Bukti Cinta TNI Terhadap Industri Pertahanan Dalam Negeri TNI Gunakan Lebih dari 200 Panser Anoa - Commando
C0MANDO.COM - JAKARTA - Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu menyebutkan jika bahwasannya sampai dengan hari ini. Tentara Nasional Indonesia telah menggunakan lebih dari 200 panser angkut pasukan Anoa 6 x 6. Dengan Tujuan Yakni Agar meningkatkan produksi alat utama sistem persenjataan dalam negeri, Dan Perlu Diketahui juga Jika Bahwasannya Kementerian Pertahanan Republik Indonesia akan terus memesan Produk Produk Unggul yang ada di dalam Negeri. termasuk produk baru dari PT Pindad (Persero).
"Kita sudah pakai produk PT Pindad. Kita lihat itu ada panser Badak dengan meriam 90 milimeter, panser Anoa tipe amfibi, dan kendaraan taktis Sanca. Kami akan pesan juga", kata Ryamizard selepas menyaksikan demonstrasi berbagai kendaraan tempur dan kendaraan taktis dalam dan luar negeri di sela sela kunjungannya di Pameran Indo Defence 2106, yang berlokasi di Jakarta, Pada Hari Sabtu, 5 November 2016 Lalu .
Baca Juga Artikel Lainnya :
Panglima TNI Apresiasi Peran Ulama Pada Aksi Damai 4 November 2016 - Commando
47 Prajurit TNI Kodam I Bukit Barisan Dipecat Secara Tidak Hormat - Commando
Dalam Kunjungannya Tersebut Mentri Pertahanan Republik Indonesia Merasa puas dan bangga melihat pengembangan produk alutsista Di Indonesia. Dikarenakan Produksi dalam negeri diakuinya kini telah bisa bersaing sehingga pihaknya memegang komitmen untuk selalu menggunakan produksi dalam negeri. Pembelian panser Badak yang bersenjatakan meriam Cockerill 90 milimeter dan kendaraan taktis Sanca akan dibahas lebih Ianjut oleh pihak Kemhan.
Dalam Hal kesempatan yang sama Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Laksamana Muda (TNI) Leonardi menyebutkan jika bahwasannya, saat ini, sekurangnya ada 250 panser Anoa yang telah dioperasikan oleh berbagai satuan TNI yang dibuat oleh Pindad. Dan Kami telah memesan, yang diserahkan dalam beberapa tahun terakhir ini sudah beberapa tutus unit, kata Leonardi.
Pemesanan alutsista, seperti panser Badak dan kendaraan taktis Sanca, lanjut Leonardi, menunggu permintaan pengguna yakni matra TNI, Darat, Laut, dan Udara. Pihaknya juga selalu berkomunikasi dengan pabrikan alutsista, baik BUMN maupun swasta.
Siap kembangkan
Beberapa waktu lain, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, pihaknya selalu siap rnengembangkan berbagai produk alutsista dan meningkatkan kapasitasnya. Sementara Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemhan Marsekal Muda (TNI) NI Syaugi berharap, pabrikan dalam negeri lebih aktif berkomunikasi dengan Kemhan dan matra TNI selaku pemakai alutsista
Sementara itu, di salah satu sudut pameran Indo Defence 2016, salah satu pabrikan alutsista dalam negeri, PT Sari Bahari, menampilkan drone sebagai sasaran tembak, berbagai roket, dan bom latih yang dikembangkan untuk varian jet tempter Sukhoi dan NATO.
C0MANDO.COM - JAKARTA - Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu menyebutkan jika bahwasannya sampai dengan hari ini. Tentara Nasional Indonesia telah menggunakan lebih dari 200 panser angkut pasukan Anoa 6 x 6. Dengan Tujuan Yakni Agar meningkatkan produksi alat utama sistem persenjataan dalam negeri, Dan Perlu Diketahui juga Jika Bahwasannya Kementerian Pertahanan Republik Indonesia akan terus memesan Produk Produk Unggul yang ada di dalam Negeri. termasuk produk baru dari PT Pindad (Persero).
"Kita sudah pakai produk PT Pindad. Kita lihat itu ada panser Badak dengan meriam 90 milimeter, panser Anoa tipe amfibi, dan kendaraan taktis Sanca. Kami akan pesan juga", kata Ryamizard selepas menyaksikan demonstrasi berbagai kendaraan tempur dan kendaraan taktis dalam dan luar negeri di sela sela kunjungannya di Pameran Indo Defence 2106, yang berlokasi di Jakarta, Pada Hari Sabtu, 5 November 2016 Lalu .
Baca Juga Artikel Lainnya :
Panglima TNI Apresiasi Peran Ulama Pada Aksi Damai 4 November 2016 - Commando
47 Prajurit TNI Kodam I Bukit Barisan Dipecat Secara Tidak Hormat - Commando
Dalam Kunjungannya Tersebut Mentri Pertahanan Republik Indonesia Merasa puas dan bangga melihat pengembangan produk alutsista Di Indonesia. Dikarenakan Produksi dalam negeri diakuinya kini telah bisa bersaing sehingga pihaknya memegang komitmen untuk selalu menggunakan produksi dalam negeri. Pembelian panser Badak yang bersenjatakan meriam Cockerill 90 milimeter dan kendaraan taktis Sanca akan dibahas lebih Ianjut oleh pihak Kemhan.
Dalam Hal kesempatan yang sama Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Laksamana Muda (TNI) Leonardi menyebutkan jika bahwasannya, saat ini, sekurangnya ada 250 panser Anoa yang telah dioperasikan oleh berbagai satuan TNI yang dibuat oleh Pindad. Dan Kami telah memesan, yang diserahkan dalam beberapa tahun terakhir ini sudah beberapa tutus unit, kata Leonardi.
Pemesanan alutsista, seperti panser Badak dan kendaraan taktis Sanca, lanjut Leonardi, menunggu permintaan pengguna yakni matra TNI, Darat, Laut, dan Udara. Pihaknya juga selalu berkomunikasi dengan pabrikan alutsista, baik BUMN maupun swasta.
Siap kembangkan
Beberapa waktu lain, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, pihaknya selalu siap rnengembangkan berbagai produk alutsista dan meningkatkan kapasitasnya. Sementara Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemhan Marsekal Muda (TNI) NI Syaugi berharap, pabrikan dalam negeri lebih aktif berkomunikasi dengan Kemhan dan matra TNI selaku pemakai alutsista
Sementara itu, di salah satu sudut pameran Indo Defence 2016, salah satu pabrikan alutsista dalam negeri, PT Sari Bahari, menampilkan drone sebagai sasaran tembak, berbagai roket, dan bom latih yang dikembangkan untuk varian jet tempter Sukhoi dan NATO.
Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon