Anggota TNI Dibegal dan Dibacok, Pelakunya 7 Remaja, Ada yang Usianya Baru 14 Tahun

Anggota TNI Dibegal dan Dibacok, Pelakunya 7 Remaja, Ada yang Usianya Baru 14 Tahun


Anggota TNI Koramil Tambun Selatan yang juga merupakan anggota Babinsa Tambun, Serka Agus Riyanto dibegal dan dibacok oleh tujuh remaja di kawasan Tambun Selatan, Bekasi, Rabu (26/10/2018) dini hari, dilansir TribunWow.com dari Wartakotalive, Jumat (26/10/2018).
Akibat hal ini, Serka Agus Riyanto harus dirawat di rumah sakit karena beberapa luka sabetan di tubuh.

Dalam waktu kurang dari 30 jam, Polres Bekasi sudah berhasil menangkap lima pelaku, sementara dua lainnya masih buron. Kelima pelaku itu berinisal, R (14), SA (17), NAN (17), S (19), IS (22).

"Dalam waktu 30 jam usai kejadian, pelaku sudah kami tangkap. Total pelaku yang sudah kami tangkap lima orang, dua pelaku lainnya masih buron. Kita akan kejar terus sampai ditangkap," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Candra Sukma Kumara, di Mapolresta Bekasi, Jumat (26/10/2018).

Selain menangkap kelima pelaku, polisi juga membeberkan kronologi kejadian Serka Agus dibegal oleh tujuh remaja ini. Ketujuh pelaku yang mayoritas masih di bawah umur ini awalnya mabuk-mabukan di kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Setelah mabuk-mabukan, semua pelaku akhirnya melancarkan aksinya di kawasan Tambun, Bekasi.
Sesampainya di Jalan Baru Grand Wisata, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, mereka melihat Serka Agus Riyanto tengah melintas di kawasan tersebut. Para pelaku kemudian memepet motor Serka Agus untuk membegalnya.

Serka Agus yang melihat pelaku membawa senjata tajam berupa corbek dan celurit, langsung berusaha menyelamatkan diri dengan menjatuhkan motornya lalu berlari.

Namun malang, belum jauh berlari, Serka Agus justru terjatuh hingga akhirnya para pelaku menghampiri dan mengancam korban untuk menyerahkan ponsel dan dompetnya.

Diketahui korban sempat mengaku kepada para pelaku bahwa dirinya merupakan anggota TNI, namun pelaku tetap mengambil ponsel dan dompet korban yang berisi uang tunai senilai Rp 850 ribu.

Serka Agus juga sempat melakukan perlawanan terhadap para pelaku, namun akhirnya korban terkapar setelah mendapat luka bacokan di pinggang dan punggung. Setelah melancarkan aksinya, para pelaku pun melarikan diri.

Akhirnya pada Jumat (26/10/2018) lima pelaku berhasil ditangkap. Polisi awalnya menangkap pelaku S di rumah kontrakannya. Melalui penangkapan S tersebut, akhirnya terus dikembangkan hingga tertangkap empat pelaku lainnya.

Diketahui pelaku IS sempat ditembak kakinya oleh polisi karena melakukan perlawanan. Sementara itu, kini kondisi korban sudah semakin membaik dan sedang terus dilakukan pengawasan tim dokter RSPAD Gatot Subroto Jakarta. "Anggota Babinsa sudah pulih dan membaik tidak perlu melakukan operasi.

Anggota TNI Dibegal dan Dibacok, Pelakunya 7 Remaja, Ada yang Usianya Baru 14 Tahun
Saat ini masih dalam perawatan dan pengawasan tim dokter," ujar Kombes Candra Sukma Kumara.
Candra menyesalkan akan kejadian tersebut, apalagi dilakukan remaja bahkan di bawah umur.

"Saya himbau kepada orang tua agar lebih memperketa melakukan pengawasan kepada anaknya.

Apalagi ketika anaknya pergi keluar rumah, jadi harus ada tanggung jawab mendidik akhlak dan moralnya, tidak hanya membesarkan saja," tegas Kapolres Kombes Candra.

Sementara Komandan Kodim (Dandim) 0509/ Kabuparen Bekasi, Jawa Barat Letkol Arh Henri Yudi Setiawan mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam menangkap pelaku perampokan yang menimpa anggota TNI atau Babinsa.

"Saya ucapkan terima kasih Kapolres dan jajaran yang telah melakukan dengan cepat dab penanganan yang serius.

Harapannya bisa jadi efek jera yang lainnya sehingga menjadikan Kabupaten Bekasi aman dari begal baik yang dilakukan oleh dewasa maupun maupun di bawah umur," paparnya.

Barang bukti yang diamankan, dua buah senjata tajam jenis corbek, satu senjata tajam jenis celurit, HP milik korban dan pakaian korban yang terkena celurit.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal pencurian dengan kekerasan 365 KUHP ancaman pidana penjara maksimal 12 tahun penjara. (*)

Temuan BPK: Kebocoran Proyek Infrastruktur Jokowi Capai 45 T Rupiah

Temuan BPK: Kebocoran Proyek Infrastruktur Jokowi Capai 45 T Rupiah

Sejumlah kabar mengungkap adanya dugaan kebocoran dalam pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintahan Joko Widodo senilai Rp45,6 triliun.
Badan Pemerikasa Keuangan (BPK) membenarkan adanya kebocoran itu. Namun jumlahnya berbeda yakni Rp 44,052 triliun.

“Itu temuannya dari jumlah Rp 45,6 triliun dan sudah ditindaklanjuti sebesar Rp 44,052 triliun,” ujar Humas BPK Reza Hadi Satria kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/10).
Temuan BPK: Kebocoran Proyek Infrastruktur Jokowi Capai 45 T Rupiah

Berdasarkan keterangan dari IHPS I 2018, kebocoran atau kerugian negara dari berjalannya infrastruktur sejak tahun 2018 beraneka macam. Di antaranya proyek Pelindo, pembangkit listrik dan sebagainya.

Sementara dari BPK sendiri masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut dalam berjalannya semester II tahun 2018 ini.

Reza mengungkapkan semuanya sudah ada di laman resmi BPK terkait Indeks Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I tahun 2018.

“Itu jumlah total, rincian ada di IHPS di lampiran E.3, silakan dilihat di website,” demikian Reza. 

TNI Keluarkan Aturan Baru soal Sanksi Bagi Prajurit yang Melanggar Lalu Lintas

TNI Keluarkan Aturan Baru soal Sanksi Bagi Prajurit yang Melanggar Lalu Lintas

Prajurit jajaran Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) melaksanakan sosialisasi tentang sanksi administrasi bagi prajurit atas pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan.

Kegiatan sosialisasi itu bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang sanksi-sanksi yang akan diberikan kepada prajurit yang melakukan pelanggaran dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas, sehingga tidak ada lagi keraguan dalam setiap pengambilan keputusan terutama yang berkaitan dengan kedinasan.

Dengan adanya Kep Kasad Nomor Kep/75/II/2018 yang merupakan pengganti dari Peraturan Kep Kasad Nomor Kep/75/II/2016 tanggal 1 Februari 2016, telah memberikan kepastian hukum serta penyeragaman dalam penerapan penjatuhan sanksi administrasi di lingkungan TNI AD.

Dandenpom VI/1 Samarinda Letkol CPM Fauzi Hizriyansyah mengatakan sebagai alat negara dalam mempertahankan keutuhan NKRI, semenjak prajurit dilantik dan diberikan pangkat yang melekat pada dirinya dalam melaksanakan tugas, harus selalu perpegang teguh dan berpedoman kepada ketentuan, aturan dan hukum yang berlaku.

"Sebagai prajurit kita harus taat, dan berpegang teguh pada aturan, jika ada yang melanggar, pasti ada sanksinya," ungkapnya, Jumat (19/10/2018), melalui siaran pers Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN).

Dalam aturan baru ini, dijelaskan tentang lama hukuman serta laporan perkembangan Kepribadian (Lapbangpri).
TNI Keluarkan Aturan Baru soal Sanksi Bagi Prajurit yang Melanggar Lalu Lintas
"Peraturan baru ini sebagai bentuk konsekuensi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit. Untuk itu personil mempedomani sanksi administrasi bagi militer di lingkungan TNI AD yang melakukan pelanggaran," ucapnya.

Dengan peraturan ini diharapkan dapat menekan dan meminimalisir angka pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit khususnya di jajaran Korem 091/ASN dan diharapkan hingga ke angka zero accident.

Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh puluhan prajurit diantaranya Korem 091/ASN, Kodim 0901 Samarinda, Kodim 0902 Tanjung Selor, Kodim 0904 Tanah Grogot, Kodim 0906 Tenggarong, Kodim 0909 Sangatta, Kodim 0912 Kutai Barat, Kodim 0913 Penajam Paser Utara, Denpom VI/1 Samarinda dan Yonif 611/Awang Long. 

2 Prajurit Kodam Bukit Barisan Jadi Kurir Narkoba, TNI AD akan Pecat

2 Prajurit Kodam Bukit Barisan Jadi Kurir Narkoba, TNI AD akan Pecat

Jakarta - Tim Gabungan TNI AD dan Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menangkap dua oknum anggota TNI AD yang menjadi kurir narkotika jenis pil ekstasi dari Provinsi Riau yang akan dibawa ke Cilegon. Dua oknum TNI itu ditangkap di Agen bus ALS di daerah Cilegon, Merak, Banten.

"Penangkapan anggota TNI AD ini sesungguhnya telah dilakukan 18 hari yang lalu (29 September 2018) oleh tim gabungan dan ketika itu kedua oknum Kopda ED dan Praka RM yang merupakan anggota Yonif 132/Bima Sakti Kodam I/Bukit Barisan sedang membawa narkotika jenis pil ekstasi dari Riau yang akan dibawa ke Cilegon," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/Bukit Barisan Kolonel Inf Roy Sinaga, dalam keterangan tertulis TNI AD, Rabu (17/10/2018).

Roy mengatakan, keduanya langsung diamankan sementara di kantor BNN Cawang Jakarta Timur, beserta barang bukti berupa pil ekstasi sebanyak 65 ribu butir warna pink. Usai diamankan di Kantor BNN, Kopda ED dan Praka RM kemudian digelandang ke Pomdam Jaya/Jayakarta untuk dilakukan pemeriksaan awal.

"(Kemudian) Sesuai UU RI No 31 tahun 1997 di mana locus delicti (tempat kejadian) dan tempos delicti (waktu kejadian) berada di wilayah Kota Cilegon, maka proses penyidikan selanjutnya harus dilaksanakan di Pomdam III/Siliwangi, oleh karena itu pihak Kodam I/BB melalui Pomdam I/BB pada tanggal 11 Oktober lalu kedua oknum tersebut kita serahkan ke Pomdam III/Slw untuk proses penyidikan pelaku," jelasnya.

Roy memastikan, pihaknya akan memberikan hukuman berat yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku bagi prajurit TNI, jika kedua oknum TNI itu terbukti bersalah. Hal itu sebagai wujud keseriusan Kodam Bukit Barisan, sesuai amanat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal Mulyono dan Pangdam Bukit Barisan dalam menangani masalah narkoba.

"Dalam setiap kesempatan Pangdam I/BB Mayjen TNI Sabrar Fadhilah selalu menyampaikan kepada prajurit untuk menjauhi barang haram ini dan katakan tidak pada narkoba. Untuk itu, Jika terbukti bersalah maka Pangdam tidak segan-segan akan memproses pemecatannya," ujar Alumni Akmil 1997 ini.
2 Prajurit Kodam Bukit Barisan Jadi Kurir Narkoba, TNI AD akan Pecat
Menurut Roy, selama ini, pihaknya telah melakukan tindakan preventif dan berulang kali memberikan pengarahan-pengarahan kepada prajurit beserta keluarganya baik melalui Komandan Satuan yang sifatnya internal seperti Jam Komandan, sosialisasi dan kegiatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang dilakukan secara acak, mendadak dan sifatnya rahasia. Dia pun siap memecat Kopda ED dan Praka RM.

"Jangan ragukan itu, ini sudah menjadi komitmen kita bersama. Yakinlah dan percayakan sepenuhnya, kita tidak akan menutup-nutupi atau memperlambat. TNI AD juga menyerahkan proses pengembangan dalangnya kepada BNN atau Polri. Kita siap membantu sepenuhnya. Pengguna saja kita pecat, apalagi kalau ternyata mereka terbukti sebagai pengedar," pungkasnya.

Susi Pudjiastuti: 100 Kapal Pencuri Ikan Ditenggelamkan per Tahun

Susi Pudjiastuti: 100 Kapal Pencuri Ikan Ditenggelamkan per Tahun

Yogyakarta- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut sejak perang atas ilegal fishing diterapkan, hingga kini sudah ada ratusan kapal pencuri ikan ditenggelamkan. "Setelah setiap tahun rata-rata ada 100 an kapal ditenggelamkan, akhirnya sekarang total ada 488 kapal ditenggelamkan," ujar Susi di Yogyakarta, Kamis 18 Oktober 2018.


Susi menuturkan awalnya kebijakan penenggelaman kapal ini memang sengaja diekspos dan dipamerkan pihaknya ke publik. Mulai ketika dinamit dipasang ke kapal, lalu ditembak sampai terbakar dengan tujuam pencuri yang lain takut dan tak mengulangi.

Kebijakan penenggelaman kapal ini digencarkan, ujar Susi, karena selama ini tak ada yang lebih menakutkan bagi pemilik kapal selain kapalnya diledakkan dan ditenggelamkan. Susi mengungkapkan, ada lebih dari 8-10 ribu kapal yang wira wiri di atas perairan Indonesia tiap hari. Dan itu tidak hanya kapal Indonesia.
Susi Pudjiastuti: 100 Kapal Pencuri Ikan Ditenggelamkan per Tahun

Setiap akhir tahun misalnya, Vietnam mengajukan permohonan perlindungan kepada pemerintah Indonesia karena ada 2500 kapal warganya plus 15000 kru beroperasi di atas perairan Natuna. "Kalau Vietnam saja kapalnya segitu banyak, apalagi Thailand, juga Tiongkok," ujar Susi.

Namun mirisnya, ketika kapal kapal pencuri ikan itu masih leluasa beroperasi, Susi mengatakan bukan hanya ikan saja yang hilang. Bahan bakar minyak dari Indonesia untuk operasional kapal-kapal pencuri itu juga sangat boros.

"Kalau satu kapal saja butuh 5000 liter minyak buat jalan padahal ada 8000 kapal maka tinggal dikalikan kebutuhan minyak untuk kapal (pencuri) itu, padahal kapal itu beroperasi selama 8-10 bulan dalam setahun, " ujar Susi Pudjiastuti.

TNI AL Bekuk Penyelundup 20 Ribu Hp dari Singapura

TNI AL Bekuk Penyelundup 20 Ribu Hp dari Singapura


Batam - 20 Ribu unit handphone hasil selundupan diamankan KRI Lepu-861. Handphone selundupan ini berasal dari salah satu distributor di Jurong, Singapura. Sempat terjadi kejar-kejaran dalam penangkapan itu.

Ribuan seluler ini dikemas dalam bungkusan karton sebanyak 609 koli. Ribuan handphone tersebut dimuat pada kapal kayu bernama KLM Berkat Saudara Jaya yang berangkat dari Singapura tujuan perairan Batam.

"Sebelumnya petugas patroli TNI AL yang sedang patroli mendapat informasi adanya kapal kayu jenis kargo berbendera Indonesia bermuatan seluler sedang melintas di perairan Selat Singapura," ujar Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Yudo Margono, dalam jumpa pers hari ini, Jumat (19/10/2018)

Saat ditangkap, sempat terjadi perlawanan. Nakhoda dan ABK Kapal mencoba melarikan kapal dengan kecepatan tinggi guna menghindar dari kejaran patroli KRI Lepu-861. Pihak TNI AL pun berungkali memberikan tembakan peringatan ke udara.

Kapal patroli TNI AL lalu mendekati kapal kayu itu. Hingga akhirnya petugas patroli memaksa agar kapal kayu tersebut mengandaskan di pulau terdekat.

TNI AL Bekuk Penyelundup 20 Ribu Hp dari Singapura

Dalam pemeriksaan petugas TNI AL menemukan ratusan dus berisi handphone berbagai merek terbaik dengan jumlah sekitar 20 ribu unit.

"Hasil penyidikan petugas kapal diketahui berangkat dari Jurong Singapura dengan tujuan Perairan Kepri," jelas Yudo.

Diperkiraan nilai Hp itu ditaksir sebesar Rp 20 miliar.

"Disinyalir kapal bermuatan hanphone ini kerap menyelundupkan dengan menggunakan jalur perairan yang sama yaitu Selat Singapura," tambah Pangkoarmada I.

Sementara pihak nahkoda dan abk kapal belum mau mengakui terkait siapa pemilik barang seluler tersebut.
(asp/asp)

300 Prajurit TNI dari Kaltim Dikirim ke Sulteng Bantu Rehabilitasi

300 Prajurit TNI dari Kaltim Dikirim ke Sulteng Bantu Rehabilitasi

Palu - Kodam VI/Mulawarman Kalimantan Timur memberangkatkan 300 pasukan untuk membantu proses evakuasi dan rehabilitasi bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Mereka adalah prajurit Yonzipur 17/Ananta Darma dan Denzipur 8/GM.

"Secara keseluruhan Satgas yang diberangkatkan hari ini sejumlah 300 orang, terdiri dari 3 SSK dengan kekuatan masing-masing 100 orang dan akan di BKO-kan ke Korem 132/Tadulako," kata Kapendam VI/Mlw Kol Kav Dino Martino, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/10/2018).

300 pasukan itu dilepas langsung oleh Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto di Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Mereka bertolak ke Palu menggunakan KRI Surabaya.

Mereka yang berangkat ialah prajurit Yonzipur 17/Ananta Darma dan Denzipur 8/GMMereka yang berangkat ialah prajurit Yonzipur 17/Ananta Darma dan Denzipur 8/GM (Foto: Dok. Kodam Mulawarman)
300 Prajurit TNI dari Kaltim Dikirim ke Sulteng Bantu Rehabilitasi
"Laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Tugas kemanusiaan ini nantinya akan difokuskan untuk merehabilitasi dan merekonstruksi kondisi pasca bencana alam," kata Subiyanto.

Baca juga: Airnav Kendalikan Pesawat Menggunakan Mobile Tower di Bandara Palu

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah 1.763 orang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang menerjang Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Selain itu BNPB juga mencatat ada 2.632 orang yang mengalami luka berat.

Hingga Minggu (7/10) pencarian korban masih terus dilakukan. Pencarian korban akan dihentikan pada 11 Oktober 2018 mendatang.
(abw/jbr)

Denjaka Pasukan Elite TNI AL yang Luar Biasa, 1 Prajurit Disebut Setara 120 TNI Biasa

Denjaka Pasukan Elite TNI AL yang Luar Biasa, 1 Prajurit Disebut Setara 120 TNI Biasa

Tentara Nasional Indonesia (TNI) terbagi dalam tiga matra, yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). etiga matra itu mempunyai tugas dan fungsi berbeda.  Tiap matra juga biasanya mempunyai pasukan khusus yang tugas dan kewajibannya lebih berat.

Salah satu pasukan khusus atau pasukan elite Indonesia adalah Detasemen Jala Mangkara yang disingkat Denjaka.  Denjaka adalah pasukan elite TNI AL yang mempunyai kehebatan luar biasa.

Bahkan 1 prajurit Denjaka disebut setara dengan 120 TNI biasa. Satuan ini berdiri pada 4 November 1982 dengan nama Pasukan Khusus AL (Pasusla). Pada awal berdiri, Pasusla bertugas menanggulangi ancaman aspek laut, di antaranya terorisme, sabotase dan ancaman lainnya.

Dikarenakan perkembangan prajuritnya begitu mumpuni, pada 12 November 1984 terbentuk nama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka). Adapun prajurit Denjaka berasal dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang dilatih beberapa aspek laut.

Mempunyai kemampuan di atas rata-rata, prajurit Denjaka benar-benar digembleng saat mengikuti pendidikan. Kabarnya, dari ratusan prajurat yang mengikuti seleksi, hanya 50 orang memenuhi kualifikasi.

Pelatihan Denjaka biasa dilakukan di Kawah Candradimuka, Situbondo. Pada masa pendidikan, tidak jarang ada prajurit yang gagal dan kembali ke satuannya. Selain ketahanan tubuh, prajurit Denjaka harus mempunyai IQ tinggi. Alasannya, Denjaka akan sering bertugas dalam penyusupan di daerah operasi sehingga mereka harus bisa mengatasi masalah dengan cepat, baik secara individu maupun secara kelompok.

Selama dalam proses pendidikan, calon anggota hanya akan mendapatkan teori di dalam kelas 20%, selebihnya mereka akan berlatih langsung di dalam hutan, laut dan udara. Ini karena mereka harus paham secara praktek bukan modal teori yang nantinya akan sangat berguna untuk menjalankan misi rahasia secara sempurna.

Tidak mudah untuk bisa mendapatkan pelatihan dengan nilai sempurna, mereka harus mendapatkan pendidikan superketat dan keras, melakukan penyusupan dengan terjun payung, bergerak dengan cepat di dalam laut dan bertahan hidup di daratan.

Dalam sebuah artikel Tribun Jambi berjudul "Miliki IQ Tinggi dan Disebut 'Hantu Air' Inilah Denjaka yang Disebut 1 Personel Setara 120 TNI Biasa", disebutkan bagaimana kerasnya pelatihan Denjaka.

Terpaan ombak di Laut Banyuwangi yang baisanya menghanyutakan perahu para nelayan harus bisa diatasi, mereka harus bertahan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan anggota lainnya. Bahkan mereka kerap dilatih dengan kaki dan tangan yang terikat.

Setelah berhasil melawan ganasnya ombak di lautan, hal selanjutnya yang perlu calon anggota lakukan adalah bertahan hidup di dalam hutan, perbekalan yang diberikan pada para anggota pelatihan hanyalah garam.

Bahkan air minum pun tidak dibekali. Mereka benar-benar harus mencari sendiri di dalam hutan.Sementara proses pelatihannya biasanya dilakukan di Alas Purwo.
Denjaka Pasukan Elite TNI AL yang Luar Biasa, 1 Prajurit Disebut Setara 120 TNI Biasa
Tepat di tengah hutan, mereka harus bisa bertahan hidup selama berhari-hari. Tak jarang mereka memutuskan untuk berburu binatang buas, seperti ular. Kalau mereka hanya mampu menangkap seekor monyet, maka binatang itulah yang akan menjadi santapannya.

Bukan hanya sampai di situ, ada latihan udara yang harus dilalui para prajurit. Ya, mereka akan melakukan terjun payung. Mereka diharuskan terjun bebas pada malam hari, tujuannya adalah agar bisa memberikan pelatihan pada mereka jika sewaktu-waktu harus masuk ke lokasi musuh pada malam hari memakai parasut.

Kemampuan lain yang harus dimiliki seorang Denjaka seperti penggunaan kompas yang tepat sasaraan. Biasanya proses pelatihan menggunakan kompas akan dilakukan di Banyuwangi sampai ke Surabaya.

Ada cerita saat Denjaka bikin Korps Marinir AS untuk kawasan Pasifik Letjen Duane D Thiessen geleng-geleng kepala. Kala itu, Duane D Thiessen sedang berkunjung ke markas Marinir di Cilandak dan disambut adegan operasi antiteror dan pembebasan sandera memakai peluru tajam.

Adegan itu berlangsung di hadapan Korps Marinir yang sedang upacara sambutan. Prajurit Denjaka bersenjata lengkap memperagakan aksi tembak-tembakan dengan posisi saling berhadapan.

Prajurit merangsek masung ke tengah peserta upacara menaiki kendaraan khusus dan melakukan adegan tembak-menembak Terdapat sasaran khusus (kevlar)yang berada di samping kiri dan kanan prajurit Denjaka.

Meski dibekali rompi anti-peluru, prajurit Denjaka tidak boleh melakukan kesalahan. Pasalnya, bila salah menembak, peluru akan menyasar personel lain atau kepada peserta upacara.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Denjaka Pasukan Elite TNI AL yang Luar Biasa, 1 Prajurit Disebut Setara 120 TNI Biasa, http://aceh.tribunnews.com/2018/10/05/denjaka-pasukan-elite-tni-al-yang-luar-biasa-1-prajurit-disebut-setara-120-tni-biasa?page=all.

Editor: faisal

Evakuasi Korban Tsunami Palu, Anggota TNI Malah Temukan Brankas, Setelah di Buka Ini Isinya

Evakuasi Korban Tsunami Palu, Anggota TNI Malah Temukan Brankas, Setelah di Buka Ini Isinya

Grid.ID - Satuan Yonzipur-8/SMG Kodam XIV Hassanudin yang dikirim dari Sulawesi Selatan untuk membantu proses evakuasi korban di tsunami Palu temukan sebuah brankas. Temuan tersebut langsung diamankan oleh para personel TNI.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (8/10) Kepala Penerangan Kodam XIV Hassanudin Kolonel Inf Alamsyah berkata, brankas ditemukan saat personelnya mencari korban tsunami Palu. Saat itu titik pencarian berada di GPI Djono Oge di Lagaleso, Kabupaten Sigi.

Tepatnya para personel mencari di reruntuhan bangunan gereja tersebut. Setelah diamankan maka brankas di buka. Rupanya dalam brankas berisi uang senilai Rp 1 miliar.

"Satgas Yonzipur-8/SMG Kodam XIV Hasanuddin di bawah pimpinan Dan SSK Kapten Czi Basor Hermawan menemukan brankas berisi uang Rp 1 miliar di Lagaleso, Kabupaten Sigi, Sabtu (6/10/2018). Penemuan ini (terjadi) saat anggota melakukan pencarian dan mengevakuasi korban menggunakan peralatan seadanya," kata Alamsyah, melalui keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).

Setelah dilakukan pengecekan dan penelusuran, rupanya uang Rp 1 miliar itu milik gereja. Dalam brankas juga ditemukan sertifikat gereja dan dokumen lainnya.

"Saat dikonfirmasi dengan pihak gereja, dalam hal ini pendeta Wilson Wetzler Lampie (44) membenarkan bahwa brankas tersebut adalah milik gereja GPI," ujarnya.

Sementara itu pemerintah menetapkan evakuasi korban gempa dan tsunami di Donggala Palu, Sulawesi Tengah akan berakhir pada tanggal 11 Oktober 2018. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB Jakarta, Minggu (7/10/2018).
Evakuasi Korban Tsunami Palu, Anggota TNI Malah Temukan Brankas, Setelah di Buka Ini Isinya
"Diharapkan tidak ada daerah terisolir, tidak ada kekurangan bantuan dan daya dukung masyarakat normal," ujarnya.

Sutopo menambahkan setelah 11 Oktober korban yang tak ditemukan akan dinyatakan hilang. Meski demikian kegiatan pencarian tidak akan langsung dihentikan serentak. Namun masa tanggap darurat bisa saja diperpanjang.

"Jika dibutuhkan, masa tanggap darurat bisa diperpanjang," tutur Sutopo.(*)

TNI Kerahkan 250 Prajurit Buka Jalur Terisolasi di Sigi

TNI Kerahkan 250 Prajurit Buka Jalur Terisolasi di Sigi


Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan Satgas Bencana Alam satuan Yonif Para Raider 431/SSP Kostrad, Mayor Inf A.A Geda Rama mengatakan pihaknya telah mengerahkan 250 prajurit Kostrad TNI AD untuk membuka jalur menuju Desa Jono Oge, Kabupaten Sigi yang terputus akibat gempa Palu berkekuatan 7,4 SR.

"Saya perintahkan sebahagian anggota Satgas untuk melakukan Patroli dan membuka jalan di desa yang masih terisolir tersebut," ungkap Geda berdasarkan keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com pada Minggu (7/10)

Desa Jono Oge merupakan salah satu desa yang 'tertimbun' lumpur atau likuifaksi di mana tanah berubah menjadi lumpur akibat dampak bencana tersebut.

Geda menyatakan pihaknya saat ini tengah melakukan pencarian korban dan pembersihan bangunan yang porak poranda di desa tersebut.

"Kami juga terlibat dalam pendistribusian bantuan makanan dan obat-obatan kepada warga yang sangat membutuhkan," kata dia.
TNI Kerahkan 250 Prajurit Buka Jalur Terisolasi di Sigi
Personel TNI yang diterjunkan saat ini masih berfokus mengevakuasi korban yang tertimbun lumpur likuifikasi di wilayah Desa Petobo Atas Dan Petobo Bawah, Kota Palu.

Geda berharap secepatnya pasukan TNI dapat bergerak ke Desa Jono Oge untuk melakukan evakuasi di wilayah tersebut.

"Hingga petang tadi anggota berhasil mengevakuasi 20 mayat korban gempa di Desa Petobo atas dan Petobo Bawah dan langsung diserahkan ke Tim Basarnas," kata dia.
TNI Kerahkan 250 Prajurit Buka Jalur Terisolasi di SigiKondisi di Kecamatan Biromaru, Sigi, Sulteng pasca gempa dan tsunami. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)

Amankan Pasar Inpres Kota Palu


Sementara itu, Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Inf Muhammad Thohir menyatakan TNI telah mengerahkan 150 personel untuk mengamankan Pasar Inpres Kota Palu usai bencana tsunami dan gempa yang melanda wilayah tersebut.

Upaya tersebut dilakukan untuk menggeliatkan kembali roda perekonomian di wilayah tersebut.

"Untuk membantu mengamankan jalannya roda perekonomian agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya," kata Thohir dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com pada Minggu (7/10).

Thohir mengatakan bahwa perekonomian Kota Palu sejak H+8 bencana gempa dan tsunami yang menerjang kota tersebut sudah mulai pulih.

Ia mengatakan diterjunkannya pasukan TNI itu sebagai komitmen TNI menghidupkan kembali pasar Inpres yang pernah luluh lantak akibat saat gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang Palu.

"Pasar ini menjadi pusat perekonomian, dengan tujuan untuk menghidupkan kembali roda perekonomian masyarakat Palu," kata dia.

(rzr/gil) 

Asa Anggota TNI Bertemu Sang Ibu saat Bantu Korban Gempa Palu

Asa Anggota TNI Bertemu Sang Ibu saat Bantu Korban Gempa Palu


Peringatan Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) 5 Oktober 2018, semestinya menjadi momentum kemeriahan dan kebanggaan bagi setiap prajurit dalam menjaga keamanan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Namun kali ini bangsa sedang berduka akibat dihantam gempa bumi dan gelombang tsunami berkekuatan 7,4 Magnitudo di Donggala, Sulawesi Tengah, sepekan lalu, membuat TNI pun dalam suasana pilu.

Setidaknya bagi Sersan Mayor Latif yang memiliki orang tua di Sulawesi Tengah dan sejak beberapa tahun terakhir ini bertugas di Kodim Batanghari di Kota Jambi.

Berbincang-bincang dalam perjalanan udara, dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Mutiara SIS Al Jufrie, Palu, Sulteng, menuturkan kegelisahannya karena tak bisa kontak dengan keluarganya di Palu.

Ibunya, saudara-saudara kandungnya, dan anggota keluarga yang lain banyak yang tinggal di daerah yang dilanda gempa itu.
Asa Anggota TNI Bertemu Sang Ibu saat Bantu Korban Gempa Palu
Sebagai prajurit yang patuh, dia tak bisa serta merta meninggalkan tempat tugasnya untuk segera mencari tahu soal kegelisahannya, Sabtu (6/10/2018) seperti dilansir Antara.

Prajurit yang pernah bertugas di Afrika Selatan itu pun menyimpan asa untuk bisa bertemu sang Ibu dan saudara-saudaranya.

Setelah mendapatkan izin atasan, tanpa persiapan apa-apa, prajurit dari matra darat itu membaur dengan prajurit-prajurit dari matra udara dan matra laut, yang dikerahkan ke Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong, untuk membantu para korban dan pemulihan pada masa tanggap darurat ini.

Sementara hingga kini belum ada informasi resmi berapa prajurit TNI dan keluarganya yang menjadi korban gempa dan tsunami Palu.


Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, seluruh pasukan yang dikirimkan ke wilayah bencana untuk memastikan pengamanan penyaluran bantuan. Selain itu juga ditugaskan untuk menjaga objek-objek vital.

Ada sekitar lima batalion yang bertugas membantu penanganan gempa ini.

Mantan Kepala Staf TNI AU sudah memberikan pengarahan kepada seluruh pasukan yang dikirim untuk membantu mempercepat pergerakan perekonomian masyarakat setempat, dengan cara mengawal segala aktivitas, baik itu di kota-kota besar terdampak bencana maupun kota-kota yang masih terisolasi.

"Pengamanan kepada seluruh sektor, termasuk pintu masuk. Kami jaga akses masuk bantuan dari luar sehingga bantuan sampai kepada korban yang memerlukan," kata Panglima TNI.

Pengabdian TNI untuk rakyat dan bangsa dan negara Republik Indonesia memang selalu membanggakan. Dirgahayu TNI.

IDI: 80 Persen Korban Gempa dan Tsunami Palu-Donggala Mengalami Patah Tulang

IDI: 80 Persen Korban Gempa dan Tsunami Palu-Donggala Mengalami Patah Tulang


Wasekjen PB Ikatan Dokter Indonesia, Rosizt Rivai menjelaskan sebanyak 80 persen korban Gempa dan Tsunami yang terjadi di Palu-Donggala mengalami patah tulang.
Sementara 20 persen lainnya, mengalami luka sobek, tertusuk paku dan sebagainya.

"80 persen korban mengalami luka orthopedi. Selain itu, ada juga beberapa luka lainnya. Sebagian besar kami rawat dari yang terdampak gempa," jelasnya saat ditemui di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (7/10/2018).
IDI: 80 Persen Korban Gempa dan Tsunami Palu-Donggala Mengalami Patah Tulang

Dijelaskan olehnya, perawatan luka harus memenuhi standar kualifikasi yang sudah ditentukan. Agar, tidak terjadi hal yang lebih buruk. Pentingnya kesadaran masyarakat dan pendampingan dari tim dokter atau perawat juga diperlukan.

Kekhawatirannya, para korban tidak cukup mengetahui hal apa saja yang perlu atau tidak perlu dilakukan saat mereka sudah pulang ke rumah.

"Nah, itu juga perlu didampingi. Kita juga harus mengedukasi, sehingga ketika sudah di rumah, mereka bisa merawat lukanya sendiri," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul IDI: 80 Persen Korban Gempa dan Tsunami Palu-Donggala Mengalami Patah Tulang, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/10/08/idi-80-persen-korban-gempa-dan-tsunami-palu-donggala-mengalami-patah-tulang.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco

Detik-Detik Tsunami Melumat Pesisir Palu Hingga Donggala

Detik-Detik Tsunami Melumat Pesisir Palu Hingga Donggala

Saya melihat tongkang terlempar ke atas. Laut terbelah,” ujar Yunus El Malilu kepada Tirto.
Yunus baru saja selesai makan. Ia keluar dari rumahnya dan menyalakan sebatang rokok sambil duduk di atas kapal. Baru saja rokok menyala, tiba-tiba bumi bergoncang. Di depan matanya pesisir pantai di sepanjang Kelurahan Loly Salura, Kabupaten Donggala, amblas. Air laut surut.

“Laut terbelah,” katanya.

Ia terperanjat, dan segera menyuruh istri dan empat anaknya keluar rumah. Dua anaknya yang masih kecil ia gendong, sedang duanya lagi dituntun Nana, istri Yunus. Sekeluarga itu lari ke perbukitan yang jaraknya 500 meter dari rumah. “Air mulai naik, tapi belum besar,” kata Yunus.

Yunus mendengar tetangganya berteriak histeris. “Tolong...tolong.” Mereka berhamburan ke luar rumah dan segera ke perbukitan yang sama.

Di Masjid Babuljanah, orang-orang yang hendak salat magrib pun panik. Mereka balik kanan dan segera menyelamatkan diri ketika tanah terus berguncang. ”Tapi pintu dalam keadaan terkunci,” kata Yunus. Ia memaksa pintu pagar masjid terbuka dan meminta warga segera lari ke tempat yang lebih tinggi. Ratusan manusia melintasi jalan di samping masjid, dan memanjat perbukitan.

Jumat (28/9/2018) sore pekan lalu adalah hari paling horor bagi warga di pesisir pantai Kota Palu hingga Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Pesisir yang lokasinya berada di Teluk Palu ini nyaris seluruhnya tersapu tsunami. Di Kelurahan Loly Salura, tempat Yunus bermukim, rumah-rumah rata tersapu gelombang. Hanya Masjid Babuljanah yang kini masih kokoh berdiri.

“Selama puluhan tahun saya di sini. Saya baru merasakan tsunami,” aku Yunus.

“Gelombang sebesar ini,” tambahnya.


Orang-orang sekelurahan, kata Yunus, berlari ke arah perbukitan tepat di depan Kelurahan Loly Salura. Satu persatu mereka berlari memanjat bukit, agar selamat dari gelombang tsunami. “Tapi ada empat warga di dalam rumah,” kata Yunus.

“Korban meninggal ada empat, satu lagi yang belum ditemukan.”

Loly Salura adalah satu dari lima kelurahan di Kabupaten Donggala yang luluh lantak disapu tsunami. Air laut setinggi tiga meter itu juga melumat empat kelurahan lain di Kabupaten Donggala, yakni Kelurahan Loly Oge, Loly Sibura, Loly Dondo dan Loly Tsiburi. Dari kelima kelurahan itu, Loly Salura yang kondisinya paling parah. Wilayah ini hilang karena lokasinya berada tepat di bibir pantai dan ada di dataran rendah.

Di Kelurahan Watusampu, perbatasan Kota Palu dan Kabupaten Donggala, tsunami juga ikut menghempaskan kapal milik TNI Angkatan Laut hingga ke daratan.
Tsunami di Pesisir Kota Palu

Saat gempa mengguncang, Eva masih berada di dalam kediamannya di Kelurahan Ulujadi, Palu Barat, Kota Palu. Rumahnya berada tepat di sisi Jalan Trans Sulawesi, juga berdekatan dengan pesisir pantai mengarah barat, Kabupaten Donggala. Saat ia keluar dari dalam rumah menuju jalan, dalam kondisi nyaris gelap, pandangan tertuju pada air laut di pesisir pantai.

Gemuruh air terdengar dari arah pantai. Gelombang air mulai naik. “Tanah bergetar, seperti ditumbuk,” kata Eva.

“Itu air seperti di blender.”

“Air naik.. air naik...,” teriak Eva.

Warga, kata Eva, seketika balik badan. Mereka berlari dalam keadaan panik, dalam kondisi lampu padam dan hari mulai gelap. “Kami semua naik ke perbukitan,” ujar Eva seraya menunjuk tempatnya mengungsi.


Hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari kediaman Eva, tak jauh dari Pantai Talise, Waida masih berada di dalam kamar mandi ketika guncangan besar menjelang magrib membuat bangunan rumahnya bergetar. Terbirit-birit, Waida keluar dari dalam rumah dalam keadaan telanjang.

Ia berlari dalam kepanikan bersama ratusan orang yang tadinya ada di Pantai Talise. Waida buru-buru mengambil spanduk untuk menutupi tubuhnya.

“Saya sampai tutupi ini (kemaluan),” kata Waida. Ketika gempa mereda, Waida masuk ke dalam rumah, mengambil pakaian dan kemudian ikut berlari bersama ratusan orang karena gelombang tsunami mulai naik.

“Air mulai naik, tapi gelombang tsunami tidak sampai rumah saya,” kata Waida.

Jumat sore pekan lalu, Pantai Talise sesak dijejali warga yang datang menghadiri pembukaan festival sport-tourism bernama Palu Nomoni. Ketika tsunami menghantam, sebagian orang berhasil selamat. Tapi tidak bagi anak Nuraina, Fatya Elfarini, 12 tahun. Fatya hingga saat ini masih belum ditemukan.

“Saya terpisah dengan anak saya,” kata Nuraina di pengungsian Taman Vatulemo Kota Palu.

Ketika gelombang mulai naik, Nuraina terpisah dengan Fatya, anak pertamanya yang ikut membantu berjualan minuman ringan di Festival Palu Nomoni. Ia berlari mengendong Muhammad Aliafi, 3 tahun, di tengah-tengah ratusan orang yang menyelamatkan diri. “Jarak saya dengan Fatya hanya 10 meter,” kata Nuraina.

Kini Nuraina mengungsi bersama dengan keluarga besarnya di Taman Kota Palu Vatulemo. Ia masih menunggu kabar baik dari Fatya. “Semoga dia dalam keadaan selamat,” kata Nuraina.
Detik-Detik Tsunami Melumat Pesisir Palu Hingga Donggala
Gelombang Tsunami menghancurkan hampir seluruh wilayah pesisir pantai Teluk Palu dari Kota Palu hingga dua bagian di Kabupaten Donggala. Di sebelah barat Kota Palu, tepatnya di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, tsunami juga menghancurkan seluruh bangunan rumah bahkan kompleks pergudangan Layana Indah yang lokasinya di Jalan Trans Sulawesi, tepat di pesisir pantai Teluk Palu.

Air laut juga melumat Desa Wani II, di Kabupaten Donggala. Di Desa Wani, sepuluh kapal terseret hingga daratan, ketika gempa disusul gelombang setinggi tiga meter kemudian menghancurkan seluruh bangunan di Pelabuhan Wani.

Warga di pesisir Teluk Palu kini masih mengungsi di tempat lebih tinggi, di atas perbukitan yang mengelilingi Kota Palu hingga Kabupaten Donggala.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan menarik lainnya Arbi Sumandoyo
(tirto.id - Sosial Budaya) 

Kesaksian Muadzin Soal Masjid yang Kokoh Usai Gempa dan Tsunami Donggala

Kesaksian Muadzin Soal Masjid yang Kokoh Usai Gempa dan Tsunami Donggala

masjid terletak 50 meter dari di bibir pantai. Bangunan cukup megah dengan dua kubah dan satu menara yang berdiri tegak. Di bagian pegecatan bangunan masjid memadukan antara warna hijau dan kuning. Sementara ruangan dalam, warna putih lebih mendominasi. Terdapat juga ruangan khusus muadzin.

Saat ini, kondisinya sedikit berubah akibat dihantam gelombang tsunami. Beberapa bagian bangunan mengalami sedikit kerusakan terutama di pagar depan, sedangkan lainnya tetap utuh.

Kendati mengalami kerusakan sedikit, bangunan ini menjadi satu-satunya yang tetap kokoh di tengah hamparan puing bangunan yang porak-poranda.

Heris adalah salah satu saksinya. Dia ada di lokasi kala air bah tsunami menyapu wilayah tersebut

Saat itu, Heris sedang mengumandangkan adzan magrib. Petaka itu datang saat mengucapkan Hayya 'alal falah.

Suasana yang tadinya tenang berubah mencekam. Masjid bergoyang-goyang tak beraturan, ditambah lagi kondisi gelap gulita.

"Kipas angin jatuh," ucap Heris, Minggu (7/10/2018).

Beberapa menit kemudian, air masuk ke dalam ruangan masjid. Tingginya kira-kira mencapai 100 sentimeter. Heris lantas berupaya menyelamatkan diri. Saat itu, Heris yang terakhir.

Kesaksian Muadzin Soal Masjid yang Kokoh Usai Gempa dan Tsunami Donggala
"Jemaah lainnya telah lebih dulu pergi," ujar dia.

 Selang beberapa hari mengungsi, Heris kembali. Dia pun kaget melihat bangunan yang sudah 15 tahun berdiri tidak rata dengan tanah. Kemungkinan karena Rustam, sang merancang bangunan dengan canggih, dibuat kaki ayam kuat dan dalam sekali. Atau ini kekuasaan Allah.

"Masjid kami dilindungi, berkahi dari segala peristiwa Dia punya menara tidak apa-apa," terang dia.

Dia menjelaskan, bangunan hanya mengalami rusak sedikit dibagian depan lantaran di tabrak benda-benda dari luar.

"Masjid ini utuh sebetulnya," terang dia.

Derita Pengungsi, Mau Minum Saja Diminta KTP dan KK

Derita Pengungsi, Mau Minum Saja Diminta KTP dan KK

Fakta kondisi pengungsi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala diungkap sebuah surat kabar atau koran harian dari Tribun Trimur.

Para pengungsi harus menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) untuk mendapatkan air minum. Dalam koran tersebut, bertuliskan headline berita “Mau Minum, Pengungsi Dimintai KTP dan KK”.

“Masa kalau mau ambil air mineral saja harus menyetor KTP atau kartu KK,” ujar salah satu pengungsi, Hartini (45) di Lapangan Watulemo, Sabtu (6/10/2018) seperti dilansir dari Tribun Timur.

Hartini menyebutkan, untuk meminta air mineral kemasan gelas dia diwajibkan menyetor Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) .

Menurut Hartini, seharusnya petugas bisa berlaku adil atau melihat kondisi ini dengan kaca mata kemanusiaan, bukan cara atau sistem birokrasi berbelit-belit.
Derita Pengungsi, Mau Minum Saja Diminta KTP dan KK
“Kami harap pemerintahan atau petugas melihat kami sebagai pengungsi bukan sebagai pengemis atau apa, kita butuh masih mau hidup pak,” ungkap Hartini memohon-mohon.

Diceritakan Hartini selaku pengungsi, Rumah Hartini di Kampung Petobo yang tertelan lumpur hingga 10 meter tapi dia tetap diwajibkan membawa KK dan KTP untuk syarat mengambil air menjadikannya miris dan kecewa terhadap pemerintah.

“Rumah saya di Petobo dan semua orang tahu di kampung kami terkena tsunami lumpur dan tanah, rumah kami terkubur, masa masih minta KTP,” lanjut Hartini menceritakan nasibnya pasca tsunami menerjang perkampungannya.

Hartini dan suami, Bernat (50) bersama empat anak hanya selamatkan pakaian di badan, akibat lumpur yang tiba-tiba keluar dari dalam tanah usai gempa.

Curhatan miris Hartini juga dialami oleh warga pengungsi lainnya.

Dalam unggahan Rabbani Herba, seorang penguungsi menuliskan perihal syarat KTP dan KK ini justru mencekiknya.



“Pulang aja kamorang (kalian). Kami tak punya KTP dan KK utk ambil sembako.

GALI AJA RUMAHKU! (yg sudah ditenggelamkan gempa dan tsunami).”

Selain susahnya mendapat air mineral, para pengungsi juga berharap bantuan berupa beras, popok bayi, obat-obatan, dan pakaian setidaknya diadakan.

Diketahui, selama para pengungsi di Lapangan Watulemo belum juga melihat wali kota, wakil wali kota dan Gubernur Sulteng mengunjungan pengungsi.

Kata salah satu pengungsi, setidaknya kepala daerah dan pemerintahan di Palu dan Sulteng bisa mendengarkan keluhan para pengungsi usai bencana ini.


Artikel ini telah tayang di Gelora News dengan judul Derita Pengungsi, Mau Minum Saja Diminta KTP dan KK
Sumber: https://www.gelora.co/2018/10/derita-pengungsi-mau-minum-saja-diminta.html

Kategori

Kategori