Kapolri : Saat ini Pihak Kepolisian Tengah Mencari Video Asli tuk Bisa Tahan Ahok - Commando
C0MANDO.COM - JAKARTA - Saat ini Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mendapat banyak desakan dari berbagai pihak untuk segera menangkap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama. Namun terkait dengan banyaknya desakan tersebut, Kapolri menegaskan jika proses penahanan AHOK baru bisa dilaksanakan apabila sudah sesuai dengan fakta hukum.
”Kita ambil langkah berdasarkan fakta hukum. Fakta-fakta hukumnya kuat enggak? Ini yang kita proses,” kata Tito dalam pidato di acara Istighosah akbar di Masjid Agung Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/11), dilansir Republika.
Dan Untuk menguatkan fakta hukum tersebut, Kini Pihak Polri sudah berupaya untuk mengumpulkan barang bukti berupa video rekaman asli pidato Ahok di Kepulauan Seribu dimana ucapan soal penistaan agama terjadi. Selain itu, Polri juga mengumpulkan saksi-saksi yaitu warga yang menyaksikan langsung pidato tersebut.
“Kalau kita tidak temukan video aslinya, kalau cuma berdasarkan youtube, maka mungkin youtube sudah diedit,” katanya. ‘Jadi, kalau video asli tidak ketemu, masa cuma sampaikan lewat youtube alat buktinya?.”
Polri juga menambahkan jika pihaknya sangat perlu saksi-saksi yang melihat langsung kejadian tersebut. Kalau video asli dan saksinya tidak ada, maka jangankan 50 ribu atau 100 juta orang desak Polri untuk periksa Ahok, juga tidak bisa karena ini tanggungjawabnya hukum. ”Fakta hukum kuat kalau ada video dan saksi,” ujarnya.
C0MANDO.COM - JAKARTA - Saat ini Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mendapat banyak desakan dari berbagai pihak untuk segera menangkap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama. Namun terkait dengan banyaknya desakan tersebut, Kapolri menegaskan jika proses penahanan AHOK baru bisa dilaksanakan apabila sudah sesuai dengan fakta hukum.
”Kita ambil langkah berdasarkan fakta hukum. Fakta-fakta hukumnya kuat enggak? Ini yang kita proses,” kata Tito dalam pidato di acara Istighosah akbar di Masjid Agung Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/11), dilansir Republika.
Dan Untuk menguatkan fakta hukum tersebut, Kini Pihak Polri sudah berupaya untuk mengumpulkan barang bukti berupa video rekaman asli pidato Ahok di Kepulauan Seribu dimana ucapan soal penistaan agama terjadi. Selain itu, Polri juga mengumpulkan saksi-saksi yaitu warga yang menyaksikan langsung pidato tersebut.
“Kalau kita tidak temukan video aslinya, kalau cuma berdasarkan youtube, maka mungkin youtube sudah diedit,” katanya. ‘Jadi, kalau video asli tidak ketemu, masa cuma sampaikan lewat youtube alat buktinya?.”
Polri juga menambahkan jika pihaknya sangat perlu saksi-saksi yang melihat langsung kejadian tersebut. Kalau video asli dan saksinya tidak ada, maka jangankan 50 ribu atau 100 juta orang desak Polri untuk periksa Ahok, juga tidak bisa karena ini tanggungjawabnya hukum. ”Fakta hukum kuat kalau ada video dan saksi,” ujarnya.
Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon