Gubernur Bank Indonesia Kembali Tegaskan Jia Logo Uang Rupiah Baru Tidak Berlambang PKI - Commando
C0MANDO.COM - JAKARTA - Seperti yang diketahui bersama jika saat ini Kebanyakan Rakyat Indonesia kembali meragukan uang Rupiah tahun emisi 2016. Karena pada uang rupiah keluaran terbaru tersebut kembali terlihat lambang Palu Arit yang notabene yang merujuk pada aliran komunis.
Menanggapi Keluhan masyarakat, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menegaskan jika uang Rupiah tidak memuat simbol terlarang palu dan arit. Bahkan Agus juga menambahkan jika Logo yang dipersepsikan oleh sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit Adalah logo Bank Indonesia yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan.
"Gambar tersebut merupakan gambar saling isi (rectoverso), yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang Rupiah. Unsur pengaman dalam uang Rupiah bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan," kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (10/1/2017).
Perlu juga diketahui jika Katanya Gambar rectoverso ini sengaja dicetak dengan teknik khusus yang terpecah jadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang. Rectoverso umum digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia, mengingat rectoverso sulit dibuat dan memerlukan alat cetak khusus. Di Indonesia, rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman Rupiah sejak tahun 1990-an.
Baca Juga :
Terkait Penangguhan Kerjasama dengan Australia, Presiden Peringatkan Panglima TNI
Sebut Logo Uang Sekarang Mirip Lambang PKI, Habib Rizieq Terancam 4 Tahun Di penjara
Gelar Pelatihan Bersama FPI, Dandim Lebak Dicopot Karena Di Anggap Salahi Aturan - Commando
Sementara logo BI telah digunakan sebagai rectoverso uang Rupiah sejak tahun 2000. Gubernur Bank Indonesia menegaskan pula, Rupiah merupakan salah satu lambang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini, uang Rupiah ditandatangani bersama oleh Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Untuk itu, Bank Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat agar senantiasa menghormati dan memperlakukan uang Rupiah dengan baik.
C0MANDO.COM - JAKARTA - Seperti yang diketahui bersama jika saat ini Kebanyakan Rakyat Indonesia kembali meragukan uang Rupiah tahun emisi 2016. Karena pada uang rupiah keluaran terbaru tersebut kembali terlihat lambang Palu Arit yang notabene yang merujuk pada aliran komunis.
Menanggapi Keluhan masyarakat, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menegaskan jika uang Rupiah tidak memuat simbol terlarang palu dan arit. Bahkan Agus juga menambahkan jika Logo yang dipersepsikan oleh sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit Adalah logo Bank Indonesia yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan.
"Gambar tersebut merupakan gambar saling isi (rectoverso), yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang Rupiah. Unsur pengaman dalam uang Rupiah bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan," kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (10/1/2017).
Perlu juga diketahui jika Katanya Gambar rectoverso ini sengaja dicetak dengan teknik khusus yang terpecah jadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang. Rectoverso umum digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia, mengingat rectoverso sulit dibuat dan memerlukan alat cetak khusus. Di Indonesia, rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman Rupiah sejak tahun 1990-an.
Baca Juga :
Terkait Penangguhan Kerjasama dengan Australia, Presiden Peringatkan Panglima TNI
Sebut Logo Uang Sekarang Mirip Lambang PKI, Habib Rizieq Terancam 4 Tahun Di penjara
Gelar Pelatihan Bersama FPI, Dandim Lebak Dicopot Karena Di Anggap Salahi Aturan - Commando
Sementara logo BI telah digunakan sebagai rectoverso uang Rupiah sejak tahun 2000. Gubernur Bank Indonesia menegaskan pula, Rupiah merupakan salah satu lambang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini, uang Rupiah ditandatangani bersama oleh Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Untuk itu, Bank Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat agar senantiasa menghormati dan memperlakukan uang Rupiah dengan baik.
Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon