Waduh .. Dikabarkan Jika Peserta Demo 2 Desember nanti Akan Naik 2 Kali Lipat dari 411 , Polri: Kita Tampung Informasi Itu - Commando

Waduh .. Dikabarkan Jika Peserta Demo 2 Desember nanti Akan Naik 2 Kali Lipat dari 411 , Polri: Kita Tampung Informasi Itu - Commando

C0MANDO.COM - JAKARTA - Seperti yang diketahui bersama jika saat ini Polri masih terus memantau terkait dengan rencana aksi demo besar besaran umat islam yang akan digelar pada  2 Desember nanti. Tujuan Utama dari pemantauan ini sendiri adalah tak lain untuk mengetahui jumlah massa yang nantinya akan ikut turun ke jalan. Dikarenakan Korps Bhayangkara ini tidak mau kecolongan lagi dengan jumlah massa yang akan ikut berpartisipasi dalam aksi nanti.

Terkait dengan hal ini Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menyebutkan jika sampai dengan saat ini Polri masih menunggu pemberitahuan dari massa soal jumlah yang akan berdemo.

Waduh .. Dikabarkan Jika Peserta Demo 2 Desember nanti Akan Naik 2 Kali Lipat dari 411 , Polri: Kita Tampung Informasi Itu - Commando


“Setelah kita tahu, baru kita tentukan. Kita tentu memberikan kebebasan dalam arti diatur dalam UU 99 tentang kebebasan menyampaikan pendapat,” kata Martinus, Selasa (22/11).

Dan Pada saat dimintai konfirmasi gerkait dengan kabar jumlah pendemo 2 desember bakal dua kali lipat lebih besar dari 411 Martinus berkata, jika saat ini Polri masih menampung informasi tersebut.

"Kita tampung info seperti itu, dan kita dalami. Kalau personel minimal harus sama. Supaya dalam praktik pengamanan dan pelayanan kita lebih maksimal,” sambung mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.

Martinus juga berkata, soal rencana pendemo yang hendak menggelar sajadah di jalanan, hal itu telah dilakukan pelarangan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan dikeluarkannya maklumat.

Baca Juga :
Terkait ISU MAKAR !! Mentri Pertahanan : Intelijen Saya Tidak Dengar Ada Rencana Makar 
Letjen TNI Andi Geerhan Lantara: Jika Ahok Ditahan, Saya Tidak Percaya Kalau Indonesia akan Runtuh

"Kita sudah beritahu, maklumat jelas, mana yang boleh mana yang tidak. Itu jadi aturan sendiri dalam sebuah praktik menyampaikan kebebasan berpendapat,” tutup Martinus. 

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon