OPM Tantang TNI-Polri Perang, Menhan: Dia Jual Kita Beli

OPM Tantang TNI-Polri Perang, Menhan: Dia Jual Kita Beli


Gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka atau OPM, telah mengeluarkan ultimatum perang kepada Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia. Bahkan, dalam waktu dekat mereka berencana mendeklarasikan angkat senjata melawan Indonesia.

Menanggapi tantangan tersebut, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryancudu menjawabnya dengan santai. Bahkan dengan tegas, mantan pangkostrad ini menantang balik ultimatum OPM.


"Dia jual kita beli. Itu saja," kata Ryamizard di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis 29 Maret 2018.


Sebelumnya, ultimatum perang itu disampaikan Mayor Jenderal G. Lekkagak Telenggen, usai dilantik sebagai kepala staf operasi Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Ultimatum ini bahkan telah disiarkan meluas melalui situs dan akun Youtube resmi mereka.

OPM Tantang TNI-Polri Perang, Menhan: Dia Jual Kita Beli
"Perang jangan berhenti, perang harus tanpa intervensi internasional di Papua. Ultimatum perang, saya sudah umumkan, jadi perang harus dilakukan di mana saya, di Papua, ketentuan, aturan perang kita sudah keluarkan itu, Panglima TNI, Polda harus tunduk pada aturan itu, TPN di seluruh Papua, perang harus berdasarkan aturan ini. Tujuan, kami ingin perang lawan TNI, Polri sudah tecantum dalam aturan TPN," kata Lekkagak seperti dikutip VIVA.

TPNPB mengklaim memiliki pasukan tempur yang mampu merepotkan TNI dan Polri. Bahkan, mereka menyatakan telah menyiapkan senjata dan aturan berperang.

"Kami siap layani mereka (TNI dan Polri), mereka siapkan ribuan personel, saya juga siap ribuan, mereka bawa berapa ratusan senjata saya juga siap, kami siap lawan, demi kemerdekaan Papua," katanya.

Jika diamati pada situs separatis ini, memang mereka memiliki pasukan tempur. Hanya saja jumlahnya tak sampai ribuan personel. Tapi, dari serangkaian foto yang disiarkan, terlihat jelas TPNPB telah menyiapkan diri untuk perang. Terbukti pasukan TPNPB sudah memegang senjata api.

Terlihat ada berbagai jenis senjata yang mereka miliki, mulai dari senjata laras panjang hingga jenis pistol. Senjata laras panjang yang dimiliki pasukan TPNPB seperti AK 47, M1, M14 hingga SS1.

Lalu dari mana senjata-senjata mereka dapatkan? Berdasarkan pengakuan Lekkagak, mereka mendapatkan senjata-senjata itu dengan cara merampasnya dari prajurit TNI dan personel Polri.

"Musuh kami adalah TNI Polri, jadi pasukan TPNPB yang tembak TNI, senjata sudah jadi milik kami. Senjata dan amunisi TNI Polri itu gudang senjata kami, dan senjata yang sudah dirampas tidak akan dikembalikan, itu sudah menjadi milik TPNPB," kata Lekkagak.

Kasus perampasan senjata oleh TPNPB terjadi di Pasar Sinak, Puncakjaya, Papua. Mereka menembak mati prajurit TNI dari Kopassus. Penembakan terjadi saat prajurit TNI itu sedang berbelanja di dalam pasar.

Sumber : Viva

Setelah Poskonya Dibakar, Ketua Pemuda Pancasila Akui Anggotanya Aniaya Anggota TNI

Setelah Poskonya Dibakar, Ketua Pemuda Pancasila Akui Anggotanya Aniaya Anggota TNI


Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Bekasi Aries Budiman buka bicara soal penganiayaan dua anggota TNI yang berdagang durian di Jalan Jati Kramat, Jati Asih, Bekasi, Rabu (21/3/2018).
Dua anggota TNI bernama Praka Ade Septiyanto dan Hendrik Kereh dianiaya segerombolan pemuda yang mengaku dari ormas. Mereka awalnya meminta sembilan durian kepada korban, tetapi permintaan tersebut ditolak.

Aries mengakui pelaku adalah anggotanya.
Oleh sebab itu, Aries sudah meminta kepada para pimpinan cabang untuk mencari anggota yang melakukan penganiayaan.

Jika sampai tidak ditemukan untuk diproses secara hukum, Aries menjanjikan akan memberi sanksi untuk para pemimpin cabang.

Aries juga berencana menemui pimpinan TNI untuk membicarakan proses perdamaian antara kedua belah pihak.

Setelah Poskonya Dibakar, Ketua Pemuda Pancasila Akui Anggotanya Aniaya Anggota TNI

"Saya minta damai dan saya akan datangi pimpinan TNI AU. Namun saya juga berharap kepada pihak berwenang supaya tindakan seperti penculikan, pembakaran dan pengepungan rumah ketua PAC Pondok Gede harus ditindaklanjuti supaya ada efek jera," ucap Aries.

Pasca penganiaayaan dua anggota TNI ini, sekelompok orang membakar dan merusak posko sebuah organisasi masyarakat (Ormas) di Jalan Raya Gamprit, RT 010 RW 014, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Rabu (28/3/2018).

Kejadian yang berlangsung dini hari tersebut menyebabkan posko dan sebuah mobil milik ormas tersebut terbakar.


Dari pantauan Kompas.com di tempat kejadian, tampak posko dalam kondisi luluh lantak dengan bekas terbakar. Tidak jauh dari situ, sebuah Daihatsu Feroza dengan nomor polisi F 8360 LU juga dibakar

Iwal, salah seorang warga sekitar, menceritakan di lokasi itu dini hari tadi puluhan orang berkumpul. Tiba-tiba saja ia melihat api sudah menyala dan gerombolan orang tersebut pergi meninggalkan lokasi.

"Ada yang pakai motor sama mobil. Setelah itu saya lihat sudah terbakar," ucap Iwal.

Kapolsek Pondok Gede Kompol Suwari saat dihubungi mengungkapkan pihaknya sudah menerima laporan tersebut.

Aries mengungkapkan kejadian ini diduga berawal dari peristiwa penganiayaan anggota TNI AU di lapak penjualan durian di Jati Asih beberapa waktu lalu.

"Terjadinya peristiwa ini berimbas dari rentetan peristiwa beberapa waktu lalu di mana ada anggota PP yang kita tidak inginkan terjadi. Masalah durian," ucap Aries yang ditemui Rabu (28/3/2018).

Meski belum secara pasti mengetahui pelaku pembakaran, Aries meyakini peristiwa ini saling terkait. Aries berencana memilih jalan damai dengan pihak TNI terkait kesalahan yang dilakukan anggotanya.

"Bagaimana pun TNI adalah bapak yamg melahirkan PP. Saya minta kepada seluruh anggota PP baik yang melakukan maupun yang tidak melakukan kekerasan, untuk meminta maaf kepada TNI. Saya sebagai ketua memohon maaf pada TNI," ucap Aries.

Kondisi posko ormas dan kendaraan yang terbakar di Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (28/3/2018)

Kondisi posko ormas dan kendaraan yang terbakar di Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (28/3/2018)(Kompas.com/Setyo Adi)
Dua anggota TNI terluka karena dikeroyok oknum organisasi masyarakat (ormas) di sebuah lapak durian, Jalan Jati Kramat, Jati Asih, Bekasi, Rabu (21/3/2018).

Kejadian bermula saat Ade Septiyanto yang merupakan anggota TNI berpangkat praka tengah menunggu dagangan duriannya di Jalan Jati Kramat, tepatnya di depan Giant Jatiasih, Bekasi. Aldi Pratama bersama rombongannya yang berjumlah 15 orang kemudian datang ke tempat itu.


Mereka mengaku sebagai anggota ormas. Aldi meminta sembilan buah durian kepada korban. Permintaan tersebut dilakukan dengan cara kasar dan memaksa.

"Korban kemudian menolak karena itu barang dagangan. Permintaannya juga banyak, korban merasa bisa rugi kalau mengabulkan permohonan pelaku. Di situ pelaku merasa tersinggung," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto.

Warga melihat-lihat lapak durian yang menjadi tempat kejadian pengeroyokan dua anggota TNI di Jati Makmur, Jati Asih, Jumat (23/3/2018)

Warga melihat-lihat lapak durian yang menjadi tempat kejadian pengeroyokan dua anggota TNI di Jati Makmur, Jati Asih, Jumat (23/3/2018)(Kompas.com/Setyo Adi)
Tersangka pelaku kemudian mendorong dan memukul korban. Kemudian terjadi saling pukul. Saat melihat kejadian tersebut, Hendrik yang juga anggota TNI datang untuk membantu Ade.

Namun karena kalah jumlah, kedua anggota TNI tersebut menjadi korban pengeroyokan gerombolan anggota ormas tersebut. Kelompok Aldi bahkan melemparkan durian ke kedua korban sehingga mengenai wajah dan tubuh mereka hingga luka.

"Kedua korban lalu melapor ke Polres Metro Bekasi Kota. Saat ini kami sudah tangkap satu tersangka dan kami masih kejar tersangka lainnya yang ikut mengeroyok korban," kata Indarto.

Saat ini petugas Polres Metro Bekasi Kota telah menangkap satu pelaku dan masih melakukan pengejaran kepada anggota kelompok lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Soal Penganiayaan di Lapak Durian, Pimpinan Pemuda Pancasila Bekasi Minta Maaf ke TNI

Penulis : Setyo Adi Nugroho

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Setelah Poskonya Dibakar, Ketua Pemuda Pancasila Akui Anggotanya Aniaya Anggota TNI, http://medan.tribunnews.com/2018/03/29/setelah-poskonya-dibakar-ketua-pemuda-pancasila-akui-anggotanya-aniaya-anggota-tni?page=all.

Editor: Tariden Turnip

Jawaban Jendral Gatot Nurmantyo Saat Ditanya soal Kemungkinan Jadi Capres atau Cawapres

Jawaban Jendral Gatot Nurmantyo Saat Ditanya soal Kemungkinan Jadi Capres atau Cawapres 


JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyadari bahwa dirinya kerap masuk ke dalam hasil survei sejumlah lembaga sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Namun, saat ditanya apakah dengan masuknya namanya ke dalam daftar calon presiden dan wakil presiden, dirinya berencana maju pada Pilpres 2019 setelah pensiun nanti, ia enggan menjawab.

Gatot juga tak menampik bahwa dirinya akan maju sebagai calon presiden atau wakil presiden.

Jawaban Tegas Jendral Gatot Nurmantyo Saat Ditanya soal Kemungkinan Jadi Capres atau Cawapres

"Saya lebih cenderung tidak menjawab pertanyaan karena saya masih prajurit TNI," kata Gatot saat ditemui di Apartemen Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018).

Saat ditanya peluang maju sebagai calon presiden dan wakil presiden dari Gerindra, lantaran telah bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, ia kembali menjawab belum bisa menyampaikan hal tersebut.
Sebab, saat ini Gatot masih berstatus sebagai prajurit TNI.

Gatot membantah disebut ragu terkait jawabannya tadi. Ia mengatakan akan menyampaikan hal tersebut setelah benar-benar pensiun pada 1 April mendatang.

"Saya tidak pernah katakan saya ragu-ragu, tetapi saya belum mau bicara tentang itu karena politik praktis tidak boleh sebagai prajurit TNI," tutur Gatot.


Sumber : Tribun
Editor: Sanusi

Menkes Sebut Cacing di Ikan Sarden Makarel Mengandung Protein, Begini Caranya Berkembang Biak

Menkes Sebut Cacing di Ikan Sarden Makarel Mengandung Protein, Begini Caranya Berkembang Biak


JAKARTA - Sebanyak 27 merek produk ikan kaleng makarel hasil pengujian yang dilakukan BPOM positif mengandung parasit cacing.

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan cacing yang berada pada ikan makarel, mengandung protein.

Ia menilai cacing tersebut tidak membawa efek berbahaya selama makanan itu diolah dengan benar.
Menkes Sebut Cacing di Ikan Sarden Makarel Mengandung Protein, Begini Caranya Berkembang Biak

"Setahu saya itu (ikan makarel) kan nggak dimakan mentah, kita kan goreng lagi, atau di masak lagi, cacingnya mati lah. Cacing itu sebenarnya isinya protein, berbagai contoh aja tapi saya kira kalau udah di masak kan saya kira juga steril. Insya Allah gak jadi," kata Menkes di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2018).

Menurut Menkes, cacing hanya berkembang biak di tempat yang cocok dengan siklus hidupnya.

"Kalau lingkungannya cocok perut kita dia (cacing) akan berkembang biak, misalnya begitu. Kalau nggak sesuai ya tentu dia (cacing) mati juga," ujar Nila.

Namun, Nila mengatakan masyarakat tetap perlu berhati-hati dalam memilih-milih produk makanan.

"Pertama-tama kalau saya lihat kadaluwarsa itu harus kita lihat, tanggal ekspried harus kita lihat, misalnya pada waktu kita buka kelihatan tidak baik itu jangan dilakukan, agak hati-hati saja ya. Kalau sakit kita ya repot nanti biayanya," kata Nila.

Kepala BPOM RI Penny K.Lukito mengatakan cacing Parasit yang ditemukan positif dalam ikan makarel itu ikut mati saat diolah.

"Jadi temuan cacingnya dalam kondisi mati tapi setelah kita telusuri dan bagaimana nanti ada ahlinya yang jelaskan, efeknya tidak ada zat yang berbahaya," kata Penny saat dikonfirmasi, di Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Sebelumnya, BPOM RI merilis 27 merk produk olahan ikan makarel baik impor maupun dalam negeri karena positif mengandung cacing parasit.

Sumber : Tribun
(Penulis: Rina Ayu Panca Rini)
Editor: Elpianur Achmad

Novanto: Made Oka Kirim USD 500 Ribu ke Puan dan Pramono

Novanto: Made Oka Kirim USD 500 Ribu ke Puan dan Pramono


Jakarta - Setya Novanto menyebut uang proyek e-KTP juga mengalir ke Puan Maharani dan Pramono Anung. Keduanya disebut Novanto menerima masing-masing USD 500 ribu.

Novanto menyebut uang untuk Puan dan Pramono diberikan oleh orang kepercayaannya, Made Oka Masagung. Hal itu diketahui Novanto dari Made dan Andi Agustinus alias Andi Narogong yang menceritakan itu ketika berkunjung ke kediamannya.

"Oka menyampaikan dia menyerahkan uang ke dewan, saya tanya 'wah untuk siapa'. Disebutlah tidak mengurangi rasa hormat, saya minta maaf, waktu itu ada Andi untuk Puan Maharani 500 ribu dan Pramono 500 ribu dolar," ujar Novanto ketika menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
Novanto: Made Oka Kirim USD 500 Ribu ke Puan dan Pramono
Ketua majelis hakim Yanto meminta Novanto mengulangi pernyataannya. "Untuk siapa? Ulangi," kata Yanto.

"Bu Puan Maharani waktu itu Ketua Fraksi PDIP dan Pramono adalah 500 ribu ini hal-hal," ucap Novanto.

Novanto mengaku awalnya hanya mendengar nama Puan yang saat itu menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP. Namun belakangan dia juga mendengar nama Jafar Hafsah, yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat ketika proyek itu bergulir, turut menerima uang.

"Hanya itu saja saya kalau nggak salah Jafar Hafsah. Saya tahu waktu pemeriksaan semalam dengan Irvanto," ujar Novanto.

Dalam perkara ini, Novanto didakwa melakukan intervensi dalam proses penganggaran dan pengadaan barang/jasa proyek e-KTP. Novanto juga didakwa menerima USD 7,3 juta melalui keponakannya Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, dan orang kepercayaannya, Made Oka Masagung.

Sumber : Detik (fai/dhn)

Mantap ! Menhan Tambah Lima Radar Arhanud

Mantap ! Menhan Tambah Lima Radar Arhanud


JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyetujui usulan TNI Angkatan Udara (AU) menambah satu unit radar artileri pertahanan udara (arhanud) untuk memperkuat pengamanan dan penjagaan kedaulatan wilayah udara Indonesia.

Dengan persetujuan tersebut, jumlah keseluruhan radar yang diusulkan TNI AU menjadi 5 unit karena sebelumnya TNI AU sudah mengajukan 4 radar. Hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu saat mengunjungi Mabes TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut di Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.

“Kemhan setuju usulan TNI AU menambah radar arhanud karena memang diperlukan untuk memperkuat upaya pertahanan wilayah udara kita,” ujarnya. Ryamizard mengaku, masih segar dalam ingatannya pernyataan Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri pada 2004 saat berkunjung ke Papua.
Mantap ! Menhan Tambah Lima Radar Arhanud
“Waktu itu Ibu Mega bilang seribu kali pejabat gubernur di Papua diganti, Papua tetap di sana, seribu kali pejabat daerah dan Bupati Papua diganti, Papua tetap di sana. Tapi satu kali TNI ditarik dari tanah Papua, besok Papua merdeka,” tegasnya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menilai, hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya keberadaan TNI sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Ryamizard menyebut, ada dua strategi utama negara, yakni strategi kesejahteraan atau ekonomi serta strategi keamanan nasional ke luar dan ke dalam.

Konsep strategi pertahanan negara, menurut dia, ada dalam UU Pertahanan Negara Nomor 3/2002 dan UU TNI Nomor 34/2004. Dalam UU tersebut disebutkan TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan untuk menjaga kepentingan negara, yakni menjaga keamanan nasional serta mewujudkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.

“TNI memiliki tugas pokok menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dari ancaman dan gangguan,” katanya.

Secara umum, lanjut Ryamizard, ASEAN saat ini berhadapan langsung dengan tiga generasi pergerakan teroris global. Ancaman radikal dan terorisme generasi ketiga ini memiliki sifat alamiah, yaitu berbentuk desentralisasi ke dalam wilayah provinsi, sel-sel tidur, dan pola operasi yang berdiri sendiri atau lone wolf .

Termasuk radikalisasi melalui sistem online, media sosial, dan penggunaan teknologi canggih. “Kita juga menghadapi potensi ancaman nonfisik terhadap ideologi negara Pancasila. Cara menghadapinya adalah dengan perang semesta dan bela negara yang intinya penanaman nilai-nilai Pancasila,” ucapnya.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan persetujuan Menhan atas usulan penambahan alutsista TNI AU, baik radar maupun pesawat.

Menurut Yuyu, saat ini TNI AU sangat concern mencermati perkembangan di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia, khususnya kemungkinan ancaman terorisme maupun aksi penerbangan gelap pesawat asing. Mengenai perkembangan di daerah perbatasan seperti Natuna, Tarakan, Sulawesi Utara, dan Papua, Yuyu menjelaskan TNI AU sangat membutuhkan penambahan radar arhanud.

“TNI AU masih memerlukan penambahan beberapa radar arhanud untuk memperkuat pengamatan wilayah udara, khususnya di daerah-daerah perbatasan,” ucapnya. Mantan Pangkohanudnas itu menilai kunjungan Menhan ke Mabesau merupakan bentuk kepedulian atasan kepada bawahan.

Menurut dia, sangat penting menjaga soliditas dan meningkatkan kondisi moral satuan bawah. “Pengalaman-pengalaman yang lalu akan kami jadikan bahan acuan untuk menjadikan TNI AU ke depan lebih baik sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan tetap memperhatikan garis kebijakan dari Kementerian Pertahanan,” sebutnya.

Hadir dalam pertemuan ini Irjenau Marsda TNI Yadi Indrayadi, Koorsahli KSAU Marsda TNI Umar Sugeng Haryono S, asrena KSAU Marsda TNI Fachru Zaini Isnanto, asops KSAU Marsda TNI Barhim, Pangkohanudnas Marsda TNI Imran Baidirus, Pangkoopsau I Marsda TNI Nanang Santoso.

Termasuk Sekjen Kemhan Masdya TNI Hadiyan Sumintaatmaja, Irjen Kemhan Letjen TNI Agus Sutomo, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Hartind Arsin, Dirjen Renham Kemhan Marsda TNI Tata Hendrataka, Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Thamrin Marzuki, Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Agus Setiaji, Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Ida Bagus P, dan Kapuskom Publik Kemhan Brig jen TNI Sugiharto. (Sucipto)

Kemhan-TNI Evaluasi Kelayakan Alutsista

Kemhan-TNI Evaluasi Kelayakan Alutsista


JAKARTA - Kementerian Pertahanan dan TNI memastikan akan mengevaluasi kelayakan seluruh alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dimiliki TNI menyusul terjadi dua insiden kecelakaan alutsista TNI beberapa waktu lalu.

Kecelakaan pertama terjadi saat tank M113A1 milik TNI AD tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah. Padahal, alutsista tersebut tengah dipakai out bond bersama 20 anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK Sindurjan.

Dalam insiden itu dua orang penumpang tewas, yakni satu personel TNI Pratu Randi Suryadi dan kepala PAUD yang mendampingi siswa, Iswandari. Insiden kedua terjadi saat kapal motor cepat (KMC) AD- 16-05 milik Kodam Jaya tenggelam di perairan Kepulauan Seribu. Sebanyak 65 penumpang kapal berhasil diselamatkan.
Kemhan-TNI Evaluasi Kelayakan Alutsista
“Ya pastilah, semua kejadian kecelakaan tersebut akan dievaluasi,” tegas Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Ryamizard menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan terkait sejumlah kecelakaan alutsista selama sepekan terakhir ini.

Namun, dia belum mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan sejumlah alutsista tersebut. “Nanti saya cek dulu tuh, kenapa bisa tenggelam,” jelasnya. Hal senada disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Dia mengungkapkan bahwa sampai saat ini jajarannya masih melakukan proses penyelidikan dan investigasi atas dua kecelakaan yang menimpa alutsista milik TNI. “Saat ini masih dalam proses penyelidikan dan investigasi,” kata Hadi.

Hadi melanjutkan, proses penyelidikan dan investigasi itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari dua insiden tersebut, terutama untuk mencari pasti apakah kejadian itu memang kesa-lahan teknis atau human error. “Tim investigasi tengah mencari tahu penyebab-penyebabnya apa, baik itu di Bogowonto maupun di Pulau Seribu.

Apakah ini permasalahan human error, atau apakah permasalahan mekanik, itu nanti setelah ada hasilnya dari tim investigasi,” jelasnya. Investigasi itu dilakukan agar tidak ada lagi kejadian seperti ini terulang kembali ke depan.

“Tentunya kami tidak menginginkan kecelakaan seperti ini terjadi di kemudian hari,” ungkapnya. Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengakui pemerintah perlu melakukan modernisasi alutsista untuk mendukung kekuatan TNI. Bahkan, pemerintah mempertimbangkan masukan berbagai pihak yang memiliki keinginan untuk melakukan modernisasi alutsista.

“Sejak saya jadi panglima dulu, semangat untuk modernisasi sudah ada, dan kebijakan untuk modernisasi alutsista juga menjadi tujuan dari negara,” katanya. Namun, menurut Wiranto, pemerintah saat ini masih terkendala biaya sebab dana negara juga perlu dialokasikan untuk mendukung pembangunan di daerah-daerah. (Binti Mufarida)
(nfl)

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 4 Petikemas Daging Sapi Asal Australia

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 4 Petikemas Daging Sapi Asal Australia


BATAM - Tim gabungan Western Fleet Quick Response (WFQR) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV dan Lanal Batam berhasil menggagalkan penyeludupan daging sapi di dalam empat petikemas (kontainer) asal Australia. Daging sapi illegal ini dibawa kapal LCT Niaga Samudera 8 dari Singapura tujuan Batam, Kamis (15/3/2018).

Kapal Angkatan Laut (KAL) Nipah menggagalkan pengiriman barang ilegal itu di Perairan Sambu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepri, pekan lalu. Komandan Lantamal (Danlantamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama R Eko Suyatno mengatakan, keberhasilan pengungkapan ini karena informasi intelijen. Selanjutnya, tim gabungan WFQR IV dan Lanal Batam menggelar patroli di beberapa sektor untuk melakukan penyekatan.
TNI AL Gagalkan Penyelundupan 4 Petikemas Daging Sapi Asal Australia
"Strategi itu membuahkan hasil dengan diperiksa kapal LCT Niaga Samudera 8 yang mengangkut 12 kontainer. Dari hasil pemeriksaan awal, 12 kontainer yang diangkut LCT Niaga Samudera 8 diduga tidak sesuai dengan daftar manifest muatan," kata Eko di Tanjungpinang, Kamis (15/3/2018).

Selanjutnya, kata Danlantamal, KAL Nipah mengawal kapal LCT Niaga Samudera 8 menuju Pelabuhan Roro Sekupang untuk dilakukan pengecekan muatan yang berada di dalam kontainer. Sebelum pengecekan, Tim WFQR IV dan Lanal Batam terlebih dahulu melakukan kordinasi dengan pihak Bea Cukai (BC) Batam.

"Hasil kordinasi BC Batam menyampaikan bahwa kontainer yang dibawa LCT Niaga Samudera 8 statusnya adalah jalur hijau artinya barang yang dibawa sesuai manifest muatan," ujar dia.

Berbekal pengalaman yang dimiliki Tim WFQR IV dan Lanal Batam kontainer yang sudah mendapat Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) dari BC Batam tetap dikawal sampai ke gudang tempat pembongkaran yakni 2 kontainer dibawa ke gudang perusahan PT Martindo Fine Food dan 2 kontainer ke gudang PT Kharisma Karya Kartika.

Saat proses pembongkaran yang dilakukan karyawan perusahaan, diketahui bahwa muatan yang berada di dalam kontainer adalah daging sapi asal Asutralia.

"Muatan itu tidak sesuai dengan daftar manifest yaitu kentang goreng beku. Kemudian 4 kontainer langsung diberi police line olah Tim WFQR IV dan Lanal Batam untuk proses lebih lanjut," ucap Eko.

Eko mengemukakan bahwa jalur hijau kontainer yang masuk ke Batam disalahgunakan untuk menyeludupkan barang dari luar negeri secara ilegal. "Kita terus berupaya menekan barang-barang ilegal masuk ke Batam, kususnya Kepri," tutup Eko. 

Militer Jerman Beri Penghargaan kepada Tim Tembak TNI

Militer Jerman Beri Penghargaan kepada Tim Tembak TNI


JAKARTA - Tim menembak prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) United Nations Interim Force in Lebanon (Unifil) menerima penghargaan brevet German Markmanship Schuetzenschnur.

Penghargaan itu diberikan pada event menembak di Lapangan Tembak Head Quarter Unifil, Naqoura, Lebanon Selatan, belum lama ini.

Kegiatan menembak yang diselenggarakan Kontingen Jerman tersebut diikuti oleh 41 kontingen satgas dari berbagai negara yang tergabung dalam Unifil, di antaranya Armenia, Austria, Bangladesh, Belarus, Belgia, Brazil, Brunei, Kamboja, China, Kolumbia, Kroasia, Siprus, Elsavador, Estonia, Fiji, Finlandia,Prancis, Macedonia, German, Ghana, Yunani, Guatemala, Hungaria, India, Indonesia, Irlandia, Italia, Kenya, Korea, Malaysia, Nepal, Belanda, Nigeria, Qatar, Serbia, Sierra Leone, Slovenia, Spanyol, Srilanka, Tanzania, dan Turki.
 Militer Jerman Beri Penghargaan kepada Tim Tembak TNI
Tim menembak prajurit TNI Satgas Kontingen Garuda mengikutsertakan 17 petembak, yang dipimpin oleh Komandan Konga Unifil Kolonel Inf Murbianto Adhi Wibowo mendapat penghargaan brevet German Markmanship Schuetzenschnur.

"Penghargaan brevet dari Angkatan Bersenjata Jerman tersebut diberikan kepada personel militer yang telah memenuhi kualifikasi mahir menembak dengan kriteria tertentu," kata perwira Penerangan Konga XXIII-L/Unifil, Lettu Inf Yandra dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI kepada SINDOnews, Jumat (16/3/2018).

Brevet ini khusus disematkan kepada setiap personel militer yang telah berhasil melewati penilaian  yang telah distandarkan oleh German Armed Forces.

Kategori yang dinilai dalam event menembak ini, meliputi tembak pistol jarak 25 meter, tembak senapan jarak 50 meter, tembak reaksi dan menembak senapan tiga sikap, yaitu berdiri, jongkok dan tiarap yang mampu dilalui dengan baik.

Letnan Kolonel Webber selaku Deputy JOC Unifil mewakili Kontingen Jerman menyematkan brevet German Markmanship Schuetzenschnur kepada Kontingen Garuda, dalam hal ini diterima oleh Komandan Konga Unifil Kolonel Inf Murbianto Adhi Wibowo, Senior Officer MTF Kolonel Laut (P) Wibisono, Dansatgas Indobatt Letkol Inf Arfan Johan Wihananto, dan Dansatgas FPC Mayor Inf Raden Yoga.

Komandan Konga Unifil Kolonel Inf Murbianto Adhi Wibowo menyampaikan pemberian penghargaan penembak mahir dan medali kepada Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda menunjukkan prajurit yang siap dan terlatih. 

Truk Pantura Ogah Masuk Tol, Pengusaha: JKT-SBY Tarifnya Rp 1 Juta

Truk Pantura Ogah Masuk Tol, Pengusaha: JKT-SBY Tarifnya Rp 1 Juta


Jakarta - Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi Moerwanto mengatakan truk-truk besar Pantura tak mau beralih menggunakan tol. Ini alasan mereka.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan, penyebab truk lebih suka beroperasi di Pantura karena tingginya biaya ketika memakai tol. Dia mengatakan, sopir harus mengeluarkan biaya ekstra untuk masuk tol.

Dia mengatakan, biaya truk sekali jalan dari Jakarta ke Surabaya adalah Rp 6 juta yang dibebankan pada konsumen. Kemudian dari Rp 6 juta tersebut, sebanyak Rp 2,5 juta menjadi uang jalan untuk sopir dan bahan bakar minyak (BBM). Dia mengatakan, tambahan biaya untuk tol dari Jakarta hingga Surabaya sekitar Rp 1 juta.
Truk Pantura Ogah Masuk Tol, Pengusaha: JKT-SBY Tarifnya Rp 1 Juta
"Uang jalan Rp 2,5 juta, tol Rp 1 juta, otomatis sekarang uang jalan jadi Rp 3,5 juta karena uang tol tambahan," kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Dia mengatakan, uang Rp 1 juta untuk tarif tol jadi mengikis potensi keuntungan yang didapat oleh pengusaha. Dengan banyaknya potongan untuk uang jalan, BBM hingga tarif tol itu, keuntungan yang didapat pengusaha kian menipis.

"Karena masih ada biaya komponen di dalam Rp 6 juta, cicilan mobil, maintenance, administrasi paling sisanya 5-10% (keuntungan)," sambungnya.


"Ketika uang jalan tambah, tarif Rp 6 juta misal dari customer dipotong Rp 2,5 juta (uang jalan) masih Rp 3,5 juta. Kalau Rp 6 juta dikurang Rp 3,5 juta tinggal Rp 2,5 juta. Siapa yang mau nanggung Rp 1 juta. Apakah pengusaha truknya atau pengusha pemilik barang? Yang jelas nggak ada yang mau nanggung. Biaya tol itu nggak akan diserap siapapun," ungkapnya.

Sebelumnya, Dirjen Biina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, hal itu disebabkan sopir truk tidak membutuhkan waktu tempuh yang cepat. Menurutnya, sopir truk hanya butuh medan yang datar.

"Problemnya gini, dulu perkiraan kita kan 60% truk itu akan masuk tol setelah Cipali jadi, ternyata nggak, tetap. Kita pelajari tadi kenapa, karena truk ini nggak perlu cepat dan jalannya kan datar," kata dia (zlf/zlf)

Ustad Saat Salat Subuh di Masjid Ditusuk Wanita Diduga Gila

Ustad Saat Salat Subuh di Masjid Ditusuk Wanita Diduga Gila

JAKARTA - Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan, wanita yang melakukan penusukan Ustadz Abdul Rahman (53) di Depok, Jawa Barat, sempat mengunjungi rumahnya pada Sabtu, 10 Maret 2017 malam. Hal itu berdasarkan keterangan dari warga sekitar.

"Kemudian tadi malam pelaku mendatangi rumah korban untuk bertemu," kata Didik di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (11/3/2018).

Perilaku aneh dari pelaku, lanjut Didik, sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Ia menerangkan, warga sekitar amat resah melihat perilaku pelaku yang gemar meludahi dan memarahi anak kecil.
Ustad Saat Salat Subuh di Masjid Ditusuk Wanita Diduga Gila
"Pelaku beberapa waktu lalu ditegur korban karena perilakunya, suka memarahi anak-anak, meludahi orang lain," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki motif dari aksi pelaku melakukan aksi keji tersebut.

"Saat ini masih didalami tujuannya apa," ujarnya.

Seperti diketahui, Penyerangan terhadap ulama kembali terjadi. Kali ini, peristiwa keji itu terjadi di Depok, Jawa Barat. Seorang ustadz bernama Abdul Rahman (53) ditusuk wanita yang diduga menderita gangguan jiwa usai menunaikan salat subuh pada Minggu (11/3/2018).

"Pelaku gangguan jiwa. Kebetulan tadi pagi kayak kambuh gilanya, kumat-kumatan," kata Kasubag Humas Polres Depok AKP Sutrisno saat dihubungi.

Sumber : Okezone

(kha)

31 Hari Menjelajah Hutan di Perbatasan Malaysia, TNI Temukan Fakta Mengejutkan

31 Hari Menjelajah Hutan di Perbatasan Malaysia, TNI Temukan Fakta Mengejutkan

Patroli selama 31 hari yang dilakukan personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia- Malaysia Batalyon Infanteri 621/Manuntung menemukan 7 dari 368 patok perbatasan Republik Indonesia- Malaysia dalam kondisi rusak.

Patroli dilakukan di blank post area.

"Umumnya masih bagus. Cuma ada 7 patok yang tidak bagus karena ada yag sompel, ada yang bergeser karena longsor 6 meter. Jadi dia longsor, dia rubuh. Ada lagi yang dibawah tertimbun runtuhan kayu. Kemudian yang kondisinya miring. Ada yang ditindih," ujar Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia- Malaysia Batalyon Infanteri 621/Manuntung, Letkol Infanteri Rio Neswan, Rabu (21/2/2018).
31 Hari Menjelajah Hutan di Perbatasan Malaysia, TNI Temukan Fakta Mengejutkan
Dia juga memastikan, dari data receiver Global Positioning System (GPS), posisi patok tidak mengalami pergeseran koordinat.

"Persis koordinatnya," ujarnya.

Patok-patok itu, sebutnya, umumnya bisa terlihat dengan jelas karena tidak ditumbuhi rumput.

"Karena rata-rata berada di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut. Ada yang di 1.400 meter di atas permukaan laut. Tertinggi 1.897 meter di atas permukaan laut yang berada di Patok C 300," ujarnya.

Setiap 100 patok seperti pada Patok C100, Patok C200 dan Patok C300 dilengkapi dengan prisma.

"Patok yang ditemukan itu berlumut," ujarnya.

Melakukan patroli di blank post area, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia- Malaysia Batalyon Infanteri 621/Manuntung juga menemukan sejumlah fakta mengejutkan.

Di kawasan yang jauh dari pantauan selama ini, ternyata ditemukan jalan logging. Rio Neswan mengatakan, jalan logging di wilayah Malaysia itu ditemukan pada ketinggian 1.100 - 1.897 meter dari permukaan laut yang memiliki suhu berkisar 5 - 10 derajat pada malam hari atau 15 - 20 derajat pada siang hari.

"Jaraknya bervariasi dari patok perbatasan. Di beberapa titik khususnya di Patok C 141 dan Patok C 209 hanya berjarak 1 meter dari patok. Itu mepet sekali walaupun kalau dilihat kondisinya itu sudah dua atau tiga tahun tidak dilewati,"ujarnya.

Meskipun saat patroli anggota TNI menemukan jalan logging, Rio Neswan memastikan belum ada satu pohonpun yang ditebang di wilayah Indonesia.

"Namun ditemukan kayu yang dicat. Diduga ini sebagai sasaran illegal logging. Memang belum nampak kayu yang diambil karena posisinya sulit dan kayunya juga kecil," katanya.

Dia memastikan, medan berat dengan jarak tempuh 160 kilometer pulang pergi ini sama sekali belum terjamah sejak pemasangan patok bersama Republik Indonesia-Malaysia pada 1977 lalu. Kontur wilayah itu sulit ditembus dengan perbukitan terjal dan arus sungai berjiram yang sukar diprediksi.

Hal inilah yang menjadi alasan wilayah itu belum tersentuh hingga tahun ini patroli dilaksanakan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia- Malaysia Batalyon Infanteri 621/Manuntung.

Tim Pencari dan Penjelajah dibentuk Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia- Malaysia Batalyon Infanteri 621/Manuntung untuk memastikan keberadaan patok- patok perbatasan di blank post area.

Rio Neswan mengatakan, tim tersebut melaksanakan misi untuk menembus kawasan yang selama ini belum terjamah Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI- Malaysia sebelumnya.

Tim melakukan perjalanan sejauh 363 kilometer di kawasan Kecamatan Lumbis. Untuk itu, tim telah menyiapkan diri sejak dua bulan sebelum melaksanakan misi berat dimaksud.

"Ada 368 patok di kawasan tersebut yang harus kami pastikan masih utuh,"ujarnya.

Pasukan penjelajah menjalankan misi sejak 15 Januari 2018 hingga 14 Februari 2018. "Danpos Lumbis SSK IV Lettu Inf Untung Hermanto dengan pendamping Patop Satgas Kapten Ctp Ari Wahana beserta 7 anggota berhasil melaksanakan patroli patok sesuai sektornya. Termasuk di wilayah blank post area yang sudah 41 tahun tidak dipatroli dari patok C 002 sampai C 481 dalam keadaan aman," ujarnya.

Dia merincikan, sejumlah patok yang masuk blank post area masing masing :

1. Dari Patok B 3499 sampai dengan C 481 (timur ke barat) tidak pernah terpatroli oleh 17 satgas sebelumnya sejak 2006.

2. Dari Patok B 3499 sampai dengan C 001 (lima patok) pernah dipatroli Ekspedisi Khatulistiwa (pasukan khusus) tahun 2012.

3. Dari Patok C 002 sampai dengan C 481 (363 patok) tidak pernah dipatroli sejak pemasangan patok bersama Republik Indonesia - Malaysia tahun 1977.

Asah Naluri Tempur Yonbekpal-2 Mar Laksanakan Latihan Menembak

Asah Naluri Tempur Yonbekpal-2 Mar Laksanakan Latihan Menembak

Dalam rangka mengasah naluri tempur segenap prajurit Batalyon Perbekalan dan Peralatan-2 Marinir (Yonbekpal-2 Mar) melaksanakan latihan menembak senjata laras panjang organik Perorangan bertempat di lapangan tembak Jusman Puger Kesatrian Marinir Hartono Cilandak Jakarta Selatan. Kamis (08/03/2018).

Komandan Yonbekpal-2 Mar Letkol Mar Teguh Pamuji, M. Tr. Hanla yang diwakili Pasi Intel (Pasi Satu) Kapten Mar Frans Paul mengatakan kegiatan menembak ini untuk mengasah kemampuan prajurit secara individu dalam menghadapi tugas yg akan datang baik tugas dalam negeri maupun luar negeri. Kapten Mar Frans Paul juga berpesan utamakan faktor pengamanan saat melaksanakan kegiatan menembak.

Hadir dalam kegiatan tersebut Pasiops Yonbekpal-2 Mar Kapten Mar Dian Mayestika dan Pasipers Yonbekpal-2 Mar Kapten Mar Achmad Nurachman.

TNI AU Resmi Terima 24 Unit Pesawat Tempur F-16 dari Amerika Serikat

TNI Angkatan Udara Resmi Terima 24 Unit Pesawat Tempur F-16 dari Amerika Serikat


JAKARTA - TNI Angkatan Udara resmi menerima 24 unit pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat. Penyerahan ditandai penandatanganan berita acara serah terima dari Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabaranahan Kemhan) kepada Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI dan selanjutnya diserahkan kepada Aslog Kasau di Lanud Iswahjudi, Madiun, Rabu (28/2/2018).

Dalam sambutannya, Menteri Pertahanan Ryanizard Ryacudu mengatakan, penyerahan 24 unit F-16 tersebut merupakan bagian dari upaya pemenuhan alutsista TNI sebagai bagian dari gelar pertahanan negara dalam menghadapi potensi ancaman.

"Penyerahan 24 unit F-16 EDA ini merupakan bagian dan upaya pemenuhan alutsista TNI sebagai bagian integral dari perwujudan gelar pertahanan negara smart power guna menghadapi berbagai dimensi ancaman nyata dan belum nyata yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan negara," ujar Ryamizard seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Pertahanan, Rabu (28/2/2018).

TNI Angkatan Udara Resmi Terima 24 Unit Pesawat Tempur F-16 dari Amerika Serikat

Selain itu, menurut Ryamizard, penyerahan 24 F-16 merupakan perwujudan konkret komitmen kemitraan strategis Indonesia dan Amerika Serikat yang perlu terus dipelihara dan dikembangkan.

Ia berharap dengan penambahan pesawat tempur F-16 dapat meningkatkan kesiapan TNI AU dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebelumnya, dua pesawat F-16 sudah lebih dulu tiba di Lanud Iswahjudi pada Kamis (18/1/2018) siang.

Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Samsul Rizal mengatakan, 24 unit F-16 bantuan pemerintah AS itu nantinya akan memperkuat skadron tiga Lanud Iswahjudi dan Lanud Pekanbaru.

Dengan pembagian, sebanyak 12 unit untuk skadron tiga Lanud Iswahjudi dan 12 unit di Lanud Pekanbaru.

"Dengan hadirnya dua pesawat kloter terakhir, maka total pesawat tempur F-16 bantuan pemerintah AS sebanyak 24 unit. Nanti pembagiannya 12 untuk skadron tiga Lanud Iswahjudi dan 12 di Lanud Pekanbaru," kata Samsul, Kamis (18/1/2018).

Fadli Zon Minta BNN Koordinasi dengan TNI Berantas Narkoba RAKHMAT NUR HAKIM

Fadli Zon Minta BNN Koordinasi dengan TNI Berantas Narkoba RAKHMAT NUR HAKIM 


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN) yang baru, Irjen (Pol) Heru Winarko, segera berkoordinasi dengan TNI untuk mengoptimalkan pemberantasan narkoba. Menurut dia, dengan jaringan pengamanan perairan yang mumpuni, TNI bisa sangat membantu pemberantasan narkoba, khususnya yang masuk melalui jalur laut.

"Jika perlu bisa melibatkan TNI dalam beberapa sisi terutama pengamanan wilayah laut kita," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Fadli Zon Minta BNN Koordinasi dengan TNI Berantas Narkoba RAKHMAT NUR HAKIM
Fadli menambahkan, pelibatan TNI juga bisa dilakukan untuk menghalau masuknya narkoba dari wilayah perbatasan darat, sebab banyak personil TNI yang berjaga di sana. Politisi Gerindra itu menambahkan, dengan dilibatkannya TNI secara optimal maka akan mampu menghalau masuknya narkoba ke Indonesia yang tengah masif.

"Narkoba ini sekarang jadi prioritas tantangan utama. Ini adalah sebuah alternative war yang ditujukan kepada kita. Berton-ton masuk narkoba dan saya kira ini jaringan mafia bisnis internasional yang mengeruk keuntungan luar biasa tapi menghancurkan generasi kita," papar Fadli.

 "Jaringan internasional itu sedang mengarah ke Indonesia untuk menjadi pasar narkoba yang terbesar," lanjut dia.

Diberitakan, Presiden Joko Widodo, Kamis pagi, melantik Heru menjadi Kepala BNN. Pelantikan Heru yang dilaksanakan di Istana Negara Jakarta, diawali dengan pembacaan surat Keputusan Presiden mengenai pengangkatan Heru.

"Keputusan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan kepala BNN," ujar Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Cecep Setiawan. "Mengangkat Irjen (Pol) Heru Winarko SH sebagai kepala BNN terhitung sejak saat pelantikan dan kepadanya diberikan tunjangan jabatan setara eselon 1A sesuai peraturan perundangan," lanjut dia.

sumber : kompas

Satgas Pamtas Bukan Hanya Operasi Pengawasan Patok, Tapi Juga Operasi Narkoba

Satgas Pamtas Bukan Hanya Operasi Pengawasan Patok, Tapi Juga Operasi Narkoba


TNI AD-Jayapura. Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Enaldus Supit memberikan apresiasi kepada Satuan Tugas Perbatasan (Satgas Pamtas) selama menjalankan tugas di wilayahnya.

Apresiasi tersebut disampaikan Pangdam pada upacara pelepasan satuan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG yang terdiri dari Batalyon 432/WSJ, Batalyon 512/Quratara Yudha dan Batalyon 410/Alugoro, bertempat di Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Selasa (27/2/2018).

“Selama penugasan prajurit telah mengimplementasikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta membangun komunikasi sosial yang baik, sehingga tercipta situasi kondusif dan dekat dengan masyarakat,” ujar Pangdam.
Satgas Pamtas Bukan Hanya Operasi Pengawasan Patok, Tapi Juga Operasi Narkoba
Dalam kesempatan itu, Pangdam juga mengingatkan kepada seluruh prajurit untuk tidak membawa flora dan fauna ke luar dari tanah Papua, karena akan dikenakan sanksi. “Ini komitmen Kodam XVII/Cendrawasih turut serta menjaga kelestarian alam Papua,”tegasnya.

“Bila nanti diketahui ada yang membawa flora dan fauna terutama binatang yang dilindungi, maka akan dikenakan sanksi tegas sesuai aturan,” tegas Mayjen TNI George Enaldus Supit.


Pangdam menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh prajurit atas keberhasilan yang terlah dicapai selama menjalankan tugas diperbatasan. Seperti penemuan ladang ganja, penyerahan senjata api oleh masyarakat kepada satgas, pembuatan pembangkit listrik dan kegiatan sosial lainnya. “Jangan berpuas diri, tapi jadikan semua ini sebagai pengalaman dan semangat untuk tugas yang akan datang bisa lebih baik lagi,” pesannya.

Selanjutnya kepada pasukan pengganti, Pangdam juga berpesan agar melanjutkan hal-hal yang baik dari pasukan sebelumnya. “Di Papua ini, banyak barang-barang illegal, seperti ganja. “Oleh sebab itu prajurit bukan hanya operasi pengawasan patok perbatasan saja, namun juga melakukan operasi pemberantasan narkoba. Temukan ladang ganja dan musnahkan,” tutup Pangdam. (Pendam XVII/Cen)

Pangdam I/BB Pimpin Penyerahan Tugas Danrem 031/Wirabima

Pangdam I/BB Pimpin Penyerahan Tugas Danrem 031/Wirabima


TNI AD – Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Somantri berpesan agar Danrem 031/Wirabima Kolonel Inf Sonny Aprianto, S.E., M.M., meningkatkan kapabilitas, profesionalitas dan produktivitas satuan Korem 031/Wirabima.

Hal tersebut disampaikan Pangdam pada upacara penyerahan jabatan Danrem 031/WB, di Balai Prajurit Makodam I/BB Jalan Gatot Subroto Km 7,5 Medan, Rabu (28/2/2018).

Pada kesempatan tersebut, Pangdam I/BB menyampaikan selamat datang dan selamat bertugas kepada Kolonel Inf Sonny Aprianto, S.E., M.M dan menjadi keluarga besar Kodam I/Bukit Barisan.
Pangdam I/BB Pimpin Penyerahan Tugas Danrem 031/Wirabima
“Serah terima jabatan ini merupakan salah satu upaya dalam penyegaran organisasi, sekaligus sebagai bentuk pembinaan bagi personel bersangkutan yang resmi menjabat sebagai Danrem 031/Wirabima,”ujar Mayjen TNI Cucu Somantri.

Pangdam mengharapkan, Kolonel Inf Sonny menjadikan upacara ini sebagai momentum yang paling berharga dalam pengembangan karier dengan melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal.

“Semoga dengan kehadiran pejabat Danrem yang baru, dapat meningkatkan kapabilitas, profesionalitas dan produktivitas satuan Korem 031/Wirabima, sekaligus dapat mengembangkan manajemen organisasi yang lebih efektif dan efisien yang berguna dalam rangka menghadapi tantangan tugas sesuai dengan Tipologi wilayah Provinsi Riau secara geografis, disamping memiliki potensi, juga sangat rawan dengan bencana alam,”tambahnya.

Provinsi ini, lanjut Pangdam, berbatasan dengan negara tetangga yang memiliki kerawanan dan ancaman yang sangat kompleks.

Terkait tahun 2018 sebagai tahun politik, Pangdam berpesan kepada pejabat Danrem 031/WB yang baru untuk menjaga netralitas TNI dalam pelaksanaan Pilkada. “Kita ketahui politik tentara adalah politik negara dan netralitas TNI merupakan harga mati, maka jangan terlibat atau melibatkan diri dalam politik praktis. Pedomani apa-apa yang sudah menjadi penekanan tentang netralitas TNI dalam Pilkada,” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut Kasdam I/BB, para Danrem jajaran Kodam I/BB, Irdam I/BB, Asrendam I/BB, para Staf Ahli Pangdam I/BB, Staf Khusus Pangdam I/BB, Danrindam I/BB, para Asisten Kasdam I/BB dan para Kabalakdam I/BB, LO TNI AL dan TNI AU, Danbrigif 7/RR dan para Dansat BS se-wilayah Medan serta Ketua Persit KCK Daerah I/BB beserta Pengurus.

Bangga Kepada TNI, Etnis Tionghoa Apresiasi Melalui Perayaan Imlek

Bangga Kepada TNI, Etnis Tionghoa Apresiasi Melalui Perayaan Imlek


TNI AD-Kalbar.Kepala Staf Kodam (Kasdam) XII/Tanjungpura Brigjen TNI Sulaiman Agusto didampingi Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XII/Tanjungpura Ny. Helly Sulaiman Agusto menyambut kedatangan Naga Langit sepanjang 118 meter dengan 150 orang pemainnya, bertempat di lapangan Makodam XII/Tanjungpura, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (28/3/2018).

Kedatangan Naga Langit ini dalam rangka perayaan Imlek dan Cap Go Meh Tahun 2018, yang merupakan tradisi dan budaya Etnis Tionghoa dalam merayakan Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Barat dengan memainkan replika naga yang memberikan penghormatan dan hiburan kepada personel TNI AD menyusuri jalan-jalan utama di Kota Pontianak.
Bangga Kepada TNI, Etnis Tionghoa Apresiasi Melalui Perayaan Imlek
“Inilah yang dapat kami berikan kepada TNI di Kodam XII/Tanjungpura, karena kami bangga memiliki TNI,” ujar Rico, Ketua Panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Tahun 2018 dari Yayasan Bhakti Suci Pontianak.

Lebih lanjut disampaikan, panitia mendatangkan Naga Langit dari Sungai Pinyuh dengan 150 orang pemainnya mengunjungi Makodam XII/Tanjungpura untuk memberikan hiburan dan apresiasi kepada TNI di Makodam XII/Tanjungpura.


Dalam kegiatan tersebut, Kasdam XII/Tanjungpura Brigjen TNI Sulaiman Agusto juga ikut mengangkat kepala naga seberat 23 kg.

Hadir dalam kegiatan tersebut para Perwira Staf Ahli Pangdam XII/Tanjungpura, Asisten Operasi Kasdam XII/Tanjungpura dan Kabalak Kodam XII/Tanjungpura. (Pendam XII)

Jalin Komunikasi, Danramil 0807/12 Blusukan Ke Rumah Warga

Jalin Komunikasi, Danramil 0807/12 Blusukan Ke Rumah Warga


Silaturahmi merupakan salah satu amalan yang mulia dan kewajiban terhadap agama. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyambung tali silaturahmi terhadap sesama.
Jalin Komunikasi, Danramil 0807/12 Blusukan Ke Rumah Warga
Untuk mempererat ikat silaturahmi dengan anggota Danramil 0807/12 Besuki Kapten Czi Sunarto secara diam diam blusukan mendatangi rumah para anggota tanpa pemberitahuan sebelumnya, Rabu (28/2).

Sebagai Danramil yang selalu peduli dengan anggota, Kapten Czi Sunarto ingin mengetahui bagaimana keadaan ekonomi keluarga anggota serta bagaimana kehidupan sehari-hari para anggota pada saat di rumah.

Kategori

Kategori