Nelayan Riau Temukan Benda Aneh yang Ternyata Drone Air Milik China. Ini Kronologinya!

Nelayan Riau Temukan Benda Aneh yang Ternyata Drone Air Milik China. Ini Kronologinya!


Benda aneh yang ditemukan nelayan Pulau Tenggel, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (23/3/2019), ternyata drone laut.
Drone laut itu sebelumnya diduga rudal.

Kepastian benda tersebut merupakan drone laut disampaikan Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang, usai mendapatkan laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan Sat Brimob Polda Kepri.
“Itu bukan rudal, tetapi drone laut, yang biasanya digunakan untuk penelitian bawah laut,” kata Boy, melalui sambungan selulernya, Minggu (24/3/2019).

Menurut Boy, drone laut itu buatan dari negeri Tirai Bambu, hal ini terlihat dari badan drone yang terdapat tulisan aksara China.
Nelayan Riau Temukan Benda Aneh yang Ternyata Drone Air Milik China. Ini Kronologinya!
Diyakini, asal-usul drone tersebut dari salah satu lembaga penelitian yang juga berasal dari China.
“Hasil pengecekan juga menyebutkan drone ini buatan China. Mungkin lembaga penelitian dari China melakukan penelitian namun hanyut sampai ke laut kita, yakni Pulau Tenggel,” ujar dia.

Saat ini, drone laut itu masih berada di Sat Brimob Polda Kepri dan belum tahu akan diapakan nantinya.

Boy berharap agar warga Bintan tidak cemas karena benda aneh yang sempat diduga rudal tersebut hanyalah benda biasa yang sudah tidak berfungsi lagi.
“Kalau memang harus dimusnahkan, nanti akan dimusnahkan. Yang jelas benda itu hanyalah drone laut,” ujar dia.

Mengintip Latihan Super Keras TNI, Dibuang ke Laut Sampai Ditembaki

Mengintip Latihan Super Keras TNI, Dibuang ke Laut Sampai Ditembaki

1. Kaki Tangan Terikat dan Renang 3 Km
Batalyon Intai Amfibi, atau disingkat Yon Taifib, merupakan salah satu pasukan elite di Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut ( TNI AL) yang dilatih keras. Dalam perang, mereka ini yang akan diterjunkan di garis depan untuk melakukan sabotase atau pembuka jalan bagi pasukan reguler.

Sebelum pembaretan, setiap anggota baru akan dilatih sebagai tawanan, dan dibuang ke tengah laut dengan kaki dan tangan terikat. Kemudian, dalam pertahanan darat mereka akan dilepaskan di tengah hutan dan pegunungan agar berlatih bertahan hidup. Tak ada perbekalan yang diberikan, kecuali perlengkapan tempur, seragam dan tubuhnya saja. Latihan ini berlangsung selama sembilan bulan berturut-turut. Jika tak lulus, mereka akan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

"Saat kita kehabisan logistik, inilah berkah dari ilmu survival. Di mana dalam keadaan lapar kami tetap bisa bertahan hidup, kami juga belajar untuk mengetahui tanaman mana yang bisa dimakan maupun tidak," ujar anggota Yon Taifib-2, Letnan Satu (Mar) Suyono Lumbantoruan.

2. Latihan Komando Kopassus dan Kamp Tawanan Seperti Neraka
Untuk mendapatkan baret merah dan brevet komando Kopassus harus melewati pelatihan khusus yang nyaris melewati kemampuan batas manusia. Latihan tersebut di antaranya, tahapan pertama yang harus dilalui adalah Tahap Basis, yaitu pemusatan pelatihan di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus, Batujajar, Bandung. Di sini para calon prajurit komando dilatih keterampilan dasar seperti menembak, teknik dan taktik tempur, operasi raid, perebutan cepat, serangan unit komando, navigasi darat dan berbagai keterampilan lain.
Mengintip Latihan Super Keras TNI, Dibuang ke Laut Sampai Ditembaki
Selesai latihan basis, dilanjutkan dengan Tahap Hutan Gunung yang diadakan di Citatah, Bandung. Di sini para calon prajurit komando berlatih untuk menjadi pendaki serbu, penjejakan, anti penjejakan, survival di tengah hutan.

Dalam Pelatihan Survival para calon Prajurit komando harus bisa hidup di hutan dengan makanan alami yang tersedia di hutan. Dengan latihan ini Para Prajurit Komando harus bisa membedakan tumbuhan yang beracun dan dapat dimakan, dan juga mampu berburu binatang liar untuk mempertahankan hidup.

3. Latihan Pakai Peluru Tajam
 Latihan yang dilakukan calon prajurit TNI rupanya bikin kagum media asal Inggris. Apalagi, latihan tersebut menggunakan peluru tajam yang setiap saat dapat merenggut nyawa prajurit.

Mereka memuat video latihan prajurit TNI dengan judul 'Lihat latihan mengerikan di Indonesia sebagai prajurit menghindari Peluruh Tajam dari senapan serbu saat merayap di dalam lumpur'. Latihan yang dimaksud adalah doper.

Video itu memperlihatkan enam prajurit dari Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, di mana mereka dilatih dua orang dengan peluru asli. Dua pelatih tersebut menggunakan senapan semi otomatis AK-47 buatan Soviet.

PPP soal Uang yang Disita dari Ruang Lukman Hakim: Honor Menteri

PPP soal Uang yang Disita dari Ruang Lukman Hakim: Honor Menteri

Waketum PPP Arwani Thomafi di Posko Cemara, Rabu (15/8/18). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi angkat bicara terkait penyitaan uang dolar AS dan rupiah senilai Rp 180 juta oleh KPK dari ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Arwani menyebut sejumlah uang yang ditemukan KPK di ruang Lukman Hakim adalah uang honor sebagai menteri. Menurut Arwani informasi tersebut diterima langsung dari Lukman Hakim.

"Kami diinfokan bahwa itu uang-uang honor. Honor sebagai menteri. Menteri kunjungan ke mana kan ada honornya ada sebagai pembicara narasumber, itu kan ada honornya semua," kata Arwani di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3).


Arwani pun membela Lukman Hakim atas temuan uang itu. Menurutnya, kepemilikan menteri atas uang ratusan juta adalah sebuah kewajaran.

"Masak menteri enggak boleh punya uang ratusan juta rupiah, masak saya anggota DPR tidak boleh punya uang ratusan juta, lalu kalau punya uang ratusan langsung di asumsikan terus itu uang korupsi, ya tidak bisa dong," ucap Arwani.

Selain itu, terkait keterlibatan Lukman Hakim dalam kasus suap, Arwani meyakini Lukman yang juga kader PPP itu adalah figur yang bersih.

"Pak Menteri Lukman kan terkenal bersih ya. Jadi ini musibah ya, musibah, tetapi kita tidak ingin larut dalam musibah ini terlalu lama," ujar anggota Komisi VIII DPR itu.


Arwani pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum kasus dugaan suap jual beli jabatan yang menjerat Ketum PPP nonaktif Romahurmuziy alias Romy kepada KPK. Ia yakin seluruh kader PPP tidak akan tersandung dengan kasus suap.

"Tugas-tugas partai ya kan jelas dan Kementerian Agama tentu domain tersendiri yang sangat berbeda gitu. Jadi, jika ada dugaan seperti itu tentu itu pribadi-pribadi lah," jelasnya.

Arwani memastikan, uang yang mengalir ke partai pun tidak ada kaitannya dengan kasus ini.

"Enggak ada (uang suap mengalir ke PPP)," tegasnya.


Salah satu yang digeledah adalah ruang kerja Lukman Hakim. Dari ruangan itu KPK menemukan dan menyita uang sejumlah Rp 180 juta dan USD 30 ribu.

Penggeledahan itu terkait dengan penyidikan kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama. Penyidik masih mendalami apakah uang tersebut ada keterkaitan dengan kasus yang menjerat Romy.

KPK pun akan melakukan klarifikasi kepada Lukman Hakim terkait uang tersebut. Sehingga tidak menutup kemungkinan Lukman Hakim segera dipanggil oleh KPK.

Luar Biasa Apel Kebangsaan di Jateng Gunakan APBD Rp 18 M Tuai Kritik

Luar Biasa Apel Kebangsaan di Jateng Gunakan APBD Rp 18 M Tuai Kritik



Apel kebangsaan yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di kawasan Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, pada Minggu (17/3) mendatang menuai pro dan kontra.

Kegiatan yang berlangsung selama setengah hari dengan pendirian empat buah panggung tersebut, menghabiskan anggaran Rp 18 miliar. Sumber dana itu seluruhnya diambilkan dari pos APBD.

Ketua Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang, Setyawan Budy, menyayangkan besarnya anggaran yang digunakan untuk kegiatan sesaat tersebut.

Dia berpendapat, anggaran itu mestinya bisa lebih bermanfaat jika digunakan untuk kegiatan serupa dengan skala lebih kecil, namun merata di sejumlah daerah di Jateng.
Luar Biasa Apel Kebangsaan di Jateng Gunakan APBD Rp 18 M Tuai Kritik
"Sehingga dampaknya akan semakin luas," kata Setyawan Budy, Jumat (15/3).

Setyawan menilai, kegiatan yang ditujukan untuk menggelorakan semangat kebangsaan memang bertujuan positif. Namun demikian, kata dia, sarana kegiatan yang diwujudkan dinilai kurang tepat.

"Alokasi anggaran yang mencapai Rp 18 miliar terlampau besar. Acara bertema kebangsaan tidak harus yang selebratif," ujarnya.

Soal semangat nasionalisme, sambung dia, masyarakat umumnya menyadari bahwa mereka hidup rukun bersama dengan yang lain, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan.

"Kemasan acaranya tidak harus wah. Tujuannya bagus, hanya caranya saja yang kurang tepat. Semestinya penyelenggara juga mempertimbangkan kondisi perekonomian masyarakat kita saat ini," tegasnya.

Dilansir dari sistem e-lelang Pemprov Jawa Tengah, pemenang lelang kegiatan Apel Kebangsaan Jawa Tengah dimenangkan oleh PT. Potensindo Global, yang beralamat di Jalan Letjen Suprapto 37A Sido Mulyo, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Pos dana diambilkan dari Satuan Kerja (Satker) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jateng dengan nilai HPS Rp 18,086 miliar, dari total nilai pagu Rp 18,764 miliar.

Serda Siswanto Bayu Aji Angota Kopassus yang Meninggal Tertembak KKB, Ternyata Ditunggu Kekasih Untuk Menikah

Serda Siswanto Bayu Aji Angota Kopassus yang Meninggal Tertembak KKB, Ternyata Ditunggu Kekasih Untuk Menikah


Anggota Kopassus yang gugur tertembak Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019), yakni Serda Siswanto Bayu Aji (24) atau Bayu, ternyata akan segera menikah sepulangnya dari tugas di Papua.

Hal itu dikisahkan Suraidi Iskandar, sang ayah, saat ditemui Kompas.com di rumah duka di Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jateng, Jumat (8/3/2019) malam.

Menurut Suraidi, Bayu, anak semata wayangnya, akan menikah dengan kekasih sejak SMA-nya bernama Gilang, warga Kecamatan Wirosari, Grobogan.

"Bayu lama berpacaran dengan Gilang tetangga desa. Sejak SMA hingga saat ini. Gilang seorang perawat. Dia rela menunggu Bayu meski ditinggal kerja jadi sopir di perusahaan batu bara di Kalimantan hingga menjadi anggota TNI," kata Suraidi Iskandar.

"Kami berencana menikahkan keduanya sepulang Bayu bertugas di Papua. Namun Sang Khalik terlanjur menjemputnya."
Serda Siswanto Bayu Aji Angota Kopassus yang Meninggal Tertembak KKB, Ternyata Ditunggu Kekasih Untuk Menikah
Isak tangis keluarga pecah saat jenazah anggota TNI, Serda Siswanto Bayu Aji (24) tiba di rumah duka di di Dusun Pateh, Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (?8/3/2019) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Jenazah personil Kopassus itu diantar menumpang mobil ambulans TNI menuju kediaman orangtuanya dengan pengawalan ketat.

Sejumlah kerabat dan tetangga yang sudah lama menunggu pun tak kuasa meneteskan air mata saat menyambut jenazah Bayu yang tertutup peti berbalut bendera merah putih.

Nampak Ibunda Bayu, Safitri syok. Ia pingsan setelah menangis histeris melihat jenazah Bayu.

Kedatangan jenazah Bayu juga disambut oleh sejumlah personil TNI dari segala unsur baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Pun demikian perwakilan pihak Polri juga berdatangan ke rumah duka.

Bayu sebelumnya ia mengenyam pendidikan di SMK Negeri 1 Blora jurusan otomotif dan lulus pada tahun 2011. Bayu mulai diterima sebagai prajurit TNI pada 2016. Sampai akhirnya masuk satuan Kopassus di Bogor dan bertugas di Papua pada Januari 2019. (Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho)

sumber : merdeka.com

DPR Dorong TNI Punya Senjata Nuklir. Ternyata Inilah Alasannya,,

DPR Dorong TNI Punya Senjata Nuklir. Ternyata Inilah Alasannya,,


DPR menginginkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengembangkan tenaga nuklir. Tujuannya agar disegani dan setara dengan militer dunia seperti Korea Utara dan Tiongkok.

Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menyebutkan, hanya dengan TNI yang kuat, negara akan dihormati dan disegani dunia. "DPR ingin TNI miliki senjata nuklir," ungkapnya dalam diskusi Forum Legislasi bertajuk 'Quo Vadis TNI' di Media Center, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (12/3/2019).

"Saya berharap ke depan Presiden Jokowi memprioritaskan kekuatan TNI dengan alat utama sistem persenjataan (Alutsista, Red) yang canggih dan prajurit yang sejahtera," ujarnya.

Dia mencontohkan, bagaimana segannya Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Presiden Korea Utara Kim Jong Un dalam pertemuan di Vietnam pada 28 Februari 2019 lalu. Meski pertemuan itu tanpa hasil, tapi Donald Trump tetap datang dan hormat pada Kim Jong Un.

"Itu karena Korea Utara memiliki kekuatan nuklir. Kita ingin TNI mempunyai kekuatan nuklir. Tapi, dari beberapa kali uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di DPR, tak ada satu pun yang mempunyai program kekuatan nuklir itu," tutur politisi PDIP itu.

Sebab itu, Effendi berharap, jika Jokowi terpilih lagi bisa merealisasikan program kekuatan militer tersebut. Apalagi, sebelumnya akan mengalokasikan anggaran dari PDB sebesar 1,5 persen atau sekitar Rp 270 triliun, jika pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.
"Setidaknya itu sudah 25 persennya dari anggaran militer China. Sehingga TNI bisa kuat dan kesejahteraan prajurit terpenuhi. Agar tak ada lagi TNI yang melakukan kegiatan komersial pengelolaan limbah dan sebagainya," imbuhnya.

Dilemanya, kata Effendi, pengelolaan keuangan TNI harus diperbaiki dan transparan. Sebab, sejak tahun 2009 hingga 2017 laporan keuangan TNI menurut BPK masih mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP), belum WTP (wajar tanpa pengecualian). Bahkan masih disclaimer (opini tidak menyatakan pendapat) yang nilainya ada yang Rp 8,7 triliun.
DPR Dorong TNI Punya Senjata Nuklir. Ternyata Inilah Alasannya,,
DPR Dorong TNI Punya Senjata Nuklir. Ternyata Inilah Alasannya,,


"Kita ingin posisi TNI itu ideal dan setara dengan kekuatan militer dunia. Karena itu dibutuhkan political will pemerintah dan berani membuat persenjataan nuklir," tegas Effendi.

Anggota Komisi I DPR RI lainnya, Andreas Hugo Pariera mengatakan, TNI adalah aparat negara, sehingga pembiayaan yang menyangkut Tupoksi TNI dibiayai oleh negara.  "Oleh karena itu, kalau kegiatan maupun program TNI seharusnya masuk dalam kebijakan negara yang apabila disetujui, maka dibiayai oleh negara," ucapnya melalui pesan singkat.

Contohnya, sambung Andreas, apabila ada sekolah bikinan TNI AU seharusnya juga masuk dalam program kerja TNI AU dan dibiayai oleh negara. "Apabila tidak, tentu patut menjadi pertanyaan dan perlu diaudit, apakah itu masuk dalam program TNI AU dan dari mana pembiayaannya," ujarnya.

Pengamat militer dari Universitas Pertahanan, Yohanes Sulaiman menuturkan, anggaran TNI memang belum transparan. Selama ini pengadaan Alutsista TNI dinilai belum transparan.

Ketidaktransparanan itu, sambung Yohanes, dipicu belum adanya strategi besar yang mendasari pertahanan Indonesia. Publik tidak tahu, pembelian senjata selama ini untuk menangkal ancaman seperti apa.

"Kita tidak memiliki grand strategi, tidak dijelaskan ancaman militer seperti apa dan dengan apa kita hadapi. Jadinya tidak jelas apa yang kita butuhkan jangka panjang dan pendek," tutupnya. (aen)

sumber : indopos

Penembakan di Masjid Coreng Selandia Baru Sebagai Negara Paling Aman

Christchurch - Aksi terorisme penembakan di 2 masjid di Selandia Baru bikin dunia berduka. Untuk Selandia Baru sendiri, ini mencoreng gelar negara paling aman mereka.

Terjadi penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru. Harian New Zealand Herald melaporkan pelaku adalah seorang pria Australia yang telah menulis manifesto berisi ideologi ekstrem kanan yang anti-Islam dan anti-imigran.

Seorang saksi mata yang diwawancara TVNZ mengatakan seorang pria memasuki Masjid Al Noor dengan menenteng pistol pada pukul 13.45 waktu setempat. Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengonfirmasi bahwa sedikitnya 40 orang tewas

Penembakan di Masjid Coreng Selandia Baru Sebagai Negara Paling AmanKeamanan di Selandia Baru ditingkatkan (Reuters)
Penembakan di Masjid Coreng Selandia Baru Sebagai Negara Paling Aman
Penembakan di Masjid Coreng Selandia Baru Sebagai Negara Paling Aman



Dalam catatan detikcom, Jumat (15/3/2019) sejatinya Selandia Baru selalu masuk daftar negara paling aman di dunia. Tahun 2017 kemarin misalnya, Selandia Baru masuk 10 besar negara paling aman di dunia bahkan peringkat kedua versi Global Peace Index dari badan riset dan organisasi kedamaian, Vision of Humanity.

Tahun 2015, suatu organisasi internasional Institute for Economics and Peace (IEP) menyematkan Selandia Baru nomor 4 sebagai negara teraman di dunia. Penilaian yang dilakukan dilihat dari faktor tingkat kriminalitas, kasus teroris, impor senjata, teror politik sampai tingkat hunian penjara. Totalnya, terdapat 23 indikator yang dinilai.

Di tahun 2015 juga, International Womens Travel Center melansir 10 negara paling aman dikunjungi traveler wanita. Selandia Baru duduk di posisi ketiga.

Bukan cuma negara paling aman, Selandia Baru juga sering masuk daftar negara paling bahagia di dunia versi World Happiness Report dari PBB. Tahun 2017 kemarin saja, Selandia Baru ada di peringkat 8. Sedangkan Indonesia sendiri, ada di peringkat 81 dari 155 negara.

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengecam keras penembakan brutal di dua masjid yang ada di Christchurch. Dengan tegas, PM Adern menyebut penembakan brutal ini sebagai serangan teroris.

"Kami meyakini 40 orang kehilangan nyawa mereka dalam aksi kekerasan ekstrem ini," ucap PM Ardern dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Jumat (15/3/2019).

Kini, Selandia Baru meingkatkan keamanan. Turis yang datang pun diminta untuk waspada, beberapa negara seperti Inggris dan AS pun sudah mengeluarkan Travel Advice.

WNI yang Jadi Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru dalam Kondisi Kritis

WNI yang Jadi Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru dalam Kondisi Kritis


Jakarta - Dua WNI ayah dan anak turut menjadi korban penembakan di masjid di kota Christchurch, Selandia Baru. Sang ayah disebutkan berada dalam kondisi kritis.

"Bapak dalam keadaan yang kritis, karena mengalami tembakan beberapa kali. Anaknya terkena tembakan satu kali, itu informasi yang kami terima langsung dari istri korban," kata Dubes RI untuk Selandia Baru di Wellington, Tantowi Yahya, saat dihubungi detikcom, Jumat (15/3/2019).

Tantowi mengatakan, korban merupakan pekerja profesional di Selandia Baru. Saat kejadian dia tengah menunaikan salat bersama anaknya.
WNI yang Jadi Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru dalam Kondisi Kritis
WNI yang Jadi Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru dalam Kondisi Kritis


"Yang bersangkutan penduduk di sini, penduduk Indonesia, seorang profesional," ujar Tantowi.

Tantowi belum mau mengungkap identitas kedua korban, termasuk usia keduanya. Namun dia memastikan kedua korban sudah menjalani perawatan yang semestinya di rumah sakit.

"Istrinya mengabarkan bahwa suaminya adalah korban, mendapat tembakan beberapa kali, sekarang berada di ruangan ICU karena kondisinya kritis," ungkap Tantowi.


Sebanyak 49 orang tewas dalam aksi penembakan tersebut. Salah seorang pelaku menayangkan aksi brutalnya via layanan live streaming di internet. Video live streaming berdurasi 17 menit itu telah dihapus dari internet oleh otoritas terkait.

Tayangan livestream itu dimulai dengan pelaku mengemudikan mobilnya ke Masjid Al Noor di Deans Ave, Christchurch. Pelaku kemudian terlihat memarkirkan mobilnya di dekat jalan masuk ke masjid. Mobil yang dikemudikan pelaku, sebut The New Zealand Herald, berisi sejumlah senjata api dan amunisi yang diletakkan di kursi penumpang bagian depan.

Mahfud Md ke Ketum PPP Romahurmuziy: As I Told You at That Night

Mahfud Md ke Ketum PPP Romahurmuziy: As I Told You at That Night


Jakarta - Mahfud Md bicara soal penangkapan Ketum PPP Romahurmuziy oleh KPK. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengaku pernah mengingatkan Romahurmuziy.

"Ketum PPP Romahurmuziy Ditangkap KPK dan Langsung Menuju Jakarta - ASUMSI --> As I told you at that night, in Darmawangsa Hotel: everything is matter of time.!" kata Mahfud melalui akun Twitter, seperti dilihat detikcom, Jumat (15/3/2019).


Mahfud Md ke Ketum PPP Romahurmuziy: As I Told You at That Night
Mahfud Md ke Ketum PPP Romahurmuziy: As I Told You at That Night


Bisa jadi yang dimaksud Mahfud adalah pernyataannya dalam acara ILC yang tayang di tvOne pada 14 Agustus 2018. Saat itu Mahfud bicara soal Rommy. Mahfud mengingatkan Rommy soal eks Ketum Golkar Setya Novanto yang akhirnya masuk bui.

"Saya bilang ke Presiden melalui Pak Pratik (Pratikno), apa betul Presiden melindungi Setya Novanto, dijawab 'nggak'. Ya tolong nyatakan bahwa Presiden netral dalam urusan hukum. Lalu saya buru Novanto, masuk bui saya bilang. Jadi jangan main-main, saya bilang," ujar Mahfud mengingatkan Rommy.

Romahurmuziy terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK hari ini. Politikus yang kerap disapa Rommy ini diduga ditangkap di sebuah hotel yang ada di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.


Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut para pihak yang terjaring OTT--termasuk Rommy--sedang diperiksa di Mapolda Jatim. Namun Agus belum menyebutkan siapa saja dan kasus yang melatari penangkapan Rommy.

"Betul ada giat KPK di Jatim. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPK, bertempat di Polda Jatim," ujar Agus saat dimintai konfirmasi.

OTT Ketum PPP Romahurmuziy, Total 5 Orang Ditangkap KPK

OTT Ketum PPP Romahurmuziy, Total 5 Orang Ditangkap KPK


Jakarta - KPK menyebut total ada 5 orang yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Jawa Timur (Jatim). Seorang di antaranya Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy.

"Tim KPK mengamankan 5 orang," ucap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).

OTT Ketum PPP Romahurmuziy, Total 5 Orang Ditangkap KPK
OTT Ketum PPP Romahurmuziy, Total 5 Orang Ditangkap KPK

Kabar penangkapan Rommy tersiar pagi tadi. Dia diketahui sedang berada di Surabaya, Jatim, saat terjaring OTT KPK.


Rommy dan orang lainnya yang ditangkap langsung dibawa ke Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan awal. Mereka kemudian akan dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan.

Status hukum Rommy dan mereka yang ditangkap masih sebagai terperiksa. KPK memiliki waktu 1 x 24 jam sebelum menentukan status hukum Rommy dkk.

6 Fakta Ketum PPP Romahurmuziy yang Ditangkap KPK

6 Fakta Ketum PPP Romahurmuziy yang Ditangkap KPK

Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy (Rommy) ditangkap KPK. Ada beberapa fakta tentang Romahurmuziy.

Romahurmuziy lahir di Sleman, 10 September 1974. Saat ini dia berumur 44 tahun. Berikut ini fakta-fakta tentang Romahurmuziy.

1. Ketum PPP

Romahurmuziy merupakan Ketua Umum DPP PPP periode 2014-2019. Dia terpilih pada Oktober 2014 dan menggantikan Suryadharma Ali dalam Muktamar VIII PPP tahun 2014 di Surabaya.

Sebelumnya, dia menjabat Sekjen DPP PPP periode 2011-2015, yang terpilih dalam Muktamar VII PPP tahun 2011.

2. Anggota DPR

Rommy merupakan anggota DPR periode 2014-2019 dari PPP. Dia mewakili dapil Jawa Tengah VII.

Rommy juga sejak 30 Mei 2011 duduk sebagai Ketua Komisi IV DPR mewakili Fraksi PPP. Komisi IV membidangi masalah pertanian, perkebunan, kehutanan, pangan, kelautan, dan perikanan. Kini dia duduk di Komisi XI DPR.

3. Cucu Menag Muhammad Wahid Wahab

Romahurmuziy adalah cucu Menteri Agama ketujuh RI KH Muhammad Wahib Wahab. Dia juga merupakan anak KH Prof Dr M Tolchah Mansoer, SH, yang merupakan pendiri Ikatan Pelajar NU (IPNU), anggota DPR-GR mewakili Partai NU DIY zaman Orde Lama, dan Rois Syuriah PBNU 1984-1986.

4. Lulusan ITB

Rommy kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di kampus di Kota Kembang itu, Rommy tertarik pada ilmu ekonomi bidang engineering economics.

6 Fakta Ketum PPP Romahurmuziy yang Ditangkap KPK
6 Fakta Ketum PPP Romahurmuziy yang Ditangkap KPK
5. Tampil Gaul

6 Fakta Ketum PPP Romahurmuziy yang Ditangkap KPKFoto: Dok PPP


Rommy merupakan santri yang gaul. Dia tampil kasual dengan serban hijau melilit di leher. 'Ketum Effect', begitu kader PPP menyebutnya.

6. Ditangkap KPK

Terbaru, KPK menangkap Romahurmuziy. Saat ini Rommy sedang berada di Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan awal.

Seorang penyidik membenarkan penangkapan tersebut. Dia menyebut Rommy ditangkap pada pukul 09.00 WIB hari ini.

"Benar," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Barung Mangera saat dimintai konfirmasi.

Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan adanya operasi tangkap tangan (OTT) di Jawa Timur (Jatim). Saat ini mereka yang ditangkap--termasuk Rommy--sedang diperiksa di Mapolda Jatim.

Lokasi penangkapan tersebut disebut berada di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Surabaya.

Kisah Misterius Komandan TNI Tersesat 11 Hari di Hutan Papua Buru Pemberontak

Kisah Misterius Komandan TNI Tersesat 11 Hari di Hutan Papua Buru Pemberontak


Banyak kisah menarik dan misteri yang diceritakan oleh prajurit TNI dalam bertugas. Ini kisah perjuangan seorang prajurit di medan Papua. Tanah Papua dikenal berat dengan hutan yang begitu luas.

Kisah ini tertulis dalam buku 'Kopassus Untuk Indonesia' karya Iwan Santosa dan E.A Natanegara. Ada cerita aneh, lucu, seram, ajaib dan konyol dari prajurit Kopassus yang ditugaskan di Papua. Mulai dari carita prajurit yang tersasar di hutan yang hanya memakai kaos dan sepatunya untuk bertahan hidup. Sampai cerita prajurit heroik tergantung di ketinggian hampir 5.000 meter di dinding karang pergunungan Jayawijaya selama empat hari, berusaha mengevakuasi jenazah korban pesawat tanpa bantuan alat ekskavasi hanya menggunakan baju loreng.

Seperti kisah seorang anggota Kopassus. Dalam buku itu namanya disamarkan dengan nama Pak Selvanus (bukan nama asli). Saat dikirim ke Papua, Selvanus ditempatkan sebagai Komandan Pos di Timika yang waktu itu sangat rawan kerena keberadaan Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi yang cukup rajin membunuh tentara. Dua pekan sekali Selvanus mendengar ada anggota TNI yang terbunuh. Sampai suatu hari, turun perintah dari Pangdam untuk menggerebek suatu desa markas OPM yang jaraknya enam hari jalan kaki dari Posko Timika.

Selvanus meminta prajurit-prajurit terpilih dari Batalyon 752 Sorong untuk dibawa menyerbu desa markas OPM. Pasukan tersebut berangkat pada bulan Oktober. Di hari kelima mereka bertemu sungai dengan arus sangat deras untuk diseberangi. Dari sepuluh prajurit, satu persatu berhasil menyeberangi sungai tersebut. Saat prajurit keenam ingin menyeberang, lucunya prajurit ini tidak bisa berenang.

"Kebetulan saya jago berenang, jadi ketika saya lihat prajurit itu masuk ke dalam pusaran air di tikungan sungai, saya juga ikut masuk menyelam. Akhirnya ia terbuang dan terus saya ikuti. Sampai suatu titik sungai itu hilang jadi air terjun. Ya saya minggir," kata Selvanus.

Sampai akhirnya dia menepi. Tinggallah Selvanus sendiran di hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, pakai baju basah tanpa bekal.

"Lima orang sudah menyeberang, tiga orang belum menyeberang dan saya hanyut bersama si Kopral. Ini adalah satu-satunya motivasi saya untuk bertahan dan mencari si Kopral, karena anak buah saya yang di sungai pasti bisa saling menolong," ujar Pak Selvanus.
Besoknya, walau tidak makan seharian Selvanus masih optimis anak buahnya tersangkut dan selamat. "Di sinilah mungkin saya terlalu asyik mencari sehingga ketika mau balik, saya sudah tidak bisa kembali lagi. Di kepala saya, saya harus mencari arah ke Timika untuk lapor ke Komandan dan melanjutkan mencari anak buah yang hilang. Tidak terasa sudah masuk hari keempat. Sepatu saya sudah hilang karena hanyut ketika dibuka waktu tidur. Hari keenam saya sudah di ambang sadar," cerita Selvanus.

Selvanus tidak bisa lagi menceritakan secara detail apa yang terjadi selama menghilang di hutan. Yang diingat, dia berusaha bertahan hanya makan akar tanaman, pucuk pinang atau daun-daunan yang tidak beracun.

"Hari keenam itu saya sudah melihat alam lain. Saya mulai ngobrol dan komunikasi. Mungkin halusinasi kerena saya mendengar suara kampung, suara masjid, suara orang nyanyi-nyanyi di gereja," tuturnya.

Di hari keenam itu, yang diingat Selvanus hanya ketika waktu bangun tidur jam dua belas siang dan ketika bangun tidur, sisanya tidak diingat lagi. Anehnya, dia masih bisa terus berjalan sampai hari kesebelas dan menyeberangi sungai dengan lebar 200 meter sebelum tiba di Timika.
Kisah Misterius Komandan TNI Tersesat 11 Hari di Hutan Papua Buru Pemberontak
Kisah Misterius Komandan TNI Tersesat 11 Hari di Hutan Papua Buru Pemberontak


Menurut Wakil Komandan Satgasnya yang waktu itu berada di Jayapura, Selvanus tiba di Timika hanya tinggal tulang berbalut kulit, mata yang terus berputar liar seperti penari kecak dan telapak kaki bengkak penuh dengan potongan (bukan dari atau serpihan tapi potongan) kayu. Empat orang dokter dari Freeport turun untuk memeriksanya dan dia dinyatakan sehat, bebas mulai dari cacing tambang sampai malaria.

Baca Juga:
Kisah Kopassus tanpa senjata taklukan hati gerilyawan
Kisah prajurit Kopassus titipkan anak pada guru sebelum perang

"Setelah dinyatakan sembuh saya diundang datang ke Jayapura untuk makan-makan dengan Danjen, Pangdam dan staf-stafnya. Anehnya, makanan satu meja itu semua habis saya makan sendiri!" cerita Selvanus dengan tertawa mengingat kejadian itu.

Selvanus melanjutkan menceritakan selama hidup di hutan dia tidak sendiri melainkan, ada yang menemani namun makhluk yang hidup di dunia lain. "Saya makan banyak begitu bukan balas dendam, tapi rupanya ada yang 'ikut.' Tiba-tiba saya ingat bahwa saya salama di hutan memang selalu ditemani tiga orang. Kalau matahari sudah terbenam, satu memijat kaki, satu memijat pundak dan satu lagi berbagi rokok sama saya. Alamnya sudah lain. Motivasi saya waktu sadar kalau jam dua belas siang tinggal bagaimana nasib pasukan saya?" kata Selvanus menceritakan kisah anehnya.

Setelah kejadian itu, Selvanus dibawa ke orang pintar untuk dimandikan jam dua belas malam dengan air bunga. Selesai dimandikan dia hanya mengajukan satu pertanyaan, "Kok saya ada di Jayapura?"

Cerita Selvanus selamat setelah hilang belasan hari di tengah hutan di Papua menyimpan hal misterius. Namun dari cerita Selvanus ada contoh luar biasa, seorang komandan TNI tak meninggalkan anak buahnya saat dalam bahaya.

sumber : merdeka.com

Kejar-kejaran 72 Jam di Laut, TNI AL Akhirnya Sergap Kapal Maling Ikan Paling Dicari di Dunia!

Kejar-kejaran 72 Jam di Laut, TNI AL Akhirnya Sergap Kapal Maling Ikan Paling Dicari di Dunia!


Kapal pencuri ikan paling dicari di dunia, Andrey Dolgov, berhasil dibekuk TNI AL pada April 2018 lalu. Dilansir dari BBC dan Kompas.com, kapal Andrey Dolgov masuk dalam daftar hitam buruan Interpol karena kegiatan illegal fishing di lautan dunia, dan akhirnya berhasil ditaklukkan TNI AL.

Badan keamanan laut di di berbagai negara pun berlomba-lomba menangkapnya untuk diadili, termasuk TNI AL.

Detik-detik TNI AL menangkap kapal Andrey Dolgov berawal ketika pada Februari 2018 kapal ini berada di pelabuhan Madagaskar.

Pemerintah Madagaskar kemudian memeringatkan agar setiap negara waspada karena kapal perampok ikan ini sudah terlihat di perairan mereka.

Sempat ditahan otoritas Mozambik, Andrey Dolgov kemudian lolos dan berlayar menuju perairan Indonesia.

Niatnya apalagi kalau bukan menjarah hasil laut negeri ini.

Tapi kapten kapal Andrey Dolgov tak tahu jika Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia mulai galak-galaknya menghadapi ilegal fishing

Di bawah komando Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, sebanyak 488 kapal pencuri ikan ditenggelamkan sejak 2014.

Salah satunya ialah kapal pencuri ikan laut Antartika F/V Viking yang dikenal sebagai Bandit Six harus terima ditenggelamkan oleh bu Susi di pesisir Pangandaran, Jawa Barat.

Ketika bu Susi mengetahui Andrey Dolgov menuju Indonesia, ia memberi lampu hijau agar TNI AL menangkap kapal tersebut.

TNI AL sempat kesulitan karena Andrey Dolgov mengacak sinyal keberadaan mereka.

Walau begitu TNI AL tak hilang akal.

Mengandalkan kalkulasi yang diperoleh dari beberapa pihak yang ikut memburu Andrey Dolgov, TNI AL membuat perkiraan dimana kapal itu berada.

TNI AL kemudian mengerahkan KRI Simeulue 2 dan sebuah kapal patroli pantai untuk memburu kapal Andrey Dolgov.
Selama 72 jam TNI AL kucing-kucingan dengan targetnya.

"Selama 72 jam terakhir semua orang terlibat dan nyaris tidak tidur," kata McDonnell dari Interpol.

Drone laut juga dikerahkan untuk memberikan identifikasi visual nantinya.

Setelah berhasil memastikan identitasnya, KRI Simeulue 2 langsung mengejar hingga jarak 60 mil dari Sabang, sebelah tenggara Pulau We.

KRI Simeulue 2 memerintahkan kapten Andrey Dolgov untuk berhenti dan personel TNI AL pun naik ke kapal itu.

Di atas kapal, personel TNI AL mendapati kapten dan lima awak lainnya yang berasal dari Rusia serta Ukraina.

Sisa awak sebanyak 20 orang ialah warga negara Indonesia yang tak tahu jika kapal tempat mereka mencari nafkah dalah pencuri ikan.

Kapten kapal, pria Rusia bernama Aleksandr Matveev, kemudian dijatuhi hukuman penjara empat bulan dan denda Rp 200 juta setelah dinyatakan bersalah melakukan pencurian ikan.
Kejar-kejaran 72 Jam di Laut, TNI AL Akhirnya Sergap Kapal Maling Ikan Paling Dicari di Dunia!


Kru lain asal Rusia dan Ukraina dideportasi ke kampung halaman mereka.

"Setelah pemeriksaan, kami menemukan bahwa F/V STS-50 melanggar undang-undang perikanan Indonesia," kata Menteri Susi.

"Pencurian ikan adalah musuh bersama dan semua negara harus membantu untuk memerangi dan menghapuskannya," kata Susi

Pihak Indonesia juga memeriksa jaringan komputer di kapal Andrey Dolgov.

Kini dengan informasi itu, pihak berwajib Indonesia bisa mengungkap jaringan kriminal pencuri ikan internasional.

Susi Pudijastuti berencana tak akan menenggelamkan kapal ini.

Ia akan merenovasi Andrey Dolgov dimana nantinya kapal ini akan dimasukkan dalam jajaran unsur armada penegakan hukum di lautan Indonesia.

Seperti istilah meminjam senjata musuh untuk melawannya, nantinya Andrey Dolgov akan menjadi simbol perang Indonesia melawan pencurian ikan dan mengirim peringatan agar jangan coba-coba mencuri hasil lautnegeri ini.

Serbuan Dadakan Kopassus Buat Anggota Separatis Papua Lari Kelimpungan Sebelum Tewas Disambar Peluru!

Serbuan Dadakan Kopassus Buat Anggota Separatis Papua Lari Kelimpungan Sebelum Tewas Disambar Peluru!


Akhir tahun 1966, Irian Barat (Papua) membara karena pemberontakan terbesar terjadi di sana. Pemberontakan terbesar itu dipimpin oleh Lodewijk Mandatjan yang bermarkas di Kepala Burung Irian Barat.

Diklaim sebagai pemberontakan terbesar lantaran Mandatjan berhasil memobilisasi 14 ribu warga suku Arfak yang menjadi pengikutnya untuk masuk hutan. Dari hutan Mandatjan bersama anggotanya melakukan serangkaian kegiatan penghadangan, penyerangan dan pengacauan keamanan lainnya di kecamatan Warmare dan Ransiki.

Namun perlu diketahui jika Lodewijk Mandatjan bukanlah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Mandatjan dan suku Arfak yang dipimpinnya memberontak karena buruknya keadaan ekonomi di Irian Barat saat itu.

Baca: Gugur Ditembak KKB Papua, Serda Yusdin Posting Foto Pacar Tunggulah dengan Sabar Walau Tanpa Kabar Lodewijk Mandatjan sendiri ialah sebenarnya ialah seorang patriot pejuang Trikora saat Indonesia berusaha merebut Irian Barat dari Belanda.

Usaha-usaha Mandatjan dalam melakukan pemberontakan sangat meresahkan. Hingga pada awal 1967 pos Komando Rayon Militer (Koramil) di Warmare Sektor-B diserang oleh puluhan separatis Mandatjan.
Serbuan Dadakan Kopassus Buat Anggota Separatis Papua Lari Kelimpungan Sebelum Tewas Disambar Peluru!
Serbuan Dadakan Kopassus Buat Anggota Separatis Papua Lari Kelimpungan Sebelum Tewas Disambar Peluru!

Sialnya, Koramil hanya dipertahankan oleh 6 orang prajurit TNI. Meski begitu keenam anggota TNI itu tetap melawan dengan gigih. Kontak tembak sengit terjadi, selama seminggu kelompok separatis mengepung Koramil.

Keenam anggota TNI itu mulai menghadapi masalah menipisnya amunisi, kekurangan logistik, dan kurang tidur. Bahkan satu orang anggota TNI gugur hingga jasadnya terpaksa dikuburkan dalam markas lantaran kepungan rapat musuh.

 Irian Barat pimpinan Sintong Panjaitan yang ditugaskan di sana langsung disuruh menghadap Danrem 171/Manokwari Kolonel K.Sutrisno. Sintong yang baru saja menginjakkan kaki di bumi Cenderawasih langsung diperintahkan untuk membebaskan Koramil di Warmare.

Tanpa menunggu lagi, tim RPKAD yang berkekuatan 50 personil langsung berangkat menuju lokasi menggunakan dua buah truk. Petang hari tim RPKAD tiba di lokasi dan Serbuan mendadak tim RPKAD ini amat mengagetkan separatis. Mereka tak sempat bereaksi melawan dan hanya bisa lari kelimpungan berusaha menyelamatkan diri.

Tak ayal mereka menjadi 'sitting duck' alias sasaran empuk tim RPKAD yang menyambar nyawa musuhnya dengan peluru panas.

Banyak anggota separatis yang tewas akibat 'ulah' pasukan Komando Indonesia itu.

Sementara di pihak RPKAD tak ada satu anggota pun terbunuh.

Tidak Disangka, Ini Pernyataan Egianus Kogeya Usai KKB Serang TNI, Sebut TNI Bohong!

Tidak Disangka, Ini Pernyataan Egianus Kogeya Usai KKB Serang TNI, Sebut TNI Bohong!

Pimpinan KKB Egianus Kogeya memberikan pernyataan setelah melakukan penyerangan pada Kamis (7/3/2019).

Hal tersebut disampaikan di akun Facebook TPNPB pada Jumat (9/3/2019).

Melansir Tibun Video, Egianus Kogeya dan Komadan operasi Pemne Kogeya menuliskan bahwa siap bertanggung jawab terkait tewasnya 3 TNI dalam penyerangan tersebut.

"Kami pimpinan militer TPNPB Kodap III Ndugama siap bertanggung jawab atas peristiwa 5 anggota TNI yang tewas dan 4 Pujuk senjata yang kami miliki," tulis TPNPB.

Mereka membantah ada 10 anggota TPNPB tewas dan pernyataan TNI yang menyebut telah merebut 7 senjata dari KKB.

"Kami membantah keras pemerintah RI menganyatakan 10 anggota TPNPB tewas dn TNI merebut 7 senjata dari tangan TPNPB/OPM itu pebohongan Publik yang lewat batas," lanjutnya.

Pimpinan KKB tersebut juga akan mengirim video dan foto fisik agar dunia akan melihat bukti.

"Kami akan krim Video dan Foto fisik dalam bulan ini untuk Dunia akan melihat buktinya," tulis TPNPB.

Mereka menambahkan bawa perang di Ndugama, TNI telah membakar 27 rumah Distrik Yal dan Distrik Derakma.

"Serulu Dunia pedukung papua merdeka ketahui bahwa perang di Ndugama TNI membakar 27 rumah honai Warga distrik Yal dan Distrik Derakma dari tanggal 1 maret sampai 7 maret 2019," lanjutnya,

Saat, perang mereka berhasil menambah pucuk senjata dari merebut senjata miliki TNI.

"Selama dari perang kami 1 pujuk kini 5 pujuk kami akan sama-sama berenang di Kali Baliem wamena," tulis akun tersebut.

Sekali lagi, mereka menegaskan senjata yang telah direbut tidak akan dikembalikan.

"Senyata yang kami rebut dari tangan TNI pada tanggal 7, tidak akan kembalikan. Senyata sudah jadi milik kami KODAP III Ndugama," tulisnya.

Sebelumnya, Pasukan TNI Satgas Gakkum yang berjumlah 25 orang yang baru tiba di Distrik Mugi mendapat serangan dadakan dari 50-70 orang KKB.

KKB berbekal senjata standar militer maupun panah dan tombak.

Serangan tersebut mengakibatkan tiga TNI gugur yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Dikutip dari Kompas.com, Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi mengatakan pasukan dapat menguasai keadaan dan membuat KKB mundur hingga hilang ke dalam hutan.

TNI juga merampas lima pucuk senjata milik KKB.

"Diperkirakan 7-10 orang KKB juga tewas, tetapi mayatnya dibawa kabur oleh teman-temannya," kata Sisriadi.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menegaskan TNI tidak akan gentar terus memburu KKB di Nduga Papua.

"Tiga anggota yang gugur telah diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk disemayamkan," ujar Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, Kamis(7/3/2019).

Aidi mengatakan, tiga prajurit TNI yang gugur yaitu Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Di pihak KKB, kata Aidi diperkirakan ada 7 hingga 10 anggota KKB yang tewas.

Namun, jenazah mereka dibawa kabur oleh kelompoknya.

“Sementara dari pihak KKSB, prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKSB.

Dan ditemukan satu orang mayat.

Diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKSB juga tewas.

Namun, mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya,” kata Aidi.

Aidi mengatakan sekitar pukul 15.00 WIT, dua unit helikopter jenis Bell tiba dari Timika untuk melaksankan evakuasi prajurit TNI yang gugur.

“Namun, sebelum mendarat, heli tersebut kembali mendapatkan serangan dari KKB.

Pasukan TNI membalas tembakan sehingga heli berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman,” ujar Aidi.

Aidi mengungkapkan kronologi kejadian baku tembak.

Ia menceritakan pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) mendapat serangan dari anggota KKSB pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi Kabupaten Nduga pada Kamis (7/3) sekira pukul 08.00 WIT.
Para personel TNI itu diserang ketika sedang melaksanakan pengamanan proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.

"Pasukan TNI Satgas Gakkum kekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan.

Tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50 sampai 70 orang KKSB," kata Aidi.

Aidi mengatakan, anggota KKSB yang menyerang anggota TNI tersebut bersenjata campuran.

Mulai senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.

"Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan.

Kami berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang kedalam hutan belantara," kata Aidi.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakam pihaknya tidak akan mundur selangkah pun menghadapi KKSB di Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Papua pada Kamis (7/3).

Ia juga mengatakan TNI akan terus menudukung Polri dalam upaya penegakan hukum aksi-aksi KKSB yang meresahkan masyarakat Papua.

"Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KKSB.

Meskipun beberapa prajurit TNI-Polri telah gugur dalam tugas, namun kami tetap berkomitmen untuk melindungi warga masyarakat Papua dari teror yang dilakukan KKSB,” ujar Yosua.

Ia dan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih juga turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya para prajurit terbaik bangsa.

Yosua mengatakan bahwa ketiga prajurit TNI yang telah gugur demi menjalankan tugas mulia untuk menegakkan kedaulatan bangsa.

"Mereka adalah pahlawan kusuma bangsa.

Mereka rela mengorbankan nyawanya demi menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua," kata Yosua.

Ia mengatakan, peristiwa kontak tembak antara 25 anggota Satgas Hukum TNI dengan 50 sampai 70 orang anggota KKSB pimpinan Egianus Kogoya membuktikan bahwa KKSB tidak segan untuk membunuh aparat dan warga sipil yang tidak mendukung mereka.

"Ini juga sekaligus membuktikan bahwa kelompok separatis bersenjatalah yang selama ini menjadi beban bagi masyarakat Papua.

Mereka tidak segan membunuh aparat dan warga sipil yang tidak mendukung mereka," kata Yosua.

Sebelumnya Pangdam XVII/Cenderawasi Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan, saat ini ada 600 prajurit TNI disiagakan untuk menjaga keamanan proyek pembangunan di Nduga,Papua.

Proyek pembangunan di Nduga sempat terhenti karena aksi penembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kejadian itu mengakibatkan sejumlah pekerja dari PT Istaka Karya tewas.

“Pasukan TNI tersebut akan digelar di sepanjang jalur pembangunan Trans Papua Wamena-Mumugu, khususnya dalam pembangunan jembatan. Teknis pelaksanaannya pembangunan akan dilanjutkan oleh satuan zeni konstruksi (zikon) TNI AD, sedangkan tenaga ahli tetap dari PT Istaka Karya dan PT Brantas," ujar Yosua melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (5/3/2019). 

Yosua mengatakan, pembangunan infrastruktur di Nduga merupakan salah satu program strategis nasional, sama halnya dengan program-program lainnya di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk membuka isolasi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tidak Disangka, Ini Pernyataan Egianus Kogeya Usai KKB Serang TNI, Sebut TNI Bohong!
Tidak Disangka, Ini Pernyataan Egianus Kogeya Usai KKB Serang TNI, Sebut TNI Bohong!

 “Negara tidak boleh mundur hanya karena adanya teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Negara akan tetap melanjutkan pembagunan sampai selesai, ini demi untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat,” ujarnya.

“Masih ada saudara kita yang mempersenjatai diri secara illegal dan melakukan serangkaian tindakan kekerasan dan merongrong kedaulatan negara. Termasuk mengganggu proses pembangunan di Papua. Itulah sebabnya proses pembangunan tersebut harus diamankan oleh prajurit TNI,” ujar Yosua melanjutkan.

Yosua mengatakan, saat ini warga sudah mulai kembali ke kampung mereka dan menjalani kehidupan sosial dan ekonomi secara normal.

Yosua menyebut, KKB selalu memutarbalikkan fakta, membuat seakan-akan TNI merupakan pelaku penjahat kemanusiaan.

“Mereka membuat opini bahwa yang dibantai di distrik Yigi pada bulan Desember tahun lalu adalah anggota TNI yang menyamar.

Nyatanya media bisa melihat langsung korban dikembalikan ke keluarga semuanya adalah warga sipil.

Bahkan kita lihat yang sedang viral di media sekarang, keluarga membuat surat terbuka kepada Presiden agar informasi tentang nasib anggota keluarganya yang masih dinyatakan hilang agar segera terungkap,” ujarnya.(Tribun Video/Kompas.com/Tribunnews)

Detik-detik 3 Prajurit TNI Gugur dalam Baku Tembak di Nduga!

Detik-detik 3 Prajurit TNI Gugur dalam Baku Tembak di Nduga!

Baku tembak antara prajurit TNI dengan kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua kembali pecah. Kali ini, 3 orang prajurit TNI dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Kejadian tepatnya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga. Tak hanya dari pihak TNI, korban tewas juga ada dari pihak kelompok bersenjata.

Mengutip laman Kabarpapua.co, baku tembak itu terjadi antara pasukan TNI dengan kelompok pimpinan Egianus Kogeya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, pada Kamis pagi, 7 Maret 2019 waktu setempat.

Kapendam XVII Cenderwasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, akibat aksi penyerangan oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogeya itu, menyebabkan tiga prajurit TNI gugur sebagai kusuma bangsa. Mereka adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji.

"Sementara TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKB (kelompok kriminal bersenjata) yang jenisnya masih penyelidikan. Juga kami berhasil temukan satu mayat yang identitasnya dalam penyelidikan. Tapi diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKB juga tewas. Tapi mayatnya berhasil dibawa kabur teman-temannya," jelas Aidi dalam keterangan persnya, Kamis (7/3/2019) malam, seperti dikutip dari Kabarpapua.co, Jumat (8/3/2019).

Kronologi Kejadian

Menurut Aidi, awalnya 25 anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) sedang melaksanakan pengamanan proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu baru tiba di Distrik Mugi.
"Tapi sekitar pukul pukul 08.00 WIT, Kamis, 7 Maret 2019, 25 anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Gakkum ini tiba-tiba diserang mendadak KKB pimpinan Egianus Kogoya yang jumlahnya 50-70 orang. Mereka bersenjata campuran, standar militer dan senjata tradisional panah tombak. TNI lakukan perlawanan, sehingga berhasil kuasai keadaan dan memukul mundur KKB masuk ke hutan belantara," jelasnya.

Kemudian pukul 15.00 WIT, dua unit helikopter jenis Bell tiba dari Timika untuk mengevakuasi korban prajurit yang gugur. Tapi sebelum mendarat helly itu mendarat, kembali mendapatkan serangan.
Detik-detik 3 Prajurit TNI Gugur dalam Baku Tembak di Nduga!
Detik-detik 3 Prajurit TNI Gugur dalam Baku Tembak di Nduga!

“Kami membalas tembakan, sehingga helly berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman,” katanya.

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya para prajurit terbaik bangsa.

Pangdam XVII Cenderawasih mengatakan, ketiga prajurit TNI tersebut telah gugur demi menjalankan tugas mulia menegakkan kedaulatan bangsa.

"Mereka adalah pahlawan kusuma bangsa yang telah rela mengorbankan nyawanya demi menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua. Ini juga sekaligus membuktikan, kelompok separatis bersenjatalah yang selama ini menjadi beban bagi masyarakat Papua. Mereka tak segan membunuh aparat dan warga sipil yang tak mendukung mereka," kata Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring.

Pangdam juga mengatakan, TNI akan terus membantu Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap aksi-aksi kelompok bersenjata yang meresahkan masyarakat Papua.

"Kami tak pernah dan tak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KSB. Meskipun beberapa prajurit TNI-Polri telah gugur dalam tugas, tapi kami tetap berkomitmen melindungi warga Papua dari teror yang dilakukan KKB," imbuh dia.

Suraidi : Saya Ikhlas, karena Putra Saya Gugur demi Negara!

Suraidi : Saya Ikhlas, karena Putra Saya Gugur demi Negara!

Anggota TNI asal Dusun Pateh, Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Serda Siswanto Bayu Aji (24), gugur setelah terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).  Rumah duka korban, yang berada di pinggir jalan raya telah dipenuhi karangan bunga, di antaranya karangan bunga dari Panglima TNI, Danjen Kopassus, Pangdam IV Diponegoro, Danrem, dan Dandim 0717 Purwodadi.  Serda Siswanto yang berasal dari kesatuan Kopassus tersebut merupakan anak semata wayang, putra dari pasangan Suraidi Iskandar dan Sufitri. Kabar gugurnya Bayu, sapaannya itu, membuat keluarganya di kampung halaman berduka.

"Saya sebelumnya mendengar informasi itu, namun saya baru percaya setelah Pak Danramil Wirosari menyampaikan kabar duka tersebut ke rumah, menjelang isya. Saya ikhlas, karena putra saya gugur demi negara," tutur Ayahanda Bayu, Iskandar, saat ditemui di rumahnya, Jumat (8/3/2019).
Menurut Iskandar, selama tugas di Papua, Bayu acap kali memberi kabar kepada keluarga melalui sambungan telepon. Di mata keluarga, Bayu dikenal berkepribadian baik dan rajin beribadah.

"Selama tugas di Papua, Bayu sering menelepon memberi kabar. Saya tidak pernah menghubungi lebih dulu karena takut mengganggu tugasnya. Bayu berangkat tugas ke Papua sekitar dua bulan lalu. Bayu anak yang baik dan tidak neko-neko. Shalatnya rajin," ungkap dia. Jenazah Bayu, sambung Iskandar, dijadwalkan tiba di kampung halamannya di Grobogan pada Jumat (8/3/2019) malam.
Suraidi : Saya Ikhlas, karena Putra Saya Gugur demi Negara!
Suraidi : Saya Ikhlas, karena Putra Saya Gugur demi Negara!

Jenazah Bayu diterbangkan dari Papua menuju Jakarta terlebih dahulu untuk dilaksanakan prosesi penghormatan terakhir dari kesatuannya. Setelah itu, jenazah diberangkatkan menuju Bandara Adi Sumarmo, Solo. Dari Solo, jenazah Bayu menempuh perjalanan darat menuju rumah duka. Untuk pemakaman, kata Iskandar, direncanakan akan dilakukan pada Sabtu (9/3/2019) pukul 09.00 WIB. "Kira-kira malam sampai rumah duka. Malam ini jenazah akan disemayamkan di rumah duka. Pemakaman besok pagi di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bakti Purwodadi,” ujar dia. Kontak senjata antara pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).

Dalam rilis Kodam XVII/Cendrawasih yang diterima Kompas.com, pasukan TNI Satgas Gakkum berkekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan pengamanan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga. Tiba-tiba, pasukan diserang secara mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 08.00 WIT.

“Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang ke dalam hutan belantara,” kata Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi. Aidi mengatakan, serangan tersebut mengakibatkan tiga prajurit TNI gugur. Namun, pihaknya memperkirakan sekitar 7-10 orang KKB juga tewas dalam kontak senjata tersebut. Pihak TNI menyita lima pucuk senjata milik KKB.  “Ada juga satu orang mayat ditemukan, diduga merupakan salah satu anggota kelompok KKB. Dari peristiwa kontak senjata itu juga setidaknya 7-10 orang anggota KKB yang tewas. Namun, mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya,” ujar Aidi.

MAKIN MENJADI! OPM Akan Tembak Warga Non-Papua yang tak Mau Tinggalkan Nduga, Ini 7 Ultimatum untuk Indonesia

MAKIN MENJADI! OPM Akan Tembak Warga Non-Papua yang tak Mau Tinggalkan Nduga, Ini 7 Ultimatum untuk Indonesia 

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), akan menembak warga non-Papua yang tidak mau meninggalkan Kabupaten Nduga.

Hal itu merupakan salah satu ultimatum yang dikeluarkan OPM kepada Pemerintah Indonesia.

OPM mengeluarkan ultimatum kepada warga sipil non-Papua, agar meninggalkan wilayah Kabupaten Nduga, per tanggal 23 Februari 2019.


Ultimatum tersebut disampaikan pentolan TPNPB-OPM, Egianus Kogeya melalui media sosial Facebook TPNPB pada Sabtu (23/2/2019).

Seperti dilansir Serambinews.com dari Tribun Video, setidaknya ada 7 poin ultimatum yang Egianus kepada pihak Indonesia.

Baca: Mirip Sejarah GAM di Aceh, Natalius Pigai Ungkap Awal Mula Berdirinya OPM di Papua


Salah satu ultimatum berisi ancaman tembak kepada warga non-Papua yang masih ada di Nduga.

Karena warga sipil non-Papua dianggap TPNPB sebagai anggota TNI/Polri yang menyamar.
Selain itu, Egianus yang menyebut dirinya Panglima Kodap III Ndugama, menegaskan bahwa TPNPB tidak akan pernah berhenti perang sampai ada pengakuan kemerdekaan Papua dari RI.
MAKIN MENJADI! OPM Akan Tembak Warga Non-Papua yang tak Mau Tinggalkan Nduga, Ini 7 Ultimatum untuk Indonesia
MAKIN MENJADI! OPM Akan Tembak Warga Non-Papua yang tak Mau Tinggalkan Nduga, Ini 7 Ultimatum untuk Indonesia

Berikut ini 7 poin ultimatum untuk Indonesia yang dikeluarkan TPNPB-OPM:

1. Perang kami TPNPB kodap III Ndugama tuntut Kemerdekaan Bangsa Papua Barat untuk Penentuan Nasip sendiri

2. Perang kami tidak akan pernah berhenti sampai pengakuan kemerdekaan Papua.

3. Kami minta kepada pemerintah indonesia tuntutan pengakuan kemerdekaan Papua hanya dengan kontak senjata.

4. Kami TPNPB/OPM tidak mintah pembangunan dan bama seluru masyarakat 32 Distrik Kab Nduga minta Merdeka.


5. Seluruh Tanah Ndugama dari ujung sampai ujung manusia Rambut Lurus Warna kulit puti adalah musu utama TPNPB Kodap III Ndugama karena banyak anggota TNI/POLRI pria wanita yang selama ini menyamar ibu Guru suster dan tukang Bangunan bahkan sopir taksi kami akan tembak.

6. Kami harap Pos TNI yang bertugas di Distrik Mbua segera hentikan operasi di perkampungn masyarakat.

7. Sampai dengan pernyataan ini kami keluarkan semua warga sipil non Papua kosongkan dearah Kabupaten Nduga. kalau sampai masih ada kami akan tembak.


Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul OPM Akan Tembak Warga Non-Papua yang tak Mau Tinggalkan Nduga, Ini 7 Ultimatum untuk Indonesia, 

Tak Sadar Dibuntuti Tim Pemburu Pendawa TNI, Pentolan OPM Kelly Kwalik Dihabisi dalam Sekejap!

Tak Sadar Dibuntuti Tim Pemburu Pendawa TNI, Pentolan OPM Kelly Kwalik Dihabisi dalam Sekejap!


Kelly Kwalik, pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini sudah tewas diterjang peluru aparat kepolisian di persembunyiannya di Timika tahun 2009 silam.

Semasa hidupnya, Kelly Kwalik dikenal sebagai kombatan OPM paling brutal dan berbahaya.

Peristiwa yang 'melambungkan' nama Kelly Kwalik di Tanah Air dan menjadi buronan utama aparat keamanan Indonesia ialah saat menculik anggota tim ekspedisi penelitian flora-fauna Lorentz 95.

Ekspedisi Lorentz berjumlah 11 orang ini terdiri dari WN Inggris, Daniel Start (22), William "Bill" Oates (23), Annette van der Kolk (22), dan Anna Mclvor (21).

Anggota tim dari Indonesia terdiri dari Navy Panekanan (28), Matheis Y.Lasamalu (30), Jualita Tanasale (30), Adinda Arimbis Saraswati (25).

Mereka juga dibantu oleh antropolog Markus Warip (36) dari Universitas Cendrawasih dan Abraham Wanggai (36) dari Balai Konservasi Sumber Daya ALam (BKSDA) Kantor Wilayah Kehutanan Irian Jaya.

Kepala suku Nduga, Jacobus Wandika juga turut serta dalam ekspedisi ini.

8 Januari 1996, ekspedisi ini hampir selesai ketika urusan tambah runyam tatkala tim ekspedisi Lorentz diculik oleh OPM pimpinan Kelly Kwalik.
Tak Sadar Dibuntuti Tim Pemburu Pendawa TNI, Pentolan OPM Kelly Kwalik Dihabisi dalam Sekejap!
Tak Sadar Dibuntuti Tim Pemburu Pendawa TNI, Pentolan OPM Kelly Kwalik Dihabisi dalam Sekejap!

Sejak saat itu sorotan media internasional diarahkan atas kasus penculikan ini.

Tahu akan kejadian ini, Jakarta langsung mengambil sikap keras atas penculikan tim Lorentz.

Kopassus Grup-5 Antiteror yang saat itu dipimpin Prabowo Subianto segera diberangkatkan ke Papua.

Pemerintah amat serius membebaskan sandera lantaran negosiasi cara halus tak membuahkan hasil.

Kelly Kwalik meminta tebusan yakni menuntut kemerdekaan Papua baru sandera akan dibebaskan.

Ia tetap menuntut kemerdekaan Papua dari Indonesia.

"Saya minta ubi harus dapat ubi, bukan minta ubi dikasih ketela!," tutur Kelly Kwalik seraya mengibaratkan kemerdekaan Papua mutlak tak boleh ditawar Indonesia.

Ngeyel dengan tuntutannya, TNI langsung menarik Satgas Rajawali Yonif Linud 330 pimpinan Kapten Inf Agus Rochim yang bertugas di Timor-Timur ke Mapenduma, Papua pada 7 Mei 1996.

OPM Kelly Kwalik tak tahu siapa Yonif Linud 330 yang bakal mereka hadapi.

Yon 330 dapat embel-embel Rajawali bukan sembarangan lantaran sudah menjalani pelatihan layaknya pasukan khusus.

Tujuan pelatihan itu tak lain ialah memburu Si Krebo Hutan Fretilin di Timor-Timur.

Lengkaplah sudah Yon 330 ini, sudah terlatih baik, juga kenyang pengalaman tempur di palagan Timor-Timur yang amat keras itu.

Usai tiba, Yon 330 melakukan persiapan dan koordinasi sebelum akhirnya mulai bergerak ke Daerah Persiapan (DP) di Kenyam.

Kompi dibagi dalam beberapa tim kecil.

Secara berangsur masing-masing tim dikirim ke daerah operasi.

Tim Pendawa I yang beranggotakan 25 orang mendapat giliran masuk tanggal 13 Mei 1996.

Pendawa I inilah yang bertugas menjadi 'Ring I' dalam pengejaran Kelly Kwalik.

Tim ini juga dipimpin oleh Kapten Agus Rochim.

Mereka berjalan menyusuri sungai Kilmik.

Berhari-hari Pendawa I melacak keberadaan sandera.

Pendawa I rupanya sudah berhasil mengendus keberadaan Kelly Kwalik beserta sandera setelah menemui bungkus permen dan pembalut wanita.

Pendawa I kemudian menguntit diam-diam, berhari-hari keberadaan Kelly Kwalik tanpa ia sadari sama sekali.

Hal ini dilakukan karena belum adanya 'lampu hijau' bagi tim untuk menyergap Kelly Kwalik.

Pada tanggal 15 Mei 1996, Pendawa I mendapati samar-samar suara orang yang tak lain itu adalah Adinda Saraswati, salah satu anggota tim peneliti.

Seperti dikutip dari Adinda : 130 Hari terperangkap di Mapenduma, setelah melihat ada tentara, ia segera berlari menghampiri para prajurit TNI untuk diselamatkan

Sedangkan sandera yang lain mendapat perintah dari kelompok OPM Kelly Kwalik untuk turun dari tebing menuju sungai.

Namun sejurus kemudian terdengar deru helikopter milik TNI.

OPM panik bukan kepalang mendengar deru helikopter TNI, mereka kemudian bertindak beringas membunuh dua sandera, yakni : Navy Panekanan dan Matheis Y.Lasamalu.

Sisa sandera sembari berteriak histeris melihat pembunuhan itu kemudian berusaha melarikan diri ketika mengetahui TNI menyerbu Kelly Kwalik cs.

Untung sisa sandera berhasil diamankan oleh Yon 330.

Namun OPM bersikeras merebut kembali sandera, mereka menembaki Yon 330.

Maka terjadilah pertempuran sengit antara Yon 330 vs OPM Kelly Kwalik.

Semalam Yon 330 bertahan dari serbuan OPM.

Hingga pada 16 Mei 1996 tim tambahan dari Kopassus datang membantu Pendawa I.

Bersama-sama dalam sekejap OPM Kelly Kwalik diberondong peluru dan menghabisi kelompok separatis itu dalam sekejap meski Kelly Kwalik berhasil kabur takut mati.

Daerah operasi berhasil diamankan dan tim Pendawa I beserta Grup-5 Anti Teror Kopassus mengevakuasi para sandera. (Seto Aji/GridhotID)


Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tak Sadar Dibuntuti Tim Pemburu Pendawa TNI, Pentolan OPM Kelly Kwalik Dihabisi dalam Sekejap,

Editor: Amirullah

PDIP Sebut Kartu Prakerja Jokowi Tak Akan Bebani Anggaran Negara

PDIP Sebut Kartu Prakerja Jokowi Tak Akan Bebani Anggaran Negara

Jakarta - Ketua DPP PDIP (PDIP) Hendrawan Supratikno menegaskan, Kartu Prakerja cetusan capres petahana nomor urut 01 Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan membebani anggaran negara. Sebab, program tersebut adalah modifikasi dari program pemerintah saat ini.
"Enggak dong, APBN sudah dibicarakan di DPR, hanya dimodifikasi, disempurnakan sekaligus dimodifikasi," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Hendrawan juga menjelaskan mengapa kartu tersebut diluncurkan Jokowi. Salah satu alasannya yakni sebagai jawaban atas kritikan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang kerap mengkritisi banyaknya pengangguran.

"Itu disebut kartu sakti karena apa. karena kan Pak Prabowo selalu kampanyenya dua hal harga dan pengangguran. Solusi dua kartu ada Kartu Indonesia Pintar jadi obatnya cespleng, penyakitnya cek," ucap dia.

Sebelumnya, Jokowi memberi penjelasan tentang Kartu Pra Kerja yang dipaparkannya dalam Konvensi Rakyat beberapa waktu lalu. Jokowi mengatakan, kartu ini dikhususkan untuk para anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik.

Hal ini dikatakan Jokowi saat menghadiri acara ngopi bersama milenial Sulawesi Tenggara di Kopi Haji Anto 2 Kendari, Jumat 1 Maret 2019. Salah satu relawan sebelumnya meminta penjelasan kepada Jokowi terkait hal ini.

"Mengenai kartu pra kerja, kartu ini kita siapkan untuk anak-anak muda yang lulus dari SMA atau SMK maupun yang lulus dari politeknik/perguruan tinggi untuk bisa masuk ke industri untuk dapat pekerjaan," jelas Jokowi.

PDIP Sebut Kartu Prakerja Jokowi Tak Akan Bebani Anggaran Negara
PDIP Sebut Kartu Prakerja Jokowi Tak Akan Bebani Anggaran Negara

Menurut dia, para pemegang kartu ini nantinya akan mendapat pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Pelatihan ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga di luar negeri.

"Semua dikerjakan oleh instruktur yang punya kualifikasi yang bagus. Sehingga begitu lulus training mestinya kalau training bagus gampang sekali masuk dunia kerja," ucap dia.

Dia mengatakan, pemegang kartu pra-kerja yang belum mendapat pekerjaan, meskipun telah mengikuti pelatihan tak perlu khawatir. Jokowi menjelaskan bahwa pemegang kartu ini tetap akan mendapatkan gaji.

"Kalau belum dapat pekerjaan kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji gitu. Tapi jumlahnya berapa, masih kita rahasiakan," kata Jokowi disambut tepuk tangan dari para relawan.



Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka

Panglima TNI: Hadapi Kelompok Bersenjata Tak Harus Bertempur

Panglima TNI: Hadapi Kelompok Bersenjata Tak Harus Bertempur

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan dalam menghadapi gerakan separatis di Papua tidak harus selalu dilakukan dengan cara melalui operasi pertempuran, namun bisa dilakukan dengan cara operasi non-tempur.
"Dalam operasi di Papua, kita melaksanakan dua operasi, yakni operasi kinetik (operasi tempur) dan operasi non-kinetik (operasi non-tempur)," kata Panglima TNI, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (8/3).

Operasi non-tempur, kata dia, bisa dilakukan dengan merebut hati rakyat Papua agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengancam kedaulatan negara. Misalnya, ketika TNI datang ke suatu wilayah di Papua, masyarakat merasa nyaman dan tenang dengan keberadaan prajurit TNI.


"Rasa aman dan nyaman ini akan menjadi virus kepada mereka semua yang memiliki niat untuk memberontak," katanya lagi.


Menurut Panglima, operasi non-tempur ini bisa dilakukan dengan kegiatan bakti sosial, kegiatan kesehatan, penyuluhan pertanian dan lainnya. Namun demikian, TNI tetap menyiapkan operasi kinetik (operasi tempur), bila diperlukan.

Ia mengaku hingga saat ini masih terjadi gangguan-gangguan kecil dalam upaya pembangunan infrastruktur di Papua, sehingga TNI memiliki kewajiban untuk membantu mengamankan pembangunan Trans Papua.

Upaya yang dilakukan oleh TNI itu tidak terlepas dari kebijakan dan keputusan negara, dengan TNI juga memiliki tugas pokok Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sesuai dalam UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Infrastruktur yang dibangun di wilayah Papua membutuhkan pengerjaan khusus, sehingga Presiden Jokowi meminta TNI untuk membantu proses pembangunan di sana.


Panglima TNI: Hadapi Kelompok Bersenjata Tak Harus Bertempur



"TNI memiliki kemampuan untuk mengamankan dan memiliki kemampuan untuk membangun infrastruktur, karena TNI memiliki batalion zeni konstruksi dan zeni tempur," ujarnya pula.

TNI kehilangan tiga orang prajuritnya saat melaksanakan pengamanan dalam rangka proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu pada Kamis pagi (7/3), setelah diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Hal ini sebagai bukti masih ada gangguan di Papua, tapi gangguannya relatif kecil," katanya lagi.

Hingga saat ini, lanjut Marsekal Hadi, TNI bersama aparat kepolisian tengah melakukan pengejaran terhadap KKB tersebut.

Kendala yang dihadapi selama ini, kata dia, di Papua medannya sangat berat, banyak hutan lebat dan jurang, sehingga sangat baik bagi perlindungan kelompok bersenjata.

"Namun, kami optimistis TNI dapat menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI," kata Panglima TNI menegaskan.

[Gambas:Video CNN] (agr)

Cara TNI Rekrut Kopassus Sebagai Prajurit Terbaik Masuk Anti Teror!

Cara TNI Rekrut Kopassus Sebagai Prajurit Terbaik Masuk Anti Teror!

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan satuan elit yang dimiliki TNI Angkatan Darat (AD). Seorang prajurit Kopassus memiliki kemampuan khusus mulai dari menembak sampai anti teror.

Salah satu satuan Kopassus yang memiliki kemampuan anti teror yakni Detasemen Khusus 81. Untuk menjadi prajurit penanggulangan teror tidak mudah. Serangkaian tes harus dilewati jika ingin menjadi pasukan elit tersebut.

Berikut ini proses rekruitmen Kopassus TNI AD untuk masuk menjadi prajurit prajurit penanggulangan teror:

Pertama jika tertarik ingin menjadi prajurit penanggulangan teror harus mengikuti serangkaian tes. Mulai dari tes psikologi harus di atas rata-rata 110.

Kemudian dilanjutkan dengan tes kesehatan (stakes I). Stakes I adalah kondisi tidak ada kelainan atau penyakit sama sekali atau kalau ada kelainan tersebut adalah sangat ringan atau tidak berarti, sehingga memenuhi persyaratan medis untuk menjadi calon anggota TNI.

Dilanjutkan dengan tes jasmani, kemudian tes akhir atau Penilaian Panitia Penentu Akhir (Pantukhir) untuk menentukan calon prajurit ini lolos seleksi atau tidak.
2. Mengikuti Pendidikan Pelatihan Khusus
Merdeka.com - Proses rekrumen prajurit penanggulangan teror di mulai sejak seorang prajurit selesai mengikuti pendidikan untuk melatih Pasukan Para Komando, khususnya yang akan bergabung ke Kopassus.

Pendidikan Komando yang berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan terbagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama calon prajurit komando dilatih keterampilan dasar. para calon prajurit komando berlatih untuk menjadi pendaki serbu, penjejakan, anti penjejakan, survival di tengah hutan. Dalam Pelatihan Survival, calon Prajurit komando harus bisa hidup di hutan dengan makanan alami yang tersedia di hutan.
Cara TNI Rekrut Kopassus Sebagai Prajurit Terbaik Masuk Anti Teror!
Cara TNI Rekrut Kopassus Sebagai Prajurit Terbaik Masuk Anti Teror!

Tahap kedua seluruh peserta akan dilepas di hutan dan pegunungan masing-masing sebanyak dua kali selama 6 minggu, dan tahap selanjutya tahap ketiga diakhiri dengan tahap rawa laut selama 4 minggu. Dalam tahap rawa, calon prajurit komando berinfliltrasi melalui rawa laut. Di sini, materi Latihan meliputi navigasi Laut, Survival laut, Pelolosan, Renang ponco dan pendaratan menggunakan perahu karet.

Dari pelatihan tersebut, prajurit akan ditempatkan di satuan tempur Grup 1 dan Grup 2, baik untuk orientasi atau mendapatkan pengalaman tempur. Anggota Satgultor 81/Kopassus diambil dari anggota minimal berdinas aktif 2 tahun di Gup-Grup Jajaran Komando Pasukan Khussus TNI Angkatan Darat.

3. Kemampuan Detasemen-81 Anti Teror
Merdeka.com - Seorang prajurit yang tergabung dalam Detasemen-81 Kopassus memiliki kemapuan untuk melaksanakan pembebasan sandera. Karena prajurit yang tergabung dalam satuan ini memiliki spesialisasi kemampuan khusus operasi anti teror dan mahir menggunakan berbagai jenis senjata

Kabar Duka, 3 Anggota TNI Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Papua!

Kabar Duka, 3 Anggota TNI Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Papua!

Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, tiga prajurit TNI gugur dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019). "Kini ketiga anggota yang gugur telah diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk disemayamkan," kata Aidi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis.

Aidi mengatakan, tiga prajurit TNI yang gugur yaitu Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji. Di pihak KKB, kata Aidi diperkirakan ada 7 hingga 10 anggota KKB yang tewas. Namun, jenazah mereka dibawa kabur oleh kelompoknya.
Kabar Duka, 3 Anggota TNI Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Papua!
Kabar Duka, 3 Anggota TNI Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Papua!

“Sementara dari pihak KKB, prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKB dan ditemukan satu orang mayat. Diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKB juga tewas. Namun, mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya,” kata Aidi.

 Aidi menambahkan sekitar pukul 15.00 WIT, dua unit helikopter jenis Bell tiba dari Timika untuk melaksankan evakuasi prajurit TNI yang gugur.  “Namun, sebelum mendarat, helly tersebut kembali mendapatkan serangan dari KKB. Pasukan TNI membalas tembakan sehingga helly berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman,” ungkap Aidi.

Program TMMD 104, Wujudkan Doa dan Harapan Sawahni Punya Rumah Baru

Program TMMD 104, Wujudkan Doa dan Harapan Sawahni Punya Rumah Baru

JAKARTA, tniad.mil.id – Melaui program bedah rumah pada TMMD Ke-104, Rumah Sawahri kini menjadi lebih layak untuk di huni. Tersebut disampaikan Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Arif munawar sekaligus selaku Komandan Satgas TMMD 104 tahun 2019 dalam rilisnya, Sabtu (2/3/2019).

Dijelaskan Arif, Sawahri (55 thn) adalah warga Dusun Gayasan RT.005/010 Desa Gunungmalang Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Keseharinnya dia bekerja sebagai buruh serabutan, yang penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari bersama istrinya.

Dia (Sawahri) tinggal bersama istrinya di rumah yang terbuat dari bambu dengan dindingnya pun terbuat dari anyaman bambu. Kondisi rumahnya tersebut sudah tidak layak huni karena bangunannya sudah lapuk termakan usia, sehingga membuat dirinya setengah putus dan tidak bisa berbuat apa-apa.

“Berdasarkan pengakuannya (Sawahri), dia putus asa karena tidak bisa memperbaiki rumahnya yang sudah reyot. Namun dia terus berdoa dan berharap suatu saat nanti rumahnya dapat diperbaiki,” kata Arif.

Di tambahkan Arif, paska kedatangan Babinsa bersama Staf Teritorial Kodim 0824 Jember ketempatnya untuk melakukan pendataan beberapa bulan lalu, Sawahni menyampaikan bahwa doa dan harapannya pun sebentar lagi akan terwujud.
Program TMMD 104, Wujudkan Doa dan Harapan Sawahni Punya Rumah Baru
Program TMMD 104, Wujudkan Doa dan Harapan Sawahni Punya Rumah Baru

Akhirnya doa dan harapannya Sawahni terkabulkan, melalui program bedah rumah pada pelaksanaan TMMD 104. Pada Kamis 28 Februari 2019 kemarin, rumahnya di bongkar dan di perbaiki oleh Satgas TMMD Kodim 0824 Jember dibawah pimpinan Komandan Kompi Satgas TMMD Kapten Inf Suwarno.

Memang menurut Arif, program bedah rumah ini sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu seperti Sawahri ini. Tidak hanya rumah sehat tetapi lengkap dengan kamar mandi dan jamban,

“Program bedah rumah ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan warga,” katanya.
Atas pelaksanaan program bedah rumah tersebut, kini semangat hidup Sawahni kembali bangkit. Dia juga mengucapkan terimakasih kepada TNI yang telah peduli akan kondisi rumahnya.

“Kini semangat hidup saya kembali bangkit, saya sangat gembira sekali
dapat program Bedah Rumah TMMD ini, terima kasih bapak TNI, dan kepada
semua yang mempedilulikan kondisi saya ini,” kata Arif, mengutif perkataan Sawahni. (Dispenad)

Kategori

Kategori