Pakar: Pesawat Tempur Baru Iran Menggelikan, Target Empuk F-22 AS

Pakar: Pesawat Tempur Baru Iran Menggelikan, Target Empuk F-22 AS


WASHINGTON - Kowsar, pesawat tempur baru Iran yang diklaim buatan dalam negeri masih menarik perhatian para pakar militer. Peluncuran pesawat itu dianggap sebagai kejadian menggelikan dan akan jadi bumerang karena Kowsar bisa jadi target empuk jet tempur canggih Amerika Serikat (AS), seperti F-22.

Para pakar merasa geli dengan peluncuran Kowsar karena yakin, pesawat tempur itu mirip pesawat F-5 Tiger Amerika yang sudah usang.

Para ahli militer Barat penasaran dengan keampuhan senjatanya. Namun, mereka tetap menghargai pesawat yang berpotensi untuk pelatihan.

"Ini hampir seperti peristiwa yang menggelikan," kata Michael Pregent, seorang analis Timur Tengah di Hudson Institute yang berbasis di Washington, dalam wawancara dengan VOA Persian.


Pakar: Pesawat Tempur Baru Iran Menggelikan, Target Empuk F-22 AS

Komentar Pregent itu mengacu pada laporan stasiun televisi pemerintah Iran pada hari Selasa lalu yang menyebutkan bahwa Kowsar merupakan pesawat jet tempur generasi keempat yang diproduksi sendiri oleh Iran dengan sistem avionik terdepan.

Peluncuran Kowsar dihadiri Presiden Hassan Rouhani yang duduk di kokpit sambil memeriksa jet tempur tersebut.

Stasiun televisi pemerintah Iran juga memamerkan adegan pesawat Kowsar saat lepas. Video itu direkam dari dalam kokpit.

Israel sebelumnya meledek pesawat tempur terbaru Teheran dengan menyebutnya sebagai jiplakan jet tempur F-5 Tiger AS buatan 1960-an. Sebelum revolusi pecah tahun 1979, Iran membeli setidaknya 140 unit F-5 Tiger dari AS pada 1970-an.

"Ini adalah pesawat yang tidak kami gunakan dalam 20 tahun, kecuali untuk melatih negara lain dalam cara menerbangkan pesawat Amerika," kata Pregent, yang dilansir Minggu (26/8/2018). "Teknologi kuno ini tidak mengintimidasi."

Pregent mengatakan keterbatasan Kowsar sebagai pesawat tempur modern dapat menjadi bumerang bagi Iran.

"Iran ingin dapat memproyeksikan kemampuan ofensif (udara) di Selat Hormuz dan setidaknya menunjukkan kemampuan yang sama untuk menyerang pasukan Amerika di Irak dan Suriah," katanya.

"Tapi saya pikir (peluncuran Kowsar) akan menjadi bumerang, karena AS akan meningkatkan postur pertahanannya di Irak dan Suriah dan membuatnya sangat mudah untuk menembak salah satu dari mereka," ujarnya.

Setiap pesawat tempur Iran yang menyeberang ke Irak atau Suriah dapat menghadapi jet-jet tempur canggih AS, termasuk F-16 dan F-22. Dua jet tempur AS itu rutin terbang di atas wilayah Irak dan Suriah sebagai bagian dari Operation Inherent Resolve, operasi koalisi pimpinan AS melawan kelompok militan Islamic State atau ISIS.

Tetapi Kowsar mungkin melayani satu tujuan yang bermanfaat bagi Iran. Dalam laporan Selasa, kantor berita pemerintah Iran, Fars, mengatakan fungsi utama pesawat tempur itu adalah untuk misi pelatihan.

Justin Bronk, seorang analis tempur udara di Royal United Services Institute (RUSI) Inggris, mengatakan kepada Business Insider bahwa Iran telah menghadapi krisis pilot pesawat tempur.

"Iran telah lama mengandalkan sekelompok pilot veteran yang semakin tua, banyak yang dilatih oleh AS sebelum revolusi," kata Bronk.

Menurut Bronk, menggunakan Kowsar untuk melatih generasi muda pilot Iran bukanlah ide yang buruk. "Itu membuat sebagian besar pilihan teknologi terbatas yang mereka miliki," katanya.
(mas)

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon