Innalilahi Satu Anggota TNI meninggal di Poso Lantaran Terkena Luka Tembak di Dada dan Punggung - Commando
C0MANDO.COM - JAKARTA - Dikabarakan jika ada Satu anggota TNI yang gugur pada saat baku tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) terjadi di Kawasan Kampung Maros, Desa Maranda Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sebagai Informasi Tambahan Jika Anggota TNI yang meninggal tersebut adalah Yusuf Bahrudin.
"Satu anggota TNI gugur karena mendapat luka tembak di bagian dada dan punggung," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto di Rumah Dinasi Kapolri, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2016).
Terkait dengan hal ini Rikwanto menuturkan jika , Para pelaku yang tak lain adalah sisa dari anak buah Santoso kini masih bermungkim di hutan dan pengunungan di Poso.
"Saat kejadian sekira pukul 12.30 Wita hari ini, pelaku kabur ke hutan. Tapi tetap terus dikejar oleh Satgas Tinombala," ujarnya.
Rikwanto memprediksi sisa anak buah Santoso setelah pimpinannya tewas pada Juli 2016 lalu tidak lebih dari 15 orang.
"Sisanya sudah sedikit, mereka terdesak kekurangan logistik dalam kaitan makanan dan amunisi," tukasnya.
Seperti diketahui, baku tembak Satgas Tinombala dengan MIT terjadi pada siang tadi sekira pukul 12.30 Wita di Kampung Maros, Desa Maranda, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kini para anggota kelompok Santoso itu dalam pengejaran.
C0MANDO.COM - JAKARTA - Dikabarakan jika ada Satu anggota TNI yang gugur pada saat baku tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) terjadi di Kawasan Kampung Maros, Desa Maranda Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sebagai Informasi Tambahan Jika Anggota TNI yang meninggal tersebut adalah Yusuf Bahrudin.
"Satu anggota TNI gugur karena mendapat luka tembak di bagian dada dan punggung," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto di Rumah Dinasi Kapolri, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2016).
Terkait dengan hal ini Rikwanto menuturkan jika , Para pelaku yang tak lain adalah sisa dari anak buah Santoso kini masih bermungkim di hutan dan pengunungan di Poso.
"Saat kejadian sekira pukul 12.30 Wita hari ini, pelaku kabur ke hutan. Tapi tetap terus dikejar oleh Satgas Tinombala," ujarnya.
Rikwanto memprediksi sisa anak buah Santoso setelah pimpinannya tewas pada Juli 2016 lalu tidak lebih dari 15 orang.
"Sisanya sudah sedikit, mereka terdesak kekurangan logistik dalam kaitan makanan dan amunisi," tukasnya.
Seperti diketahui, baku tembak Satgas Tinombala dengan MIT terjadi pada siang tadi sekira pukul 12.30 Wita di Kampung Maros, Desa Maranda, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kini para anggota kelompok Santoso itu dalam pengejaran.
Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon