Terkait Dengan Isu Makar, Komisi III DPR Panggil Kapolri Pekan Depan - Commando

Terkait Dengan Isu Makar, Komisi III DPR Panggil Kapolri Pekan Depan - Commando

C0MANDO.COM - JAKARTA - Komisi III DPR Republik Indonesia Dikabarkan secepatnya akan memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk dimintai keterrangan terkait dengan adanya isu akan terjadi makar dalam aksi demonstrasi pada Bela ISLAM JILID III Yang akan digelar pada tanggal 2 Desember 2016 Mendatang.

Bahkan terkait dengan hal ini Wakil Ketua Komisi III Benny Kabur Harman menyebutkan jika bahwasannya pihaknya akan memanggil Kapolri pada hari Senin 28 November pekan depan.

Terkait Dengan Isu Makar, Komisi III DPR Panggil Kapolri Pekan Depan - Commando

"Nanti tanggal 28 Senin kami komisi III memanggi Kapolri kita akan meminta kapolri memberi penjelasan secara terbuka apa alasan-alasan beliau menyampaikan ada makar apabila berdasarkan info intelijen. Siapa yang dimaksud intelijen," kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

Terkait dengan hal ini Benny mengaku kecewa dengan Jendral Tito karena sudah melontarkan isu yang malah akan berpotensi menambah kegaduhan Di Indonesia. Bahkan Benny, juga menambahkan seharusnya sebagai pimpinan di kepolisian, Tito mengkaji terlebih dahulu informasi dari intelijen sebelum melemparkannnya kepada publik.

"Kalau toh ada laporan-laporan intelijen sebaiknya laporan tersebut dikaji terlebih dahulu secara matang kemudian baru dikeluarkan kepada publik," tutur Benny.

Politikus Partai Demokrat ini mengaku merasa khawatir terkait dengan pernyatan Kapolri ini justru malah berdampak buruk pada situasi politik bahkan merembet ke aspek ekonomi. Selain itu, masyarakat menjadi saling curiga dan menuduh pihak tertentu sebagai aktor dibalik agenda makar.

"Karena pernyataan yang dikeluarkan tanpa di cek and ricek akurasinya cenderung membuat pasar politik dan pasar ekonomi kita panik. Bahkan akibat pernyataan tersebut secara politik secara sosial menciptakan spekulasi di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.

Benny menuturkan, seharusnya Polri mengkaji terlebih dahulu bersama intitusi lainnyaa seperti Kemenkopolhukam dan Kementerian Pertahanan saat mendapatkan infornasi intelijen tersebut. Apalagi, Menhan Ryamizard Ryacudu dan Menkopolhukam Wiranto mengaku tidak mendapatkan informasi soal rencana makar.

"Itu makanya saya bilang tadi kalau ada informasi-informasi seperti itu harusnya didiskusikan terlebih dahulu internal kepolisan internal, Menhan ada Menkopolhukam makanya Menkopolhukam mengatakan tidak ada itu makar, Menhan menyatakan tidak ada itu Wakapolri mengatakan tidak ada," pungkasnya.

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon