Pemberangkatan Aksi 112 Dihalangi, Santri Ciamis : Semakin ditekan, makin naik semangat - Commando

Pemberangkatan Aksi 112 Dihalangi, Santri Ciamis : Semakin ditekan, makin naik semangat - Commando


Santri dari Kabupaten Ciamis berangkat ke Jakarta, Jumat malam (10/2). Mereka menggunakan bus umum menuju Ibu Kota untuk mengikuti Aksi 112. Mereka berangkat ke Jakarta menggunakan bus umum dari Terminal Ciamis. Sebelumnya, mereka gagal berangkat menggunakan bus yang telah mereka pesan.

Mirip saat akan mengikuti Aksi 212 tahun lalu, pihak perusaahaan angkutan membatalkan kesediaan mengangkut santri ke Jakarta. Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Kabupaten Ciamis Ustad Deden Badrul Kamal menduga ada pihak-pihak yang menghalangi keberangkatan peserta Aksi 112 ke Jakarta.

Bentuk intimidasi itu, terangnya, melanda pihak pengelola bus yang justru membatalkan memberangkatkan massa yang sudah siap untuk berangkat ke Jakarta. "Sore ini (10/2) kami mendapatkan pemberitahuan dari pihak (perusahaan, Red) bus ada pembatalan secara sepihak. Mungkin karena ada intimidasi," analisanya di Masjid Agung Ciamis kemarin (10/2).

Pemberangkatan Aksi 112 Dihalangi, Santri Ciamis : Semakin ditekan, makin naik semangat - Commando

Awalnya, kata Ustad Deden, pihaknya merencanakan memberangkatkan massa menggunakan 50 bus dari Ciamis. Dari jumlah itu sebanyak 20 bus sudah disetuji pihak pengelolanya untuk mengantar massa ke Jakarta. Namun kemarin sore, pukul 16.00 pihak pengelola bus membatalkan secara sepihak memberangkatkan massa aksi itu.

Ustad Deden menduga alasan PO bus membatalkan kesepakatan secara sepihak itu karena kekhawatiran akan ada kerusuhan. "Saya menduga isu ini sengaja dihembuskan oleh pihak yang anti terhadap Islam," duganya. Ustad Deden membantah akan terjadi kerusuhan maupun makar di Jakarta hari ini. Karena massa hanya akan melakukan ibadah di Masjid Istiqlal Jakarta.

“Agenda di sana (Masjid Istiqlal Jakarta, Red) bukan akan makar melainkan di sana akan melaksanakan solat subuh berjamaah, berzikir, bertasbih dan mendengarkan ayat Alquran. Jadi kalau seandainya ada isu bahwa akan ada makar itu tidak benar," terangnya.

Kemarin magrib, para santri melaksanakan salat Magrib berjamaah. Lalu, mereka bergerak menuju terminal.Mereka berjalan kaki untuk mencari bus Jurusan Jakarta. Santri tetap ingin berangkat ke Jakarta meskipun telah ada imbauan dari pihak kepolisian maupun pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis agar tidak berangkat ke Ibu Kota.

Sesampainya di Terminal Ciamis, para santri berkumpul. Mereka menunggu bus. Tak lama kemudian datang Bus Budiman Banjar- Kalideres. Sebanyak 33 santri pun naik dan berangkat ke Jakarta.

Sementara santri lainnya masih menunggu di lokasi. Mereka di absen per wilayah sambil menunggu bus yang datang maupun mobil pribadi yang disiapkan untuk mengangkut mereka berangkat ke Jakarta. Ustad Deden menegaskan kembali bahwa Aksi 112 di Jakarta hari ini hari tidak bermuatan politik. Murni karena ingin membela Islam.

"Tidak benar jika adanya tudingan bahwa aksi kali ini ditunggangi oleh muatan politik. Namun saya tegaskan ini tujuannya shalat subuh tidak ada unsur politik," katanya.

Sebagai langkah menjaga keamanan selama di Jakarta, Ustad Deden, menyebut rombongan massa akan difokuskan di Masjid Istiqlal. Dengan begitu massa akan lebih terawasi. Ustad Deden mengakui tekanan terhadap aksi kali ini terbilang besar. Tetapi, ia mengingatkan semakin besar tekanan maka makin besar juga semangat peserta aksi.

"Ini kan sudah ada imbauan tidak boleh berangkat, padahal tadinya kami biasa-biasa saja. Tapi karena greget dilarang Bupati, ya makin gencar saja. Semakin ditekan, makin naik semangat," tandas Ustad Deden. (obi/yuz/JPG)

Sumber : Jpnn

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon