Soal Polisi Latihan Pakai RPG, Mabes Polri: Videonya Baru, Tapi Senjatanya Lama

Soal Polisi Latihan Pakai RPG, Mabes Polri: Videonya Baru, Tapi Senjatanya Lama


JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto menegaskan, senjata jenis RPG (Rocket Propelled Grenade) yang digunakan untuk latihan oleh anggota kepolisian adalah senjata sisa saat polisi masih di dalam Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI). Kala itu, anggota kepolisian dididik menggunakan senjata seperti itu.

Penggunaan senjata RPG dalam latihan anggota kepolisian diketahui setelah beredarnya video di akun Instagram @tni_indonesia_update.

"Saya sudah bilang itu adalah alat sisa waktu zaman polisi masih di bawah ABRI. Namanya Pelontar Granat infanteri (PGI). Saya dulu dididik masih zaman ABRI. Kami dididik melempar granat juga, mortir juga," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2017).

Soal Polisi Latihan Pakai RPG, Mabes Polri: Videonya Baru, Tapi Senjatanya Lama

Namun, Setyo menyatakan untuk jenis senjata itu sudah tak lagi digunakan oleh pihak kepolisian semenjak berpisah dari ABRI. Tetapi, dia tak mengelak bahwa Korps Bhayangkara masih memiliki persenjataan jenis itu. Tetapi, difungsikan hanya untuk pengenalan kepada anggota Brimob.

"Itu sekarang (senjata) ada di Pusat Pendidikan (Pusdik) Brimob untuk pengenalan senjata. Brimob juga harus tahu oh ini namanya PGI, cara nembaknya seperti ini. Tapi sudah tidak banyak. Panglima TNI sudah tahu itu," ungkap Setyo.

Lebih dalam, Setyo menyebut video itu terindikasi memang baru namun alat-alatnya sudah lama. Apalagi, dalam cuplikan tersebut anggota Polri merekam latihan itu dengan ponsel pintar (smartphone).

"Videonya sih video baru kalau dilihat itu smartphone baru. Tapi itu alat-alat lama. Kalau dilihat dari yang rekam zaman reformasi belum ada smartphone. Mungkin tahun 2000an, 2003, 2004, 2005 sudah ada foto motret-motret. Kalau sekarang tak ada. Polisi tak gunakan itu boleh dicek di logistik kita paling besar 7,62 untuk senapan AK," papar Setyo.

Setyo kembali menekankan, saat ini senjata jenis itu hanya untuk pengenalan. Sedangkan untuk amunisinya, dia menyebut masih tersedia beberapa puluh butir peluru.

Dalam sistem persenjataan polisi, dijelaskan Setyo, pihaknya menggunakan spesifikasi Low Enforcement Weapon. Adapun jenis persenjataan terbagi dalam tiga kelompok, yakni Low Enforcement Weapon, Millitary Defence, dan Sport Weapon.

"Jadi, tolong pahami bahwa yang dipakai polisi sekarang adalah pengadaan yang masuk Low Enforcement Weapon," ujar dia. (Ari) (Okezone)

Terkait Isu Pembelian 5 ribu Senjata Illegal, Begini Penjelasan Sang Panglima TNI!

Isu Pembelian 5 ribu Senjata Illegal, Begini Penjelasan Sang Panglima TNI!


Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, pihaknya tidak pernah menjelaskan tentang adanya institusi di luar TNI yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal ke Indonesia.

"Saya tidak pernah press release (pernyataan pers soal senjata), saya hanya menyampaikan kepada purnawirawan, namun berita itu keluar. Saya tidak akan menanggapi terkait itu (senjata ilegal)," kata Panglima TNI usai menutup Kejurnas Karate Piala Panglima TNI Tahun 2017, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu dikutip dari Antara, Senin (25/9).
Isu Pembelian 5 ribu Senjata Illegal, Begini Penjelasan Sang Panglima TNI!
Namun demikian, dirinya mengakui bahwa beredarnya video dan rekaman soal itu di dunia maya adalah memang pernyataannya.


"Seribu persen itu benar kata-kata saya. Tapi saya tidak pernah 'press release'(mengeluarkan pernyataan pers), sehingga saya tidak perlu menanggapi hal itu," paparnya.

Terkait kebenaran informasi bahwa ada institusi di luar TNI yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal ke Indonesia, Panglima TNI kembali enggan menanggapi soal itu.

Menanggapi pernyataan Menko Polhukam Wiranto bahwa ada masalah komunikasi antara TNI, BIN dan Polri, kata Gatot, bisa ditanyakan langsung kepada Wiranto soal itu.

Dia kembali mengakui bahwa rekaman yang beredar itu benar-benar omongannya. Namun dirinya tidak punya kompetensi untuk menanggapi hal itu lantaran dirinya tidak pernah melakukan 'press release'.

"Itu benar omongan saya, 1.000 persen, tapi tentang kebenaran isi konten rekaman itu saya tak mau berkomentar," katanya.

Dalam rekaman yang beredar, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut adanya institusi tertentu yang akan mendatangkan 5.000 senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan itu disampaikan Jenderal Gatot dalam silaturahim TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9).

Acara tersebut turut dihadiri Menko Polhukam Wiranto, mantan Wakil Presiden Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Widodo AS, dan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Letnan Jenderal TNI (Purn), Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, serta sejumlah petinggi TNI lainnya.

sumber : merdeka
Ketika Kivlan Zain Men SKAK MAT Anggota Underbouw PKI Sampai Tidak Berdaya!

Ketika Kivlan Zain Men SKAK MAT Anggota Underbouw PKI Sampai Tidak Berdaya!

Ketika Kivlan Zain Men SKAK MAT Anggota Underbouw PKI Sampai Tidak Berdaya!



Mantan Kepala Staf Kostrad ABRI Kivlan Zen menjadi pembicara dalam acara program ILC TvOne, Selasa malam (19/9/2017) dengan tema “PKI, Hantu Atau Nyata”. Ada banyak pembicara yang di undang oleh Karni Ilyas, salah satunya adalah Bedjo Untung.

Paparan yang disampaikan oleh Bedjo memancing Kivlan Zen untuk mengkritisinya. Dengan argumentasi yang tidak terbantahkan, Bedjo tampak seperti panik dan diam saat diminta jujur mengakui dirinya adalah bagian dari PKI.

Awalnya Bedjo membantah dia bukan PKI tapi IPI, tapi Kivlan Zein punya bukti yang bikin Bedjo tidak berkutik. Skakmat!

Berikut pemaparan Kivlan Zein yang memukau di ILC:


Seperti Kegerahan Aktivis ini Pertanyakan Tujuan TNI AD Putar Lagi Film G30 S PKI

Seperti Kegerahan Aktivis ini Pertanyakan Tujuan TNI AD Putar Lagi Film G30 S PKI


Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat memerintahkan jajarannya di seluruh daerah mengajak masyarakat menonton film berjudul Pengkhianatan G 30 S PKI. Pengajar ilmu komunikasi Universitas Gadjah Mada, Budi Irawanto, mengatakan pemutaran film itu seperti hendak mengulang ritual Orde Baru setiap menjelang 1 Oktober.

Dia menduga tujuan TNI adalah untuk mengingatkan masyarakat ihwal kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) dan ihwal militer sebagai korbannya. "Film itu sarat dengan muatan propaganda yang mengedepankan versi militer terhadap peristiwa 1965," kata Budi, Minggu, 17 September 2017.

Budi, yang juga Direktur Jogja-Netpac Asian Film Festival-lembaga penyelenggara festival film-menilai pemutaran kembali film karya sutradara Arifin C. Noer itu merupakan kemunduran. Kecuali, kata dia, jika pemutaran juga dilakukan terhadap film-film dengan versi berbeda tentang kejadian 1965.
Seperti Kegerahan Aktivis ini Pertanyakan Tujuan TNI AD Putar Lagi Film G30 S PKI
Film Pengkhianatan G 30 S PKI dibuat pada 1984. Pada September 1998, Menteri Penerangan Yunus Yosfiah mengumumkan film ini dihentikan peredaran dan pemutarannya karena berbau rekayasa sejarah dan mengkultuskan seorang presiden.

Rencananya, pemutaran film dilakukan pada 30 September mendatang. TNI AD telah mengirim surat edaran ke seluruh jajarannya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto membenarkan adanya surat edaran tersebut. "TNI memerintahkan seluruh prajurit dan keluarga besarnya nonton film G 30 S PKI," kata dia.

Menurut Wuryanto, pemutaran film itu penting lantaran saat ini ada upaya memutarbalikkan fakta sejarah oleh simpatisan PKI bahwa partai tersebut tidak pernah melakukan kudeta. Salah satu wujudnya, kata dia, menuntut pemerintah meminta maaf dan memberikan ganti rugi atas peristiwa 1965.

Direktur Imparsial, Al Araf, menilai pemerintah boleh saja memutar film itu karena setiap warga negara berhak mengetahui peristiwa 1965. Namun ia memberi catatan, peristiwa 1965 masih menyimpan misteri bagi banyak sejarawan, baik dalam maupun luar negeri.

Adapun Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Yati Andriyani, berharap surat edaran itu tak dijadikan legitimasi TNI untuk memaksa masyarakat menonton film tersebut. Dia menyesalkan surat edaran terbit tanpa dibarengi upaya negara mengoreksi secara terbuka ihwal korban pada peristiwa 1965.

Aparat, kata dia, malah menutup ruang-ruang diskusi publik tentang peristiwa tersebut. "Jangan ada monopoli kebenaran atas peristiwa 1965," ujarnya.

Sumber : Tempo
Dihentikan sejak 1998, film Pengkhianatan G30S/PKI rencananya akan diputar dalam acara nonton bareng (nobar) yang dicanangkan oleh TNI.

Dihentikan sejak 1998, film Pengkhianatan G30S/PKI rencananya akan diputar dalam acara nonton bareng (nobar) yang dicanangkan oleh TNI.

Dihentikan sejak 1998, film Pengkhianatan G30S/PKI rencananya akan diputar dalam acara nonton bareng (nobar) yang dicanangkan oleh TNI.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun membenarkan bahwa ada rencana untuk menggelar acara nobar tersebut dan telah melaporkannya kepada Menteri Dalam Negeri Tjhajo Kumolo.
Pemutaran Film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30 S/PKI), adalah untuk mengingatkan kepada seluruh anak bangsa dan generasi muda, jangan sampai peristiwa yang sama terulang kembali karena sangat menyakitkan. Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dihadapan wartawan, usai melakukan ziarah di makam Bung Karno bertempat di Jl. Candi Surawana No. 10, Bendogerit, Blitar, Jawa Timur, Senin (18/9/2017). (Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.)
Pemutaran Film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30 S/PKI), adalah untuk mengingatkan kepada seluruh anak bangsa dan generasi muda, jangan sampai peristiwa yang sama terulang kembali karena sangat menyakitkan. Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dihadapan wartawan, usai melakukan ziarah di makam Bung Karno bertempat di Jl. Candi Surawana No. 10, Bendogerit, Blitar, Jawa Timur, Senin (18/9/2017). (Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.) (Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.)
Sejalan dengan rencana tersebut, netizen dikejutkan dengan sebuah kabar tentang sosok dibalik penghentian pemutaran film tersebut.
Netizen mengunggah sebuah artikel Historia tentang cerita di balik menghentikan penayangan film Pengkhianatan G 30 S/PKI.
Dalam artikel itu dipaparkan permintaan penghentian tersebut justru berasal dari kalangan TNI sendiri, yakni TNI AU.
Dua mantan KSAU, Laksamana Madya Udara TNI (Purn.) Sri Mulyono Herlambang dan Marsekal TNI (Purn.) Saleh Basarah disebut tokoh yang mengusulkan penghentian itu.
Alasannya waktu itu adalah film tersebut terlalu memojokkan TNI AU yang dituding terlibat Gerakan 30 September 1965.
Menteri/Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Udara TNI (Purn.) Omar Dhani dipenjara selama 29 tahun karena dituduh terlibat G30S.
Peluang untuk meluruskan sejarah AURI tersebut dikatakan baru bisa dilakukan setelah jatuhnya Soeharto.
Netizen kemudian menkonfirmasi kabar tersebut dengan memention akun Twitter resmi TNI Angkatan Udara.
Pertanyaan netizen itu akhirnya terjawab.
Akun @_TNIAU mengatakan bahwa sudah mengetahui informasi tersebut.
Ia juga menyampaikan bahwa pak Omar Dhani adalah pahlawan bagi TNI AU.
TNI AU
TNI AU (Cap Twitter)
Kicauan akun Twitter TNI AU itupun mendapat tanggapan dari netizen lainnya.
Banyak yang mengisahkan kesengsaraan keluarga AURI atas stigma negatif tersebut.
@imanbr Stigma Halim sarang komunis, membuat masa masa sulit. Ibu ibu AURI dicaci, diludahi di pasar
@kaumbumibulat Sebagai anak AURI saya tau persis seperti apa AURI difitnah oleh mereka yang iri dan dengki melihat kedekatan AURI dengan bung Karno.
@KembarBalam Kan Dari Dulu2 Dimana-mana Yg Diijinkan Untuk Bercerita (menulis sejarah) Biasanya Adalah Sang Juara (yg memenangkan perang") Toh?
Jokowi: Sejarah Itu Penting
Presiden Joko Widodo menyambut positif rencana digelarnya nonton bareng (nobar) film G 30 S/PKI yang dicanangkan oleh TNI.
Menurut Jokowi, kegiatan tersebut penting, terutama bagi generasi muda untuk memahami sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
“Ya nonton film apalagi mengenai sejarah itu penting,” ujar Presiden Jokowi disela-sela pemantauan jembatan gantung Mangunsuko di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9/2017).
jokowi
jokowi (Biro Pers Istana Kepresidenan RI)
Namun, Jokowi mengharapkan agar film yang menceritakan pemberontakan PKI itu dibuat versi terbaru, mengikuti perkembangan zaman sehingga mudah diterima oleh generasi milenial tanpa menghilangkan konteks dari maksud film itu sendiri.
“Akan tetapi untuk anak-anak milenial tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka. biar ngerti mereka bahaya komunisme. biar mereka tahu juga mengenai PKI,” ucap Jokowi.(*)

Sumber : Tribun

Instrusikan Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Perintah Saya Mau Apa?

Instrusikan Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Perintah Saya Mau Apa?


BLITAR -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, tidak akan mencabut perintah agar jajarannya menggelar nonton bareng (Nobar) film Pengkhianatan G30S/PKI. Ia mengatakan, tujuan digelarnya Nobar film tersebut, sebagai pelajaran bagi generasi muda tentang sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.
"Perintah (saya) mau apa emangnya?," ucap Panglima TNI usai berziarah di makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Senin (18/9).

Terkait polemik isi film tersebut, yang menurut sebagian kelompok tidak sepenuhnya benar, Panglima TNI mengatakan tidak ambil pusing. Panglima TNI juga menegaskan tidak akan memedulikan sikap dari kelompok-kelompok masyarakat yang menolak pemutaran film tersebut.

"Emang Gue pikirin. Menteri Dalam Negeri sudah mempersilahkan (pemutaran kembali film G30SPKI). Yang bisa melarang saya cuma pemerintah," ujarnya.
Instrusikan Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Perintah Saya Mau Apa?
Panglima TNI menegaskan, pemutaran kembali film G30S/PKI adalah dalam rangka menyebarluaskan fakta-fakta nilai sejarah bagi seluruh anak bangsa, khususnya generasi muda Indonesia.

"Saya tidak berpolemik dan hanya meneruskan sejarah yang terjadi saat itu kepada generasi muda, kalau menurut sejarah tidak boleh, mau jadi apa bangsa ini?," kata Panglima TNI kepada wartawan, usai ziarah di makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Senin (18/9).

Gatot turut menyinggung kutipan Presiden RI pertama Soekarno yaitu "jangan lupa Jas Merah (Jangan Sesekali Melupakan Sejarah) dan jangan lupa jasa-jasa para Pahlawan". Karena itu, menurutnya, tujuan pemutaran Film G 30 S/PKI adalah untuk berkaca dari sejarah, bukan untuk mendiskreditkan siapa yang salah ataupun untuk menumbuhkan dendam. Melainkan memberikan gambaran jangan sampai peristiwa yang pahit dan hitam tersebut terjadi lagi.

"Sekarang ini berita hoaks macam-macam, jangan sampai generasi muda kita terpengaruh dan terkotak-kotak lagi yang akhirnya bisa terjadi seperti peristiwa kelam," katanya.

Dia mengingatkan generasi muda dan prajurit-prajurit TNI agar tidak melupakan sejarah. Jangan sampai kejadian yang sama terulang kembali, semuanya sangat menyakitkan dan banyak korban.

"Untuk itu, seluruh anak bangsa generasi muda harus tahu bahwa bangsa kita pernah punya sejarah yang hitam," tuturnya.

Dengan menyaksikan Film G 30 S/PKI, Panglima menambahkan, hendaknya jangan sampai terprovokasi dan terpengaruh. Gatot mengajak masyarakat meningkatkan persatuan dan kesatuan agar peristiwa yang menyedihkan tidak terulang kembali.

Sumber : Republika

"Kenapa Polisi Nembakin, Kami bukan Pembunuh Seperti PKI"

"Kenapa Polisi Nembakin, Kami bukan Pembunuh Seperti PKI"


 JAKARTA -- Water canon dan tembakan gas air mata sudah meluncur ke kerumunan massa yang ada di depan kantor YLBHI, Senin (18/9) dini hari WIB. Seketika massa berhamburan menghindar.
Meski demikian, masih ada yang tetap bertahan. Di antara mereka yang bertahan terdengar erangan kesakitan dan teriakan takbir.

Massa pun mengeluhkan sikap polisi yang membubarkan paksa kerumunan orang anti-komunis tersebut.
"Kenapa Polisi Nembakin, Kami bukan Pembunuh Seperti PKI"
"Ya Allah polisi kenapa nembakin kami. Kami bukan pembunuh seperti PKI," kata salah seorang dalam kerumunan massa ketika gas air mata diluncurkan.

Saat ini tepat pukul 01.45 WIB, massa yang berada di depan gedung Mega Ria XXI juga ricuh. Polisi terlihat menggeber-geber motor patrolinya.

Gas air mata mulai merambah ke sekitar jalan. Suara tembakan gas air mata terus meledak ke udara berbarengan dengan teriakan massa.

Sumber : Republika

Terus Bantu Rohingya, Muhammadiyah Dirikan Pasar di Rakheine State

Terus Bantu Rohingya, Muhammadiyah Dirikan Pasar di Rakheine State


Melalui dana bantuan yang diterima Lembaga Zakat Persyarikatan Muhammadiyah, LazisMu, akan dibangun pasar di Rakhine State, Myanmar. Pasar ini diharapkan sebagai bentuk rekonsiliasi dan upaya pemulihan ekonomi warga.

Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Rahmawati Husein, dalam siaran persnya mengatakan, pasar perdamaian dibangun bukan hanya untuk memulihkan perekonomian di Rakhine State. Tetapi juga, diharapkan sebagai simbol perdamaian.

“Apalagi pasar menjadi tempat bertemunya semua kalangan dan warga dari berbagai etnis dan golongan, tersedia pasar yang representatif dan menjaga kesempatan untuk bertransaksi dengan baik, membangun kesempatan yang sama mengembangkan perekonomian, dan tentu kampanye perdamaian dan rekonsiliasi bisa berjalan secara organik dan simbolik,” papar Rahmawati, yang juga Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat 8 September 2017.
Terus Bantu Rohingya, Muhammadiyah Dirikan Pasar di Rakheine State
Rahmawati mengatakan, pasar perdamaian ini akan diprioritaskan di daerah Sitway, satuan setingkat Kabupaten di wilayah negara bagian Rakhine, yang merupakan lokasi dengan konsentrasi kamp pengungsian terbesar warga selain di Mangdaw. Mangdaw adalah lokasi di mana terjadi pembantaian beberapa waktu lalu.

Diharapkan inisiasi Pasar Perdamaian di Sitway ini akan berkembang juga di Mangdaw di masa mendatang. Selain itu, pembangunan pasar perdamaian ini merupakan bagian dari upaya pencarian solusi multisektor bagi Muslim Rohingnya, yang berlangsung dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Konsepnya sejalan dengan rekomendasi utusan khusus PBB Kofi Anan dan upaya pemerintah Myanmar untuk membangun  yang mereka sebut sebagai friendly market,” jelas Rahmawati.

Di tengah upaya ini, pihaknya tetap berharap agar tidak ada lagi kekerasan di Rakhine State. Sehingga semua pihak bisa fokus pada pemulihan keadaan.

“Tentu juga akan sangat berkaitan dengan upaya diplomatik lain seperti efektifnya upaya dunia internasional untuk mendesak pemerintah Myanmar menghentikan serangan kepada Muslim Rohingnya,” lanjut Rahmawati.(sp/vv) sumber : sang pencerah

479 Prajurit Kodim Madiun Latihan Menembak

479 Prajurit Kodim Madiun Latihan Menembak



 Sebanyak 479 orang prajurit Kodim 0803/Madiun melakukan latihan menembak senjata ringan. Latihan digelar di Lapangan Tembak Kodim 0803/Madiun Gunung Kendil Desa Pilangrejo Kec. Wungu Kab. Madiun, Kamis (7/9).

479 Prajurit Kodim Madiun Latihan Menembak

Kapten Inf Muhayat, yang ditunjuk sebagai komandan latihan mengatakan, "latihan menembak senjata ringan merupakan kalender latihan yang telah diprogramkan oleh komando atas."

"Sebagai prajurit TNI, kami tentu akan melaksanakan perintah untuk melaksanakan latihan menembak, sesuai dengan Direktif yang telah dikeluarkan oleh komando atas," jelasnya.

Dirangkul Jenderal, Prajurit TNI di Papua Menangis

Dirangkul Jenderal, Prajurit TNI di Papua Menangis


Timika - Prajurit TNI Prada Merel Yonif 754/ ENK di Timika, Papua, menangis haru dirangkul KSAD Jenderal Mulyono. "TNI AD besar bukan karena saya, tapi karena kalian semua," kata Mulyono.


Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono melakukan kunjungan kerja selama sehari di Timika, Papua, Kamis (7/9/2017). KSAD bertemu dengan prajurit TNI AD garnisun Timika di lapangan sepakbola Yonif 754/ENK.
Dirangkul Jenderal, Prajurit TNI di Papua Menangis
"Kedatangan saya ke sini untuk melihat langsung kondisi prajurit di Papua. Pesan saya, prajurit harus giat berlatih. Prajurit itu harus disiplin, jago perang, jago tembak, jago bela diri, dan memiliki fisik yang prima," tambahnya.


KSAD mengapresiasi Babinsa yang bekerja dengan tulus ikhlas. Dia juga mewanti-wanti jangan sampai anggota TNI yang terlibat narkoba.


Dirangkul Jenderal, Prajurit TNI di Papua MenangisKunjungan KSAD Jenderal Mulyono ke Timika. (Wilpret Siagian/detikcom)
KSAD tiba-tiba mendekati seorang prajurit, yaitu Prada Merel, yang asli Papua, dan memeluknya. Merel kaget dan canggung, namun kemudian menangis haru karena dipeluk jenderal tertinggi di jajaran TNI AD itu.

"Saya ini cuma pelayan kalian. Kalian butuh apa, saya kasih. Jadi jangan anggap KSAD lebih tinggi dari kalian semua. AD besar bukan karena saya, tapi karena kalian semua," ujar Mulyono.

Para prajurit pun jadi lebih berani curhat, terutama permintaan soal fasilitas. "Semua yang Anda minta akan kami usahakan. Tunggu saja, kami akan bangunkan fasilitas di semua satuan," ujarnya.

KSAD Jenderal Mulyono berpesan kepada seluruh pimpinan satuan senantiasa membina satuannya. Para prajurit selalu membutuhkan teladan komandannya.

"Seorang pemimpin harus dekat dengan prajuritnya, sehingga mampu melihat prajurit dengan mata-hatinya. Kehadiran seorang pemimpin harus dibutuhkan dan bukan ditakuti anak buahnya. Karenanya, jadikan dirimu bagian dari prajurit, dengan tidak menimbulkan jarak namun tetap taat pada hierarki," tegas dia.

Jenderal Mulyono di Timika, Papua, didampingi Asisten Perencanaan (Asrena) Kasad Mayjen TNI Dominicus Agus Riyanto, Asisten Operasi (Asops) Kasad Mayjen TNI Sudirman, Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George E Supit, Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar, serta para pejabat jajaran Kodam XVII/Cenderawasih.
(fay/fay) Sumber : detik

Lagi asyik 'ngelem', bocah SD di Banjarmasin diciduk pasukan TNI

Lagi asyik 'ngelem', bocah SD di Banjarmasin ditangkap pasukan TNI



Kodim 1007/Banjarmasin merespons informasi dari warga terkait banyaknya anak mengisap lem atau ngelem di simpang lampu merah Pasar Lama kota setempat. Personel Kodim 1007/Banjarmasin yang diterjunkan ke lokasi langsung membubarkan mereka.
"Kami langsung datang ke tempat kejadian dan membubarkan anak-anak yang mengisap lem jenis lem fox," kata Danramil 1007-04/ Banjarmasin Utara Mayor Inf Andi Nasharuddin dilansir Antara, Jumat (8/9).

Dikatakannya, ada satu anak yang diamankan karena saat dibubarkan anak tersebut masih terlihat mengisap lem bersama barang bukti satu kaleng lem berbungkus plastik. Setelah diamankan, anak tersebut dibawa ke Markas Komando Kodim 1007/Banjarmasin di Jalan S Parman Banjarmasin Tengah.

Lagi asyik 'ngelem', bocah SD di Banjarmasin ditangkap pasukan TNI

"Kami lakukan pendataan terhadap anak tersebut dan ternyata masih berstatus pelajar di salah satu sekolah dasar kelas 6 di Banjarmasin," ucapnya.

Danramil terus mengatakan, untuk anak tersebut diketahui berinisial MR (16) warga Jalan Belitung Simpang Anem Kecamatan Banjarmasi Utara.

"MR kami lakukan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut karena bisa membahayakan tubuhnya bila terus menerus mengisap lem," tutur pria berpangkat Mayor itu.

Andi terus mengatakan, anak bungsu dari delapan bersaudara itu baru dipulangkan ke rumahnya apabila dijemput orangtuanya dan Babinsa telah menghubungi orangtua dari MR.

"Warga diimbau agar bisa melaporkan apabila ada melihat anak-anak yang ramai mengisap lem agar nanti bisa dibubarkan oleh Piket Kodim," katanya.

Sementara itu MR mengatakan kalau dirinya sudah lama mengisap lem fox tersebut karena diajak oleh teman-temannya.

Dirinya juga mengaku kalau membeli lem itu uang hasil mengamen ataupun meminta-minta di pasar bersama teman-temannya.

"Saya sebenarnya sudah berhenti mengisap lem namun karena diancam teman-teman mau dipukul makanya saya mulai mengisap lagi," ujarnya saar di Kodim Banjarmasin. [dan]

Sumber : Merdeka

Jika PBB Izinkan, TNI Siap Dikirim ke Myanmar

Jika PBB Izinkan, TNI Siap Dikirim ke Myanmar


Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku siap mengirimkan pasukan ke wilayah konflik etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar.

Hanya saja, bantuan militer itu bergantung dengan permintaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). "Kami siap, sehingga setiap saat PBB minta kapan pun kami siap," kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jumat 8 September 2017.

Jika PBB Izinkan, TNI Siap Dikirim ke Myanmar

Sejauh ini, Gatot mengaku memang belum ada permintaan dari PBB untuk pengiriman bantuan militer kepada korban konflik etnis Rohingya di Myanmar. "Kemungkinan itu pasti ada (pengiriman bantuan militer). Karena, undang-undang kita mewajibkan," kata Gatot.

Konflik etnis terhadap minoritas muslim Rohingya di Rakhine State Myanmar telah terjadi sejak Agustus lalu. Ratusan ribu orang telah mengungsi dan ratusan orang dikabarkan tewas.

Upaya bantuan kemanusiaan masih terus dilakukan. Indonesia pun masih menegosiasikan bantuannya, agar bisa masuk ke dalam perbatasan Bangladesh. (asp)

Sumber : Viva

Bantu Share ! FPI Sudah Kirim 1.000 Orang dan Rp10 Miliar Bantu Rohingya

Bantu Share ! FPI Sudah Kirim 1.000 Orang dan Rp10 Miliar Bantu Rohingya

Front Pembela Islam (FPI) mengklaim telah mengirimkan 1.000 relawan ke Myanmar untuk membantu muslim Rohingya dengan membawa makanan, obat-obatan, pakaian. FPI mengatakan relawan tersebut juga membawa uang sebesar Rp10 miliar.

"Duit Rp10 miliar itu untuk obat-obatan dan itu dari galangan dana. Kami belikan juga pakaian, selimut, tenda, dan lainnya. Jadi ada uang dan ada barang," ujar Pembina Presidium Alumni Aksi Bela Islam 212, Kapitra Ampera, di depan Kedubes Myanmar, Jakarta Pusat, Rabu 6 September 2017.

Bantu Share ! FPI Sudah Kirim 1.000 Orang dan Rp10 Miliar Bantu Rohingya
Soal siapa saja yang menyumbang hingga terkumpul miliaran rupiah, Kapitra enggan berkomentar. Dia juga tak mau komentar soal jangka waktu penggalangan dana hingga uang Rp10 miliar tersebut terkumpul. Kapitra menuturkan, uang ini dari umat muslim yang peduli dengan urusan kemanusiaan.

"Masih ada relawan 1.000 orang untuk bantuan kemanusiaan, tapi belum ada akses. Hari ini sudah dibuka akses. Mudah-mudahan bisa kami kirim obat-obatan, selimut, dan sebagainya. Dan itu dari seluruh Indonesia (relawan). Ada juga 10.000 (relawan) yang sudah siap berangkat," tutur Kuasa Hukum GNPF MUI ini.

Sumber : Viva

Alhamdulillah, Berkat Perjuangan Umat Beli Gula Petani, Harga Gula Petani Naik, Petani Mulai Semangat Lagi

Alhamdulillah, Berkat Perjuangan Umat Beli Gula Petani, Harga Gula Petani Naik, Petani Mulai Semangat Lagi



ALLHAMDULILLAH MULAI MEMBUAHKAN HASIL. Hari ini saya terima tilpon dari dua petinggi pabrik gula di Jawa Timur yg mengucapkan terimakasih.

Berkah GERAKAN MORAL membeli gula petani dari IPB, JMP , 212 Mart Cirebon dan lain -lain, emak -emak mulai mafum alias paham utk tidak membeli gula impor rafinasi yg tidak menyehatkan, tetapi sudah mulai beralih mengkonsumsi gula PETANI.

Inilah gerakan umat para mujahidah , majelis taklim dan seluruh emak -emak yg LUAR BIASA sukses.

Bukti sukses itu adalah , tebu petani yg tadinya mulai mengering karena belum ditebang pabrik gula, lantaran gudang pabrik masih penuh gula, akibat penumpukan gula petani akibat tidak terserap, sekarang sudah MULAI DITEBANG dan digiling pabrik,karena gula petani sudah mulai berkurang di gudang.
Alhamdulillah, Berkat Perjuangan Umat Beli Gula Petani, Harga Gula Petani Naik, Petani Mulai Semangat Lagi
Permintaan gula petani juga makin meningkat ( distributor besar mulai ambil di pabrik gula), akibatnya harga lelang gula di pabrik petani dalam seminggu ini sudah naik hampir Rp 400.
Pabrik gula menggeliat dan petani mulai bersemangat berkat PEJUANG tanpa tanda jasa , yaitu para Emak-emak Majelis Taklim, para Mujahidah, dan tak ketinggalan para Sosialita.

Di markaz JMP sediri para Emak -Emak keren majelis taklim , para mujahidah, pemilik warung, dan pengurus Kita Mart ( toko yg menjual produk umat), masih bergantian datang tiada henti. Bahkan semalam saja hingga pukul 10 malam masih ada yg mengambil.

Hari ini karena masih belum mobile kebetulan saya bertemu beberapa pejuang ekonomi umat yg cantik-cantik, salah satunya dari Kita Mart Kalisari Jaktim yg terus kehabisan gula petani. Dan juga mbak Amelia dari BSD yg akhirnya harus sewa go box karena borong 1,4 ton, Mbak Anisa bersama keluarga, juga emak -emak lain yg nekat mobil -mobil kerennya buat ngangkut karung gula.
Hidup majelis taklim, hidup mujahidah , hidup warung dan toko-toko umat!!! Mari terus TENGGELAMKAN rafinasi yg membuat kita semua terkena kanker , dan mari bangkrutkan pabrik para Naga yg ngolah gula rafinasi dari bahan raw suger yg diimpor.

Anda ingin gula petani?
Silahkan hubungi Regina Cloudya Evelyn ( +62 812-1084-4427) , Listiana ( 0852 1104 4411) , Lukas Majapahit ( 0813 1796 4494).

Penulis: Aktivis JMP , Alumni 212 Nanik Sudaryati

18 Prajurit Indobatt-03 Dapat Penghargaan dari Sector West Commander

18 Prajurit Indobatt-03 Dapat Penghargaan dari Sector West Commander


Sebanyak 18 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indobatt-03 mendapat penghargaan dari Sector West Commander Brigjen Asrat Denero Amad yang disaksikan oleh Dansatgas Letkol Inf Syamsul Alam, S.E.  di Lapangan Apel Indobatt-03, El Geneina, Sudan, Afrika, Selasa (5/9/2017).

Penghargaan yang diberikan kepada Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid diterima Komandan Satgas Letkol Inf Syamsul Alam, S.E. berdasarkan atas pencapaian prestasi selama ini dan Penghargaan yang diberikan kepada 18 prajurit Indobatt-03 dianggap telah memiliki panggilan tugas yang luar biasa, diluar tugas rutinnya dan mampu melakukan upaya penyelamatan 9 warga sipil/lokal diluar aktifitasnya sebagai pasukan pemelihara perdamaian.
 18 Prajurit Indobatt-03 Dapat Penghargaan dari Sector West Commander
Adapun nama-nama yang diberikan penghargaan yaitu Serka Andi Ruli, Sertu Firman, Sertu Aam, Kopda Kaisar, Kopda Danang, Praka M.Rizal, Praka Mahmudin, Praka Mahyudin, Pratu Aji Nugroho, Pratu Haris Lakuba, Praka Burhanuddin dan Pratu Awaludin. Sedangkan penangkapan seorang warga lokal Sudan saat mencuri kabel listrik di dalam Super Camp Foro Baranga yang ditangkap oleh 6 prajurit Garuda diantaranya Kopda Hariadi, Praka Ismail, Praka Abdul Hasan, Praka Hamzah Has, Praka Jafar dna Pratu Anta Pracaya.

Sector West Commander Brigjen Asrat Denero Amad dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan bahagia kepada Indobatt-03 terutama Dansatgas, seluruh Perwira dan prajurit Satgas Indobatt-03 karena tingkat profesionalnya semua dalam melaksanakan tugas sehari-hari. "Saya tidak mampu lagi menjelaskan bagaimana profesional anda dan bagaimana anda melaksanakan tugas anda sehari-hari, sekali lagi saya menghargai atas nama Sector West maupun pribadi. Kepada seluruh komponen yang ada di Sektor ini baik militer, police, maupun sipil saya sangat terkesan karena anda sudah terlatihkan apa yang sudah dimandatkan oleh Unamid," ujarnya.

Detik Detik Prajurit TNI di Darfur Selamatkan Warga yang Terseret Arus

Detik Detik Prajurit TNI di Darfur Selamatkan Warga yang Terseret Arus


Darfur - Berbuat kebaikan bisa di mana saja dan kapan saja dan tak perlu memandang warna kulit hingga suku. Salah satunya adalah aksi Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid atau Indobatt-03 yang menyelamatkan warga yang hanyut terseret arus Wadi. Seperti apa ceritanya?

Peristiwa ini bermula pada hari Senin (28/8) saat LT Tim Charlie 3 Dpp Letnan Satu Inf Pusdika berangkat dari Indobatt Camp untuk melaksanakan Patroli LRP Milobs dengan tujuan Desa Kamkama dan Desa Murayat. Sekitar pukul 14.00 LT kendaraan APC dan kendaraan yang ikut patroli beserta kendaraan Milobs mengalami stuck atau tertanam di daerah Desa Murayat.
Detik Detik Prajurit TNI di Darfur Selamatkan Warga yang Terseret Arus
"Setelah diadakan pemulihan namun tidak bertahan lama sekitar 500 meter berjalan mengalami stuck lagi dikarenakan cuaca hujan. Sampai akhirnya patroli harus bermalam di luar," ujar Kapen Kostrad, Letkol Inf Putra Widyawinaya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/9/2017).


Sehari berselang, mobil masih mengalami perbaikan dan akhirnya bisa melanjutkan perjalanan ke Super Camp. Namun, di tengah-tengah, perjalanan kembali tak bisa dilanjutkan karena terhalang Wadi basah yang arusnya cukup deras dan mobil tertahan di pinggiran sungai.

Nah, dari arah yang sama datang dua mobil LC masyarakat dengan muatan barang yang akan melewati Wadi tersebut, tetapi hanya satu mobil LC yang berhasil lewat, sedangkan mobil LC yang kedua tidak bisa lewat.

12 Prajurit TNI mendapatkan penghargaan atas inisiatifnya menyelamatkan warga yang terseret arus12 Prajurit TNI mendapatkan penghargaan atas inisiatifnya menyelamatkan warga yang terseret
Detik Detik Prajurit TNI di Darfur Selamatkan Warga yang Terseret Arus
arus Foto: dok. Kostrad

Melihat kejadian itu, personel yang dipimpin Serka Adi Ruli dan 11 orang lainnya membantu menyelamatkan anak-anak dan ibunya yang terseret barang-barang yang berada di atas mobil. Usaha mereka berhasil. Setelah itu, tim kembali menuju Indobatt Unamid 03 di El Geneina Supercamp.

Tak disangka, mereka mendapatkan piagam penghargaan atas inisiatif yang dilakukannya. Piagam langsung diberikan dari Commander Sector West Unamid Brigjen Asrat Denero Amad dari Ethiopia atas usaha penyelamatan masyarakat yang hanyut terseret arus Wadi.
(dkp/dkp)

Aksi Heroik Prajurit TNI Selamatkan Warga yang Terseret Arus

Aksi Heroik Prajurit TNI Selamatkan Warga yang Terseret Arus



Prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Darfur, Sudan Selatan, mendapat apresiasi dari komandan UNAMID.
Aksi Heroik Prajurit TNI Selamatkan Warga yang Terseret Arus
Penghargaan diberikan karena keberanian prajurit saat menyelamatkan warga Darfur yang terseret arus pada 29 Agustus 2017 lalu.

Kala itu, 12 prajurit TNI terpaksa bermalam di Desa Murayat, Darfur. Kendaraan patroli yang digunakan prajurit mengalami kerusakan.

Keesokan harinya, ada rombongan warga lokal yang mobilnya terjebak di lumpur. Arus yang deras ikut menyapu warga yang juga terdiri dari perempuan dan anak - anak.

Dengan spontan dan berani, prajurit TNI ini masuk ke arus dan menyelamatkan warga serta barang bawaannya.

Telusuri Lebatnya Hutan dan Derasnya Sungai Satgas Pamtas Yonif 405/sk Temukan Patok mm. 7.6

Telusuri Lebatnya Hutan dan Derasnya Sungai Satgas Pamtas Yonif 405/sk Temukan Patok mm. 7.6

Dalam rangka menjaga wilayah kedaulatan NKRI di sektor Selatan Papua, Satgas Pamtas Yonif 405/SK melaksanakan patroli patok perbatasan RI-PNG MM.7.6 di daerah Distrik Waropko, Kabupaten Boven Digoel. (03/09/2017)

Patroli patok perbatasan tersebut, menempuh jarak 43 Km dari Pos Kalikao Satgas Pamtas Yonif 405/SK. Medan yang dilalui cukup menantang dan bervariasi, tim patroli harus menembus lebatnya hutan belantara yang terjal dan curam serta melintasi derasnya sungai Mal dan Birim.
Telusuri Lebatnya Hutan dan Derasnya Sungai Satgas Pamtas Yonif 405/sk Temukan Patok mm. 7.6
Perjalanan saat menempuh medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu, tidak menjadi penghalang bagi anggota Satgas Pamtas Yonif 405/SK dalam melaksanakan tugas pokok demi menjaga kedaulatan wilayah NKRI.Selama 4 hari dengan mengenakan baju basah kuyup tersiram air hujan serta berbekal logistik seadanya, akhirnya anggota Satgas Pamtas Yonif 405/SK berhasil menemukan patok MM. 7.6 perbatasan negara RI-PNG.

Dalam pelaksanaan patroli patok perbatasan kali ini, Satgas Pamtas Yonif 405/SK singgah di Kampung Wamko, Dinggo dan Benkim untuk melaksanakan kegiatan sosial pengobatan dan pemberian bantuan bahan makanan kepada masyarakat setempat.

Prajurit Lantamal IX Merflug KRI Teluk Lampung – 540

Prajurit Lantamal IX Merflug KRI Teluk Lampung – 540


Prajurit Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon melaksanakan Merflug KRI Teluk Lampung - 540 yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Anis Latif di Dermaga Irian Lantamal IX Ambon. Kegiatan Merflug merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Lantamal IX ketika mendapat kehormatan kehadiran unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang sedang melaksanakan kegiatan operasi di Wilayah Kerja Lantamal IX, Selasa (5/9).

Prajurit Lantamal IX Merflug KRI Teluk Lampung – 540

KRI yang merupakan salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) bernomor lambung 540 ini, tiba di Lantamal IX sekitar pukul 09.00 WIT dan melaksanakan debarkasi sebanyak 500 personel maupun material dari Batalyon Raider Infantri 515/Kostrad yang melaksanakan tugas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) di Wilayah Provinsi Maluku menggantikan satuan tugas yang lama setelah selesai masa tugasnya.

Selain itu, Kapal Perang jenis Landing Ship Tank (LST) Type Frosch ini juga melaksanakan embarkasi personel dan material dari Satuan Yonif 734/Satria Nusa Samudra, Yonif 733/Raider, Yonif 732/Banau, Denkav 5 BLC untuk penugasan yang sama, serta mengangkut personel dan material dari Yonif 726/Tamalatea yang telah selesai masa tugasnya untuk kembali ke home basenya.

Menembus Hutan Belantara, Satgas Pamtas Ri-Png 410/Alugoro Temukan Ladang Ganja

Menembus Hutan Belantara, Satgas Pamtas Ri-Png 410/Alugoro Temukan Ladang Ganja


Keerom. Minggu 3-9-2017, tim gabungan personel Kompi C Satgas Yonif 410/Alugoro melaksanakan patroli keamanan sekitar Pos Kalilapar yang menjadi sektor tanggung jawabnya di pimpin Danki C Satgas Lettu Inf Sarimin Syaiful serta Dan Pos Kalilapar Lettu Inf M Ikhsan beserta sepuluh orang anggota. Pelaksanaan patroli keamanan ini telah berhasil menemukan ladang ganja yang siap panen sebanyak ± 40 batang ganja setinggi rata-ratat 150 cm.

Menembus Hutan Belantara, Satgas Pamtas Ri-Png 410/Alugoro Temukan Ladang Ganja

Penemuan ladang ganja ini tidak sengaja dan diluar dugaan, karena tim patroli setelah jalan cukup jauh diantara hutan belantara dan sangat melelahkan mencurigai adanya lokasi areal lereng bukit yang gundul. Tim patroli mendekati lokasi ini dengan sangat hati-hati dan penuh waspada.

Setelah sampai di lokasi tim mengamati secara cermat keseluruh areal ini, tim sangat terkejut ternyata disini banyak dtemukan tanaman ganja setinggi rata-rata 150 cm dan siap panen. Kemudian semua tanaman ganja ini di cabut dan dibawa ke Pos Kalilapar untuk diamankan, selanjutnya di serahkan ke Kolakops Korem 172/PWY sebagai barang bukti.

Menurut Danki C Lettu Inf Sarimin Syaiful, ladang ganja yang siap panen ini belum diketahui siapa pemiliknya. Lokasi penemuan ladang ganja ini berada di lereng hutan antara Kp Kalilapar dan Kp Umbapuy. "Sebagaimana kita ketahui, lokasi ini berada di antara Kp Kalilapar dan Kp Umbapuy, nanti kita cari tahu siapa pemilik ladang ganja ini" ungkap Lettu Inf Sarimin Syaiful.

Atasi Krisis Rohingya, Indonesia Diminta Galang Upaya Diplomasi Internasional

Atasi Krisis Rohingya, Indonesia Diminta Galang Upaya Diplomasi Internasional


JAKARTA – Situasi keamanan dan kekejaman terhadap warga Rohingya yang terjadi di daerah Rakhine, Myanmar telah mendapat perhatian dunia. Terkait meningkatnya ketegangan di Rakhine tersebut, Direktur Eksekutif MaCDIS (Madani Center for Development and International Studies), Arya Sandhiyuda menilai Pemerintah Indonesia dapat melakukan upaya lebih untuk membantu komunitas Rohingya di Myanmar.

Penerima gelar doktor bidang ilmu politik dan hubungan internasional itu menilai, perlu dilakukan upaya untuk menyelesaikan akar krisis yang saat ini terjadi pada warga Rohingya di Rakhine, yaitu diskriminasi dari Pemerintah Myanmar.

Arya meminta pemerintah menggalang sebuah upaya diplomasi dan mendesak Pemerintah Myanmar mengakhiri persekusi tersebut. Menurutnya, Pemerintah Myanmar harus didesak sehingga mereka memikirkan kembali untung rugi dari perlakuan diskriminatifnya terhadap etnis Rohingya.  
Atasi Krisis Rohingya, Indonesia Diminta Galang Upaya Diplomasi Internasional
“Indonesia harus menggalang dunia melancarkan diplomasi untuk mengakhiri persekusi terhadap komunitas Rohingya di Myanmar. Sesuatu yang membuat pemerintah Myanmar menilai keuntungan melanjutkan persekusi terhadap Rohingya jauh lebih kecil dari biaya yang ditanggung pemerintahnya apabila terus melanjutkannya,” demikian disampaikan Arya melalui pesan singkat yang diterima Okezone, Sabtu (2/9/2017).

Persekusi terhadap orang-orang Rohingya di Myanmar telah berlangsung sejak lama terutama sejak 1970-an. Saat itu, Pemerintah Myanmar melakukan berbagai operasi militer dan kebijakan diskriminatif yang membatasi pertumbuhan warga Rohingya. Keadaan semakin buruk pada 1982 saat junta militer memutuskan untuk tidak mengakui warga Rohingya sebagai warga negara.

Berdasarkan keterangan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) sekira 58.600 warga Rohinya telah melarikan ke Bangladesh sebagai buntut dari kekerasan yang mereka terima.

(dka)

Bahas Konflik di Rakhine, Menlu Retno Telah Tiba di Myanmar

Bahas Konflik di Rakhine, Menlu Retno Telah Tiba di Myanmar


YANGON – Konflik kembali terjadi di Rakhine State, Myanmar, setelah para tentara menyerang masyarakat etnis Rohingya yang berada di sana. Akibatnya, ribuan orang melarikan diri ke Bangladesh.

Indonesia pun mengecam tindakan kelompok bersenjata yang terjadi sejak 25 Agustus 2017 tersebut. Tak tinggal diam, Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI), Retno Marsudi, tiba di Yangon, Myanmar, pada Minggu 3 September 2017 malam, untuk membahas konflik yang tengah terjadi di Rakhine State. Kedatangan Menlu Retno di Yangon disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumadi, berserta dua pejabat tinggi Myanmar yakni Deputi Direktur Jenderal Protokol, U Zaw Thomas O, dan Dirjen Stategic Study Kemlu Myanmar, Daw Khay Thi.
Bahas Konflik di Rakhine, Menlu Retno Telah Tiba di Myanmar
“Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tiba di Yangon pada Minggu tengah malam, 3 September 2017. Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi beserta dua pejabat tinggi Myanmar yaitu Deputi Direktur Jenderal Protokol, U Zaw Thomas O serta Dirjen Strategic Study Kemlu Myanmar, Daw Khay Thi menjemput ketibaan Menlu Retno di Yangon,” tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Natsir, melalui pesan singkat kepada pers, Senin (4/9/2017).

Menurut Arrmanatha Natsir, Menlu Retno rencananya akan melakukan pertemuan dengan State Counsellor, Daw Aung San Suu Kyi, di Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw, pada Senin (4/9/2017) pukul 07.00 waktu setempat. Setelah itu, Menlu Retno akan bertemu dengan beberapa menteri lain.

"Pertemuan akan dilakukan seharian. Sore hari, Menlu RI akan kembali ke Yangon," tutur Arrmanatha Natsir.

Setelah melakukan pertemuan dengan para petinggi di Myanmar, Menteri Retno tak langsung kembali ke Indonesia. Pada Selasa 5 September 2017 pagi, lanjut Arrmantha Natsir, Menlu Retno dijadwalkan menuju ke Dhaka, Bangladesh. Ia akan melakukan pertemuan dengan Menlu Bangladesh guna membahas isu pengungsi etnis Rohingya yang menyelamatkan diri ke negara tersebut.

Konflik yang tengah terjadi di Rakhine, Myanmar, memang mendapat kecaman dari berbagai negara. Pasalnya, penyerangan terhadap etnis Rohingya ini telah memakan ratusan korban jiwa. Puluhan ribu masyarakat Rohingya terpaksa melarikan diri ke Bangladesh untuk terhindar dari serangan tersebut. (DJI)

(rfa)

Bela Rohingya, Unjuk Rasa Muslim Indonesia di Depan Kedubes Myanmar Disoroti Media Asing

Bela Rohingya, Unjuk Rasa Muslim Indonesia di Depan Kedubes Myanmar Disoroti Media Asing


JAKARTA - Konflik kemanusiaan yang melibatkan kekerasan bersenjata di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, mendapat sorotan penduduk dunia. Di Indonesia, kaum Muslim menggelar aksi protes sebagai bentuk dukungan dan pembelaan bagi Muslim Rohingya yang turut menjadi korban.

Aksi unjuk rasa tersebut digelar serentak pada Senin (4/9/2017) di berbagai tempat. Di Jakarta, lokasi demonstrasi adalah di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar. Ratusan orang memenuhi sepanjang Jalan H Agus Salim, Jakarta Pusat, sejak pagi.

Aksi solidaritas itu pun tak luput dari pantauan media massa asing. Diwartakan ABC News, ratusan pengunjuk rasa pria dan perempuan itu mengutuk tindakan persekusi terhadap kaum minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.
Bela Rohingya, Unjuk Rasa Muslim Indonesia di Depan Kedubes Myanmar Disoroti Media Asing

Puluhan polisi bersenjata terlihat berjaga di sekeliling Kedubes Myanmar. Gedung itu juga nampak dilindungi pagar kawat berduri, terutama setelah sebuah bom molotov meledak di lokasi tersebut pada Minggu 3 September.

Para pengunjuk rasa berkumpul dalam kelompok yang dinamai "Sahabat Muslim Rohingya". Mereka gencar meneriakkan kata-kata, "Selamatkan Rohingya!" Pengunjuk rasa juga memegang spanduk besar bertuliskan, "Rakyat Bersatu untuk Bebaskan Muslim Rohingya" dan "Hentikan Genosida Muslim di Myanmar!"

Koordinator aksi, Farida, mendesak Pemerintah Indonesia untuk menekan otoritas Myanmar agar segera menghentikan kekerasan di Negara Bagian Rakhine. Kekerasan dan pengungsian besar-besaran dimulai setelah militan Rohingya menyerang pos polisi dan militer Myanmar dengan tujuan melindungi etnis minoritas mereka dari persekusi tentara Myanmar di negara yang mayoritas dihuni pemeluk Budha. Sebagai response, militer Myanmar pun melancarkan "operasi pembersihan".

Sementara itu, Minggu 3 September malam Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno LP Marsudi, terbang menuju Myanmar untuk mendiskusikan krisis kemanusiaan di Rakhine ini dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. Retno juga dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, State Counsellor Myanmar, dan sejumlah menteri lainnya. Tidak hanya itu, kunjungan ini juga akan dimanfaatkan Menlu Retno untuk membahas kemajuan pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Myauk U, Rakhine State, Myanmar.

Setelah melakukan pertemuan dengan para petinggi di Myanmar, Menteri Retno tak langsung kembali ke Indonesia. Pada Selasa 5 September pagi, Menlu Retno dijadwalkan menuju ke Dhaka, Bangladesh. Ia akan melakukan pertemuan dengan Menlu Bangladesh guna membahas isu pengungsi etnis Rohingya yang menyelamatkan diri ke negara tersebut.

(rfa)

Peduli Rohingya, Banser Jatim Siap Jadi Relawan ke Myanmar

Peduli Rohingya, Banser Jatim Siap Jadi Relawan ke Myanmar



SURABAYA - Pasukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Timur siap berangkat ke Myanmar sebagai relawan kemanusiaan atas tragedi yang menimpa etnis Rohingya. Namun demikian, Banser masih menunggu instruksi dari Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor.

Ketua Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur Rudi Triwahid mengatakan, saat ini Banser Jawa Timur melakukan aksi peduli Rohingya. Rencananya akan menggalang kekuatan dan dikirim ke Pusat.

"Kita akan galang (kekuatan Banser) mulai dari anak ranting (kelurahan) dikirim ke anak cabang (kecamatan), dikirim ke pimpinan cabang (kabupaten/kota) dikirim ke wilayah (provinsi) dan dikirim ke pusat," kata Rudi, di kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Senin (4/9/2017).

Rudi menegaskan, pengiriman pasukan ini bertujuan menjadi relawan kemanusian. Bahkan, kata Rudi, juga bersedia jika dikirim untuk berperang namun masih menunggu permintaan dari pemerintah.

"Perang kita juga siap. Tapi jangan lah, karena perang bukan solusi untuk menyeleseikan permasalahan," tegas Rudi.

Terkait relawan kemanusiaan ini, PP Ansor akan berkordinasi dengan pemerintah pusat. Dan pada intinya, Banser Jatim siap berangkat untuk menjalankan misi kemanusiaan.

"Karena kami tidak bisa berangkat sendiri, karena ini lintas negara dan perlu komunikasi antar pemerintah," imbuhnya.

Sebelumnya, Banser Jatim menggelar Salat Gaib dan doa bersama terkait tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Arakan, Rakhibe State, Myanmar. Tragedi pembantaian etnis Rohingnya ini mengundang kecaman dari sejumlah negara kepada Perdana Menteri Myanmar Aung San Suu Kyi. Peraih nobel perdamaian ini terkesan membiarkan aksi pembantaian terhadap Muslim Rohingnya.

(muf)

Kejam! Pemerintah Myanmar Tutup Semua Bantuan dari Organisasi PBB untuk Rohingya

Kejam! Pemerintah Myanmar Tutup Semua Bantuan dari Organisasi PBB untuk Rohingya


YANGON – Pemerintah Myanmar menutup semua akses bantuan dari semua badan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan pasokan makanan, air, dan obat-obatan kepada ribuan warga Rohingya. Mereka juga terpaksa menghentikan distribusi ke negara bagian Rakhine Utara setelah kelompok gerilyawan menyerang pasukan pemerintah pada Kamis 24 Agustus dan dibalas oleh tentara dengan membunuh ratusan orang. Akibat insiden itu, ribuan orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar.

“Mereka melarang kami untuk memberikan bantuan. Pihak berwenang tidak memberikan izin kepada kami untuk beroperasi,” ungkap salah satu pihak PBB di Myanmar, dikutip dari The Guardian, Senin (4/9/2017).
Kejam! Pemerintah Myanmar Tutup Semua Bantuan dari Organisasi PBB untuk Rohingya
"PBB dekat dengan pihak berwenang dan memastikan bahwa operasi kemanusiaan dapat dilanjutkan sesegera mungkin," tambahnya.

Dalam kekerasan paling mematikan selama beberapa dekade di wilayah tersebut, kelompok militer dianggap melakukan kekejaman terhadap kaum minoritas Muslim Rohingya yaitu melakukan penganiayaan hingga pembantaian. Puluhan ribu etnis Rohingnya meninggalkan desa-desa mereka yang terbakar dan menuju Bangladesh.

Staf dari badan pengungsi PBB (UNHCR), Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA), dan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), belum melakukan bantuan apa pun di Rakhine Utara selama lebih dari seminggu akibat penyerangan tersebut. Dikhawatirkan keterhambatan ini akan memengaruhi keadaan penduduk Buddha yang miskin dan etnis Rohingya.

Badan Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan bahwa pihaknya juga harus menunda distribusi ke bagian lain dari negara tersebut. Diperkirakan ada 250 ribu orang tak mendapatkan makanan akibat terhambatnya bantuan. Selain itu, 16 organisasi bantuan non-pemerintah juga mengeluhkan bahwa Pemerintah Myanmar membatasi aksesnya ke wilayah konflik.

Sekadar diketahui, bentrokan dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh tentara telah menewaskan sekira 370 gerilyawan Rohingya, 13 aparat keamanan, dua pejabat pemerintah, dan 14 warga sipil, kata militer Myanmar pada Kamis 25 Agustus.

Tentara mengatakan melancarkan pembersihan terhadap "teroris garis keras" dan pasukan keamanan diberi pengarahan untuk melindungi warga. Namun, warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh mengatakan bahwa serangan dengan pembakaran dan pembunuhan bertujuan untuk memaksa mereka keluar. (pai)

Kategori

Kategori