Ini Daftar Kerusakan Pasca Tsunami di Palu dan Donggala

Ini Daftar Kerusakan Pasca Tsunami di Palu dan Donggala 


Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), memakan korban jiwa. Menurut data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selain 48 orang tercatat meninggal dunia dan 356 luka-luka, terjadi berbagai kerusakan di wilayah tersebut, mulai dari kerusakan bangunan hingga fasilitas publik. Berikut data kerusakan sementara di Kota Palu dan Donggala menurut data BNPB.

1. Berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya. Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.

2. Pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura, ambruk. Baca juga: Ada Dua Penyebab Tsunami di Palu dan Donggala Menurut Para Ahli

3. Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura, Kota Palu, rata dengan tanah. Dilaporkan, di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang sedang terisi oleh tamu hotel yang menginap.

4. Arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, belum diketahui nasibnya.

5. Rumah Sakit Anutapura yang berlantai empat, di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, roboh.

6. Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur, roboh. Jembatan berwarna kuning yang menjadi ikon wisata Kota Palu roboh setelah diterjang gelombang tsunami.

7. Jalur trans Palu-Poso-Makassar tertutup longsor

8. Tujuh gardu induk PLN padam usai gempa mengguncang Sulawesi Tengah, khususnya di Palu dan Donggala. Saat ini, baru dua gardu induk yang bisa dihidupkan kembali.

9. Jaringan komunikasi di Donggala dan Palu terputus karena padamnya pasokan listrik PLN. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan.

10. Terjadi kerusakan di bangunan tower Bandara Mamuju, dan pergeseran tiang tower di Bandara Liwuk Bangai, namun masih berfungsi 8. Sejumlah pelabuhan mengalami kerusakan. Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, rusak paling parah.

Quay crane atau kran peti kemas yang biasanya digunakan untuk bongkar muat peti kemas roboh. Di Pelabuhan Wani, bangunan dan dermaga mengalami kerusakan. KM Sabuk Nusantara 39 terhempas tsunami ke daratan sejauh 70 meter dari dermaga. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, jumlah korban maupun kerusakan masih akan terus bertambah.
Ini Daftar Kerusakan Pasca Tsunami di Palu dan Donggala
Saat ini, pemerintah dan operator telekomunikasi masih berupaya memulihkan jaringan komunikasi untuk mendukung proses tanggap darurat bencana.(Kompas TV) "Kita bisa memperkirakan jumlah korban dan kerusakan masih akan terus bertambah," ujar Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018). Sejak gempa mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam. Tercatat, setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB.

Lanjutkan membaca artikel di bawah Video Pilihan Pasca-Gempa, 500-an Menara Pemancar di Sulteng Lumpuh Sementara itu, BNPB belum bisa menyampaikan jumlah korban terdampak gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala. Sebab, hingga saat ini listrik di wilayah tersebut masih padam sehingga menghambat komunikasi.

Fakta Gempa Donggala dan Tsunami Palu, dari Jenazah di Pantai hingga Bantuan Pemerintah

Fakta Gempa Donggala dan Tsunami Palu, dari Jenazah di Pantai hingga Bantuan Pemerintah 


Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 (sebelumnya disebutkan 7,7) mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) petang, juga menyebabkan tsunami. Menurut BMKG, tsunami itu terjadi setidaknya di tiga wilayah, yaitu Palu, Donggala, dan Mamuju.

Saksi mata melihat banyak jenazah berada diantara puing-puing bangunan di Pantai Talise, Kota Palu. Selain itu, sejumlah jenazah terlihat mengapung di laut.  Beberapa fakta di bawah ini merangkum tragedi kemanusiaan gempa di Donggala dan gempa beserta tsunami di Palu.

1. Karakter gempa Donggala menurut BMKG Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat jumpa pers di kantor BMKG Yogyakarta, Jumat (28/09/2018) Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan, karakter gempa di Donggala berbeda dengan gempa yang terjadi di Lombok, NTB.

Gempa di Donggala disebabkan pergeseran patahan atau sesar Palu-Koro, sedangkan di Lombok dipicu kenaikan patahan Flores. "Selama ini tidak ada gempa mencapai 7,4 SR di daerah itu. Kondiri itu justru menyebabkan adanya pengumpulan energi yang bisa memicu gempa lebih besar seperti yang telah terjadi hari ini," katanya pada hari Jumat malam (28/9/2018).

Sementara itu, dari hasil pantauan BMKG hingga pukul 20.00 WIB kemarin, telah terjadi 22 kali gempa susulan yang tercatat dengan magnitude terbesar M 6,3 dan terkecil M 2,9. Hingga Sabtu (29/9/2018) pagi, sudah terjadi 91 gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 7,4 pada Jumat (28/9/2018).

2. Saksi mata melihat mayat berserakan di pantai Warga berada di luar rumahnya pasca-gempa bumi di Kecamatan Sindue, Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Kejadian ini disertai tsunami hingga Palu, menyebabkan banyak bangunan rusak dan komunikasi terputus. Jumlah korban masih terus didata.

Nining (32), salah satu pengungsi dari Kelurahan Lolu Utara, mengatakan, telah melihat banyak mayat di pantai serta sebagian mengambang di laut, pada Sabtu pagi (29/9/2018). “Banyak mayat berserakan di pantai dan mengambang di permukaan laut,” kata Nining saat dihubungi Kompas.com di lokasi pengungsian gedung DPRD Kota Palu, Sabtu (29/9/2018).

Menurut Nining, jenazah-jenazah tersebut berada di antara puing-puing bangunan yang tersapu tsunami di Palu kemarin. Selain itu, akses jalan di sekitar pantai Talise juga mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Hingga saat ini, pemeritah berupaya segera melakukan proses evakuasi dan penanganan korban gempa. Baca Juga: Saksi Mata Sebut Banyak Korban Meninggal Dunia di Pantai Talise Palu 

3. Pasien rumah sakit memilih berada di halaman   Foto// Suasana Pasien Korban Gempa Dirawat Dihalaman RSUD Poso Jumat (28/9/2018)(MANSUR K103-15) Sebanyak 178 orang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, memilih mengindap di halaman rumah sakit sambil mendapatan perawatan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, hingga tengah malam rasa trauma dan ketakutan masih terus dirasakan oleh para pasien. Muhamad Farham (20), pasien patah kaki asal Desa Malei, Kabupaten Tojo Una-Una mengaku takut untuk kembali masuk ke ruangan perawatan akibat masih adanya gempa susulan. "Saya masih takut masuk kamar atau ruangan, lebih baik dirawat di halaman saja,kalau sudah betul-betul aman baru saya mau masuk," katanya. Baca Juga: Trauma Gempa,178 Pasien RSUD Poso Pilih Menginap di Halaman

4. Mensos minta Pemerintah Daerah segera terbitkan SK Tanggap Darurat Menteri Sosial RI Agus Gumiwang menyerahkan secara simbolis bantuan sosial yang diberikan untuk masyarakat Batam berupa bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kemudian bantuan sosial Disabilitas dan bantuan sosial Lanjut Usia sebesar Rp 212 juta bagi 106 keluarga.(KOMPAS.COM/ HADI MAULANA)

Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta pemerintah daerah Sulawesi Tenggara dalam hal ini Bupati Donggala dan Walikota Palu untuk segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat. “Segera keluarkan SK tanggap darurat sehingga kementerian atau lembaga bisa membantu penanganan bencana di sana," kata Agus dalam jumpa pers di Kantor Kemensos, Jakarta Selatan, yang dikutip dari Kompas TV, Sabtu (29/9/2018) dini hari.

"Dengan terbitnya SK tanggap darurat, bupati, dan Wali Kota bisa mengambil 100 ton stok beras di gudang Bulog yang dimiliki Kemensos," kata Agus. Baca Juga: Mensos Minta Bupati Donggala dan Walikota Palu Terbitkan SK Tanggap Darurat untuk Penanganan Bantuan 

5. Kemensos kirimkan bantuan   Sebuah bangunan pusat perbelanjaan yang roboh akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Kejadian ini disertai tsunami hingga Palu, menyebabkan banyak bangunan rusak dan komunikasi terputus.

Jumlah korban masih terus didata.(AFP PHOTO/BNPB/HANDOUT) Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita telah berkoordinasi dangan Panglima TNI untuk menyalurkan bantuan dan peralatan evakuasi ke Palu dan Donggala.

"Kami sudah lakukan identiifikasi sumber daya yang dimiliki Kementerian Sosial dan mengaktivasi sistem penanggulangan bencana bidang sosial. Baik bufferstock bantuan darurat, peralatan evakuasi, personel relawan Tagana, maupun kendaraan siaga bencana," kata Agus.

Bantuan yang dikirimkan adalah 1.000 kardus makanan cepat saji, 2.000 velbed, 25 tenda serbaguna, 3.000 tenda gulung, 2 paket perlengkapan dapur umum lapangana, 1.000 matras, dan 1.500 kasur. Baca Juga: Kementerian PUPR Terjunkan Tim Tanggap Darurat ke Palu dan Donggala 6. Pasukan evakuasi bergerak ke Donggala   Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto saat menggelar konferensi pers seusai rapat koordinasi penanganan bencana gempa bumi di Palu, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9/2018) dini hari. (Dok. Kemenko Polhukam)
Fakta Gempa Donggala dan Tsunami Palu, dari Jenazah di Pantai hingga Bantuan Pemerintah
Menkopolhukam Wiranto sudah memerintahkan tim evakuasi untuk membantu korban bencana gempa dan tsuanami di Donggala dan Palu. Tim evakuasi tersebut merupakan tim gabungan dari TNI, Kepolisian dan relawan. Tim akan bergerak melalui jalur darat karena hingga saat ini Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu masih belum bisa beroperasi. "Kami kerahkan dahulu pasukan yang dekat dengan daerah bencana seperti dari Gorontalo, Mamuju, Parigi, Makassar," kata Wiranto di Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

Dilansir dari Antara, pemerintah juga akan mengirimkan bantuan berupa makanan dan alat rumah tangga bagi para korban. Selain itu, telepon satelit akan disipakan untuk mengatasi masalah jaringan komunikasi. "Komunikasi masih terputus dari daerah. Seluler sedang berusaha kita pulihkan, tapi kita siapkan satelit," katanya.

Baca Juga: Bantuan dan 100 Relawan Mulai Dikirim ke Lokasi Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah 7. Perbaikan alat navigasi di Bandara Palu   Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (AirNav Indonesia) menutup aktivitas operasional bandara Palu dari Jumat (28/9/2018) pukul 19.26 WITA hingga Sabtu (29/9/2018) pukul 19.20 WITA dan telah diterbitkan dalam Notam (Notice to Airmen) Nomor H0737/18.

 beruntun yang mengguncang Donggala dan Palu telah mengakibatkan sebagian landasan di Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu rusak. Sisa landasan yang masih bisa dipergunakan hanya sepanjang 2.000 meter.

"Dari 2.500 meter panjang landasan pacu, 500 meter rusak karena gempa," kata Menkopolhukan Wiranto saat jumpa pers di Jakarta. Selain itu, peralatan navigasi di bandara tersebut juga rusak karena gempa. Hal itu membuat pesawat tidak bisa mendarat di Palu. Dikutip dari Antara, pasukan TNI dan SAR sedang bergerak dari Makassar menuju Palu untuk memperbaiki alat navigasi di bandara. 

"Alat navigasi akan dibawa pada pagi ini. Jadi, pukul 10.00 Wita sudah bisa didarati oleh pesawat Hercules," katanya. Baca juga: Menhub Bentuk Tim Cepat Tanggap untuk Penanganan Pasca-Gempa di Palu.

Ada Dua Penyebab Tsunami di Palu dan Donggala Menurut Para Ahli

Ada Dua Penyebab Tsunami di Palu dan Donggala Menurut Para Ahli 


Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), pukul 17.02 WIB. Pascagempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami. Meski peringatan dini dicabut pada pukul 17.37 WIB, tsunami diketahui melanda sejumlah wilayah, antara lain Palu, Donggala, Mamuju. 

Menurut analisis sementara dari para ahli tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dikutip oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami disebabkan oleh dua hal.

Pertama, di bagian Teluk Palu, tsunami disebabkan adanya longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter. Sedimen dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Palu belum terkonsolidasi kuat sehingga runtuh dan longsor saat gempa, dan memicu terjadinya tsunami.

"Hal ini terindikasi dari naik turunnya gelombang tsunami dan keruhnya air tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018). Sementara itu, di bagian luar dari Teluk Palu, tsunami disebabkan oleh gempa lokal. Pada tsunami di bagian luar Teluk Palu itu, gelombang tidak setinggi tsunami yang disebabkan longsoran sedimen dasar laut.
Ada Dua Penyebab Tsunami di Palu dan Donggala Menurut Para Ahli
"Tsunami di bagian luar Teluk Palu airnya lebih jernih," ujar Sutopo. Baca juga: Inilah Deretan Fakta yang Harus Anda Ketahui Tentang Tsunami Palu Sejak gempa mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam.

Tercatat, setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB. Lanjutkan membaca artikel di bawah Video Pilihan Menurut data BNPB, hingga pukul 10.00 WIB jumlah korban meninggal di Kota Palu sebanyak 48 orang.

Sedangkan jumlah korban luka-luka mencapai 356 orang, dan ribuan rumah rusak. Sementara itu, BNPB belum bisa menyampaikan jumlah korban terdampak gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala. Sebab, hingga saat ini listrik di wilayah tersebut masih padam sehingga menghambat komunikasi.

Jokowi: Saya Lahir 1961, PKI 1965, Masak Ada PKI Umur 4 Tahun

Jokowi: Saya Lahir 1961, PKI 1965, Masak Ada PKI Umur 4 Tahun


Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menepis kabar burung yang menyebut dia merupakan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). “Saya ini lahir tahun 1961. PKI itu ada tahun 1965. Saya berusia empat tahun ketika itu. Masak ada anggota PKI balita? Ini kan nggak bener," kata Jokowi dalam sambutan dalam penyerahan sertipikat untu rakyat di Lapangan RRI di Jalan Raya Bogor Kamis 27 September 2018.

Jokowi meminta agar tidak ada orang yang menyebarkan kabar bohong. "Tolong berkompetisi yang sehat dan janganlah saling fitnah dan menjelek-jelekkan satu sama lain. Itu tidak sesuai dengan nilai agama," kata Jokowi.

Baca Juga:
Mengenal 4 Tokoh penting yang bergerak cepat Tumpas PKI
Long March Siliwangi, Perjalanan Panjang Prajurit Divisi Siliwangi dari Yogyakarta ke Jawa Barat

Menurut Jokowi, bangsa Indonesia tidak boleh terpecah hanya karena perbedaan pada pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah. “Indonesia dikaruniai banyak perbedaan. Kita memiliki 17 ribu pulau, 514 kabupaten dan kota, 1.100 bahasa daerah, 34 provinsi, 714 suku bangsa. Kita memang kaya akan perbedan. Oleh karena itu jagalah ukhuwah islamiyah yang ada. Jaga tali persaudaraan dan persatuan," ujar Jokowi.

Keberagaman, kata Jokowi, merupakan aset bangsa dan warga negara diminta rukun serta tidak mudah menjatuhkan fitnah. Jokowi pun berpesan dalam memilih pemimpin agar melihat secara proporsional berdasarkan rekam jejak, visi misi, gagasan gagasan yang dibuat untuk memajukan bangsa.
Jokowi: Saya Lahir 1961, PKI 1965, Masak Ada PKI Umur 4 Tahun
Dalam sambutan itu Jokowi juga sempat menertawakan komentar-komentar di media sosial. Pembahasan yang dimaksud mengenai dirinya yang disebut sebagai presiden ndeso. "Ya memang saya ini wong ndeso. Saya dari desa. Mau diapakan lagi," kata Jokowi.

Baca Juga:
(SEJARAH) Bikin Trenyuh, Ketika Gaji Tentara Malaysia 20 x Gaji TNI!
Setelah Kopassus Presiden Lakukan Kunjungan ke Markas Paskhas - Commando

Jokowi mengatakan memilih bersabar menghadapi fitnah yang ditujukan kepada dia. "Ya saya sudah kebal. Sabar sabar saja tapi ingat ya ingat bagi penebar fitnah sudah jangan menyebar fitnah lagi," kata dia.

Mengenal 4 Tokoh penting yang bergerak cepat Tumpas PKI

Mengenal 4 Tokoh penting yang bergerak cepat Tumpas PKI


Gerakan PKI yang telah menculik para jenderal dan ingin mengkudeta pada akhirnya bisa ditumpas. Para pemimpin gerakan itu ditangkap atau ditembak mati. Ada beberapa tokoh penting di balik penumpasan PKI.


Tokoh-tokoh ini dengan cepat melumpuhkan PKI yang menghabisi banyak orang. Berikut tokoh-tokoh penting yang cepat lumpuhkan PKI:

1. Sarwo Edhie
Merdeka.com - Komandan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat), Sarwo Edhie ditunjuk untuk memimpin penumpasan PKI. Tak berpikir lama, Sarwo Edhie menyatakan kesiapannya menumpas para PKI. Terlebih lagi salah satu korban Gerakan 30 September 1965 teman dan pelindungnya di Angkatan Darat yaitu Jenderal Ahmad Yani.

Sarwo Edhie diberi tugas melenyapkan anggota PKI di lahan subur komunis di Jawa Tengah. Pada tahun 1989, sebelum kematiannya, Sarwo Edhie memberi pengakuan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahwa 3 juta orang tewas dalam pertumpahan darah ini.

Baca Juga:
Ketika Anggota TNI Gugur Dicangkul Underbouw PKI!
(Sejarah) inilah Rupa Tu-16 TNI AU, Pesawat Pengebom Paling Ditakuti Belanda!

2. Soeharto
Merdeka.com - Jenderal Soeharto, Panglima Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) menjadi tokoh penting dalam penumpasan PKI. Soeharto menggunakan empat tahap untuk menghabisi para PKI.

Pertama, diusahakan untuk menetralisir pasukan-pasukan yang masih mengambil stelling di sekitar Medan Merdeka. Kedua, Soeharto memerintahkan untuk menduduki kembali gedung Pusat Telekomunikasi dan RRI.

Ketiga, pada pukul 20.00 WIB Soeharto berbicara di depan radio, menjelaskan kepada seluruh Rakyat Indonesia apa yang telah terjadi dan menerangkan tindakan-tindakan apa yang telah diambil. Keempat, Soeharto mulai memberikan pukulan maut kepada komplotan G30S dengan merebut PAU Halim. Tugas itu dipercayakan kepada RPKAD dengan bantuan Yon 328 Para Kudjang/Siliwangi.
Mengenal 4 Tokoh penting yang bergerak cepat Tumpas PKI
3. AH Nasution
Merdeka.com - Kolonel AH Nasution memegang kendali atas penumpasan PKI. Saat itu dia menjabat sebagai Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI. Kepada Presiden Soekarno, dia memaparkan rencana operasi penumpasan pemberontakan PKI di Madiun.

Keseluruhan operasi penumpasan pemberontakan PKI Madiun itu hanya diberi waktu dua minggu. Prajurit tuntas mengemban tugas, hingga tertangkapnya semua pentolan PKI.

Baca Juga:
Pemberontakan PKI Madiun 1948 Dan Tokoh Tokohnya
Momen Mendebarkan ketika TNI Lindungi Markas PBB Dari Serangan Tank Prajurit Kongo 

4. M Jasin
Merdeka.com - M Jasin salah satu orang penting dalam penumpasan PKI. Pada tahun 1965, M Jasin sebagai Panglima Kodam Brawijaya menggelar operasi militer untuk menumpas PKI.

Juni 1968, Operasi Trisula mulai digelar. Kolonel Wintarmin diangkat sebagai komandan. Tentara menyisir kawasan hutan Blitar Selatan untuk mencari pemberontak. Banyak anggota PKI yang tertangkap. Operasi Trisula mencatat 33 tokoh PKI ditembak mati. Sementara 850 tokoh PKI bisa ditangkap selama tiga bulan.

Kata-Kata Terakhir Ade Irma Suryani Sebelum Tewas Pada Tragedi G30S/PKI

Kata-Kata Terakhir Ade Irma Suryani Sebelum Tewas Pada Tragedi G30S/PKI

Ada nama Ade Irma Suryani yang gugur selain para pahlawan revolusioner yang dikubur di Lubang Buaya pada tragedi G30S PKI tahun 1965 silam. Ade Irma Suryani adalah gadis kecil anak dari Jendral AH Nasution, tokoh yang menjadi incaran pada tragedi tersebut.

Gadis kecil itu tewas bersimbah darah dalam pelukan ibunya, Johanna Sunarti Nasution.

Dikutip dari Intisari Online(27/09/2018), anak sulung AH Nasution, Hendrianti Sahara Nasution menceritakan peristiwa kejam yang merenggut nyawa adiknya itu. Dalam wawancara yang disiarkan oleh Tv One, Hendrianti mengatakan sang adik tewas tertembak dari jarak dekat.

Hendrianti menggambarkan peristiwa berdarah itu di tempat kejadian, dikediaman AH Nasution yang telah dijadikan museum, di Menteng, Jakarta Pusat. Pada pukul 3.30 WIB dini hari, Jenderal AH Nasution dan Johanna terbangun dari tidur.

"Pukul 3.30 pagi, ibu saya dan ayah terbangun gara-gara nyamuk.

Terdengar pintu digerebek, ibu saya melihat pasukan Cakrabirawa masuk," kata Hendrianti. Menyadari hal tersebut, istri AH Nasution langsung menutup pintu.
Kata-Kata Terakhir Ade Irma Suryani Sebelum Tewas Pada Tragedi G30S/PKI
"Itu yang akan membunuh kamu sudah datang," kata Johanna kepada suaminya. Kemudian, pasukan Cakrabirawa menembaki pintu tersebut. "Lalu bapak (AH Nasution) bangun dan bilang biar saya hadapi, tapi ibu bilang jangan," kata Hendrianti.

Saat penyerbuan terjadi, Ade Irma Suryani bersama ayah dan ibunya. Johanna berusaha melindungi AH Nasution, ia menyerahkan Ade Irma Suryani kepada adik iparnya.

"Ibu bilang ke adik bapak, tolong pegang Irma, karena dia harus menyelamatkan bapak.

Sementara ibu beliau nangis lihat ayah ditembak," carita Hendrianti. Adik AH Nasution menuruti permintaan Johanna, ia menggendong Ade Irma Suryani. Namun, ia panik dan tak sengaja membuka pintu yang diberondong oleh pasukan Cakrabirawa.

"Langsung, (pasukan Cakrabirawa) menembak adik saya. Jaraknya segini (sambil menunjuk diorama tempat ditembaknya Ade Irma dalam jarak dekat)," katanya.

Peluru tersebut akhirnya menembus badan Ade Irma Suryani. "Adik saya ditembak, peluru masuk ke tangan tante saya, dan menembus ke badan adik saya," ujarnya. Setelah Ade Irma Suryani tertembak, pintu ditutup kembali oleh Johanna Nasution.

Ia langsung menggendong tubuh anaknya yang bersimbah darah, sambil mengantar AH Nasution utnuk menyelamatkan diri. Bahkan Hendrianti mengatkan darah versi asli lebih banyak dibandingkan yang ada di diorama.

Ternyata ada sekitar tiga peluru yang bersarang di punggung kecil Ade Irma Suryani. Mengutip dari halaman Facebook Museum of Jenderal Besar Dr AH Nasution, Hendrianti menjelaskan saat peritiwa itu terjadi usianya masih 13 tahun.

Saat rumahnya dikepung Cakrabirawa, ia tidur di kamar seberang kamar orangtuanya. Ia terbangun saat mendengar suara tembakan. Putri sulung AH nasution itu berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat dari jendela yang tingginya 2 meter.

"Sampai tulang kaki saya patah yang saya rasakan sakitnya sampai sekarang, paha kaki saya yang kanan penuh dengan pen penyambung tulang," ucapnya.

Sambil menahan rasa sakit, ia mencari ajudan. Ia kemudian bersembunyi di kamar ajudan dan diberi tahu keselamatan keluarganya sedang di ujung tanduk.

"Tak berapa lama terjadi ribut-ribut di ruang jaga dan ajudan pak NAs Lettu Czi Pierre Tendean diculik. Sampai pagi saya bersembunyi," katanya.

Setelah hari menjelang pagi, Johanna mencari Hendrianti sambil menggendong Ade Irma yang terluka. AH Nasution menyelamatkan diri dengan cara melompat pagar ke Kedubes Irak yang ada di sebelah.

Ia bersembunyi di belakang tong untuk menyelamarkan diri dari penculikan dan pembunuhan. Ade Irma dibawa ke RSPAD untuk diberikan pertolongan. Gadis kecil itu harus menjalani operasi beberapa kali.

Hendrianti yang tak kuasa melihat adiknya yang bersimbah darah hanya bisa menangis. "Adik saya bilang, 'Kakak jangan nangis, adik sehat'," katanya.

Selain menenangkan Hendrianti, Ade Irma juga bertanya kepada sang ibu. "Adik tanya ke ibu saya, 'Kenapa ayah mau dibunuh mama?" Kalimat tersebut diucapkan sebelum Ade Irma Suryani meninggal dunia.

Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit.

"Tanggal 6 Oktober adik saya dipanggil Allah. Saya sebagai manusia sudah memaafkan mereka tapi peristiwa ini tidak boleh dilupakan," ucapnya.

Partai Buruh di Inggris Siap Akui Palestina Negara Merdeka

Partai Buruh di Inggris Siap Akui Palestina Negara Merdeka


Ketua Partai Buruh, Jeremy Corbyn, akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka jika dia terpilih menjadi orang nomor satu di Inggris. Pernyataan itu disampaikan Corbyn dalam pidatonya di konferensi Partai Buruh dan langsung disambut gemuruh tepuk tangan.

Dikutip dari RT.com pada Kamis, 27 September 2018, Corbyn mengatakan partainya akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara karena ini adalah bagian dari solusi dua negara. Corbyn dalam pidatonya juga mengutuk pembunuhan masyarakat Palestina yang berunjuk rasa di Gaza dalam peringatan Pawai Kepulangan.

Demonstran yang tidak bersenjata dihujani tembakan oleh Pasukan Pertahanan Israel atau IDF. Unjuk rasa peringatan Pawai Kepulangan dilakukan selama enam pekan yang dimulai pada 30 Maret 2018.

"Partai kami bersatu mengutuk penembakan ratusan demonstran yang tidak bersenjata di Gaza oleh pasukan militer Israel dan diskriminasi yang dilakukan Israel dimasa lalu," kata Corbyn.

Ribuan umat Yahudi mengikuti ritual doa saat ziarah akbar dalam perayaan Paskah Yahudi di Tembok Ratapan, Kota Tua Yerusalem, 2 April 2018. REUTERS/Ronen Zvulun

Konflik sengketa wilayah Israel-Palestina kembali diselimuti ketegangan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan ini langsung diprotes secara luas oleh masyarakat Palestina dan dunia.
Partai Buruh di Inggris Siap Akui Palestina Negara Merdeka
Inggris saat ini dikuasai oleh Partai Konservatif. Di bawah pemerintahan Perdana Menteri, Theresa May, mendukung solusi dua negara untuk penyelesaian sengketa wilayah Israel-Palestina. May mengatakan pihaknya tidak setuju dengan keputusan kontroversi Trump yang akan memindahkan kantor kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Inggris pun tidak memiliki niat untuk mengekor langkah yang menciderai masyarakat Palestina. Inggris adalah satu dari 128 negara anggota PBB yang mengutuk keputusan Presiden Trump.

Rusia Kirim Rudal Pertahanan S-300 ke Suriah

Rusia Kirim Rudal Pertahanan S-300 ke Suriah

Rusia akan mendukung pertahanan udara Suriah. Keseriusan ini dibuktikan dengan rencana pengiriman rudal sistem pertahanan S-300 ke Suriah dalam tempo dua pekan ke depan. 
Rusia dalam keterangannya mengatakan pengiriman S-300 ditujukan untuk meningkatkan keamanan militer Rusia dan tidak ditujukan untuk melukai negara ketiga. Rusia juga akan menutup navigasi dan sistem satelit serta komunikasi operasional pesawat-pesawat tempur di wilayah timur Mediterania. 

“Kami telah mengambil keputusan untuk mengirimkan rudal sistem pertahanan S-300 ke Angkatan Bersenjata Suriah dalam waktu dua Minggu ini. Keputusan diambil oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin dan ini adalah salah satu langkah-langkah kami dalam merespon kondisi di Suriah,” kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Sebelumnya pada akhir pekan pesawat Rusia Il-20 yang sedang berada di wilayah udara Suriah, jatuh ditembak. Rusia menuduh Israel menembak pesawat dan mencegah pesawat jatuh di tempat yang aman. Kondisi ini mengancam rusaknya hubungan bilateral Rusia-Israel.

“Menurut informasi dari tim ahli militer kami, alas an dibalik penembakan pesawat adalah tindakan yang sudah direncanakan oleh pilot-pilot Israel yang sudah pasti akan menciderai hubungan kami,” kata juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov.
Rusia Kirim Rudal Pertahanan S-300 ke Suriah
Insiden penembakan pesawat Rusia Il-20 telah menewaskan 15 orang yang ada di dalam pesawat. Hal ini diduga kuat pemicu Rusia mengirimkan rudal sistem pertahanan S-300 ke Suriah. Angkatan Bersenjata Israel mengatakan penembakan secara membabi-buta yang dilakukan Angkatan Udara Suriah adalah penyebab jatuhnya pesawat.

Rusia Buktikan Jet Israel Kabur Gunakan Il-20 Sebagai Perisai

Rusia Buktikan Jet Israel Kabur Gunakan Il-20 Sebagai Perisai

Jakarta - Data yang diambil oleh radar sistem S-400 Rusia membuktikan bahwa jet Israel bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Rusia dan rudal Suriah mengubah jalurnya sesaat sebelum menghantam Il-20.

Data yang diperoleh dari sistem pertahanan udara S-400 yang dikerahkan di pangkalan udara Khmeimim Rusia di provinsi Latakia Suriah telah mengungkapkan bahwa rudal anti-udara Suriah, faktanya menargetkan jet F-16 Israel sebelum tiba-tiba mengubah jalur target dan akhirnya menghantam pesawat Rusia, seperti diungkapkan Kementerian Pertahanan Rusia selama konferensi pers, yang dilaporkan dari Russia Today, 25 September 2018.


Dari data radar detik-detik insiden 17 September, membuktikan bahwa jet Israel secara de facto menggunakan Il-20 yang berukuran lebih besar sebagai perisai, ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov. Menurut data itu, setidaknya satu jet Israel terbang di ketinggian 10.000 meter, dan mengalihkan target rudal dengan pesawat Rusia.

Juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, memaparkan rincian data radar selama insiden penambakan pesawat Il-20. [Kementerian Pertahan Rusia via Sputniknews]
Rusia Buktikan Jet Israel Kabur Gunakan Il-20 Sebagai Perisai
"Gambar-gambar radar menunjukkan arah terbang rudal S-200 yang diluncurkan oleh sistem pertahanan udara Suriah, serta lokasi pesawat Rusia dan Israel. Itu cukup jelas bahwa rudal itu menargetkan jet Israel," tegas Konashenkov.

Namun rudal tiba-tiba berubah arah dan mengunci target dengan obyek radar yang lebih besar dan kecepatan lebih lambat, yang merupakan pesawat pengintai Rusia yang datang untuk mendarat. Jet Israel, yang secara efektif menggunakan pesawat Rusia Il-20 sebagai perisai dari serangan itu, kemudian juga secara tiba-tiba mengubah ketinggian dan arah penerbangannya.


Pesawat Israel kemudian melanjutkan untuk berpatroli di daerah di lepas pantai Suriah, yang ditunjukan oleh radar, meskipun Israel menyanggahnya dan mengatakan bahwa pesawat mereka telah kembali ke wilayah udara Israel pada saat insiden itu terjadi.

Juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, memaparkan rincian data radar selama insiden penambakan pesawat Il-20. [Kementerian Pertahan Rusia via Sputniknews]

"Data hari ini tidak hanya menunjukkan tetapi membuktikan bahwa kesalahan atas tragis pesawat Rusia Il-20 sepenuhnya terletak pada Angkatan Udara Israel. klaim Israel yang mengatakan tidak terlibat dalam tragedi ini yang menewaskan 15 orang prajurit Rusia adalah bohong," tambahnya.

Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia menyajikan detik-detik penembakan Il-20. Angkatan Udara Israel memberi pihak Rusia kurang dari satu menit peringatan sebelum serangan udara mereka, namun ini tidak memebri waktu untuk manuver keselamatan. Selain itu, Israel salah informasi tentang lokasi target mereka kepada Rusia.

Israel menyatakan belasungkawa kepada Rusia atas tragedi itu tetapi berulang kali membantah tanggung jawab sementara menyalahkan Suriah. Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Tel Aviv siap untuk menyediakan Rusia dengan semua informasi yang diperlukan untuk memfasilitasi penyelidikan, mengklaim bahwa Suriah bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Rusia, seperti dilansir dari Sputniknews.

Menyusul insiden itu, Rusia memutuskan untuk memasok sistem pertahanan udara S-300 kepada militer Suriah. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan juga akan memberikan pengacau satelit navigasi Rusia, radar on-board dan sistem komunikasi di atas perairan Laut Mediterania kepada militer Suriah.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut langkah itu kepada PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai langkah memadai, yang ditujukan untuk mencegah ancaman potensial terhadap kehidupan personel Rusia yang dikerahkan di Suriah.

Kerajaan Medang Kahuripan di Madiun

Kerajaan Medang Kahuripan di Madiun



Pada abad ke-8 M wilayah Madiun berada di bawah pemerintahan Mataram Kuno dengan penguasa Dinasti Sanjaya yang berpusat di sekitar Jogjakarta sekarang, tidak lepas dari politik dan perebutan kekuasaan maka pusat pemerintahan kerajaan Mataram Kuno berpindah beberapa kali dan sampai akhirnya pusat pemerintahan pada abad ke -10 pindah ke Jawa Timur kemudian disebut  kerajaan Medang yang merupakan dinasti Isyana sebagai penerus Dinasti Sanjaya dan Syailendra.

Raja Medang terakhir adalah Sri Maharaja Teguh Darmawangsa  Anantawikrama Tunggadewa, wilayah barat  kerajaan Medang berbatasan dengan Kerajaan Wurawuri / Worawari  yang pusat kerajaannya  kemungkinan di daerah Cepu  Jawa Tengah. Hubungan Medang dan Wurawuri memanas sejak Kerajaan Wurawuri berhubungan erat dengan Kerajaan Sriwijaya untuk merebut selat Malaka  sebagai jalur  perdagangan.

Persaingan memuncak, Prabu Darmawangsa mengirim pasukan untuk menduduki Malaka tahun 990-992 M. Dalam perseteruan tersebut, Madiun punya arti penting, sungai Madiun dijadikan sebagai lalu-lintas perdagangan dan militer. Winangga ( Kelurahan Winongo) dijadikan  sebagai pelabuhan biduk.

Dalam bidang pertanian Prabu Darmawangsa menuliskan perundang-undangan tentang Tata air pertanian pada salah satu batu di Prasasti Sendang Kamal dengan Bahasa Kawi yang berisi kutipan Kitab Shiwasana yaitu  Kitab UU Hukum yang mengatur kehidupan bernegara dan masyarakat menurut ajaran Hindhu Syiwaise yaitu kita harus taat Tri Darma bhakti : Kita wajib berbakti pada Siwa, Negara dan masyarakat termasuk keluarga.

Pusat pemerintahan Prabu Darmawangsa berada di Wwatan kemungkinan Wwatan berada di wilayah Maospati Madiun. Pada saat pesta pernikahan putri Prabu Darmawangsa dengan Airlangga, tiba-tiba kota wwatan diserang oleh pasukan Wurawuri yang berasal dari Lwaram ( Mungkin sekarang Desa Ngloram, Cepu, Kab. Blora )  peristiwa ini tercatat dalam Prasasti Pucangan.

Prabu Darmawangsa Teguh tewas dan Airlangga berhasil melarikan diri ke Wonogiri ditemani Mpu Narotama, setelah tiga tahun dalam pelarian Airlangga membangun kembali Kerajaan Medang  di Watan Mas (dekat Gunung Penanggungan). Airlangga naik tahta untuk melanjutkan wangsa Isyana di Jawa Timur tahun 1009 M.

Setelah melakukan penaklukan-penaklukan semua daerah  diantaranya Raja Hasin dari (?), Raja Wisnuprabawa dari Wuratan, Raja Wijayawarma dari Wengker (Ponorogo), Raja Panuda dari Lewa, Raja Putri dari Wilayah Tulungagung dan pada tahun 1032 Prabu Airlangga menaklukan Raja Wurawari serta menumpas pemberontakan Wijayawarma Raja Wengker. Wilayah kekuasaan Prabu Airlangga membentang dari Pasuruan Timur sampai wilayah Madiun dan membangun istana baru di daerah Sidoarjo bernama Kerajaan Kahuripan.

Ditantang Gatot Nurmantyo Nobar Film G30S/ PKI, Ini Kata Panglima TNI

Ditantang Gatot Nurmantyo Nobar Film G30S/ PKI, Ini Kata Panglima TNI

 Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akhirnya menjawab tantangan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal nonton bersama film G30S PKI. Diketahui, pada masa kepemimpinan Gatot, film tersebut diputar dan disaksikan bersama di seluruh Indonesia.


Berbeda dengan Gatot, Hadi mengatakan tidak mewajibkan menonton bersama film tersebut. "Menonton bersama itu hak seluruh warga negara, bukan hanya hari ini, hari esok atau sekarang, silahkan semuanya bisa nonton," ujar Hadi yang ditayangkan tvOne, Kamis, 27 September 2018.

Hadi menjelaskan, jika film tersebut merupakan bagian sejarah yang tidak bisa dilupakan. "Ideologi komunis harus benar-benar kita tolak untuk tidak bisa masuk ke negeri Pancasila ini, sehingga generasi muda harus benar-benar tahu,"ucap Hadi.


Seperti diketahui, Gatot menantang Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono untuk memerintahkan prajuritnya nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI. 
Ditantang Gatot Nurmantyo Nobar Film G30S/ PKI, Ini Kata Panglima TNI

"Kalau KSAD tdk berani memerintahkan nonton bareng film G-30S/PKI, bgaimana mau mimpin prajurit pemberani & jagoan2 spt Kostrad, Kopassus, & semua prajurit TNI AD. Kok KSAD-nya penakut... ya sudah pantas lepas pangkat. Ingat! Tdk ada hukuman mati utk perintah nonton bareng,...," tulis Gatot di akun Twitternya @Nurmantyo_Gatot dikutip VIVA.

Gatot meminta KSAD tidak takut untuk perintahkan anak buahnya nobar film G30S/PKI. Kata Gatot, paling-paling jika dilarang pimpinan konsekuensinya dicopot dari jabatannya.

Di luar itu, Gatot mengingatkan bahwa prajurit TNI AD adalah prajurit pemberani dan super nekat, tak pantas dipimpin oleh pemimpin penakut.

Rayakan HUT ke 73, TNI gelar pameran alutsista di Monas

Rayakan HUT ke 73, TNI gelar pameran alutsista di Monas

Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan merayakan hari jadinya yang ke 73 pada tanggal 5 Oktober mendatang. Sebagai salah satu perayaan, akan digelar pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (alutsista) kompleks Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.


Pameran alutsista akan digelar mulai Kamis (27/9) hingga Sabtu (29/9) mendatang. Kapendam Jaya Kolonel Kristomei Sianturi mengatakan, ada beberapa Alutsista yang akan dipamerkan. Salah satunya adalah Tank Leopard.

Rayakan HUT ke 73, TNI gelar pameran alutsista di Monas
"Semua alutsista TNI, yang bisa dipamerin akan dipamerin. Ada Anoa, Komodo, jadi semua alutsista yang ada, .(Tank Leopard) Setahu saya, saya belum memastikan, tapi harusnya dipamerkan, soalnya ketua panitia Askop Kodam Jaya, dan masih rapat di sana," kata ditemui di sela acarasilaturahmi ratusan Veteran atau Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Balai Sudirman, Rabu (26/9).

Untuk menyukseskan acara itu, TNI akan bekerja sama dengan Polri dalam hal pengamanan. Terkait jumlah personel, Kristomei mengaku tengah disusun oleh panitia.

"Itu sedang disusun, di Posko Kodam Jaya di Monas untuk mendiskusikan stand-standnya. Semuanya, untuk pengamanan kerjasama dengan kepolisian," ujarnya.

Dia menambahkan, di usia ke 73 diharapkan TNI akan disegani oleh negara-negara lain.

"Harapannya TNI menjadi salah satu kekuatan militer yang handal dan disegani di dunia serta dicintai rakyat sesuai jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, tentara profesional," jelas dia. [lia]

Waduh .. Farhat Abbas : Tak Pilih Jokowi di Pilpres 2019 Bakal Masuk Neraka!

Waduh .. Farhat Abbas : Tak Pilih Jokowi di Pilpres 2019 Bakal Masuk Neraka!


FARHAT Abbas terus melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversi sejak dipercaya menjadi salah satu juru bicara pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Terbaru Farhat mengungkapkan jika Jokowi adalah presiden yang bakal menuntun Indonesia masuk surga.

Sebaliknya bagi mereka yang tak memilih jokowi justru bakal masuk neraka.

"Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga !


Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi !

Bakal Masuk Neraka ! ( jubir-Indonesia)," tulis farhat di akun instagramnya @farhatabbastv226.

Sontak unggahan ini memantik reaksi dari warganet.

Dominan netter mengecam pernyataan farhat itu.

zakialatas26Gilaaaa2 udah kaya isis, Yg gk ikut kereka MASUK NERAKA!!! Hebaat amat lu bas bisa tau surga Nerakanya org

jokowi_youngHahahahaa .... aduuh udah keblingerr nih ... ngejilat nya yg santun donk nyettt ... surga lu bawa2 ... kasian si @jokowi yg beginian disuruh ngebacot jd jubir .... suruh jd tukang kebun di istana aj si farhat p*ler mah

putry_iduyMasuk Syurga Apa Enggaknya..Tergantung amal, ibadah Seseorang...Bukan Begituh

aldy_aprilianSehat mas?, setau gw yg nentuin masuk surga apa neraka nya itu amalan selago hidup dah, buka nya hasil coblos si anu.

Ungkap beda perilaku Jokowi dengan Sandiaga Uno saat ke rumah istri Gus Dur

Pada postingan lainnya Farhat Abbas mngungkapkan bedanya antara Jokowi dengan Sandiaga Uno saat ke rumah istri Gus Dur.

Menurut farhat saat bertamu ke rumah istri almarhum Gus Dur,  jokowi menyantap bubur yang disediakan tuan rumah untuk menghormati.

Sementara Sandiaga Uno, kata farhat, tak menyantap tempe yang disediakan tuan rumah dengan alasan sedang berpuasa.

Menurut farhat seharusnya Sandi menghormati pemilik rumah.

"Puasa yg baik adalah puasa Menahan hausa nafsu jabatan," sindir Farhat.

Farhat jadi Jubir, ayahnya dapat bintang kehormatan dari Jokowi

Pengacara kondang, Farhat Abbas, diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi juru bicara untuk melawan kritikan kubu oposisi, Fadli Zon.

Farhat Abbas menyatakan hal tersebut di sela kegiatan pembekalan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo dan Maruf, di Jakarta, Senin (13/8/2018) lalu.

"Saya disiapkan partai untuk menghadapi kritik dari Fadli Zon," ujar bakal calon legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, seperti dikutip TribunWow dari Kompas.com.

 Sebagai juru bicara TKN Jokowi-Maruf, Farhat berupaya untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Jokowi-Maruf.
Farhat mengaku siap meluruskan pandangan-pandangan yang tidak benar, yang bisa menyerang Jokowi.

Kalau ada pihak-pihak yang berpandangan kurang lurus, saya siap untuk meluruskannya," ucapnya.

Farhat melihat, pemerintahan Presiden Joko Widodo banyak memiliki keberhasilan dalam pembangunan, namun sering muncul kritik yang elementer dan mendiskreditkan pemerintah.

Farhat Abbas juga menyatakan siap untuk menghadapi kritikan-kritikan yang dilontarkan oleh Fadli Zon.

Usai mendapat kepastian jadi Jubir, Farhat Abbas kembali mendapat kabar gembira.
Waduh .. Farhat Abbas : Tak Pilih Jokowi di Pilpres 2019 Bakal Masuk Neraka!
Hari ini Rabu (15/8/2018), ayahnya Abbas Saiddiundang ke istana negara.

Abbas Said yang merupakan Wakil Ketua Komisi Yudisial 2013-2015 mendapat Bintang Mahaputera Nararyadari Presiden Jokowi.

Penganugrahan ini merupakan tanda kehormatan terhadap tokoh yang dianggap berjasa bagi Indonesia di bidangnya masing-masing.

Ada lima kategori tanda kehormatan yang diberikan Jokowi yakni Bintang Mahaputra Utama, Bintang Mahaputra Nararya, Bintang Jasa Pratama, Bintang Jasa Nararya dan Bintang Budaya Parama Dharma. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hadir dalam acara itu.

 Selain itu sejumlah menteri dan pejabat juga hadir seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menko Polhukam Wiranto, Menteri KKP Susi Pudjiastuti dan Menhan Ryamizard Ryacudu.

pemberian bintang kehormatan di istana negara (Tribunnews)
Berikut nama tokoh yang mendapatkan tanda kehormatan dari Jokowi:

1. Bintang Mahaputra Utama:

-Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Anggota DPD RI periode 2009-2014 dan 2014-2017

2. Bintang Mahaputera Nararya:

- Dato Sri Tahir, Founder dan CEO Mayapada - Abbas Said, Wakil Ketua Komisi Yudisial 2013-2015 - Abdul Haris Semendawai, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban 2008-2018

3. Bintang Jasa Pratama: -

Sumarsono, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri

4. Bintang Jasa Nararya:

- Khairul Alam, Karoum Kemenkopolhukam

5. Bintang Budaya Parama Dharma:

- Almarhum R.J. Katamsi, seniman - R.M Soedarsono, seniman

Profil Abbas Said

Dr. H. Abbas Said, S. H., M. H. lahir di Kolaka, Sulawesi Tenggara, 3 April 1944

Karier hakim sudah dijalaninya ayah tujuh anak di berbagai daerah sejak tahun 1966 hingga menjadi hakim agung tahun 2004. Jabatan sebagai hakim agung diembannya hingga menduduki jabatan sebagai Anggota Komisi Yudisial periode 2010-2015.

Ketua Bidang Pencegahan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Yudisial yang naik menjadi Wakil Ketua Komisi Yudisial ini meniti karier dari bawah sebagai acting hakim dengan tugas sebagai panitera penganti sejak setelah lulus dari Sekolah Jaksa dan Hakim Negara tahun 1965.

Dengan demikian, hingga menduduki jabatan sebagai hakim agung, ia sudah 45 tahun menjadi bagian dari peradilan di Indonesia untuk mengabdikan hidupnya untuk keadilan dan kebenaran.

Semangat untuk melanjutkan pendidikan juga tidak pernah pudar dari mantan Ketua Pengadilan Tinggi Riau ini.

Di sela-sela waktu bekerja sebagai acting hakim dan hakim, menyempatkan menyelesaikan kuliah Strata 1 pada tahun 1969 dan Strata 2 pada tahun 2008.

Bahkan, saat ini tercatat sebagai salah satu mahasiswa aktif progam Doktoral Pasca Sarjana Universitas Padjajaran.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Farhat Abbas: Yang Pilih Jokowi Masuk Surga, Yang Gak Pilih Bakal Masuk Neraka!

Ribuan e-KTP warga Kabupaten Serang ditemukan di kebun bambu

Ribuan e-KTP warga Kabupaten Serang ditemukan di kebun bambu

Tercecernya ribuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik kembali terjadi. kali ini ditemukan di kebun bambu di Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Ribuan KTP ditemukan dalam sebuah kardus dan terbungkus karung itu, diterbitkan oleh Disdukcapil Pemkab Serang.

Berdasarkan informasi dihimpun, ribuan KTP elektronik itu tersimpan dalam sebuah dus dan karung. Kapolsek Cikande, Kompol Kosasih saat dihubungi membenarkan hal tersebut. Dia mengungkapkan, ribuan keping KTP itu ditemukan oleh seorang warga pada Senin (10/9) kemarin. Ribuan KTP itu diduga sengaja dibuang di lokasi penemuan.

"Iya, barang bukti KTP itu sudah dibawa oleh pihak Kodim dan pegawai Disdukcapil Pemkab Serang,"ujar Kapolsek Cikande, Selasa (11/9).

Ribuan e-KTP warga Kabupaten Serang ditemukan di kebun bambu


Kapolsek mengatakan, ribuan KTP tersebut merupakan KTP elektronik berblangko Kabupaten Serang. "Yang kita ketahui Itu KTP Kabupaten Serang,"ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Disdukcapil Kabupaten Serang terkait penemuan ribuan KTP tersebut. [noe]

Aparat Amankan Ribuan KTP Tercecer di Serang

Aparat Amankan Ribuan KTP Tercecer di Serang

Ribuan lembar KTP yang terbungkus dalam kardus dan karung ditemukan di lahan kosong di Kampung Banjarsari, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

"Iya, tapi sekarang KTP nya udah di amankan di Kodim Serang," kata Kapolsek Cikande Kompol Kosasih melalui sambungan telepon, Selasa (11/09).

Lihat juga: Ratusan e-KTP Tercecer di Bogor, Mendagri Duga Ada Sabotase
Sebanyak 2.910 keping KTP yang terbungkus di dalam kardus itu ditemukan pada Minggu (9/9). Namun Kosasih tidak memberi keterangan lebih lanjut apakah KTP itu termasuk berjenis elektronik (e-KTP) atau bukan.

Selain ribuan KTP, di tempat yang sama juga ditemukan sembilan Kartu Keluarga (KK). Kosasih belum mengetahui pihak yang membuang dokumen tersebut.

Lihat juga: KPU Sebut Peluang Salahgunakan e-KTP Rusak Sangat Kecil
"Mungkin itu arsip dibakar, sudah tidak berlaku dan KK lama. Penemuannya dua hari lalu," sambung AKP Dadang, Kanitreskrim Polsek Cikande.

Terpisah, Camat Cikande Mochamad Agus mengaku belum mengetahui secara pasti temuan KTP di lahan kosong itu.

Dia mengaku sedang mengonfirmasi kabar itu ke Disdukcapil Kabupaten Serang.

"Saya juga tahu dari wartawan ini, belum tahu jelasnya seperti apa. Karena saya masih di luar kota sejak kemarin. Mungkin coba tanyakan ke Disdukcapil Kabupaten Serang," kata dia.

(yan/arh)

Warga Serang Temukan 2.800 e-KTP di Semak Belukar

Warga Serang Temukan 2.800 e-KTP di Semak Belukar


Jakarta - Warga Cikande, Kabupaten Serang, menemukan 2.800 KTP elektronik yang tercecer di semak belukar. Kepingan e-KTP ditemukan dalam sebuah kardus.

"Ada sekitar 2.800. Ditemukan warga, kemudian diserahkan ke Koramil karena lokasinya dekat kantor Koramil," kata Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan saat dimintai konfirmasi di Serang, Banten, Selasa (11/9/2018).

Begitu ditemukan, Indra mengatakan, ribuan KTP itu langsung dibawa ke kantor Makodim 0602/Serang. Di situ dilakukan pertemuan antara Dandim, Kapolres, dan Dukcapil. KTP tersebut, menurutnya, diakui milik Pemkab Serang.
Warga Serang Temukan 2.800 e-KTP di Semak Belukar
"Barang milik Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil)," ujarnya.

Ia melanjutkan, setelah ini ada rilis resmi dari pihak pemda Serang terkait adanya penemuan KTP tersebut.

"Satu pintu nanti, langsung ada rilis dari pihak pemda," ujarnya.
(gbr/rvk)

Suasana Sedih dan Haru Warnai Perpisahan Satgas 313 Kostrad dengan Warga Perbatasan Papua

Suasana Sedih dan Haru Warnai Perpisahan Satgas 313 Kostrad dengan Warga Perbatasan Papua


BOVEN DIGOEL, tniad.mil.id – Sejak 3 hari yang lalu, Radio Asiki Papua dalam siarannya telah menginformasikan tentang kegiatan malam perpisahan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 323/Buaya Putih (BP) Kostrad selaku pasukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) negara Republik Indonesia (RI) dan Papua Nugini (PNG), yang akan kembali ke pangkalan/markasnya di Banjar, Jawa Barat (Jabar).

Akhirnya, tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Pada Minggu (9/9/2018), acara perpisahan digelar oleh keluarga besar Satgas Raider 323 Kostrad di Gedung Olah Raga (GOR) Asiki, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, yang dihadiri oleh Muspida Kabupaten Boven Digoel, Tripidis Distrik Jair, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, insan pendidikan, insan media setempat, dan warga masyarakat Boven Digoel, Papua.

Acara perpisahan diawali dengan sambutan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Boven Digoel, Chaerul Anwar, S. T., yang datang bersama istri.

Dalam sambutannya, Wabup Boven Digoel tersebut mengatakan, atas nama pemerintah, pribadi, dan masyarakat Kabupaten Boven Digoel, ia menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas dedikasi yang telah ditunjukkan para prajurit Yonif Raider 323 Kostrad selama menjalani tugas sebagai Satgas Pamtas di Tanah Papua, khususnya di wilayah Boven Digoel.

“Malam ini bukanlah sebuah perpisahan, melainkan suatu acara untuk mengantar para prajurit yang sudah mengabdi selama sembilan bulan untuk kembali ke satuannya dan siap melaksanakan tugas pengabdian selanjutnya,” ujar Chaerul.

“Satgas 323 Kostrad adalah salah satu satuan terbaik dalam melaksanakan tugasnya, menurut penilaian pemerintah daerah sendiri,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Lodevikus Benggian, salah seorang tetua adat Suku Mandobo saat diminta untuk memberikan kesan dan pesan, mengatakan sangat terharu dan terkesan atas keberadaan para prajurit TNI ditengah-tengah warganya, yang telah banyak membantu dan memberi manfaat bagi masyarakat.

“Saya sangat terharu dengan segala kegiatan yang telah dilakukan oleh anak-anak saya Kostrad 323. Belum pernah saya merasa sedekat ini dengan satuan yang bertugas,” ucapnya lirih sambil menitikkan air mata.

“Bapak Danyon tidak sungkan mendatangi keluarga-keluarga kami yang ada di pelosok kampung, meskipun hanya melalui undangan lisan,” ujar Lodevikus, yang semakin menambah haru suasana.

Mengakhiri rangkaian sambutan, Komandan Satgas (Dansatgas) Yonif Raider 323, Letkol Inf Agust Jovan Latuconsina, M. Si. (Han) menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bentuk dukungan, bantuan, dan kerja sama dari unsur pemerintahan maupun warga masyarakat Boven Digoel, selama pasukannya bertugas menjaga wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Segala hal yang kami lakukan di Tanah Papua ini, meskipun belum banyak namun merupakan bagian dari pengabdian seorang prajurit, dan semua pengabdian ini akan kami kenang sebagai perjalanan indah dalam sejarah batalyon kami,” ujar Agust Jovan.

Selain itu, ia juga memohon doa restu dari seluruh warga Boven Digoel agar prajurit Yonif Raider 323 Kostrad dapat kembali ke pangkalannya dalam kondisi aman dan dapat bertemu keluarga tercinta.
Suasana Sedih dan Haru Warnai Perpisahan Satgas 313 Kostrad dengan Warga Perbatasan Papua
Terakhir, Agust menyampaikan pesannya kepada seluruh warga masyarakat Boven Digoel agar tetap dapat menjaga keutuhan NKRI, kedamaian dalam kebhinekaan, dan mendukung program pemerintah demi kesejahteraan bangsa Indonesia.

“Malam ini bukan akhir dari segala pertemuan kita, saya membuka lebar-lebar kesempatan untuk tetap berkomunikasi walaupun kami sudah berada di tempat lain,” ucap Agust mengakhiri sambutannya.

Pada acara malam itu, Satgas 323 Kostrad memberikan piagam penghargaan kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama dalam mendukung setiap program kegiatan yang dilakukan selama Satgas Pamtas 323 Kostrad bertugas, seperti Pemda Kabupaten Boven Digoel, unsur kesehatan, pendidikan, kemasyarakatan, pemuda, agama, maupun perusahaan yang beroperasi disana.

Suasana haru biru pun pecah ketika Dansatgas 323 Kostrad menampilkan kolaborasi puisi dan lagu perpisahan sebelum menutup acara. Para tamu undangan pun berbondong-bondong menyalami satu per satu prajurit yang ada di ruangan. Isak tangis haru pun sontak terdengar dalam ruangan, bercampur dengan irama nyanyian lagu ‘Kemesraan’ yang mengiringi acara berpamitan tersebut.

Pemberontakan PKI Madiun 1948 Dan Tokoh Tokohnya

Pemberontakan PKI Madiun 1948 Dan Tokoh Tokohnya



Harian Sejarah - Selain Partai Nasional Indonesia (PNI), PKI merupakan partai politik pertama yang didirikan sesudah proklamasi. Meski demikian, PKI bukanlah partai baru, karena telah ada sejak jaman pergerakan nasional sebelum dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda akibat memberontak pada tahun 1926.
Simpatisan Komunis diamankan Tentara pasca Peristiwa Madiun 1948. Foto: Pinterest
Simpatisan Komunis diamankan Tentara pasca Peristiwa Madiun 1948. Foto: Pinterest


Sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung pemerintah, yang kebetulan memang dikuasai oleh golongan kiri.

Namun ketika golongan kiri terlempar dari pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi dan bergabung dengan partai serta organisasi kiri lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang didirikan Amir Syarifuddin pada bulan Februari 1948. Pada awal September 1948 pimpinan PKI dipegang Muso. Ia membawa PKI ke dalam pemberontakan bersenjata yang dicetuskan di Madiun pada tanggal 18 September 1948.


Mengapa PKI memberontak? Alasan utamanya tentu bersifat ideologis, dimana mereka memiliki cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Berbagai upaya dilakukan oleh PKI untuk meraih kekuasaan. Di bawah pimpinan Musso, PKI berhasil menarik partai dan organisasi kiri dalam FDR bergabung ke dalam PKI.

Baca Juga:
Jenderal Amerika Kaget saat Masuk Markas Marinir Cilandak, 'Sambutan' Ekstrem Peluru Tajam
Presiden Pakistan : Kalau tidak ada prajurit Indonesia mungkin Pakistan sudah tidak ada


Partai ini lalu mendorong dilakukannya berbagai demonstrasi dan pemogokan kaum buruh dan petani. Sebagian kekuatan-kekuatan bersenjata juga berhasil masuk dalam pengaruh mereka. Muso juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengecam pemerintah dan membahayakan strategi diplomasi Indonesia melawan Belanda yang ditengahi Amerika Serikat (AS). Pernyataan Muso lebih menunjukkan keberpihakannya pada Uni Sovyet yang komunis. Padahal saat itu AS dan Uni Sovyet tengah mengalami Perang Dingin.

Muso dalang Peristiwa Madiun 1948. Foto: Pinterest
Muso dalang Peristiwa Madiun 1948. Foto: Pinterest
Pemerintah Indonesia  telah  melakukan upaya-upaya diplomasi dengan Muso,  bahkan sampai mengikutsertakan tokoh-tokoh kiri yang lain, yaitu Tan Malaka, untuk meredam gerak ofensif PKI Muso. Namun kondisi politik sudah terlampau panas, sehingga pada pertengahan September 1948, pertempuran antara kekuatan-kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI  mulai meletus.

See Also:
Peristiwa Madiun 1948, Sejarah Kebiadaban PKI Terhadap Ulama
Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun 1948 Beserta Sejarahnya

PKI dan kelompok pendukungnya kemudian memusatkan diri di Madiun. Muso pun kemudian pada tanggal 18 September 1948 memproklamirkan Republik Soviet Indonesia.

Presiden Soekarno segera bereaksi, dan berpidato di RRI Yogjakarta :


“…Saudara-saudara ! camkan benar apa artinja itu : Negara Republik Indonesia jang kita tjintai, hendak direbut oleh PKI Muso. Kemarin pagi PKI Muso, mengadakan coup, mengadakan perampasan kekuasaan di Madiun dan mendirikan di sana suatu pemerintahan Sovyet, di bawah pimpinan Muso. Perampasan ini mereka pandang sebagai permulaan untuk merebut seluruh Pemerintahan Republik Indonesia.

…Saudara-saudara, camkanlah benar-benar apa artinja jang telah terdjadi itu. Negara Republik Indonesia hendak direbut oleh PKI Muso !

Rakjat jang kutjinta ! Atas nama perdjuangan untuk Indonesia Merdeka, aku berseru kepadamu : “Pada saat jang begini genting, dimana engkau dan kita sekalian mengalami percobaan jang sebesar-besarnja dalam menentukan nasib kita sendiri, bagimu adalah pilihan antara dua : ikut Muso dengan PKI-nja jang akan membawa bangkrutnja cita-cita Indonesia Merdeka, atau ikut Soekarno-Hatta, jang Insya Allah dengan bantuan Tuhan akan memimpin Negara Republik Indonesia jang merdeka, tidak didjadjah oleh negeri apa pun djuga.

…Buruh jang djudjur, tani jang djudjur, pemuda jang djudjur, rakyat jang djudjur,djanganlah memberikan bantuan kepada kaum pengatjau itu. Djangan tertarik siulan mereka ! …Dengarlah, betapa djahatnja rentjana mereka itu !

Baca Juga:
Bus Ugal-ugalan Ketemu Tentara Bermotor, Begini Jadinya!
Jenderal ini tak main golf & sederhana, tapi amat dicintai prajurit, siapakah ia ?

Di awal pemberontakan, pembunuhan terhadap pejabat pemerintah dan para pemimpin partai yang anti komunis terjadi. Kaum santri juga menjadi korban. Tetapi pasukan pemerintah yang dipelopori Divisi Siliwangi kemudian berhasil mendesak mundur pemberontak. Puncaknya adalah ketika Muso tewas tertembak.


Amir Sjarifuddin. Foto: Pinterest

Amir Syarifuddin juga tertangkap. Ia akhirnya dijatuhi hukuman mati. Tokoh-tokoh muda PKI seperti Aidit dan Lukman berhasil melarikan diri. Merekalah yang kelak di tahun 1965, berhasil menjadikan PKI kembali menjadi partai besar di Indonesia sebelum terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965. Ribuan orang tewas dan ditangkap pemerintah akibat pemberontakan Madiun ini. PKI gagal mengambil alih kekuasaan.

Pertama, upaya membentuk tentara Indonesia yang lebih profesional menguat sejak pemberontakan tersebut. Berbagai laskar dan kekuatan bersenjata “liar” berhasil didemobilisasi (dibubarkan). Dari sisi perjuangan diplomasi, simpati AS sebagai penengah dalam konflik dan perundingan antara Indonesia dengan Belanda perlahan berubah menjadi dukungan terhadap Indonesia, meskipun hal ini tidak juga bisa dilepaskan dari strategi global AS dalam menghadapi ancaman komunisme.

Baca Juga:
Long March Siliwangi, Perjalanan Panjang Prajurit Divisi Siliwangi dari Yogyakarta ke Jawa Barat
Namanya Mendunia & Ditakuti, Siapa Sangka 5 Tentara Asing ini Pernah Dipermalukan Pasukan Khusus TNI

Konflik yang terjadi berdampak pula pada banyaknya korban yang timbul. Perpecahan bangsa Indonesia yang tampak dalam peristiwa ini juga dimanfaatkan oleh Belanda yang mengira Indonesia lemah, untuk kemudian melancarkan agresi militernya yang kedua pada Desember 1948.

Daftar Rujukan:

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, 1993, Sejarah Nasional Indonesia VI, Jakarta : Balai Pustaka.
Ricklefs, MC. 2010. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004.  Jakarta : Serambi Ilmu Semesta

Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun 1948 Beserta Sejarahnya

Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun 1948 Beserta Sejarahnya


Semenjak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, perjuangan pemerolehan kemerdekaan Indonesia tidak berhenti begitu saja. Masih ada banyak perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan yang telah gugur mendahului kita untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Banyak tantangan yang dihadapi oleh para pendahulu kita dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam mata pelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah, proses pemerolehan dan mempertahankan kemerdekaan tidak berjalan dengan mulus. Bangsa-bangsa yang pernah menjajah Indonesia masih tidak rela jika Indonesia memperoleh kemerdekaan.

Oleh karena itu, bangsa-bangsa tersebut masih melakukan intervensi di wilayah negara Indonesia baik melalui intervensi secara militer maupun intervensi secara politik. Selama masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Indonesia juga mendapatkan tantangan dari dalam negeri sendiri. Tantangan yang dihadapi oleh negara Indonesia adalah pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di dalam negeri sebagai bentuk dari ketidakpuasan kelompok masyarakat kepada pemerintah Indonesia pada saat itu. Dari beberapa pemberontakan yang pernah terjadi di Indonesia, pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun pada tahun 1948 adalah salah satu pemberontakan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Melalui artikel ini, dibahas secara lebih lanjut mengenai latar belakang dan sejarah pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948.

Latar Belakang Terjadinya Pemberontakan

Terjadinya pemberontakan dalam PKI Madiun pada tahun 1948 merupakan dampak yang ditimbulkan dari adanya kejatuhan sistem pemerintahan dalam kabinet yang dipimpin oleh seorang tokoh yang bernama Amir Syarifuddin. Jatuhnya kabinet yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin setelah perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia di masa radikal setelah tahun 1908 merupakan salah satu bentuk kegagalan pemerintah pada masa itu untuk mempersatukan Indonesia.

Masa Turunnya Kabinet

Perlu kita ketahui, sistem pemerintahan pada masa kabinet yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin disebabkan oleh pemerintah pada masa kemerdekaan Indonesia dimana pada saat itu terjadi perkembangan wilayah Indonesia berdasarkan perjanjian Renville yang dilakukan oleh pemerintah Belanda dan pemerintah Indonesia. Perjanjian Renville yang disepakati oleh pihak Belanda dan Indonesia membuat kerugian yang sangat besar bagi pihak Indonesia dan menimbulkan kegagalan dalam berbagai aspek dan bidang sehingga dengan sangat terpaksa, sistem pemerintahan kabinet yang dipimpin oleh Arif Syarifuddin harus selesai atau dengan kata lain kabinet tersebut harus turun dari sistem pemerintahan yang ada. Berikut hal yang melatarbelakangi dari masa turunnya kabinet:

Turunnya kabinet yang dipimpin oleh Arif Syarifuddin sebagai akibat dari adanya perjanjian Renville memberikan dampak tersendiri bagi pribadi Arif Syarifuddin sendiri.

Diberhentikannya kabinet pimpinan Arif Syarifuddin yang kemudian digantikan dengan kabinet baru yaitu kabinet Hatta membuat Arif Syarifuddin merasa kecewa terhadap keputusan pemerintah pada saat itu yang dirasa sepihak tanpa adanya perundingan terlebih dahulu dengan kabinet Arif Syarifuddin.

Bagi pihak kabinet Amir Syarifuddin, keputusan sepihak yang dilakukan oleh pemerintah saat itu dirasa tidak sesuai dengan kondisi penduduk Indonesia.
Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun 1948 Beserta Sejarahnya
Kekecewaan yang timbul dari pihak kabinet Amir Syarifuddin berbuntut panjang. Amir Syarifuddin bersama dengan kelompok-kelompok masyarakat yang sepaham dan sepemikiran dengannya mengutarakan ketidak setujuan mereka terhadap pergantian kabinet yang dilakukan pemerintah karena dampak dari adanya perjanjian Renville yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda. (baca juga: Proses Interaksi Sosial)
Masa Mulai Pemberontakan Tahun 1928

Rasa kekecewaan yang dimiliki oleh Amir Syarifuddin bersama dengan kelompoknya menumbuhkan rasa ingin merebut kembali dudukannya dalam kabinet seperti sebelum kabinet Hatta naik menggantikan kabinet Amir Syarifuddin. Sebagai bentuk pemenuhan dari macam-macam kebutuhan manusia yaitu membentuk interaksi antar sesama manusia, Amir Syarifuddin kemudian membentuk sebuah perkumpulan atau suatu kelompok di dalam masyarakat Indonesia yang disebut dengan Front Demokrasi Rakyat (FDR). Front Demokrasi Rakyat ini dibentuk oleh Amir Syarifuddin pada 28 Juni 1948 sebagai upaya untuk merebut kembali kabinet pemerintahan dari kabinet yang sedang berjalan dan berkerja pada saat itu. FDR yang dibentuk oleh Amir Syarifuddin tidak hanya terdiri dari sekelompok masyarakat yang tergabung dalam FDR tetapi juga melibatkan beberapa partai yang ada di Indonesia seperti:


Partai Buruh Indonesia
Sarekat Buruh Perkebunan Republik Indonesia
Beberapa partai yang tergabung dalam Front Demokrasi Rakyat menjadi memperkuat aksi yang dilakukan oleh Amir Syarifuddin dan kelompoknya untuk merebut kekuasaan kabinet pada sistem pemerintahan yang sedang berjalan pada waktu itu. Selanjutnya, Amir Syarifuddin bersama-sama dengan Front Demokrasi Rakyat membentuk suatu organisasi yang anggotanya mayoritas terdiri atas kaum buruh dan kaum petani. Alasan Amir Syarifuddin mendekati kaum buruh dan kaum petani untuk melancarkan aksinya adalah kurangnya pendidikan dari kedua kaum tersebut yang menjadikan kedua kaum tersebut mudah diberikan doktrin-doktrin baru sehingga dapat mendukung aksi yang dilakukan oleh Amir Syarifuddin bersama dengan kelompoknya. Secara garis besar, kekecewaan yang dialami oleh Amir Syarifuddin beserta kelompoknya adalah alasan yang melatar belakangi terjadinya pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948.


Pemberontakan yang dilakukan oleh Arif Syarifuddin berserta kelompoknya yang selanjutnya disebut sebagai pemberontakan PKI Madiun merupakan bentuk kekecewaan yang dimiliki oleh Artif Syarifuddin bersama dengan kelompoknya kepada pemerintah saat itu. Dalam menjalankan aksinya, pemberontakan ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:

1. Menggulingkan Pemerintahan

Tujuan utama pemberontakan yang dilakukan oleh Arif Syarifuddin berserta dengan Front Demokrasi Rakyat adalah menggulingkan pemerintahan pada saat itu. Sistem pemerintahan kabinet yang dipimpin oleh Hatta dirasa tidak sesuai dengan pemikiran dan pemahaman yang dimiliki oleh Arif Syarifuddin. Selain itu, rasa kekecewaan yang dimiliki oleh Arif Syarifuddin ketika kabinetnya diberhentikan dan digantikan oleh kabinet Hatta membuat Arif Syarifuddin ingin melakukan balas dendam dengan menggulingka pemerintahan yang ada sehingga Arif Syarifuddin bersama dengan kelompoknya dapat menduduki kabinet kembali.

Tujuan penggulingan pemerintahan yang akan dilakukan oleh Amir Syarifuddin mendapatkan dukungan dari Front Demokrasi Rakyat sehingga dalam aksinya, Amir Syarifuddin mendapatkan bantuan dari FDR ini. Tujuan penggulingan pemerintahan yang dilakukan oleh Amir Syarifuddin dan kelompoknya tentu saja bukan merupakan contoh hidup rukun yang terjadi baik di dalam masyarakat maupun di dalam kehidupan bernegara. (baca juga: Pengertian Mediasi)

2. Menggantikan Ideologi

Semenjak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan bangsa lain, Indonesia telah memiliki ideologi bangsa sebagai landasan hidup bangsa Indonesia dalam bertanah air dan berbangsa Indonesia. Ideologi tersebut adalah ideologi Pancasila yang sampai sekarang kita akui sebagai dasar negara kita Indonesia. Pada tahun 1948, Amir Syarifuddin bersama dengan kelompokknya mempunyai keinginan untuk mengganti ideologi negara yaitu Pancasila menjadi ideologi negara komunis.

Penggantian ini dikarenakan Amir Syarifuddin beserta kelompoknya merasa bahwa ideologi Pancasila tidak pas dengan kondisi dan situasi bangsa Indonesia pada saat itu. Oleh karena itu, adanya pemberontakan PKI merupakan bentuk upaya yang dilakukan oleh Amir Syarifuddin bersama dengan kelompoknya dalam rangka untuk mengganti ideologi nasional Indonesia yaitu Pancasila dengan ideologi komunis.  (baca juga: Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya)

3. Membentuk Negara Komunis

Tujuan akhir dari pemberontakan dalam PKI Madiun 1948 adalah menjadikan negara kesatuan republik Indonesia menjadi negara komunis. Hal ini merupakan tindak lanjut yang dilakukan oleh Amir Syarifuddin beserta kelompoknya setelah berhasil mengganti ideologi Pancasila. Negara komunis yang ingin dibentuk melalui negara Indonesia merupakan negara komunis yang berkiblat pada Uni Soviet pada saat itu yang menganut paham komunisme. Rencana penamaan negara juga sudah dilakukan pada masa pemberontakan dalam PKI Madiun ini. Jika pemberontakan berhasil dilakukan, maka nama negara Indonesia akan dirubah menjadi Negara Republik Soviet Indonesia. Pembentukan Indonesia menjadi negara komunis dapat menimbulkan dampak yang negatif bagi bangsa Indonesia khususnya pada keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia pada saat itu.

Aksi Perjalanan Pemberontakan Dalam PKI Madiun 1948

Setelah Arif Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat sebagai bentuk kekecewaan yang timbul karena diberhentikannya kabinet yang dipimpinnya secara sepihak, Arif Syarifuddin kemudian menyusun beberapa strategi untuk merebut kembali kekuasaan kabinet Hatta yang sedang berjalan. Strategi yang direncanakan dan dilakukan oleh Front Demokrasi Rakyat untuk melancarkan rencana Arif Syarifuddin lebih cenderung pada pendekatan kepada masyarakat melalui hasutan-hasutan agar masyarakat Indonesia menjadi terpengaruh. (baca juga: Alat Komunikasi Zaman Sekarang)

Tentu saja, aksi yang dilakukan oleh Arif Syarifuddin berserta dengan Front Demokrasi Rakyat menimbulkan permasalahan hukum di Indonesia yang serius karena berpengaruh pada stabilitas nasional apalagi pada saat itu, Indonesia sendiri masih berada di bawah tekanan bangsa lain dalam mempertahankan kemerdekaannya. Adapun beberapa aksi yang dilancarkan oleh Front Demokrasi Indonesia untuk melancarkan rencana Amir Syarifuddin dalam merebut kembali posisi kabinet diantaranya:

Menumbuhkan Rasa Tidak Percaya di Dalam Masyarakat.
Front Demokrasi Rakyat terjun di tengah-tengah kehidupan masyarakat melalui pendekatan-pendakatan secara halus maupun frontal untuk menumbuhkan rasa ketidak percayaan masyarakat kepada jalannya pemerintahan saat itu. FDR melakukan berbagai macam penghasutan kepada masyarakat agar terjadi gejolak yang dapat mengganggu stabilitas nasional negara Indonesia. (baca juga: Kegiatan Ekspor Impor)

Selain itu, aksi FDR juga menyasar kepada jaringan-jaringan kaum buruh dan kaum petani dengan melakukan aksi pemogokan kerja secara besar-besaran yang dapat membuat kondisi ekonomi di Indonesia menjadi terganggu. Cara-cara kotor yang dilakukan oleh FDR tentu saja menggeser nilai-nilai manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral karena hasutan-hasutan yang dilakukan oleh FDR kepada kaum buruh dan kaum petani membuat kedua kaum tersebut menjadi merasa tidak percaya kepada pemerintah walupun hasutan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di Indonesia.

Membentuk Front Nasional
Dalam melancarkan aksinya, Front Demokrasi Rakyat juga tidak hanya terjun di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. FDR juga melakukan penetrasi kepada pihak pemerintahan Indonesia dengan mengirimkan wakil-wakilnya untuk duduk di dalam sistem pemeritahan saat itu. Melalui wakil-wakil FDR yang ada di dalam sistem pemerintahan, FDR melakukan penghasutan kepada anggota-anggota sistem pemerintahan untuk membentuk sebuah poros atau front yang dinamakan dengan Front Nasional. (baca juga: Batas Wilayah Laut Di Indonesia)

Front Nasional ini dibentuk dengan mempersatukan berbagai macam bentuk kekuasaan dalam aspek sosial maupun politik terutama yang memiliki rasa kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah untuk bergabung dan bersama-sama melakukan intrik dalam pemerintahan. Intrik yang dilakukan oleh Front Nasional ini ditujukan untuk memberikan goncangan atau masalah pada sistem pemerintahan yang sedang berjalan pada saat itu, yaitu kabinet yang dipimpin oleh Hatta.

Menjadikan Madiun Sebagai Basis Pemerintah
Front Demokrasi Rakyat yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin menjadikan kota Madiun yang terletak di provinsi Jawa Timur sebagai basis atau markas pemerintahan. Dengan kata lain, basis pemerintahan yang didirikan oleh FDR merupakan basis pemerintahan tandingan dari pemerintahan pusat Indonesia. Untuk melancarkan pembuatan basis pemerintahan di kota Madiun, FDR melakukan pendekatan-pendekatan secara khusus kepada masyarakat kota Madiun dan sekitarnya melalui fungsi bahasa daerah setempat serta melakukan penghasutan kepada masyarakat yang ada di kota terssebut. (baca juga:Jenis-jenis Akomodasi)

Selain menjadikan kota Madiun sebagai basis pemerintahan, FDR juga menjadikan kota Madiun sebagai tempat pemasok kebutuhan FDR yang tersebar di daerah-daerah Indonesia. FDR juga memilih kota Surakarta untuk melakukan aksi pemberontakannya. Namun khusus untuk kota Surakarta, FDR hanya melakukan kekacauan sebagai alat pengalihan Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar aksi FDR di kota-kota Indonesia lainnya dapat berjalan dengan lancar.

Penarikan Pasukan
Selama menjalankan asksinya, Front Demokrasi Rakyat telah memiliki pasukan yang tersebar di daerah-daerah. Pasukan ini tadinya ikut membantu Indonesia dalam rangka mempertahanan kemerdekaan Indonesia. Namun dengan adanya propaganda dan hasutan yang dilakukan oleh FDR, beberapa pasukan pejuang kemerdekaan dapat dikendalikan oleh FDR. FDR kemudian menarik semua pasukan yang dimilikinya dari medan perang untuk menyebar ke beberapa wilayah binaan FDR yang ada di Indonesia, sebagai berikut tujuannya:


Penyebaran pasukan FDR ke wilayah-wilayah binaan FDR ditujukan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di dalam wilayah binaan tersebut. (baca juga: Ciri-Ciri Kapitalisme)
Pasukan yang tersebar di berbagai wilayah binaan FDR membuat posisi FDR menjadi semakin kuat sehingga Amir Syarifuddin menjadi semakin yakin untuk menjalankan aksinya dalam merebut kekuasaan kabinet yang sedang berjalan di dalam sistem pemerintahan saat itu.
Bergabungnya tokoh bermana Muso yang kembali dari kota Moskow pada 11 Agustus 1948 membuat posisi Amir Syarifuddin menjadi semakin menguntungkan. Amir Syarifuddin bersama dengan kelompoknya yaitu

Front Demokrasi Rakyat segera melakukan tindakan pendekatan kepada Muso yang membuahkan hasil yaitu terjadi penggabungan kekuatan diantara Muso dan Amir Syarifuddin.

Penggabungan kekuatan ini terjadi diantara Partai Komunis Indonesia dengan Front Demokrasi Rakyat yang memperkuat usaha Amir Syarifuddin dalam menggulingkan pemerintahan kabinet Hatta yang sedang berjalan pada saat itu.

Kondisi ini makin memperparah keadaan karena pendekatan dan hasutan-hasutan yang dilakukan oleh kedua kelompok ini makin gencar, terutama dalam menumbuhkan rasa ketidak percayaan masyarakat kepada pemerintah melalui aksi propaganda.

Propaganda yang dilakukan oleh kedua kelompok tersebut dapat menjadi salah satu faktor perubahan sosial di dalam masyarakat karena terdapat pembentukan opini di dalam masyarakat yang membuat kehidupan bermasyarakat menjadi bergejolak.

Gejolak yang timbul di dalam masyarakat karena adanya gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI dan FDR didasari oleh pemerintah pada waktu itu. Pemerintah kemudian melakukan tindakan yang tegas melalui TNI untuk memulihkan keadaan yang terjadi. Upaya-upaya diplomasi juga dilakukan oleh pemerintah untuk meredam gerakan pemberontakan ini namun tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, pada pertengahan bulan September 1948, tejadi pertempuran diantara pemerintah Indonesia melalui TNI dengan kelompok pemberontak yaitu PKI dan FDR yang terpusat di kota Madiun yang terletak di provinsi Jawa Timur.

Kondisi ini makin diperparah dengan adanya proklamasi pendirian negara Republik Soviet Indonesia yang dilakukan oleh Muso pada 18 September 1948. Mendengar hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui TNI melalukan gerakan cepat untuk menumpas pemberontakan PKI dan FDR yang terjadi dengan berujung pada kematian Muso dan penangkapan Amir Syarifuddin beserta dengan pendukungnya yang kemudian dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Indonesia sehingga perkembangan awal politik pada awal kemerdekaan secara berangsur-angsur membaik.

Demikianlah penjelasan mengenai latar belakang pemberontakan dalam PKI Madiun 1948 beserta sejarahnya. Pemberontakan yang terjadi pada saat itu merupakan bentuk pelampiasan rasa ketidakpuasan dan kekecewaan suatu kelompok terhadap pemerintah. Di era sekarang, bisa saja pemberontakan kembali terjadi. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar pemberontakan-pemberontakan di masa lalu tidak terulang kembali. Kiranya artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Peristiwa Madiun 1948, Sejarah Kebiadaban PKI Terhadap Ulama

Peristiwa Madiun 1948, Sejarah Kebiadaban PKI Terhadap Ulama


PERISTIWA Madiun 69 tahun silam tak akan pupus dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Pemberontakan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1948 itu merupakan peristiwa kelam yang telah merenggut banyak nyawa ulama dan tokoh-tokoh agama.

Sejak Peristiwa Madiun 1948 dan pemberontakan G30SPKI 1965 menjadi bukti betapa hebatnya ancaman komunisme di Indonesia. Sejarah mencatat bahwa Peristiwa Madiun 1948 dilakukan anggota PKI dan partai-partai kiri lainnya yang tergabung dalam organisasi bernama Front Demokrasi Rakyat (FDR).

Read Also:
Anggotanya Dibunuh, Pangdam Perintahkan 'HABISI' Seluruh Geng Motor di Riau!
Jenderal Amerika Kaget saat Masuk Markas Marinir Cilandak, 'Sambutan' Ekstrem Peluru Tajam

Adapun latar belakang terjadinya pemberontakan PKI Madiun 1948 menyusul jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin pada masa itu. Penyebab jatuhnya kabinet Amir akibat kegagalannya pada perundingan Renville yang merugikan Indonesia. Untuk merebut kembali kedudukannya, 28 Juni 1948 Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR).

Organisasi ini didukung oleh Pemuda Sosialis Indonesia, Partai Sosialis Indonesia, PKI, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Mereka melancarkan propaganda anti pemerintah, mengadakan pemogokan-pemogokan kerja bagi buruh. Selain itu melakukan pembunuhan ulama dan pejuang kemerdekaan.

Peristiwa Madiun 1948, Sejarah Kebiadaban PKI Terhadap Ulama


Adapun tujuan mereka adalah ingin meruntuhkan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan menggantinya dengan negara komunis. Segala cara pun mereka lakukan demi memuluskan misinya.

Sebelum Peristiwa Madiun, PKI juga telah melakukan kekacauan di Solo (Surakarta) hingga menewaskan banyak perwira TNI AD dan tokoh pejuang 1945. Oleh PKI, daerah Surakarta dijadikan daerah yang kacau (wildwest). Sedangkan Madiun dijadikan PKI sebagai basis gerilya.

Pada tanggal 18 September 1948, Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia. Sejak saat itu, gerakan PKI ini semakin merajalela hingga menguasai dan menduduki tempat-tempat penting di Madiun.

See Also:
Ternyata TNI Miliki Rudal yang Bisa Tenggelamkan Kapal Induk
Mantap Indonesia akan Miliki 12 Heli H-47 Chinook untuk Misi Tempur dan Tangani Bencana Alam

Sejarawan Agus Sunyoto mengungkapkan fakta sejarah bagaimana kebiadaban PKI melakukan makar dan pemberontakan kala itu. Agus menceritakan kekejaman PKI ini di berbagai sumber referensi seperti buku, makalah, buletin dan forum diskusi atau seminar.

Agus yang juga penulis buku ‘Banser Berjihad Menumpas PKI’ ini mengungkapkan ada ribuan nyawa umat Islam termasuk para ulama NU menjadi korban dan simbol-simbol Islam dihancurkan.

Keberhasilan FDR/PKI menguasai Madiun didisusul dengan aksi penjarahan, penangkapan sewenang-wenang terhadap musuh PKI. Mereka tidak segan-segan menembak, hingga berbagai macam tindakan fasisme berlangsung sehingga membuat masyarakat Kota Madiun ketakutan.

Agus menceritakan, pada tahun 1948 itu para pimpinan Masyumi dan PNI ditangkap dan dibunuh. Orang-orang berpakaian Warok Ponorogo dengan senjata revolver dan kelewang menembak atau membunuh orang-orang yang dianggap musuh PKI. Mayat-mayat pun bergelimpangan di sepanjang jalan. Bendera merah putih dirobek diganti bendera merah berlambang palu arit. Potret Soekarno diganti potret Moeso.

Peristiwa Madiun 1948, Sejarah Kebiadaban PKI Terhadap Ulama
Liputan wartawan ‘Sin Po’ yang berada di Madiun, menuliskan detik-detik ketika PKI pamer kekejaman itu dalam reportase yang diberi judul: 'Kekedjeman kaoem Communist; Golongan Masjoemi menderita paling heibat; Bangsa Tionghoa "ketjipratan" djoega.'

Tanggal 18 September 1948 pagi sebelum terbit fajar, sekitar 1.500 orang pasukan FDR/PKI (700 orang di antaranya dari Kesatuan Pesindo pimpinan Mayor Pandjang Djoko Prijono) bergerak ke pusat Kota Madiun.

Kesatuan CPM, TNI, Polisi, aparat pemerintahan sipil terkejut ketika diserang mendadak. Terjadi perlawanan singkat di markas TNI, kantor CPM, kantor Polisi. Pasukan Pesindo bergerak cepat menguasai tempat-tempat strategis di Madiun. Saat fajar terbit, Madiun sudah jatuh ke tangan FDR/PKI. Sekitar 350 orang ditahan.

Di waktu yang sama, di Kota Magetan sekitar 1.000 orang pasukan FDR/PKI bergerak menyerbu Kabupaten, kantor Komando Distrik Militer (Kodim), Kantor Onder Distrik Militer (Koramil), Kantor Resort Polisi, rumah kepala pengadilan, dan kantor pemerintahan sipil di Magetan.

Sama dengan penyerangan mendadak di Madiun, setelah menguasai Kota Magetan dan menawan bupati, patih, sekretaris kabupaten, jaksa, ketua pengadilan, kapolres, komandan Kodim, dan aparat Kabupaten Magetan,  mereka juga menangkap dan membunuh tokoh-tokoh Masyumi dan PNI di kampung-kampung, pesantren-pesantren, desa-desa.

See Also:
Cerita Ketika KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo Kenakan Baret Kopassus
Saat Tentara Hizbullah Segan dengar Nama Kopassus yang Lindungi Tentara Spanyol!

Gadis Rasid, seorang pejuang yang juga wartawan pada tahun 1940-an menulis reportase tentang kebiadaban FDR/PKI tersebut. Gadis menyaksikan pembantaian massal di Gorang-gareng, Magetan. Pembunuhan, perampokan dan penangkapan yang dilakukan FDR/PKI itu diberitakan surat kabar Merdeka 1 November 1948.

Meski tidak sama dengan aksi serangan di Madiun dan Magetan yang sukses mengambil alih pemerintahan, serangan mendadak yang sama pada pagi hari tanggal 18 September 1948 itu dilakukan oleh pasukan FDR/PKI di Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Purwodadi, Kudus, Pati, Blora, Rembang, Cepu.

Sama dengan di Madiun dan Magetan, aksi serangan FDR/PKI selalu meninggalkan jejak pembantaian massal terhadap musuh-musuh mereka. Antropolog Amerika, Robert Jay, yang ke Jawa Tengah pada tahun 1953 mencatat bagaimana PKI melenyapkan tidak hanya pejabat pemerintah, tapi juga penduduk, terutama ulama-ulama ortodoks, santri dan mereka yang dikenal karena kesalehannya kepada Islam: mereka itu ditembak, dibakar sampai mati, atau dicincang-cincang.

Masjid dan madrasah dibakar, bahkan ulama dan santri-santrinya dikunci di dalam madrasah, lalu madrasahnya dibakar. Tentu mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena ulama itu orang-orang tua yang sudah ubanan, orang-orang dan anak-anak laki-laki yang baik yang tidak melawan. Setelah itu, rumah-rumah pemeluk Islam dirampok dan dirusak.

Tindakan kejam FDR/PKI selama menjalankan aksi kudeta itu menyulut amarah Presiden Soekarno yang mengecam tindakan tersebut dalam pidato yang berisi seruan bagi rakyat Indonesia untuk menentukan nasib sendiri dengan memilih: “Ikut Muso dengan PKI-nya yang akan membawa bangkrutnya cita-cita Indonesia merdeka-atau ikut Soekarno-Hatta, yang Insya Allah dengan bantuan Tuhan akan memimpin Negara Republik Indonesia ke Indonesia yang merdeka, tidak dijajah oleh negara apa pun juga.

Presiden Soekarno menyeru agar rakyat membantu alat pemerintah untuk memberantas semua pemberontakan dan mengembalikan pemerintahan yang sah di daerah. Madiun harus lekas di tangan kita kembali”.

Sejarah mencatat, bahwa antara tanggal 18-21 September 1948 gerakan makar FDR/PKI yang dilakukan dengan sangat cepat itu tidak bisa dimaknai lain kecuali sebagai pemberontakan. Sebab dalam tempo hanya tiga hari, FDR/PKI telah membunuh pejabat-pejabat negara baik sipil maupun militer, tokoh masyarakat, tokoh politik, tokoh pendidikan, bahkan tokoh agama.

Read Also:
Anoa Perannya bagi Infanteri Mekanis Angkatan Darat
Kamu Wajib Tahu Mobilisasi Militer Amerika Di Kawasan Asia - Commando

Setelah gerakan makar FDR/PKI berhasil ditumpas TNI dibantu masyarakat, awal Januari tahun 1950 sumur-sumur ‘neraka’ yang digunakan FDR/PKI mengubur korban-korban kekejaman mereka dibongkar oleh pemerintah. Puluhan ribu masyarakat dari Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek datang menyaksikan pembongkaran sumur-sumur ‘neraka’.

Mereka bukan sekadar melihat peristiwa itu, namun sebagian di antara mereka ingin mencari anggota keluarganya yang diculik PKI. Diantara sumur-sumur ‘neraka’ yang dibongkar itu, informasinya diketahui justru berdasar pengakuan orang-orang PKI sendiri.

Dalam proses pembongkaran sumur-sumur ‘neraka’ itu terdapat tujuh lokasi ditambah dua lokasi pembantaian di Magetan, yaitu, (1) Sumur ‘neraka’ Desa Dijenan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Magetan; (2) Sumur ‘neraka’ I Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan; (3) Sumur ‘neraka’ II Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan; (4) Sumur ‘neraka’ Desa Cigrok, Kecamatan Kenongomulyo, Kabupaten Magetan; (5). Sumur ‘neraka’ Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan; (6) Sumur ‘neraka’ Desa Batokan, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Magetan; (7) Sumur ‘neraka’ Desa Bogem, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan.

Sementara dua lokasi killing fields yang digunakan FDR/PKI membantai musuh-musuhnya, yaitu ruang kantor dan halaman pabrik gula Gorang-gareng dan Alas Tuwa di dekat Desa Geni Langit di Magetan.

Fakta kekejaman FDR/PKI tahun 1948 ini disaksikan ribuan warga masyarakat yang menyaksikan langsung pembongkaran sumur-sumur ‘neraka’ itu. Setelah diidentifikasi diperoleh sejumlah nama pejabat pemerintahan maupun TNI, ulama, tokoh Masjoemi, tokoh PNI, polisi, camat, kepala desa, bahkan guru.

SEE ALSO:
Long March Siliwangi, Perjalanan Panjang Prajurit Divisi Siliwangi dari Yogyakarta ke Jawa Barat
Nekat Hadang Komandan Pleton TNI, Begini Nasib Komplotan Begal di Lampung Ini

Di sumur tua Desa Soco ditemukan kurang lebih 108 jenazah korban kebiadaban PKI. Sebanyak 78 orang di antaranya dapat dikenali, sedangkan sisanya tidak dikenal. Salah satu di antara korbannya adalah KH Soelaiman Zuhdi Affandi, pimpinan Ponpes Ath-Tohirin Mojopurno, Magetan.

Kemudian, Kyai Imam Mursjid Muttaqin, Mursyid Tarikat Syattariyah Pesantren Takeran. Jasadnya ditemukan di Sumur ‘neraka’ II Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Selain Kyai Imam Mursjid, ulama lain ikut menjadi korban yaitu Kyai Zoebair, Kyai Malik, Krai Noeroen, Kyai Moch Noor.

Lalu, di sumur tersebut ditemukan jasad R Ismaiadi, Kepala Resort Polisi Magetan; R Doerjat (Inspektur Polisi Magetan), Kasianto, Soebianto, Kholis, Soekir, (keempatnya anggota Polri); dan masih banyak pejabat dan ulama lainnya.

Di sumur ‘neraka’ I Desa Soco ditemukan jasad Soehoed (camat Magetan); R Moerti (Kepala Pengadilan Magetan); Mas Ngabehi Soedibyo (Bupati Magetan). Kemudian ada sekitar 40 mayat tidak dikenali karena bukan warga Magetan.

Selain itu, di Sumur ‘neraka’ Desa Cigrok, Kecamatan Kenongomulyo, Kabupaten Magetan ditemukan jasad KH Imam Shofwan, pengasuh Pesantren Thoriqussa’ada Rejosari, Madiun. Imam Shofwan dikubur hidup-hidup di salam sumur tersebut. Ketika dimasukkan ke dalam sumur, ulama NU ini masih sempat mengumandangkan adzan.

Dua putranya Kyai Zubeir dan Kyai Bawani juga menjadi korban dan dikubur hidup bersama-sama. Sebanyak 22 jenazah ditemukan di sumur ini. Dan masih banyak tokoh ulama lainnya yang menjadi korban keganasan PKI.

Read Also:
Cerita Duka Saat Peluru Sniper Menembus Kepala Prajurit Kopassus di Ambon
Tingkatkan Keahlian Dan Ketangkasan Prajurit Dengan Latihan Menembak

Kebiadaban FDR/PKI selama melakukan aksi makarnya tahun 1948 adalah rekaman peristiwa yang tidak akan terlupakan. Sumur-sumur tua ‘neraka’ yang tersebar di Magetan dan Madiun adalah saksinya.

Tak heran jika tindakan keji PKI berulang kembali pada 1 Oktober 1965 di mana para jenderal TNI AD diculik dan dibunuh secara sadis. Mayatnya kemudian ditemukan di dalam sumur ‘neraka’ Lubang Buaya di dekat Bandara Halim, Jakarta Timur.

Dengan ditumpasnya pemberontakan PKI di Madiun dan pemberontakan G30SPKI 1965, maka selamatlah bangsa Indonesia dari bahaya komunis. Kini, TNI dan ulama adalah pihak yang selalu di barisan terdepan melawan kebangkitan paham dan gerakan kiri tersebut.

SUMBER:
[1] Sunyoto, Agus dkk. 1990. Lubang-Lubang Pembantaian: Pemberontakan FDR/PKI 1948 di Madiun. Grafiti Press.
[2] Sunyoto, Agus. 1996. Banser Berjihad Menumpas PKI. Lembaga Kajian dan Pengembangan, PW GP Ansor Jawa Timur & Pesulukan Thoriqoh Agung. Tulung Agung.
[3] Islamedia-Media Islam Online.
[4] Dihimpun dari berbagai sumber.
(rhs)

Kategori

Kategori