AS Bantah Bisa Luncurkan Serangan Nuklir Kejutan ke Rusia

AS Bantah Bisa Luncurkan Serangan Nuklir Kejutan ke Rusia


JENEWA - Amerika Serikat (AS) membantah tudingan Rusia yang terkait pengerahan sistem anti rudal balistik (ABM) ke Eropa. Rusia dengan pengerahan itu, AS bisa melakukan serangan kejutan rudal nuklir.

Wakil tetap AS untuk Konferensi PBB tentang Perlucutan Senjata, Robert Wood, menyebut tuduhan tersebut sebagai fiksi ilmiah. Ditegaskan oleh Wood bahwa penyebaran sistem pertahanan rudal balistik (BMD) AS bukanlah ancaman bagi kekuatan nuklir strategis Rusia.

“Presentasi Rusia dan Cina atas BMD AS di Konferensi Perlucutan Senjata sebagian besar fiksi ilmiah,” tulis Wood di akun Twitternya seperti dikutip dari Independent, Rabu (29/3/2017).

  1. AS Bantah Bisa Luncurkan Serangan Nuklir Kejutan ke Rusia

Sebelumnya Wakil Kepala Operasi Staf Umum Rusia,Viktor Poznikhir,menuduh AS “memprovokasi” perlombaan senjata baru dengan Kremlin. Menurutnya, penyebaran sistem anti rudal balistik (ABM) di Eropa mampu meluncurkan “kejutan serangan rudal nuklir melawan Rusia”.

”Kehadiran sistem ABM global menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir, karena memberikan ilusi impunitas AS untuk menggunakan senjata ofensif strategis dari bawah perlindungan ‘payung’ ABM,” kata Poznikhir.

Meningkatnya ketegangan didorong oleh dorongan untuk perjanjian baru PBB terkait larangan senjata nuklir. Tetapi AS, Rusia, China, Inggris, Perancis dan kekuatan lainnya telah menghentikan dorongan itu dan menyebutkan sebagai tindakan tidak praktis dan menyatakan keluar dari pembicaraan.

"Dorongan untuk melucutkan senjata nuklir jarang-jarang menjadi sangat mendesak seperti yang terjadi pada saat ini," kata Wakil PBB urusan perlucutan senjata, Kim Won-soo.

Sumber : Sindonews

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon