BIN Ungkap Potensi Perpecahan saat Pilpres 2019

BIN Ungkap Potensi Perpecahan saat Pilpres 2019


Juru bicara Kepala BIN Wawan Hari PurwantoJuru bicara Kepala BIN Wawan Hari Purwanto di Sate Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (27/8/18). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Rangkaian penyelenggaraan Pilpres 2019 telah dimulai. Dua pasang bakal capres-cawapres, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, telah mendaftarkan diri ke KPU.

Terkait keamanan, Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan masih terdapat potensi perpecahan saat Pilpres 2019. Juru bicara Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto, mengatakan prediksi tersebut melihat dari polemik yang terjadi pada Pilpres 2014.
\
"Kalau potensi (perpecahan) pasti ada, kami juga berkaca pada 2014, di mana kita seolah-olah terbelah jadi dua," ungkap Wawan saat jumpa pers di Sate Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (27/8).
Jokowi-Ma'aruf dan Prabowo-Sandi
BIN Ungkap Potensi Perpecahan saat Pilpres 2019
Oleh karena itu, kata dia, BIN akan mengintensifkan patroli siber, sehingga jika ada provokasi dapat diredam. "Supaya ini balance kembali. Semakin dibiarkan nanti dampaknya luar biasa. Masalah kecil, awalnya kecil, tapi kalau dibiarkan jadi besar," tuturnya.
Baca Juga :

Terkait kerawanan daerah, Wawan mengatakan BIN telah mempelajarinya dari perhelatan pilkada serentak. BIN bersama kementerian dan lembaga terkait akan melakukan pencegahan agar tak terjadi konflik.

"Mengenai kekuatan yang dibagi di setiap wilayah, itu pemerintah pusat yang akan memberi putusan. Sehingga keterbelahan tadi bisa lantas kita antisipasi untuk tidak meletus," ucap Wawan.

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon