India Hendak 'Kawinkan' Sistem Rudal AS, Rusia dan Israel

India Hendak 'Kawinkan' Sistem Rudal AS, Rusia dan Israel


NEW DELHI - India berencana untuk membeli sistem rudal NASAMS-II dari Amerika Serikat (AS). Senjata pertahanan itu akan "dikawinkan" dengan sistem rudal pribumi, Rusia dan Israel untuk membangun perisai rudal berlapis-lapis guna melindungi negara tersebut dari ancaman drone hingga rudal balistik musuh.

Sumber-sumber Kementerian Pertahanan New Delhi mengatakan AS kemungkinan akan mengirim draf final "surat penerimaan" untuk penjualan NASAMS-II (National Advanced Surface to Air Missile System-II) ke India di bawah program penjualan militer asingnya pada Juli-Agustus mendatang. Harga sistem rudal buatan Washington itu lebih dari 6.000 crore atau hampir USD1 miliar.

“Beberapa putaran negosiasi, termasuk pemilihan lokasi untuk penempatan baterai rudal di sekitar Delhi, telah berlangsung. Setelah kesepakatan ditandatangani, pengiriman akan berlangsung dalam dua hingga empat tahun," kata sumber kementerian itu, seperti dikutip Times of India, Senin (10/6/2019).
Kementerian Pertahanan sebelumnya telah memberikan "penerimaan kebutuhan" untuk akuisisi NASAMS, yang diikuti dengan penerbitan "surat permintaan" (LoR) formal oleh pemerintah India kepada AS pada Juli tahun lalu.

Meskipun AS meningkatkan tekanan pada India untuk juga mempertimbangkan pembelian sistem rudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) dan sistem rudal Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3), sumber-sumber Kementerian Pertahanan menegaskan bahwa New Delhi tidak ada rencana untuk membatalkan pembelian lima skuadron sistem pertahanan rudal S-400 Rusia senilai USD 5,43 miliar.

India menandatangani perjanjian pembelian S-400 dengan Rusia pada Oktober 2018 setelah empat tahun perundingan ekstensif meskipun ada ancaman sanksi di bawah undang-undang AS yang dikenal sebagai CAATSA (Countering America’s Adversaries through Sanctions Act).

"THAAD Amerika tidak dapat dibandingkan dengan S-400 Rusia, yang memenuhi persyaratan operasional kami," kata sumber lainnya di Kementerian Pertahanan.

Sistem rudal S-400 dijadwalkan akan dikirim Rusia ke India pada Oktober 2020 hingga April 2023. New Delhi membutuhkan senjata pertahanan canggih Moskow itu untuk penangkal strategis terhadap ancaman China dan Pakistan di sepanjang perbatasan. Senjata itu dapat mendeteksi, melacak dan menghancurkan pesawat pembom strategis, jet tempur, pesawat mata-mata, rudal dan drone pada jarak 380 km.

Sistem rudal AS dan Rusia itu rencananya akan dikombinasikan dengan perisai misil domestik dan perisai misil Israel. New Delhi akan menempatkan tiga sistem pertahanan domestik pada lapisan terluar. Ketiganya adalah sistem pertahanan rudal balistik (BMD) yang sedang dikembangkan oleh DRDO (Organisasi Pengembangana dan Riset Pertahanan), sistem rudal pencegat AAD (advanced air defence) dan sistem misil pencegat PAD (Prithvi air defence).

Kemudian pada lapisan kedua adalah sistem S-400 Rusia yang sangat otomatis dan mobile. Kemudian di lapisan ketiga adalah sistem rudal jarak menengah Barak-8, yang dikembangkan DRDO dengan Israel Aerospace Industries (IAI). Pada lapisan selanjutnya adalah sistem pertahanan NASAMS-II.

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon