Waduh .. Penjual Nasi Penyumbang GNPF-MUI Kini Diperiksa, Dan Ditanya Hubungannya dengan UBN - Commando

Waduh .. Penjual Nasi Penyumbang GNPF-MUI Kini Diperiksa, Dan Ditanya Hubungannya dengan UBN - Commando

Penyidik Bareskrim Polri telah memeriksa salah seorang penyumbang Aksi Bela Islam, Otto Ghozali, sebagai tindak lanjut pemeriksaan Yayasan Justice For All (Yayasan Keadilan Untuk Semua) yang dikaitkan dengan sangkaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Pada Senin (20/2), Otto (47 tahun) diperiksa Bareskrim Polri terkait kegiatannya menyumbang dan mengumpulkan dana untuk Aksi Bela Islam I.

“Saya ditanya 15 pertanyaan, biodata, ayah, ibu, saudara, istri, anak, pekerjaan, soal GNPF, untuk apa donasi, kepada siapa donasi, masalah pemanfaatan dana. Ikhlas apa tidak,” ujar pengusaha nasi timbel ayam bakar ini sebagaimana dikutip Hidayatullah.

Waduh .. Penjual Nasi Penyumbang GNPF-MUI Kini Diperiksa, Dan Ditanya Hubungannya dengan UBN - Commando

Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengakui bahwa saat Aksi Bela Islam I, dirinya mengumpulkan sumbangan dari teman-temannya. Uang yang terkumpul tidak mencapai 10 juta. Selanjutnya, uang donasi itu disumbangkan pada Aksi Bela Islam, yang selanjutnya dikelola Gerakan Nasional Pengawal Fatwa – Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).

Otto juga sempat ditanya-tanya soal keterkaitannya dengan Ustadz Bachtiar Nasir (UBN), Ketua GNPF-MUI.

“Saya tahu, karena sering lihat di TV, tapi tidak kenal,” jawab alumni IPB tahun 1993 ini. Baginya, tidak masalah menyumbang meski tidak mengenal, karena toh semua dana digunakan untuk kegiatan Islam.

Selain Otto, sebelum ini penyidik Bareskrim Polri juga telah memeriksa UBN sebagai saksi dan juga 5 orang lainnya. Dua orang di antaranya merupakan pegawai bank dan selebihnya adalah pengurus Yayasan Keadilan Untuk Semua.

UBN merupakan penanggungjawab Aksi Damai Bela Islam jilid I pada 14 Oktober, jilid II pada 4 November 2016 dan dilid III pada 2 Desember 2016. Sementara itu, Yayasan Keadilan Untuk Semua adalah lembaga yang rekeningnya dipinjam pihak GNPF-MUI untuk menampung dana umat, di mana penggunaan ini atas kesepakatan kedua-belah pihak dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.

Sebagaimana halnya Otto, dirinya bersama-sama teman alumni IPB yang memberikan donasi ke GNPF-MUI tidak masalah uangnya disalurkan kemana saja, karena dirinya yakin GNPF-MUI amanah dan dirinya juga ikhlas.

“Saya dengan ikhlas menyumbang, saya percayakan uangnya ke GNPF-MUI pemanfaatannya,” ujarnya menutup pembicaraan.

Red : Wijati
Sumber : ALN

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon