Polres Jaksel Tangkap Jenderal Gadungan yang Ancam Copot Penyidik

Polres Jaksel Tangkap Jenderal Gadungan yang Ancam Copot Penyidik



Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang polisi gabungan berpangkap Brigadir Jenderal (Brigjen) bernama H Asep Sutarja (49) di daerah Serang, Banten. Asep berpura-pura menjadi polisi dan mengancam penyidik agar bisa membantu rekannya yang sedang tersandung masalah hukum.
Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, saat ditangkap pelaku sempat mengelak dan berdebat dengan petugas. Tapi, polisi langsung menangkap pelaku.

"Ada sedikit (perlawanan) tapi sedikit, hanya cekcok dan langsung kita amankan," kata Indra saat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (23/4).
Polres Jaksel Tangkap Jenderal Gadungan yang Ancam Copot Penyidik
Indra memaparkan, kasus ini bermula saat penyidik sedang melakukan pemeriksaan terhadap seorang saksi atas kasus tindak pidana memasuki rumah orang tanpa izin. Saat itu, pelaku menelepon penyidik dan mengaku sebagai anggota polisi berpangkat jenderal bintang satu.

"Tiba-tiba ada yang intervensi via telepon melalui seseorang. Intinya minta dibantu agar kasusnya dituntaskan. Sempat ada ancaman jika tidak diproses maka akan dicopot dan sebagianya," terang Indra.

"Kemudian kita cari namanya di Mabes Polri ternyata nama itu tidak ada. Kita mencari posisi si pelaku maka ditemukanlah pukul 03.00 WIB langsung kita amankan dan kita tangkap," imbuhnya.
Rilis kasus brigjen gadungan di Polres Jaksel


Indra menyebutkan, modus pelaku melakukan intervensi untuk membantu teman istrinya dengan imbalan Rp 15 juta.
"(Korban tranfser uang) Rp 15 juta, masih kita dalami bukti transaksi," jelasnya.

Tersangka melakukan penipuan dengan cara memasang fotonya yang berpakaian polisi di WhatsApp.
"Dia pasang foto di WA dengan menggunakan seragam untuk meyakinkan korban," pungkasnya.
Dari tangan pelaku polisi menyita barang bukti berupa seragam dinas dan safari polisi, dompet dengan sejumlah identitas tersangka, dan uang tunai.

Australia Kirim Pesawat Militer untuk Intai Kapal Korut

Australia Kirim Pesawat Militer untuk Intai Kapal Korut

SYDNEY - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan pada hari Sabtu bahwa pesawat militer siap dikirim untuk patroli pengawasan kapal-kapal Korea Utara (Korut). Kapal-kapal Pyongyang diintai setelah dicurigai memindahkan barang-barang terlarang yang bertentangan dengan sanksi PBB.

Kanada juga berencana untuk mengerahkan pesawat patroli untuk kegiatan serupa. Baik pesawat militer Australia maupun Kanada akan bermarkas di pangkalan udara Kadena yang dioperasikan militer Amerika Serikat (AS) di Pulau Okinawa, Jepang selatan.

Pemerintah Jepang dalam sebuah pernyataan terpisah mengonfirmasi penggunaan pangkalan itu untuk pesawat militer Australia dan Kanada.

Pengumuman pengiriman pesawat militer ini muncul sehari setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in melakukan pertemuan bersejarah di Zona Demiliterisasi. Kedua pemimpin Korea ini sepakat berdamai dan bekerjasama mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Namun, Presiden AS Donald Trump, yang juga akan bertemu dengan Kim Jong-un, mengatakan bahwa dia akan mempertahankan tekanan sanksi terhadap Pyongyang sebagai upaya untuk mengendalikan program rudal dan nuklir Korea Utara yang saat ini ditangguhkan Pyongyang.

"Kami memiliki pesawat pengintai P-8A yang akan bekerja di wilayah itu untuk memantau kepatuhan terhadap sanksi, dan itu adalah bagian dari kerja sama kami dengan mitra kami untuk menegakkan sanksi-sanksi PBB," kata Turnbull, dalam konferensi pers yang disiarkan stasiun televisi Australia.

Australia Kirim Pesawat Militer untuk Intai Kapal Korut"Apa yang telah terjadi adalah bahwa sanksi telah dihindari dengan mentransfer bahan dari kapal ke kapal...untuk menambah pengawasan wilayah yang mungkinkan untuk identifikasi dan kemudian, tentu saja, mereka yang merupakan pihak yang akan dimintai tanggung jawab," ujar Turnbull, seperti dikutip Reuters.

Turnbull dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan tekanan harus tetap berlaku kepada Korea Utara untuk memastikan semenanjung Korea telah dinuklirisasi.

Langkah oleh Australia dan Kanada menyusul Inggris yang sudah lebih dulu mengirim kapal perang bulan ini. Kapal perang Inggris bermarkas di Jepang untuk bergabung dalam upaya penegakan sanksi PBB terhadap Korea Utara terkait program rudal dan senjata nuklirnya.

"Jepang menyambut baik kegiatan (pengawasan) ini dari sudut pandang menegakkan tekanan maksimum terhadap Korea Utara sambil mempertahankan solidaritas masyarakat internasional," kata pemerintah Jepang dalam sebuah pernyataan, mengacu pada langkah-langkah yang diambil Australia, Kanada dan Inggris.
(mas)

Jet-jet Tempur Korsel Cegat Pesawat Mata-mata China

Jet-jet Tempur Korsel Cegat Pesawat Mata-mata China

SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel), pada Sabtu (28/4/2018), mengatakan bahwa mereka telah mengerahkan beberapa jet tempur untuk mencegat sebuah pesawat mata-mata China. Pesawat Beijing diintersepsi karena telah memasuki wilayah pertahanan udara Korea Selatan.

Pelanggaran oleh pesawat China ini terjadi kurang dari dua bulan setelah Seoul secara resmi mengajukan protes atas "serangan" lain di wilayah udaranya.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, mengatakan bahwa pesawat Beijing yang diintersepsi diyakini sebagai pesawat pengintai militer. Pesawat tersebut menghabiskan hampir empat jam di Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea.

Insiden ini merupakan pelanggaran yang ketiga sepanjang tahun ini. Korea Selatan telah memanggil Duta Besar China di Seoul pada bulan Februari untuk menyampaikan protes secara resmi.

Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar yang diajukan wartawan pada hari Sabtu.
Jet-jet Tempur Korsel Cegat Pesawat Mata-mata China
Kementerian Luar Negeri di Beijing pada Februari lalu mengatakan bahwa penerbangan yang diprotes Seoul sepenuhnya sejalan dengan hukum dan praktik internasional."Bahwa zona identifikasi pertahanan udara bukanlah ruang udara teritorial," kata kementerian tersebut saat itu.

Aktivitas Angkatan Udara China semakin jauh dari pantai negara itu, termasuk misi terbang ke Pasifik Barat yang sering melewati sebuah rantai pulau Jepang selatan dan kawasan sekitar Taiwan.

China berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan. Namun militer Beijing telah menggelar latihan tempur di dekat Taiwan dengan tujuan  mengirim pesan ke Taipei bahwa ada konsekuensi jika mencoba untuk mendorong kemerdekaan secara resmi. China tidak mengakui Taiwan sebagai negara dan tetap menganggap sebagai provinsinya yang membangkang.
(mas)

Mattis Ingin Indonesia Tak Kena Sanksi AS karena Beli Su-35 Rusia

Mattis Ingin Indonesia Tak Kena Sanksi AS karena Beli Su-35 Rusia


WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Norman Mattis berupaya membebaskan negara-negara mitra seperti Indonesia, India dan Turki dari sanksi Washington karena membeli peralatan tempur Rusia. Indonesia diketahui membeli 11 unit pesawat jet tempur Su-35 Moskow.

Kepala Pentagon tersebut memperdebatkan Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) pada sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada hari Kamis waktu Washington.

CAATSA adalah undang-undang yang jadi dasar bagi Washington menjatuhkan sanksi pada semua negara yang melakukan binis pertahanan dengan sebuah negara yang telah dijatuhi sanksi AS, dalam hal ini Rusia atas berbagai tuduhan, termasuk mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014.

Turki telah diancam dijatuhi sanksi karena membeli sistem pertahanan udara S-400 Moskow. Sedangkan India sedang dalam taraf negosiasi harga untuk pembelian S-400.

Menhan Mattis mengatakan perlu ada pengecualian dalam penerapan CAATSA menyangkut kepentingan jangka panjang Amerika.

"Ada negara-negara di dunia yang mencoba untuk berpaling dari senjata dan sistem yang sebelumnya bersumber dari Rusia," katanya.

Negara-negara yang sama, katanya, saat ini perlu menjaga jalur pasokan Moskow terbuka untuk mengisi kembali sistem warisan mereka.

"Kita hanya perlu melihat India, Vietnam dan beberapa orang lain untuk mengakui bahwa pada akhirnya kita akan menghukum diri kita sendiri di masa depan dengan kepatuhan yang ketat kepada CAATSA," kata Mattis.

Dia lantas menunjuk Indonesia, yang telah menjadi semakin penting bagi strategi pemerintahan Trump di wilayah Asia Tenggara.

"Indonesia, misalnya, berada dalam situasi yang sama mencoba beralih ke lebih banyak pesawat kami, sistem kami, tetapi mereka harus melakukan sesuatu untuk mempertahankan warisan militer mereka," ujar Mattis, seperti dikutip Military, Sabtu (28/4/2018).

Mattis Ingin Indonesia Tak Kena Sanksi AS karena Beli Su-35 Rusia
CAATSA disahkan oleh Kongres tahun lalu untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Crimea, dukungan separatis di Ukraina, dan keterlibatannya di Suriah. Presiden Donald Trump tak setuju dengan hukuman itu, sehingga dia enggan menandatangani rancangan undang-undang tersebut pada Agustus lalu. Namun, kekuatan Kongres memaksa Trump menekennya.

Mattis meminta Kongres untuk memasukkan "pengecualian keamanan nasional" dalam National Defense Authorization Act (UU Otorisasi Pertahanan Nasional) untuk fiskal 2019. Namun, bagaimanapun dia mengakui bahwa penjualan sistem S-400 Rusia menyebabkan banyak kekhawatiran.

Sistem rudal pertahanan S-400 membuat negara-negara NATO merasa ngeri karena sistem itu bisa menjadi pembunuh jet tempur generasi kelima F-35.

Pekan lalu, Asisten Menteri Luar Negeri AS Wess Mitchell mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri Senat AS bahwa Turki mempertaruhkan sanksi berdasarkan CAATSA. Menurutnya, Ankara juga berpotensi diputus dari pembelian F-35 Joint Strike Fighter produksi Lockheed Martin.

Israel: Kami Tidak Akan Biarkan Iran Perkuat Posisi di Suriah

Israel: Kami Tidak Akan Biarkan Iran Perkuat Posisi di Suriah


TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman menegaskan kembali bahwa Israel tidak akan mengizinkan Iran untuk memperkuat posisinya di Suriah, terlebih untuk membangun basis militer di negara itu.

"Apa masalah kita dan apa yang tidak akan kita izinkan adalah bagi orang Iran untuk mendirikan basis di Suriah untuk melawan Israel," kata Lieberman, dan menyatakan Israel tidak mengejar kebijakan untuk terlibat dalam krisis Suriah.

Lieberman menyatakan, Israel tidak akan mempermasalahkan jika Iran memiliki hubungan dagang di Suriah, atau bahkan menyeludupkan narkoba ke negara itu. Namun, jika membangun basis militer, maka hal itu akan menjadi masalah, karena dapat mengancam keamanan Israel.

"Penyelundupan obat-obatan atau memiliki beberapa bisnis, bahkan jika mereka memilikinya dalam kapasitas penasehat, adalah cerita lain. Tetapi untuk mendirikan pangkalan militer adalah masalah lain," ungkapnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (29/4).
Israel: Kami Tidak Akan Biarkan Iran Perkuat Posisi di Suriah
"Sebuah pangkalan atau pusat angkatan laut atau beberapa pangkalan untuk operasi darat mereka yang tidak akan kami izinkan. Saya pikir itu juga posisi yang kami jelaskan kepada semua orang di dunia. Kami memiliki kemauan politik dan tekad untuk melindungi diri kami sendiri," sambungnya.

Menanggapi pertanyaan apakah Israel akan menyerang Iran jika Teheran menampilan ancaman serius kepada Tel Aviv, ia mencatat bahwa Israel tidak akan ragu dan akan menghancurkan semua pos militer Iran di Suriah yang mengancam Israel.

"Israel tidak ingin perang, tetapi jika Iran menyerang Tel Aviv, Israel juga akan menghantam Teheran," ungkapnya, dengan mengatakan dia berharap orang Iran akan cukup pintar untuk tidak memprovokasi Israel dan memicu konflik baru.
(esn)

UPK Monas: Sampah Sisa Acara Sembako Lebih Banyak dari Lebaran

UPK Monas: Sampah Sisa Acara Sembako Lebih Banyak dari Lebaran


Jakarta - Sampah-sampah sisa acara bagi-bagi sembako kemarin masih berserakan di kawasan Monas. Sampah yang dihasilkan acara tersebut diperkirakan lebih banyak daripada sampah saat libur Lebaran.

"Kalau perkiraan saya ini 4 kali atau 3 kali dari sampah Lebaran dulu," ujar Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Mujirin, saat diwawancara di Monas, Jakarta, Minggu (29/4/2018).

Mujirin mengatakan, sampah saat lebaran seberat 300 meter kubik. Dia memperkirakan sampah usai acara bagi-bagi sembako kemarin, sampah di Monas seberat 900 meter kubik.

"Lebaran itu 300 meter kubik. Kalau 3x sudah 900 meter kubik," ucapnya.

Sampah yang mendominasi yaitu plastik, styrofoam, kardus, dan bekas kertas kupon sembako. Mujirin mengatakan tidak ada peran panitia dalam pembersihan sampah sisa acara ini.
Sampah usai acara bagi-bagi sembako di Monas (Foto: Annisa Andrianaori/detikcom)
Sampah usai acara bagi-bagi sembako di Monas (Foto: Annisa Andrianaori/detikcom)

"Kebersihan? Nggak ada. Waktu itu pas mau pertama, dia datang tapi nggak bawa peralatan akhirnya nggak jadi deh," ujar Mujirin.

Forum Untukmu Indonesia (FUI) menyelenggarakan acara bagi-bagi sembako di Monas pada Sabtu (28/4/2018) kemarin. Acara bagi-bagi sembako itu sendiri berakhir sekitar pukul 17.00 WIB. Warga yang menghadiri acara tersebut pun mulai meninggalkan lokasi. Pihak FUI menyatakan ada 400 ribu kupon sembako dan makanan gratis yang dibagikan.

Nah .. ! Pemprov DKI Tegaskan Bukan Sponsor Acara Bagi Sembako di Monas

Nah .. ! Pemprov DKI Tegaskan Bukan Sponsor Acara Bagi Sembako di Monas


Jakarta - Pemprov DKI menegaskan bahwa acara bagi-bagi sembako di Monas tidak diprakarsai maupun disponsori oleh Pemprov. Acara itu diadakan oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI).

Awalnya, beredar foto surat berkop Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI pada tanggal 12 April 2018. Surat itu ditujukan untuk Forum Untukmu Indonesia dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI, Tina Budiati.

"Dalam rangka menyambut Hari Tari se-Dunia, Forum Untukmu Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Lomba Tari Massal," demikian penggalan isi surat tersebut.
Nah .. ! Pemprov DKI Tegaskan Bukan Sponsor Acara Bagi Sembako di Monas
Lewat Twitter, Pemprov DKI lalu menanggapi surat yang beredar tersebut. Pemprov DKI menegaskan bukan sponsor acara Forum Untukmu Indonesia.

"Acara di Monas kemarin bukan acara yg diprakarsai ataupun disponsori oleh Pemprov DKI," demikian keterangan dari Pemprov DKI di Twitter, Minggu (29/4/2018).

Surat pernyataan dengan kop Forum Untukmu Indonesia bertanggal 25 April 2018 lalu diunggah di akun Twitter Pemprov DKI. Lewat surat itu, panitia penyelenggara acara di Monas menyebut acara Pesta Rakyat dan Budaya itu bukan diadakan Pemprov DKI.

"Bahwa Acara yang diadakan sesuai dengan jadwal yang disebutkan di atas adalah acara yang diprakarsai oleh Forum Untukmu Indonesia dan bukan acara yang diprakarsai atau disponsori dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," demikian bunyi surat yang diteken Ketua Penyelenggara Dave R Santosa di atas stempel Rp 6.000.

Surat Forum Untukmu Indonesia tentang acara bagi sembako di Monas / Surat Forum Untukmu Indonesia tentang acara bagi sembako di Monas / Foto: Surat Forum Untukmu Indonesia tentang acara bagi sembako di Monas


Acara bagi-bagi sembako itu sendiri sudah berlangsung pada Sabtu (28/4/2018) kemarin. Panitia menyebut ada 400.000 kupon sembako yang dibagikan.


(imk/dhn)

Terkuak ! Rusia Sebut AS Ingin Memecah Suriah - Commando

Terkuak ! Rusia Sebut AS Ingin Memecah Suriah - Commando


MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Amerika Serikat (AS) berusaha untuk membagi Suriah. Ia juga menyebut serangan rudal AS dan sekutunya baru-baru ini memperburuk situasi.

"Pernyataan AS tentang mendukung integritas teritorial Suriah hanyalah kata-kata yang, tampaknya, mencakup rencana untuk memformat Timur Tengah dan rencana untuk membagi Suriah menjadi beberapa bagian," ujar Lavrov seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (28/4/2018).

Hal itu diungkapkan Lavrov selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu. Rusia, Iran, dan Turki adalah negara penjamin dalam apa yang disebut "proses Astana" yang bertujuan mengakhiri perang di Suriah.
Terkuak ! Rusia Sebut AS Ingin Memecah Suriah - Commando
Ketiganya sepakat untuk mengintensifkan upaya untuk menyediakan bantuan kemanusiaan di Suriah.

"Kami akan memastikan bahwa bantuan ini diberikan dengan cara yang paling efektif. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah, oposisi dan tentu saja dengan rekan-rekan kami di PBB, Palang Merah Internasional, Bulan Sabit Merah Suriah dan organisasi internasional lainnya," tutur Lavrov.

Kelompok bantuan internasional berulang kali menuduh pemerintah Suriah, yang bersekutu dengan Rusia dan Iran, mencegah pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang dikepung dan dikuasai pemberontak.

Lavrov juga mengulangi pernyataan Rusia bahwa dugaan serangan senjata kimia di kota Douma awal bulan ini adalah "dalih yang dibuat-buat" untuk serangan rudal oleh AS, Inggris dan Prancis.

Para menteri ketiga negara mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk serangan kimia dan mengatakan setiap laporan tentang penggunaannya harus diselidiki secara cepat dan profesional oleh Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia. Tim OPCW sendiri berulang kali tertunda dalam upaya untuk mencapai Douma guna menyelidiki dugaan serangan yang dilaporkan.

Sementara itu, Cavusoglu mengkritik AS karena mendukung milisi utama Kurdi Suriah, yang memainkan peran kunci dalam menggulingkan kelompok ISIS dan sekarang menguasai sebagian besar Suriah utara dan timur. Turki memandang pejuang Kurdi sebagai perpanjangan tangan dari pemberontak Kurdi yang mengamuk di tenggara negara itu.

"Hari ini, AS mendukung organisasi teroris, dan ini harus dihentikan," kata Cavusoglu.
(ian)

Venezuela: Rusia Rusak Rencana AS untuk Memecah Suriah

Venezuela: Rusia Rusak Upaya AS untuk Memecah Suriah

CARACAS - Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan Nasional Venezuela, Pascualino Angiolillo Fernandez menyatakan, kehadiran Rusia di Suriah telah merusak rencana Amerika serikat (AS) untuk memecah negara tersebut.

Fernandez menyatakan, Keterlibatan aktif Rusia dalam penyelesaian krisis Suriah dan juga dalam upaya melawan teroris di Suriah telah menggagalkan rencana AS untuk membagi negara Timur Tengah itu.
Venezuela: Rusia Rusak Upaya AS untuk Memecah Suriah
"Tanpa keraguan, tindakan Rusia ditujukan untuk mengganggu rencana AS untuk mencapai tujuan strategisnya sendiri di Suriah," kata Fernandez dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (29/4).

Dia lalu mengatakan, Rusia telah menghalangi upaya sebuah negara yang berasal dari benua lain untuk membiayai para ekstremis di Suriah. Namun, sayangnya dia menolak menyebutkan negara yang dimaksud.

"Kewajiban Rusia, untuk bekerja sama dalam perang melawan terorisme internasional memang didasarkan pada upaya mencegah ketidakstabilan oleh negara dari benua lain untuk membiayai kelompok-kelompok yang akhirnya menjadi kelompok teroris," ungkapnya.
(esn)

Panglima TNI Tinjau Perbatasan Darat Indonesia – Malaysia di Entikong

Panglima TNI Tinjau Perbatasan Darat Indonesia – Malaysia di Entikong

Panglima TNI Tinjau Perbatasan Darat Indonesia – Malaysia di Entikong
(Puspen TNI). Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Panglima Divisyen Pertama Infantri Malaysia Mejar Jeneral Datuk Stephen Mundaw, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, S.E.,LL.M., Pj. Gubernur Kalbar Doddy Riyadmadji, Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Achmad Supriyadi dan Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia-Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (27/4/2018). 

Marinir Bersih-Bersih Pantai Losari, Makassar

Marinir Bersih-Bersih Pantai Losari, Makassar


Dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan, prajurit Korps Marinir dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VI Makassar melaksanakan bersih-bersih Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan. Jumat (27/04/2018).

Kegiatan tersebut selain dilakukan prajurit Yonmarhanlan VI, juga diikuti anggota Satpol PP Makassar dan Dinas Kebersihan Kota Makassar dengan sasaran pembersihan sampah yang berada di Pantai Losari.
Marinir Bersih-Bersih Pantai Losari, Makassar
Komandan Yonmarhanlan VI Makassar Letkol Mar Imron Safei,S.E.,M.Tr(Hanla) mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-17 Yonmarhanlan VI Makassar, selain itu, juga sebagai wahana mengedukasi masyarakat tentang kepedulian akan pentingnya kebersihan lingkungan.

"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membantu pemerintah kota Makassar dalam menjaga kebersihan pantai Losari yang juga merupakan salah satu Ikon Kota Makassar," pungkasnya.

Puluhan Pemberontak Syiah Houthi Tewas dalam Serangan Udara Saudi - Commando

Puluhan Pemberontak Syiah Houthi Tewas dalam Serangan Udara Saudi - Commando


SANAA -- Serangan udara di ibukota Yaman oleh koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi telah menewaskan puluhan pemberontak Houthi termasuk setidaknya dua komandan mereka. Media milik Arab Saudi Al-Ekhbariya pada hari Sabtu (28/4) mengatakan dua pemberontak level atas tewas dalam serangan di Sanaa pada Jumat (27/4) malam.

Sementara itu televisi Al-Arabiya milik Saudi mengatakan, total 38 pemberontak tewas dalam serangan di sebuah gedung kementerian dalam negeri Houthi. Sebuah gedung polisi yang berdekatan dengan kementerian yang dikendalikan Houthi juga diserang, seperti dilansir di Aljazirah, Sabtu (28/4).

Para milisi Houthi mengkonfirmasi serangan udara di Sanaa tetapi tidak memberikan rincian. Perang di Yaman ini telah memasuki tahun keempatnya.
Puluhan Pemberontak Syiah Houthi Tewas dalam Serangan Udara Saudi - Commando
Houthi dan pemerintah Yaman telah berperang sejak tahun 2004, tetapi banyak pertempuran terbatas pada kubu Houthi, provinsi Saada di Yaman utara yang miskin. Pada September 2014, Houthi menguasai Sanaa dan terus mendorong ke arah selatan menuju kota terbesar kedua di negara itu, Aden.

Menanggapi kemajuan Houthi, koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi meluncurkan kampanye militer pada tahun 2015 untuk mengalahkan Houthi dan memulihkan pemerintah Yaman. Kampanye oleh koalisi melawan Houthi telah melihat lebih dari 16 ribu serangan udara diluncurkan di seluruh negeri sejak 26 Maret 2015.

Serangan itu telah menghancurkan Yaman, salah satu negara termiskin di Timur Tengah. Sepertiga serangan udara telah menargetkan situs non-militer, dengan setidaknya 1.400 serangan udara menargetkan kawasan pemukiman.

Lebih dari 10 ribu orang tewas. Dengan sedikitnya 1.600 sekolah rusak atau hancur dalam serangan itu, lebih dari empat juta anak-anak Yaman tidak dapat bersekolah. Yaman kini berada di ambang kelaparan.

Koalisi yang dipimpin Saudi memberlakukan blokade total di pelabuhan Yaman pada November sebagai pembalasan atas serangan rudal Houthi lintas-batas di Arab Saudi. Blokade telah dicabut sebagian, tetapi akses ke negara miskin masih terbatas.

Momen TNI AL "Perangi" Enceng Gondok di Danau Limboto

Saat TNI AL "Perangi" Enceng Gondok di Danau Limboto

Sejumlah perahu dan alat berat dikerahkan TNI Angkatan Laut di pinggir Danau Limboto, Sabtu (28/4/2018).

Tidak ada ketegangan di raut wajah para prajurit. Mereka justru banyak menyapa masyarakat yang juga membawa peralatan dari rumah. Hari ini, prajurit TNI AL dan Pemerintah Kabupaten Gorontalo melakukan "penyerbuan" ke Danau Limboto. Mereka melibas dan menyeret enceng gondok ke tanggul danau agar segera mengering dan mati. Inilah perang melawan gulma air yang ditabuh dua instansi ini.
Saat TNI AL "Perangi" Enceng Gondok di Danau Limboto
Berton-ton tanaman air ini dipindahkan agar segera mati. "Danau ini merupakan simbol Gorontalo. Kita harus menjaga kelestariannya agar tetap memberi manfaat dan kesejahteraan kepada masyarakat," kata Komandan Pangkalan TNI AL Gorontalo, Letkol Tonny Sundah.

Dukungan alat berat yang bisa mengapung di permukaan air danau menjadi senjata utama "perang" melawan gulma air ini. Sejumlah perahu milik nelayan, pemda, dan perahu karet TNI AL hilir mudik mengangkut enceng gondok yang "kalah perang". "Danau Limboto harus bisa dikelola secara lestari, memberi manfaat kepada masyarakat dan bisa dikembangkan sebagai destinasi pariwisata kelas dunia," ujar Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo.

Mantan Kombatan GAM, Anggota TNI dan Korban Konflik di Pidie Ikut Ujian Paket C Sistem UNBK

Mantan Kombatan GAM, Anggota TNI dan Korban Konflik di Pidie Ikut Ujian Paket C Sistem UNBK

Proses pelaksanaan ujian paket c sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diikuti mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terhenti selama tiga jam.

Ujian tersebut dilaksanakan di Dayah Isyrafi Darussaadah, Desa Dayah Tanoh, Teupin Raya, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Sabtu (28/4/2018).


Mantan Kombatan GAM, Anggota TNI dan Korban Konflik di Pidie Ikut Ujian Paket C Sistem UNBK
Jumlah peserta yang mengikuti ujian paket c sistem UNBK itu berjumlah 33 orang.


Selain mantan kombatan GAM, juga pesertanya dari TNI, korban konflik dan masyarakat.

"Rincian peserta ujian, tiga TNI, 12 kombatan GAM dan sisanya korban konflik dan masyarakat," tukas Pengelola Dayah Isyrafi Darussaadah Teupin Raya, Tgk Mulyadi SPdI, kepada Serambinews.com, Sabtu (28/4/2018).


Ia menambahkan, terganggunya pelaksanaan ujian paket c sistem UNBK akibat jaringan internet bermasalah.

Sehingga server tidak terkoneksi yang menyebabkan pelaksanaan ujian terhenti selama tiga jam.

"Ujian paket c dilaksanakan selama empat hari mulai, Jumat (27/4/2018) hingga Senin (30/4/2018)," pungkasnya. (*)

Panglima TNI Jalin Silahturahmi Dengan Masyarakat Perbatasan di Entikong

Panglima TNI Jalin Silahturahmi Dengan Masyarakat Perbatasan di Entikong

Panglima TNI Jalin Silahturahmi Dengan Masyarakat Perbatasan di Entikong
(Puspen TNI). Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, S.E.,LL.M. dan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, melaksanakan silaturahmi dengan warga masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia, di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (27/4/2018). 

Panglima TNI : Tugas TNI dan Polri Menjaga Perbatasan Sangat Penting

Panglima TNI : Tugas TNI dan Polri Menjaga Perbatasan Sangat Penting


(Puspen TNI). Tugas Prajurit TNI dan Polri menjaga perbatasan di ujung negeriwilayah Indonesia sangat penting dan akanlebih sukses lagi apabila dibantu oleh masyarakat dan stakeholders serta komponen bangsa lainnya, agar masyarakat di perbatasan sejahtera.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, saat memberikan pengarahan kepada Prajurit  TNI dan Polri diEntikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (27/4/2018).

Panglima TNI menekankan bahwa Prajurit TNI dan Polri yang berada dan bertugas di perbatasan harus saling bahu membahu sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) demi menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.  "Prajurit TNI dan Polri ditugaskan oleh negara untuk menjaga kedaulatan Bumi Pertiwi Indonesia," katanya.

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjantobahwa Prajurit TNI dan Polri yang bertugas diperbatasan patut merasa terhormat dan bangga mendapat kepercayaan untuk mendedikasikan pengabdiannya di ujung negeri wilayah Indonesia yang luas dengan permasalahan yang kompleks. "Tidak banyak Prajurit TNI dan Polri mendapatkan kesempatan dan pengalaman dapat bertugas di wilayah ini," ucapnya.

Lebih lanjut Panglima TNImenyampaikan bahwa Prajurit TNI dan Polri harus selalu melaksanakan tugas pokok dengan baik dan menjaga soliditas dan sinergitas, sehingga rakyat akan merasa puasdan dicontoh oleh stakeholders lainnya. "Masyarakat Indonesia telah memberikan kepercayaan sangat tinggi kepada institusi TNI dan Polri. Jaga kepercayaan itu, kalian sudah menunjukkan soliditas dan sinergitas dalam melaksanaan tugas," ujarnya.

Di sisi lain, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa tugas pokok sebagai Prajurit TNI dan Pori dalam menjaga perbatasan wilayah Indonesia,memiliki tugas tambahan untuk mensejahterakan rakyat di perbatasan yang disinergikan dengan tugas TNI dan Polri. Tugas tersebut diantaranya, memberikanpendidikan mengajar, pelayanan kesehatandan informasi kepada masyarakat. "Pilar terpenting kehadiran TNI dan Polri di wilayah perbatasan Indonesia adalah bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakatsetempat," katanya.

Mengakhiri pengarahannya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan banyak tugas yang harus diemban oleh Prajurit TNI dan Polri, semua tugas-tugas tersebutakan terasa ringan apabila dilaksanakan dengan tulus dan ikhlas. "Ini sebagai medan pengabdian yang terbaik untuk menjaga Ibu Pertiwi yang sama-sama kita cintai," pungkasnya.

Pada saat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan pengarahan kepada Prajurit TNI dan Polri di Entikong,Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dihadiri pula oleh Panglima Divisyen Pertama Infantri Malaysia Mejar Jeneral Datuk Stephen Mundaw.

Hadir pula pada kesempatan tersebut,diantaranya Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi,S.E.,LL.M., Kalemdiklat Polri Komjen Polisi Drs. Unggung Cahyono, Pj. Gubernur Kalbar Doddy Riyadmadji, Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Suhardjanto, S.Sos. M.M., Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Achmad Supriyadi, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Dankorbrimob Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi dan Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono serta Pejabat Pemda setempat. 

Operasi Senyap TNI Polri Tumpas OPM

MANTAP! Ternyata Ada Operasi Senyap TNI Polri Tumpas OPM

Diam-diam, ternyata Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia, sudah mengerahkan pasukan ke wilayah basis Gerakan Separatis Organisasi Papua Merdeka, di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Menurut informasi yang diterima VIVA, TNI dan Polri bahkan sudah masuk ke dalam desa-desa yang pernah disinggahi pasukan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, OPM.

Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi, menyatakan bahwa TNI telah mengerahkan sebanyak satu peleton pasukan, yang berasal dari tiga kesatuan.

"Pasukan sudah kemarin, jumlahnya 50 prajurit TNI. Terdiri dari 20 orang dari Yonif 751 Rider, 20 orang dari Yonif 754 ENK, 10 orang dari Mako Brigif 20 IJK," kata Kolonel Muhammad Aidi saat dikonfirmasi, Senin siang, 9 April 2018.
Operasi Senyap TNI Polri Tumpas OPM
Bahkan, sudah terjadi baku tembak antara prajurit TNI yang dikerahkan dengan pasukan TPNPB OPM. Dalam pertempuran itu, satu prajurit bernama Pratu Vicky Rumpasium, gugur tertembak.

Dalam operasi itu, TNI berhasil menduduki kawasan yang sebelumnya diduduki TPNPB OPM. Di kawasan itu, TPNPB sempat menyandera warga sipil.

"Kemarin mereka (kelompok bersenjata) memang menyandera warga di Dusun Utikini dan juga Desa Banti, tapi saat ini kami sudah bisa kuasai wilayah tersebut," ujarnya.

baca';
Presiden Pakistan : Kalau tidak ada prajurit Indonesia mungkin Pakistan sudah tidak ada
Rahasia Seorang Jendral Besar Soedirman Yang Selalu Menang dalam Pertempuran

Aidi mengatakan, kelompok separatis itu sudah bertindak kriminal. Dengan menggunakan senjata api, mereka menyerang aparat dan melakukan perbuatan berlawanan dengan negara.

"Kita tidak mau menyebut mereka kelompok Tentara Pembebasan Nasional OPM. Karena kalau tentara itu harus dikeluarkan negara. Mereka adalah Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Yang melakukan perbuatan kriminal. Melakukan upaya berlawanan dengan negara," ujar Aidi.

Dalam insiden baku tembak tersebut, terdapat satu jenazah non-TNI yang ditemukan dalam keadaan tewas. Namun belum dapat dipastikan apakah mereka dari Kelompok KKSB ataukah dari penduduk biasa yang menjadi korban.

"Kami tidak bisa menyebut itu kelompok KKSB karena belum jelas identitasnya. Yang jelas di sekitar ditemukannya jenazah itu, terdapat juga beberapa pucuk senjata," kata Aidi.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran, personel Polri dari Brimob yang terlibat dalam operasi senyap dengan TNI itu, telah berhasil menjangkau sandera dan sudah mengevakuasi korban-korban penyanderaan.

Selain itu, Brimob dan TNI juga telah membuka jalur menuju lokasi desa penyanderaan. Namun, demikian informasi ini baru disebarkan Polri, melalui media sosial mereka saja. Dan belum ada pernyataan resmi tentang operasi senyap bersama TNI tersebut.

"Operasi senyap yang dilakukan Polri berhasil menyelamatkan warga di tiga desa yang ada di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Jumat (6/4). Setelah sempat melakukan aksi keji kepada masyarakat di Desa Banti, Desa Opitawa dan Desa Kimbely, akhirnya Polri berhasil merangsek masuk ke daerah yang dikuasai KKB.

Sebelumnya KKB sempat melakukan aksi brutal dengan membakar Rumah Sakit Banti, pemukiman warga dan beberapa sekolah yang ada di Desa Banti.

Warga di Desa Banti merasa mendapatkan jaminan keselamatan atas upaya evakuasi dan bantuan yang diberikan Polri. Polri juga turut memberikan bantuan kepada warga berupa makanan dan bantuan kesehatan bagi seluruh warga yang selama ini terisolir oleh KKB," seperti tertulis di akun Instagram Divisi Humas Polri

Seperti diketahui, suhu keamanan di Papua meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini. Pemicunya ialah pernyataan ultimatum perang yang diumumkan Mayor Jenderal G.Lekkagak Telenggen, usai dilantik sebagai Kepala Staf Operasi Komando Nasional TPNPB, pada 2 Februari 2018, di Markas Kimagi, Distrik Yambi, Puncakjaya, Papua.

Pembacaan ultimatum itu diunggah TPNPB di akun YouTube resminya. Dalam rekaman video, terlihat ultimatum dibacakan secara resmi dengan latar belakang bendera Bintang Kejora dan dikawal puluhan anggota OPM bersenjata laras panjang.

"Perang jangan berhenti, perang harus tanpa intervensi internasional di Papua. Ultimatum perang, saya sudah umumkan. Jadi, perang harus dilakukan di mana saya, di Papua. Ketentuan, aturan perang kita sudah keluarkan itu. Panglima TNI, Polda harus tunduk pada aturan itu, TPN di seluruh Papua, perang harus berdasarkan aturan ini. Tujuan, kami ingin perang lawan TNI, Polri sudah tecantum dalam aturan TPN," kata Lekkagak.

Presiden Pakistan : Kalau tidak ada prajurit Indonesia mungkin Pakistan sudah tidak ada

Presiden Pakistan : Kalau tidak ada prajurit Indonesia mungkin Pakistan sudah tidak ada - commando
 

Hari-hari itu suasana di Jakarta dan kota-kota lain masih muram dan kelabu. Baru beberapa hari lewat berita soal pembunuhan para jenderal Angkatan Darat mengguncang tanah air. Upacara peringatan Angkatan Bersenjata pada 5 Oktober 1965 yang semula akan diselenggarakan besar-besaran dibatalkan.

Kapal-kapal perang Angkatan Laut, termasuk armada kapal selam yang sudah merapat di Pangkalan Tanjung Priok Jakarta, dipulangkan kembali ke “rumahnya” di Surabaya. Baru tiba di Surabaya, Laksamana Muda Purn. R.M. Handogo masih ingat betul tiba-tiba datang perintah untuk segera menghadap Komodor Lalu Manambai Abdulkadir. Bersama Kapten Basuki, dia bergegas berangkat ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda. Sebuah fasilitas yang sangat istimewa saat itu.

Dalam pertemuan di Gedung Gita Bahari, Tanjung Priok, Abdulkadir menunjuk Handogo menjadi Komandan RI Bramastra. Sementara Kapten (P) Basuki memimpin RI Nagarangsang. "Kami diinstruksikan membawa kedua kapal itu menuju Karachi, Pakistan," ujar Handogo saat menuturkan kisah tersebut kepada DetikX, Kamis lalu.

baca ;
Kisah Letkol D Ginangan dan Prototipe Kapal Selam Pertama Indonesia
Kisah Kopassus berani masuk sarang musuh sendiri tanpa senjata

Komodor Abdulkadir juga mewanti-wanti dua perwira itu agar betul-betul merahasiakan penugasan tersebut. Bahkan awak kapal sekali pun tak boleh diberitahukan tempat yang akan dituju. "Semua surat dari kapal juga harus dikumpulkan oleh komandannya," kata Handogo. "Rute perjalanan pun harus menghindari jalur pelayaran kapal dagang."
Presiden Pakistan : Kalau tidak ada prajurit Indonesia mungkin Pakistan sudah tidak ada - commando
Setelah kembali ke Surabaya rupanya ada perubahan. Handogo yang semula ditunjuk jadi Komandan RI Bramastra akhirnya menjadi Kepala Staf Gugus Tugas X. Gugus Tugas X dibentuk sebagi gugus tugas latihan bersama dengan Angkatan Laut Pakistan di bawah pimpinan Letnan Kolonel (P) Tedy Asikin Natanegara. "Ternyata tugas utamanya untuk membantu negara Pakistan yang bertikai dengan India," kata Handogo.


Saat itu, Pakistan dan India baru menjalani gencatan senjata setelah terlibat pertempuran berdarah selama hampir 20 hari. Baik India maupun Pakistan habis-habisan mengerahkan prajurit dan mesin perangnya dalam pertempuran di laut, di darat, juga di udara. Ditaksir, hampir 7000 prajurit India dan Pakistan tewas dalam baku tembak. Setelah Persatuan Bangsa-bangsa, Amerika Serikat dan Uni Soviet, turun tangan, baru kedua negara menarik mundur tentara dan mesin perangnya pada 23 September 1965.

Operasi Gugus Tugas X dimulai pada 17 Oktober 1965. Kesatuan Angkatan Laut Republik Indonesia yang diutus selain kapal selam


yakni dua kapal cepat roket, empat kapal cepat torpedo, dan lima tank amfibi yang ditempatkan di Chittagong, Pakistan Timur yang kemudian menjadi Bangladesh. "Ikut juga satu batalyon pasukan marinir," ujar Handogo yang menduduki jabatan terakhir sebagai Deputi Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana M. Romly itu.

Dari Surabaya dua kapal selam itu diperintahkan ke Jakarta untuk mempersiapkan perjalanan panjang. Sebelum bertolak, dua perwira Angkatan Laut Pakistan bergabung dengan mereka sebagai perwira penghubung. Mayor Yastur Malik untuk RI Nagarangsang dan Kapten M. Sultan untuk RI Bramastra. Kelak Yastur Malik menjadi pimpinan tertinggi di Angkatan Laut Pakistan, begitu juga M. Sultan memimpin Angkatan Laut Bangladesh.

Rupanya perjalanan ke Karachi tidak semulus yang direncanakan. Laksamana Muda (Purn) Soentoro yang saat itu bertugas di RI Nagarangsang sebagai Perwira Navigasi menuturkan dalam perjalanan 19 hari perjalanan kapal yang diawakinya mengalami berbagai kerusakan.

baca;
Kisah Kopassus bongkar kiriman senjata dari CIA di Sumatera
Menolak Lupa Pertempuran RPKAD VS Gurkha, Tentara 'Terkejam' di Dunia



Kerusakan paling signifikan, ujar Soentoro, terjadi pada kompresor yang digunakan untuk mengisi udara tekanan tinggi. Udara tekanan tinggi ini sangat penting untuk proses muncul ke permukaan dari posisi menyelam. "Perbaikan kompresor itu tidak berhasil, bahkan kompresor yang satu lagi ikut rusak," ujar Soentoro, dikutip dari buku 50 Tahun Pengabdian Hiu Kencana 1959-2009.

Kerusakan itu membuat RI Nagarangsang tak bisa menyelam. Padahal pelabuhan tujuan masih sangat jauh. "Kami hanya berdoa mesin diesel tidak ikut mati," tulis Soentoro. Perjalanan akhirnya tetap dilanjutkan dengan kondisi terbatas. "Untungnya kami bertemu dengan Angkatan Laut Pakistan walau meleset puluhan mil dari titik yang sudah ditentukan." 

Sesampai di Pangkalan Angkatan Laut Pakistan, RI Nagarangsang segera mendapat perbaikan. Latihan perang bersama Angkatan Laut Pakistan dimulai setelah dua kapal cepat Angkatan Laut RI ikut bergabung. Beberapa kali latihan digelar di lepas pantai Pakistan yang berbatasan langsung dengan wilayah laut India.

baca;
Pasukan SAS Inggris yang Terkenal Hebat Saja Akui Kopassus Lebih Hebat, Masa Kita Tidak?
Kisah Nyata ! Walau Cuma 4 Orang Prajurit, Sanggup Membuat Satu Pleton Musuh Lari KOCAR-KACIR!

Situasi perang India-Pakistan mereda saat kapal perang dan prajurit ALRI berada di kawasan tersebut. Bahkan akhirnya kedua negara yang bertikai itu meneken perjanjian damai di Tashkent, Uni Soviet (sekarang Uzbekistan), pada 10 Januari 1966. "Kemungkinan besar karena pengaruh kehadiran kami bisa mencegah pertikaian lebih besar," ujar Handogo.

Operasi Gugus Tugas X resmi berakhir pada Maret 1966. Sebelum meninggalkan Karachi para perwira diundang khusus Presiden Pakistan Ayub Khan ke Istana Presiden. Sambil menjabat tangan satu persatu Ayub Khan mengucapkan penghargaannya kepada semua anggota Gugus Tugas X. "Kalau tidak ada prajurit Indonesia mungkin Pakistan sudah tidak ada," ujar Handogo menirukan ucapan Presiden Ayub Khan.

Mendadak Gila Polisi Ragu Rendra Si Penghina Nabi Muhammad Sakit Jiwa

Mendadak Gila Polisi Ragu Rendra Si Penghina Nabi Muhammad Sakit Jiwa



Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan penyelidikan alasan Rendra Hadikurniawan (39 tahun) melontarkan kalimat pelecehan terhadap Nabi Muhammad lalu mem-posting-nya di media sosial. Warga Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, itu jadi tersangka dan kini ditahan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan, sejauh ini belum ditemukan indikator Rendra mengalami gangguan kejiwaan.


"Kalau ada yang bilang gila, tidak mungkin nyetir sambil selfie dan direkam," katanya di Markas Polda Jatim, Surabaya, pada Kamis, 26 April 2018.

Untuk memastikan pendorong Rendra mem-posting video yang menyinggung umat Islam itu, Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Rendra. Sejauh ini belum diketahui secara pasti apa motifnya.
Mendadak Gila Polisi Ragu Rendra Si Penghina Nabi Muhammad Sakit Jiwa
"Itu yang masih diselidiki. Tersangka masih menjalani pemeriksaan," ujar Barung.

Kepolisian bergerak cepat menangkap Rendra. Sebagai langkah agar tidak menimbulkan kegaduhan parah dan berkepanjangan di tengah-tengah masyarakat.

"Ini bukti tidak ada yg boleh melakukan hate speech (ujaran kebencian) di negara ini termasuk kepada agama," kata Barung.

Seperti diketahui, Rendra diamankan Polisi di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis pagi, setelah videonya yang berisi hinaan kepada Nabi Muhammad beredar di media sosial sejak beberapa hari lalu. Dia menyebut Nabi Muhammad sebagai manusia biasa.

"Dia itu pelakor (perebut laki orang)," ucapnya dalam video.


Ulah Rendra juga menyerempet Partai Demokrat. Sebab, dia ternyata kader partai berlambang bingang mercy biru itu. Setelah videonya viral, DPC Partai Demokrat Sidoarjo langsung mengajukan pencabutan Kantu Tanda Anggota ke Dewan Pimpinan Pusat.

"Dia dipecat," kata Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Renville Antonio.

Di bagian lain, Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Sidoarjo mengapresiasi penindakan cepat yang dilakukan Polri terhadap Rendra.

"Untuk masyarakat khususnya umat Islam agar tidak terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat untuk memproses kasus ini," kata Ketua Ansor Sidoarjo, Riza Ali Faizin.

Fakta Kasus Penghina Nabi yang Kini Ditangani Polisi

Fakta Kasus Penghina Nabi yang Kini Ditangani Polisi


Sidoarjo - Pemilik akun Facebook Rendra Hadi Kurniawan yang dipolisikan karena dituduh menghina Nabi Muhammad SAW rupanya mengalami gangguan kejiwaan. Sejumlah fakta terungkap dari penangkapan Rendra.

Rendra dipolisikan GP Ansor ke Polresta Sidoarjo, Kamis (26/4/2018). Tak lama, polisi pun mengamankan Rendra dari rumahnya di Mojokerto. Menurut tetangga, Rendra diketahui sering melantur usai cerai dari istrinya.

Berikut fakta-fakta kasus Rendra yang dihimpun detikcom:

1. Dipolisikan karena Dinilai Hina Nabi Muhammad

Wakil Ketua GP Ansor Sidoarjo, Rachmad Muzayin, hinaan ke Nabi Muhamad SAW diunggah Rendra ke Facebook. Pernyataan tersebut dinilai sangat melukai hati umat Islam.

"Dalam unggahan di facebook, terlihat menghina Nabi Muhammad. Agar tidak menambah keresahan di masyarakat, kami sepakat melapor ke Polresta Sidoarjo," kata Rachmad kepada wartawan di SPKT Polresta Sidoarjo, Kamis (26/4).
Fakta Kasus Penghina Nabi yang Kini Ditangani Polisi
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Muhammad Harris, membenarkan ada pelaporan terkait hal tersebut. Polisi akan menindaklanjuti. "Untuk data lengkap, kita sudah pegang dan akan segera dibuatkan pelaporannya. Selain itu, lokasi tempat tinggal rumahnya sudah diketahui," kata Harris.

Dalam unggahan, Rendra bicara sendiri menghadap kamera. Dia berada di dalam mobil. Pria berkumis dan jenggot tipis itu menghina Nabi Muhammad dan Habib Rizieq dengan menggunakan logat Jawa Timuran. Juga ada postingan lain. Dilihat dari cirinya, lokasi berada di rumah.



2. Kader Partai Demokrat

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean membenarkan Rendra merupakan kader partai Demokrat. Dia pun menyampaikan permintaan maafnya atas ulah Rendra.

"Tadi kami sudah koordinasi dengan pengurus daerah DPD PD Jatim. Yang bersangkutan memang kader PD yang terdaftar di DPC PD Sidoarjo," ujar Ferdinand saat dimintai konfirmasi, Kamis (26/4/2018).

Ferdinand menyebut PD sangat menyayangkan dan menyesalkan peristiwa tersebut. Menurut dia, Rendra melenceng dari sikap PD yang mengusung moto partai nasionalis-religius.

"Untuk itu, kami Partai Demokrat meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada umat Islam seluruh dunia atas perilaku kader tersebut," ucap dia.


3. Dipecat dari Keanggotaan Partai Demokrat

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean mengatakan, Rendra disebut-sebut sedang mengalami gangguan kejiwaan. Namun, apapun alasannya, penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW tak dibenarkan.

"Namun apapun alasannya, kami sudah minta agar DPC PD Sidoarjo segera memberhentikan yang bersangkutan dengan tidak hormat. Menyerahkan yang bersangkutan kepada penegak hukum atau polisi dan memastikan proses hukumnya berjalan. Tidak ada ampun bagi penghina dan penista agama," ujar Ferdinand kepada wartawan, Kamis (26/4/2018).

"Saat ini pemecatan yang bersangkutan sebagai kader sedang diproses oleh DPC PD Sidoarjo," tegasnya.

Rendra Hadi Kurniawan diamankan polisi di rumahnya di MojokertoRendra Hadi Kurniawan diamankan polisi di rumahnya di Mojokerto Foto: Istimewa

4. Ditangkap di Mojokerto

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery mengatakan, pemilik akun tersebut mempunyai nama asli Rendra Hadikurniawan. Pelaku lahir di Banyuwangi 7 Desember 1979.

Menurut dia, Rendra ditangkap di rumahnya, Dusun Jara'an RT 03 RW 03, Desa/Kecamatan Trawas, Mojokerto sekitar pukul 12.00 WIB. Tersangka juga mempunyai rumah di Perumahan Taman Paris Blok B3 No 33 RT 002 RW 011, Desa/Kecamatan Gedangan, Sidoarjo.

"Belum kami periksa, langsung kami limpahkan ke Polda karena ini menjadi atensi publik," kata Fery saat dihubungi detikcom, Kamis (26/4).

Fery menegaskan, saat ini pelaku sudah berada di Polda Jatim. "Sampai Polda jam setengah tiga (14.30 WIB) tadi," ucapnya.


5. Tetangga Sebut Rendra Kerap Melantur Usai Cerai dari Istri

Menurut tetangga dekat, Kuncoro Aji (43), menyebut Rendra memang pernah tinggal di rumah Perumahan Taman Paris. Tepatnya pada tahun 2014. Di situ, Rendra tinggal bersama istri dan satu anaknya.

Kuncoro tak tahu masalah keluarga Rendra. Bahtera rumah tangga pasutri itu hancur. "Setelah cerai, omongan Rendra sering ngelantur," kata Kuncoro kepada detikcom di depan rumah yang pernah ditempati Rendra dan keluarga, Kamis (26/4/2018).

"Setelah cerai, Rendra bisnis rumah makan di Bali, namun bisnisnya hanya bertahan satu tahun. Kemudian pernah main ke sini, obrolan Rendra malah tidak bisa dimengerti, ngelantur dan aneh-aneh," tambah Kuncoro.


6. Pernah Dibawa ke Kiai untuk Diobati

Kuncoro juga sempat mendengar info Rendra dibawa ke kiai untuk diobati. Tapi kondisinya tak berubah. Orang tuanya sakit-sakitan karena memikirkan hal tersebut.

"Kalau fisiknya sih sehat, tetapi kalau ngobrol sesama tetangga selalu mengkritisi, pemerintahan, agama dan tokoh agama, dilihat dari ngomongnya seperti orang stres," duga Kuncoro.
(ams/dhn)

Nyaris Disengat Torpedo Kapal Selam Cakra Class, Inilah Profil HMAS Kanimbla

Nyaris Disengat Torpedo Kapal Selam Cakra Class, Inilah Profil HMAS Kanimbla


Di periode 1999-2000, hubungan Indonesia dan Australia mencapai tensi tertinggi terkait campur tangan Australia dalam jejak pendapat di Timor-Timur. Dan salah satu penggalan yang menarik dari ‘drama’ tersebut adalah terungkapnya bahwa salah satu kapal angkut yang juga berperan sebagai kapal komando, HMAS Kanimbla (L51), ternyata pernah nyaris menjadi sasaran ganasnya torpedo kapal selam TNI AL Cakra Class (Type 209/1300).

Memang tak disebutkan nama kapal selam (KRI) yang terlibat pada ketegangan di Laut Timor tersebut, tapi pada saat itu TNI AL mengoperasikan dua unit Type 209/1300, yakni KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402, namun bisa dibayangkan bencana yang terjadi jika Sang Monster Laut benar-benar meluncurkan torpedo SUT ke kapal dari jenis LST (Landing Ship Tank) dengan bobot 8.534 ton tersebut. Peristiwa itu disebutkan dituangkan Seto Ajinugroho dalam situs grid.id, yang mengambil sumber naskah dari buku “50 Tahun Pengabdian Korps Hiu Kencana.”

Flash back, peran utama Australia dalam misi INTERFET (International Force East Timor) menjadikan cukup maraknya aksi pelanggaran batas laut dan udara oleh pesawat, helikopter dan kapal perang dari arah Australia Utara. Dan di birunya lautan, dikisahkakan salah satu Cakra Class yang suatu hari sedang meronda di kawasan Laut Timor, menangkap noise sonar yang berasal dari kapal permukaan yang bergerak ke arah Dili di Pulau Timor. Sebagai tindak lanjut, komandan kapal selam perlahan-lahan mengarahkan kapal ke kedalaman periskop.

Dan tertangkaplah obyek berupa iring-iringan kapal perang, yang salah satunya diketahui LST HMAS Kanimbla milik AL Australia yang dikawal oleh dua frigat milik AL Selandia Baru. Ketiga kapal itu masuk teritori laut negara Indonesia tanpa izin untuk menuju Dili. Ketiga kapal tersebut dipastikan telah masuk ke wilayah perairan Indonesia tanpa izin.

Karena dianggap melanggar hukum internasional, Type 209 TNI AL segera melakukan penindakan. Kapal selam Type 209 yang battle proven dalam Perang Malvinas bergerak lebih agar ketiga kapal itu masuk dalam jangkauan serangan point blank range torpedo. Lantas disiapkanlah torpedo untuk menenggelamkan HMAS Kanimbla dan kedua frigat itu.
Nyaris Disengat Torpedo Kapal Selam Cakra Class, Inilah Profil HMAS Kanimbla
Sebagai kapal perang modern, sudah pasti kemampuan peperangan dan sonar ketiga kapal tersebut langsung bereaksi dengan hadirnya ancaman dari kapal selam. Sontak kedua frigat telah mengetahui hadirnya kapal selam, namun kedua frigat tidak berhasil mengetahui posisi alias keberadaan persisnya kapal selam tersebut.

Peran tempur bahaya bawah air sudah dikibarkan oleh awak frigat Selandia Baru dan LST Australia. Namun berkaca pada aksi Type 209 yang tak berhasil diburu oleh armada AL Inggris dalam Perang Malvinas, membuat komandan HMAS Kanimbla gentar, ancaman sengatan torpedo AEG SUT 533 mm buatan Jerman sudah barang tentu sangat fatal.

Komandan HMAS Kanimbla pun mengambil langkah cepat menjalin komunikasi dengan pemerintah Australia atas kejadian menegangkan tersebut. Mengetahui hal itu, pihak Canberra segera mengontak Jakarta agar ‘menetralisir’ keadaan di laut Timor dan meminta izin berlayar menuju Dili bagi ketiga kapal perang tersebut.

Setelah masalah di level atas bisa diselesaikan, selanjutnya Type 209 TNI AL diperintahkan agar tidak menghalangi iring-iringan konvoi tersebut ke Dili karena sudah ada keterangan dari pihak Australia kepada Indonesia. Sesuai perintah, kapal selam kemudian keluar ke permukaan air dan terus membayang-bayangi HMAS Kanimbla.


Dari kejadian di atas, yang menarik perhatian adalah sosok HMAS Kanimbla. Di kelas yang sama, Australia mempunyai satu unit kapal yang sama, yakni HMAS Manoora (L52). Kapal LST ini awalnya adalah milik AL AS, sebelum menjadi milik Australia, HMAS Kanimbla bernama USS Saginaw (LST-1188). Kapal ini dibangun oleh galangan National Steel & Shipbuilding Company. Peletakan lunas pertama pada 24 Mei 1969, kemudian diluncurkan pada 7 Februari 1970 dan masuk dinas AL AS pada 23 Januari 1971.

HMAS Kanimbla dan HMAS Manoora.

Lantas pasa Juni 1994, HMAS Kanimbla dijual ke AL Australia (Royal Australian Navy) dan resmi masuk kedinasan pada 29 Agustus 1994. Tidak seperti halnya LST yang ada di jajaran TNI AL, pintu rampa HMAS Kanimbka justru berada di bagian buritan, sehingga menyerupai desain LPD (Landing Platform Dock), meski tidak ada fasilitas dock basah di kapal perang ini.

Dari segi daya angkut, HMAS Kanimbla bisa membawa 400 pasukan infanteri. Luas deck di dalam mencapai 1,765 m2. Secara teori kapal ini dapat mengangkut 29 tank medium atau 30 tank amfibi jenis LVTP-7. Dua landing craft LCM8 dengan kapasitas 54,4 ton dapat dibawa dengan penempatan pada bagian depan anjungan.

HMAS Kanimbla punya panjang 159,2 meter dan lebar 21,2 meter. Dimensinya yang cukup besar membawa berkah tersedianya flight deck yang lumayan besar. Tiga helikopter sedang sekelas Black Hawk dapat mendarat di deck. Sementara fasilitas hanggar juga memadai, dengan bisa menampung empat helikopter Black Hawk dengan baling-baling dilipat.

Seperti halnya HMS Albion yang baru saja merapat di Jakarta, HMAS Kanimbka juga dilengkapi senjata utama berupa kanon CIWS (Close In Weapon System) Phalanx M15 kaliber 30 mm, selain enam pucuk senapan mesin berat M2HB 12,7 mm.

Seiring modernisasi yang dilakukan AL Australia, dan karena alasan biaya retrofit yang terlalu mahal, maka HMAS Kanimbla dan HMAS Manoora tak lagi dioperasikan. HMAS Kanimbla telah terjual untuk di scrap pada 20 Mei 2013. Sebagai gantinya, kini kekuatan transport dan amfibi Australia bertumpu pada Landing Helicopter Dock (LHD) Canberrra Class dan LPD HMAS Choules. (Gilang Perdana)

Marinir Juara 1 Lomba Dayung Perahu Naga

Marinir Juara 1 Lomba Dayung Perahu Naga


Tim Dayung Marinir Wilayah Timur (Marwiltim) meraih Juara 1 pada lomba Dayung Perahu Naga, dalam rangka memperingati HUT ke-72 Hari Pendidikan Angkatan Laut (Hardikal) tahun 2018, di Bozem Morokrembangan, Surabaya. Rabu (25/04/2018).

Selain lomba dayung perahu naga, juga dilombakan dayung perahu karet dengan jarak sejauh 500 meter, yang di ikuti oleh sembilan Tim dari Kotama atau satuan TNI AL di wilayah Surabaya, yaitu Koarmatim, Kodiklatal, AAL, Seskoal, STTAL, Puspenerbal, Marwiltim, Satlinlamil Surabaya, dan RSAL Dr. Ramelan. Pada hari pertama perlombaan dilaksanakan babak penyisihan dan pada hari kedua pelaksanaan babak  final.

Dari hasil perlombaan, Tim dari Marwiltim keluar sebagai Juara 1 pada lomba Dayung Perahu Naga dengan catatan waktu 02.17.82., Juara 2 diraih oleh Tim dari Armatim dengan catatan waktu 02.27.91 dan Tim dari Puspenerbal harus puas diurutan 3 dengan catatan waktu 02.28.68.
Marinir Juara 1 Lomba Dayung Perahu Naga
Sedangkan pada perlombaan Dayung Perahu Karet, Tim dari Kodiklatal meraih Juara 1 dengan catatan waktu 03.32.37., Tim dari Marwiltim menempati urutan ke 2 dengan catatan waktu 03.39.74 dan untuk urutan ke 3 diraih oleh Tim dari Lantamal V dari dengan catatan waktu 03.56.27.

KRI Halasan-630 Adakan Latihan Bersama Dua Kapal Perang Perancis di Laut Jawa

KRI Halasan-630 Adakan Latihan Bersama  Dua Kapal Perang Perancis di Laut Jawa


Salah satu unsur KRI Koarmabar yang tergabung dalam Satuan Kapal Cepat yaitu KRI Halasan-630, melaksanakan latihan bersama dan pengawasan serta pengamanan dua kapal perang Perancis FS Dixmude L9015 dan FS Surcouf F711, dimana kedua kapal perang tersebut singgah di Jakarta dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti acara Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 di Lombok, Selasa (24/4).

Latihan bersama atau Passing Exercise (Passex) yang dilaksanakan KRI Halasan-630 dengan kedua kapal perang Perancis tersebut meliputi beberapa kegiatan latihan yaitu Latihan Komunikasi antar Kapal Perang (Commex), Foto Konvoi Kapal perang (Photex) dan diakhiri dengan Parade kapal perang (Saillpass) di sekitar perairan Laut Jawa.
KRI Halasan-630 Adakan Latihan Bersama  Dua Kapal Perang Perancis di Laut Jawa
Latihan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalisme para prajurit KRI khususnya dalam memahami prosedur komunikasi, pemahaman kerjasama taktis dengan standar Angkatan Laut Internasional. Selain itu, untuk meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama pelaut di dunia.

Terkuak ! Pembunuhan Ilmuwan Palestina di Malaysia Direncanakan 4 Bulan

Pembunuhan Ilmuwan Palestina di Malaysia Direncanakan 4 Bulan


KUALA LUMPUR - Pembunuhan terhadap ilmuawan Palestina yang juga ahli roket Hamas, Dr Fadi al-Batsh, di Kuala Lumpur, Malaysia, sudah direncanakan setidaknya dalam empat bulan. Hal itu diungkap Kepolisian Diraja Malaysia.

Menurutu polisi, salah satu dari dua tersangka pembunuh al-Batsh telah berada di Malaysia sejak akhir Januari 2018. "Kami berhasil mendapatkan gambar tersangka berdasarkan keterangan saksi mata," kata Kepala Polisi Diraja Malaysia Jenderal Polisi Tan Sri Mohamad Fuzi Harun.

"Kami percaya dia menggunakan dokumen identitas palsu untuk masuk ke negara ini," lanjut Mohamad Fuzi, yang dikutip The Star, Kamis (26/4/2018).

"Dia mungkin mengubah penampilannya tapi setidaknya kita punya fotonya. Kami berharap masyarakat dapat membantu kami melacak tersangka," ujar Mohamad Fuzi.

Al-Batsh ditembak mati saat hendak pergi ke sebuah masjid di Kuala Lumpur untuk salat Subuh pada Sabtu pekan lalu. Menurut rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, dua tersangka beraksi dengan menaiki sepeda motor.

Keluarga al-Batsh menuduh agen Mossad Israel sebagai pelaku. Sedangkan Hamas menyalahkan Israel. Namun, Tel Aviv membantah terlibat dalam pembunuhan ilmuwan muda Palestina tersebut.
Terkuak ! Pembunuhan Ilmuwan Palestina di Malaysia Direncanakan 4 Bulan
Meskipun pembunuhan sudah berselang lima hari, polisi Malaysia meyakini para tersangka masih berada di negara tersebut. "Kami telah memperketat keamanan di sepanjang perbatasan nasional kami," ujar Mohamad Fuzi.

"Kami juga bekerja dengan lembaga penegak hukum lainnya, termasuk Departemen Imigrasi, untuk memperketat jaringan di sekitar tersangka," imbuh dia.

Ditanya apakah para tersangka adalah agen asing, Mohamad Fuzi mengatakan dia tidak bisa mengonfirmasi atau membantahnya.

“Kami masih menyelidiki. Namun, kami percaya mereka sangat terlatih karena serangan itu dilakukan secara profesional," katanya, yang menambahkan bahwa 14 peluru dikumpulkan dari lokasi kejadian.

Sementara itu, istri korban, Enas al-Batsh, 31, mengatakan dia dan tiga anaknya yang masih kecil akan kembali ke tanah air mereka di Palestina untuk selamanya. Tapi, dia bertekad melanjutkan studi PhD-nya.

Enas menggambarkan almarhum suaminya sebagai seorang pria yang bersemangat tentang pendidikan.

"Saya ingat suami saya berkata, 'Anda telah bersabar menunggu saya untuk menyelesaikan PhD saya, dan saya akan menunggu Anda untuk melanjutkan tugas Anda'," katanya mengingat ucapan korban saat masih hidup.

Berbicara melalui penerjemah, Enas mengatakan dia telah mendaftar untuk program PhD dengan Fakultas Pendidikan University of Malaya, dan akan melanjutkan studinya secara online.
(mas)

Pasukan Suriah Dilatih, S-300 Rusia Dipasok dalam Waktu Dekat

Pasukan Suriah Dilatih, S-300 Rusia Dipasok dalam Waktu Dekat


MOSKOW - Petinggi di Kementerian Pertahanan Rusia, Kolenel Jenderal Sergei Rudskoi, mengonfirmasi bahwa sistem rudal pertahanan S-300 segera dipasok ke pasukan Suriah dalam waktu dekat. Menurutnya, ahli Moskow sedang melatih pasukan Damaskus untuk menggunakannya.

Komentar petinggi militer Moskow ini disampaikan kepada wartawan hari Rabu setelah Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, meremehkan laporan bahwa Moskow akan mempersenjatai Damaskus dengan sistem pertahanan yang bisa mengakhiri kebebasan jet-jet tempur Tel Aviv dalam menggempur wilayah Damaskus.

"Para ahli Rusia akan terus melatih tentara militer Suriah, terutama mengajar mereka untuk menggunakan sistem pertahanan rudal baru yang direncanakan akan dikirim ke Suriah dalam waktu dekat," kata Rudskoi seperti dikutip Itar-TASS, Kamis (26/4/2018).

Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sejatinya sudah lama memesan S-300 Rusia. Namun, pemerintah Presiden Vladimir Putin membekukan kesepakatan penjualan tersebut atas seruan Israel dan negara-negara Barat.

Pasukan Suriah Dilatih, S-300 Rusia Dipasok dalam Waktu Dekat
Israel khawatir S-300 akan menghambat kemampuannya untuk menyerang situs militer di Suriah yang dianggap sumber bahaya bagi negara Yahudi tersebut. Situs-situs Suriah yang diserang Israel selama ini, termasuk pangkalan udara T-4, dianggap sebagai basis militer Iran.

"Ini akan menjadi sistem senjata paling canggih dalam pertahanan udara di tangan Suriah sejauh ini," kata Brigadir Jenderal (purn) Assaf Orion, mantan Kepala Divis Strategis Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Menurutnya, secara teoritis itu adalah "pelanggaran" terhadap kebebasan yang selama ini dinikmati angkatan udara Israel di atas langit Suriah.

"Saya tidak bisa mengesampingkan itu (sistem S-300) pada suatu titik waktu...jadi Anda tidak bisa mengatakan itu benar-benar keluar dari buku opsi Israel, dan banyak tergantung pada tingkat strategis," kata Orion yang saat ini menjadi peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Israel Alexander Shein, pada hari Rabu meremehkan ketegangan antara Rusia dan Israel terkait rencana Moskow memasok S-300 kepada Damasksus.

Ditanya apakah Rusia sekarang akan membatasi kebebasan jet-jet tempur Israel di wilayah udara Suriah, Shein menjawab dengan hati-hati. "Tentu saja, kami berkepentingan bahwa tindakan ini tidak terjadi, karena mereka memperburuk situasi Suriah," katanya kepada Ynet.

"Kami, tentu saja, memahami alasan Israel memutuskan untuk melakukan tindakan semacam ini, dan tentu saja juga lebih suka bahwa alasan-alasan ini tidak ada," ujarnya.
(mas)

Ilmuwan Palestina yang Tewas di Malaysia Dimakamkan di Gaza

Ilmuwan Palestina yang Tewas di Malaysia Dimakamkan di Gaza


GAZA - Jenazah Fadi al-Batsh, seorang ilmuwan Palestina anggota Hamas yang ditembak mati di Malaysia pada akhir pekan lalu, dipulangkan ke Gaza dan dimakamkan pada hari Kamis waktu setempat.

Jenazah Batsh diterbangkan ke Mesir, ditemani oleh istri dan putranya, dan kemudian dibawa melalui jalan darat ke Gaza untuk penghormatan yang dihadiri oleh anggota dari semua faksi dan kerabat politik, diikuti dengan penguburan di Jalur Gaza utara.

"Kami berpendapat pendudukan (Israel) yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan kesyahidan Fadi, para pembunuh ilmuwan tidak akan lolos dari hukuman," kata pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, ketika jenazah diterima di Gaza seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/4/2018).

Polisi membawa peti Batsh, yang diselimuti bendera Palestina, melewati barisan penjaga kehormatan ketika anggota keluarga menangis.
Ilmuwan Palestina yang Tewas di Malaysia Dimakamkan di Gaza
"Tangan-tangan yang berdosa yang membunuh Batsh akan diputus," kata Ismail Haniyeh, kata kepala politik Hamas, pada upacara pemakaman. Hamas telah mengkonfirmasi Batsh adalah anggotanya, tetapi tidak menyebutkan peran yang dimilikinya dalam gerakan itu.

Hamas, kelompok militan Islam yang mengontrol Jalur Gaza dan menyebut Batsh sebagai "anak lelakinya", telah menuduh agen mata-mata Israel Mossad sebagai pembunuhnya. Namun Menteri pertahanan Israel mengatakan Batsh mungkin tewas akibat perselisihan internal Palestina.

Pihak berwenang Malaysia mengatakan dua pria dengan sepeda motor bertenaga tinggi menembakkan setidaknya 14 tembakan ke Batsh, seorang dosen teknik, di luar gedung apartemennya di Kuala Lumpur pada hari Sabtu, membunuhnya di tempat.

Wakil perdana menteri Malaysia mengatakan kedua tersangka itu diduga terkait dengan dinas intelijen asing.
(ian)

Kisah Letkol D Ginangan dan Prototipe Kapal Selam Pertama Indonesia

Kisah Letkol D Ginangan dan Prototipe Kapal Selam Pertama Indonesia


Pada Agresi Militer II, Belanda menguasai lapangan udara Maguwo dan Ibu Kota Yogyakarta secara cepat. Tentara Belanda juga dibuat terkaget-kaget dengan ditemukannya Proyek Kapal Selam Mini ALRI di daerah Sentolo.

Itu adalah prototipe kapal selam pertama Indonesia yang dibuat oleh Letnan Kolonel (Letkol) D Ginangan. Meskipun hanya berupa kapal selam mini dengan rancangan sederhana, karya D Ginangan tersebut menjadi tonggak kebangkitan teknologi persenjataan nasional.

Sayang, sejak D Ginangan pensiun dari TNI AL dengan pangkat Letkol pada 31 Agustus 1961, hingga kini tidak mengetahui nasib kapal selam tersebut. Sejumlah kapal selam yang pernah digunakan TNI AL selama ini merupakan buatan negara lain, seperti Uni Soviet (Rusia) dan Korea Selatan.

Pada akun Instagram Kapaltempurr disebutkan ide pembuatan kapal selam ini disampaikan D Ginangan kepada Kementerian Pertahanan setelah kembali menuntut ilmu kelautan di Belanda pada 1946. Ide tersebut diterima Kementerian Pertahanan karena kapal selam Ginangan digadang-gadang untuk menembus blokade laut Belanda.

D Ginangan adalah putra kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 23 April 1918. Pada 1937 D Ginagan pergi ke Belanda untuk memperdalam pendidikan kepelautan dan masuk Gemeentelijke Zeevaartschool di Den Helder mengambil jurusan pelaut selama 3 tahun.

Setelah lulus kemudian memperdalam pengetahuannya pada jurusan mesin di Groningen selama 2 tahun. Setelah selesai pendidikan ini, D Ginagan tinggal di Belanda sampai 1946. Selama tinggal di negeri Belanda, D Ginagan bekerja pada perusahaan perkapalan Belanda sebagai Stuurman.
Kisah Letkol D Ginangan dan Prototipe Kapal Selam Pertama Indonesia
Pada 10 Mei 1940 sebelum Jerman menyerang Belanda, D Ginagan merencanakan untuk berangkat ke Amerika Serikat dengan kapal Belanda. Namun karena Jerman menyerang Belanda rencana tersebut dibatalkan.

Selama tinggal di negeri Belanda D Ginagan ikut aktif berjuang untuk kepentingan kemerdekaan Indonesia. Aktivitasnya itu membuat D Ginangan diusir dari negeri Belanda dan kembali ke tanah air pada Desember 1946.

Sekembalinya dari Belanda, D Ginagan melaporkan ke Kementerian Pertahanan dan sesuai keahliannya ditempatkan di Kementerian Pertahanan bagian Angkatan Laut dengan status sebagai pegawai sipil. Selama menjadi pegawai sipil inilah timbul ide untuk membuat kapal selam.

Untuk melaksanakan ide tersebut, D Ginagan segera mengajukan permohonan kepada Kementerian Pertahanan dan disetujui. Segera setelah disetujui, dia menghubungi Penataran Angkatan Laut (sekarang PT PAL) dan pabrik besi/Perbi di Yogyakarta.

Pembangunan kapal selam dimulai Juli 1947 di Perbi Yogyakarta dengan biaya lebih dari 35.000 ORI (Oeang Republik Indonesia). Setelah selesai dibuat, lalu diadakan uji coba di Kalibayem, Yogyakarta yang dihadiri oleh masyarakat Yogyakarta dan pejabat-pejabat penting, seperti Menteri Pertahanan dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Presiden Sokarno sendiri sempat meninjau kapal selam tersebut sebelum diadakan uji coba di Kalibayem (tepatnya sekarang di lokasi yang ada perumahan Bayem Permai).

Prototipe kapal selam yang mempunyai bobot 5 ton ini memiliki panjang 7 meter dan lebar 1 meter tanpa periskop. Alat penggerak kapal tersebut sebuah mesin mobil Fiat berkekuatan 4 PK, sedangkan sebagian badan kapal digunakan untuk tangki bensin.

Kisah Letkol D Ginangan dan Prototipe Kapal Selam Pertama Indonesia

Kapal selam tersebut dilengkapi sebuah torpedo pesawat terbang yang banyak terdapat di lapangan udara Maguwo Yogyakarta, peninggalan Jepang dengan panjang 5 meter. Karena bukan torpedo yang dirancang untuk kapal selam, jarak luncur pun terbatas, yakni hanya 1-1,5 mil (3,8 km).

Dalam uji coba yang berjalan selama 1 jam, kapal selam dikendalikan sendiri oleh D Ginagan. Kapal dapat berlayar namun belum bisa menyelam, karena belum ada baterainya. Tetapi ketika torpedonya diuji coba untuk ditembakan, handel pengikatnya tak mau lepas dan torpedo tetap terikat di tempatnya semula.

Akibatnya, kapal selam mini yang hanya diawaki oleh satu awak ini itu malah ikut terseret oleh dorongan torpedonya. Reaksi yang timbul dari Pemerintah Belanda terhadap uji coba kapal selam ini sangat meremehkan sekali.
Hal tersebut dapat diketahui dari siaran radio Belanda yang bernada penghinaan. “Wah, orang Indonesia di Kali membuat kapal selam dari drum”.

Sebetulnya ungkapan dari pihak Belanda terhadap keberhasilan uji coba ini merupakan bukti kekhawatiran pihak Belanda akan kemampuan bangsa Indonesia dalam mempersenjatai tentaranya. Bahkan dampaknya perjuangan melawan Belanda semakin berkobar di seluruh wilayah Indonesia.

Pada saat Agresi Belanda II kapal selam ini masih dalam proses perbaikan. Kemudian D Ginagan mendapat tugas mendampingi KSAL ke Aceh. Ketika kembali dari Aceh dalam rangka persiapan pembentukan Staf Angkatan Laut RI di Aceh, kapal selam mini tersebut telah ditarik kembali ke pabrik besi Perbi. Namun situasi perjuangan semakin memanas dan semuanya sibuk berjuang, menyebabkan perbaikan terhadap kapal selam ini terhenti.

Diolah dari berbagai sumber:
http://www.indomiliter.com
Buku “Kapal Selam Indonesia”: Indroyono Soesilo dan weaponstechnology.blogspot.co.id
(wib)

Tugu Perang Dunia II dan Jejak Pasukan Sekutu di Manado

Tugu Perang Dunia II dan Jejak Pasukan Sekutu di Manado


TUGU Perang Dunia II berdiri kokoh di Manado, Sulawesi Utara. Tugu tersebut dimaknai sebagai simbol penyerahan arwah korban perang kepada Tuhan.

Tugu Perang Dunia II yang didirikan tahun 1946-1947 menyimpan sejarah penting bagi Kota Manado, Sulawesi Utara. Tugu itu kini masih berdiri kokoh. Lokasinya di pusat kota, tepatnya di Jalan Sarapung Lingkungan 2, Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Kota Manado bersebelahan dengan Gereja GMIM Sentrum, Manado.

Jika Anda berkunjung ke sana, di depan tugu tertulis sinopsis: 'Monumen ini dibangun sebagai suatu kenangan terhadap korban perang Pasifik, baik dari pihak Sekutu, Jepang, dan rakyat semasa Perang Dunia II berlangsung 1941-1945'.

Tugu ini tidak sempat diresmikan sehingga tidak ada prasasti penamaannya. Tinggi monumen ini 40 meter terdiri dari empat tiang penyangga dengan sebuah kubus persegi empat yang disimbolkan sebagai peti jenazah atau berisi abu jenazah korban perang dan dilengkapi dengan empat bola/roda peti jenazah.

Tugu ini dimaknai sebagai simbol penyerahan arwah korban perang kepada Tuhan Yang Maha Kuasa pada kotak berbentuk kubus di puncak monumen. Empat bola roda kotak kubus di atas, disimbolkan sebagai pemisah antara makhluk mulia manusia yang mengusung dan yang diusung.
Tugu Perang Dunia II dan Jejak Pasukan Sekutu di Manado
Dalam catatan penelitian Dwight Mooddy Rondonuwu, seorang staf pengajar Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi Manado, dijelaskan terkait abstrak bangunan kuno Tugu Perang Dunia II yang berdiri kokoh itu. Tugunya dirancang oleh Ir Cj Uit Den Bosch, seorang arsitek. Tugu dibangun tahun 1946-an. Secara visual bangunan kuno Tugu Perang Dunia II ini memperlihatkan tampilan arsitektur yang bergaya kolonial. Tugu tersebut merupakan karya yang sangat langka, tidak dimiliki oleh daerah lain.

Sedangkan dari sisi kesejarahan, lokasi peristiwa bersejarah yang penting. Dari sisi estetika, memiliki keindahan bentuk struktur dan ornamen yang unik.

"Perkembangan keberadaan bangunan kuno yang mencerminkan kisah sejarah, tata cara hidup, budaya, dan peradaban masyarakat, memberikan peluang bagi generasi penerus untuk menyentuh dan menghayati perjuangan nenek moyangnya," tulisnya.

Apalagi dalam sejarahnya, seperti dikutip dari berbagai sumber, peristiwa Perang Dunia II yang diawali dengan kedatangan Jepang dan Sekutu pada tanggal 11 Januari 1942 di Manado, merupakan awal kehancuran Manado. Bukan membawa keuntungan, Jepang dan Sekutu justru membawa kerugian bagi Kota Manado maupun rakyat Manado.

Pada akhir Februari 1942, Angkatan Laut Jepang sudah bisa menguasai sebagian wilayah Indonesia Timur ini. Melihat kesuksesan yang diraih Jepang, membuat pasukan Sekutu menjadi iri. Sehingga, pada Agustus 1944 sampai Agustus 1945, pasukan tentara Sekutu melakukan perlawanan balik terhadap tentara Jepang dengan membom setiap daerah yang telah dikuasai oleh tentara Jepang.

Banyak nyawa melayang dari kedua pihak maupun rakyat Manado sendiri. Karena itu, untuk mengenang dan menghargai para korban Perang Dunia II, pada tahun 1946 dibangunlah monumen atau tugu ini di tengah-tengah puing dan kehancuran Manado.

Sekutu memilih mengutus Ir Cj Uit Den Bosch, seorang arsitek, untuk merancang dan membangun Tugu Perang Dunia II. Selain itu, Sekutu menyumbangkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pembangunan Tugu Perang Dunia II yaitu bahan-bahan relief berupa pakaian dan obat-obatan serta 300 sak semen impor.

Lokasi yang dipilih ialah halaman Gereja Sentrum yang menurut kadaster adalah milik negara. Namun sangat disayangkan pembangunan Tugu Perang Dunia II tidak dapat diselesaikan.

Saat ini, tugu tersebut masih menjadi magnet kunjungan wisatawan yang datang ke Manado. Selain karena lokasinya di pusat kota, juga mudah dijangkau untuk para wisatawan.
(zik)

Kategori

Kategori