Waduh .. Media Australia Sebut Panglima TNI Manfaatkan ISU Pancasila Untuk Pencitraan guna muluskan jalan jadi Presiden - Commando
C0MANDO.COM - JAKARTA - Dikabarkan Ada Salah satu Media Australia yang menyebut jika kini Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tengah memoles citra untuk memuluskan ambisinya menjadi presiden. Karena Australia beranggapan jika, keputusan yang diambil oleh Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo dengan menghentikan kerja sama militer antara TNI dengan angkatan bersenjata di Australia tersebut merupakan hal tak lazim.
Sesuai dengan yang diwartakan oleh tabloid harian The Courier Mail, insiden di fasilitas Australian Defence Force (ADF) di Perth yang dianggap menyinggung TNI seharusnya tidak disebarkan ke publik. Dari Sumber Fairfax Media yang dikutip media-media Australia pun menganggap Jika Panglima TNI telah mencuri start.
“Itu seharusnya ditangani diam-diam," ujar sumber itu sebagaimana tertulis dalam artikel berjudul Why Indonesian General Gatot Nurmantyo Halted Military Ties With Australia, Kamis (5/1).
Bahkan Dalam artikel tersebut juga berisikan jika Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo mempunyai ambisi di politik. "Gatot memiliki ambisi menjadi presiden atau wakil presiden," katanya.
Masih di Sumber yang sama mereka sebut jika, sebenarnya banyak kalangan internal TNI yang merasa kecewa dengan kinerja tentara kelahiran 13 Maret 1960 tersebut. Karena itulah mengapa Media ini , Menganggap Panglima TNI sengaja memanfaatkan isu nasionalisme untuk mendongkrak citra.
“Pada saat yang sama banyak orang di militer tidak puas dengan dia. Ini adalah cara yang baik baginya untuk memoles kepercayaan tentang nasionalismenya," tuturnya.
Baca Juga :
PSK Asing Asal CHINA Dan Vietnam Kembali Terjaring Razia di Batam - Commando
Politikus PDIP ini sebut Panglima TNI Jangan jadikan isu ini untuk pencitraan - Commando
Panglima TNI Yakin Jika Australia sudah lama lakukan penghinaan terhadap Pancasila - Commando
Sedangkan pengamat keamanan yang juga profesor di Deakin University, Damien Kingsbury menyebutkan jika Panglima TNI memang pernah memiliki sejarah permusuhan dengan posisi strategis Australia. Namun, sambung Kingsbury, keputusan yang di ambil oleh Panglima TNI Jendral TNI Gatot yang menghentikan kerja sama antara TNI dengan ADF tanpa merujuk pada kebijakan Presiden Joko Widodo tentu merupakan hal luar biasa dalam hubungan bilateral.
"Ini hal yang sangat aneh," katanya. "Dia (Gatot, red) tahu persis apa implikasi dan dampaknya pada hubungan bilateral.”
Lebih lanjut Kingsbury menyebut jika, bahan ajar dan kurikulum di fasilitas militer Perth yang dianggap menyinggung TNI sebenarnya bukan hal baru. Bahkan instruktur Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD sudah silih berganti ikut pelatihan di Perth.
Kingsbury pun meyakini sebenarnya sudah lama TNI tahu soal bahan ajar yang kini dipersoalkan itu. Karenanya, pertanyaannya adalah mengapa tiba-tiba Gatot memunculkannya.
“Jadi ini memunculkan sebuah pertanyaan ada apa dengan Gatot, apakah itu sungguh-sungguh karena pelanggaran atau ada beberapa permainan yang sedang dimainkan,” ulasnya.
Dugaan serupa juga muncul dari Prahanth Parameswaran, associate editor di majalah The Diplomat yang fokus membahas isu-isu Asia-Pasifik. Menurutnya, pejabat Australia juga terkejut ketika insiden di fasilitas ADF di Perth yang menyinggung TNI mengemuka di publik karena sebelumnya kedua belah pihak telah berkomitmen untuk menyelidiki dan menyelesaikannya.
Namun, Parameswaran juga menyebut Gatot memng dikenal punya kecurigaan tinggi pada kekuatan asing. “Terutama Australia,” katanya.
Selain itu, Parameswaran juga menduga Gatot melihat peluang untuk memainkan isu. “Dia melihat sebuah kesempatan dengan insiden ini untuk bermain,” ulasnya. (jp_)
C0MANDO.COM - JAKARTA - Dikabarkan Ada Salah satu Media Australia yang menyebut jika kini Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tengah memoles citra untuk memuluskan ambisinya menjadi presiden. Karena Australia beranggapan jika, keputusan yang diambil oleh Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo dengan menghentikan kerja sama militer antara TNI dengan angkatan bersenjata di Australia tersebut merupakan hal tak lazim.
Sesuai dengan yang diwartakan oleh tabloid harian The Courier Mail, insiden di fasilitas Australian Defence Force (ADF) di Perth yang dianggap menyinggung TNI seharusnya tidak disebarkan ke publik. Dari Sumber Fairfax Media yang dikutip media-media Australia pun menganggap Jika Panglima TNI telah mencuri start.
“Itu seharusnya ditangani diam-diam," ujar sumber itu sebagaimana tertulis dalam artikel berjudul Why Indonesian General Gatot Nurmantyo Halted Military Ties With Australia, Kamis (5/1).
Bahkan Dalam artikel tersebut juga berisikan jika Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo mempunyai ambisi di politik. "Gatot memiliki ambisi menjadi presiden atau wakil presiden," katanya.
Masih di Sumber yang sama mereka sebut jika, sebenarnya banyak kalangan internal TNI yang merasa kecewa dengan kinerja tentara kelahiran 13 Maret 1960 tersebut. Karena itulah mengapa Media ini , Menganggap Panglima TNI sengaja memanfaatkan isu nasionalisme untuk mendongkrak citra.
“Pada saat yang sama banyak orang di militer tidak puas dengan dia. Ini adalah cara yang baik baginya untuk memoles kepercayaan tentang nasionalismenya," tuturnya.
Baca Juga :
PSK Asing Asal CHINA Dan Vietnam Kembali Terjaring Razia di Batam - Commando
Politikus PDIP ini sebut Panglima TNI Jangan jadikan isu ini untuk pencitraan - Commando
Panglima TNI Yakin Jika Australia sudah lama lakukan penghinaan terhadap Pancasila - Commando
Sedangkan pengamat keamanan yang juga profesor di Deakin University, Damien Kingsbury menyebutkan jika Panglima TNI memang pernah memiliki sejarah permusuhan dengan posisi strategis Australia. Namun, sambung Kingsbury, keputusan yang di ambil oleh Panglima TNI Jendral TNI Gatot yang menghentikan kerja sama antara TNI dengan ADF tanpa merujuk pada kebijakan Presiden Joko Widodo tentu merupakan hal luar biasa dalam hubungan bilateral.
"Ini hal yang sangat aneh," katanya. "Dia (Gatot, red) tahu persis apa implikasi dan dampaknya pada hubungan bilateral.”
Lebih lanjut Kingsbury menyebut jika, bahan ajar dan kurikulum di fasilitas militer Perth yang dianggap menyinggung TNI sebenarnya bukan hal baru. Bahkan instruktur Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD sudah silih berganti ikut pelatihan di Perth.
Kingsbury pun meyakini sebenarnya sudah lama TNI tahu soal bahan ajar yang kini dipersoalkan itu. Karenanya, pertanyaannya adalah mengapa tiba-tiba Gatot memunculkannya.
“Jadi ini memunculkan sebuah pertanyaan ada apa dengan Gatot, apakah itu sungguh-sungguh karena pelanggaran atau ada beberapa permainan yang sedang dimainkan,” ulasnya.
Dugaan serupa juga muncul dari Prahanth Parameswaran, associate editor di majalah The Diplomat yang fokus membahas isu-isu Asia-Pasifik. Menurutnya, pejabat Australia juga terkejut ketika insiden di fasilitas ADF di Perth yang menyinggung TNI mengemuka di publik karena sebelumnya kedua belah pihak telah berkomitmen untuk menyelidiki dan menyelesaikannya.
Namun, Parameswaran juga menyebut Gatot memng dikenal punya kecurigaan tinggi pada kekuatan asing. “Terutama Australia,” katanya.
Selain itu, Parameswaran juga menduga Gatot melihat peluang untuk memainkan isu. “Dia melihat sebuah kesempatan dengan insiden ini untuk bermain,” ulasnya. (jp_)
Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon