipina Untuk Hancurkan Abu Sayyaf - Commando

Pemberontakan warga Muslim telah terjadi selama berpuluh tahun di wilayah selatan negara itu, meski kini terdapat sejumlah upaya menuju perdamaian. Namun, Abu Sayyaf tetap menjadi kelompok militan yang kerap kali meluncurkan serangan dan menyandera warga asing untuk mendapatkan uang tebusan.

"Hancurkan mereka, ini perintah," kata Duterte dalam pidatonya di hadapan para tentara di pangkalan militer di provinsi Zamboanga del Sur, Pulau Mindanao, Rabu (10/8), dikutip dari Reuters.

Duterte menggambarkan Abu Sayyaf sebagai kelompok teroris dan bandit yang kerap membunuh warga sipil tanpa alasan yang jelas, dan mengesampingkan proses negosiasi.

Tahun ini, Abu Sayyaf memenggal dua warga Kanada yang diculik dari sebuah resor wisata. Beberapa bulan lalu, mereka membebaskan 14 warga negara Indonesia dan sejumlah warga Malaysia setelah dikabarkan mendapatkan uang tebusan.

Juni lalu, rekaman video tersebar secara daring yang menunjukkan ISIS menerima sumpah setia yang diluncurkan Abu Sayyaf. Ini merupakan pengakuan resmi pertama dari ISIS terhadap militan di Asia Tenggara, menurut para pejabat kontraterorisme.

"[Kita] harus bertindak sekarang, atau Filipina berisiko terkontaminasi oleh penyakit ISIS", kata Duterte.

"Saya melihat masalah yang semakin meningkat, dalam tiga sampai tujuh tahun dari sekarang, kita akan memiliki masalah dengan ISIS," kata Duterte.

Presiden yang kerap kali melontarkan kalimat kontroversial ini berjanji akan memberikan peralatan modern kepada tentara untuk melawan Abu Sayyaf. Sejak menjabat lima bulan lalu, Duterte telah berkeliling ke sejumlah kamp militer. Ia berencana untuk merekrut 20 ribu tentara tambahan untuk membantu melindungi integritas wilayah negara itu.

"Kami ingin mengontrol semua daerah dan kami tidak ingin kehilangan wilayah," ujar Duterte.

Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan Filipina tetap memelihara aliansi dengan Amerika Serikat dalam memerangi berbagai kelompok militan, dan juga dalam sengketa maritim dengan China di Laut China Selatan.

Hingga kini, Abu Sayyaf masih menahan sejumlah sandera asing, termasuk 10 anak buah kapal WNI, dan sandera lainnya dari Norwegia, Belanda dan Malaysia.

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon