Tidak Hanya Melepas Tembakan Membabi Buta, Pasukan Myanmar Juga Menangkap Warga Rohingya

Tidak Hanya Melepas Tembakan Membabi Buta, Pasukan Myanmar Juga Menangkap Warga Rohingya


YANGON - Pasukan keamanan Myanmar mengumbar 40 hingga 50 tembakan sebagai peringatan saat dikepung ratusan warga Muslim Rohingya. Pasukan keamanan Myanmar mendatangi desa dalam operasi untuk menangkapi orang-orang yang diduga membunuh enam warga Buddha.

Menurut seorang petugas polisi, Zaw Win Aung, Sabtu (5/8/2017), ada 600 warga yang mengepung pasukan keamanan Myanmar di sebuah desa di Kota Rathedaung, negara bagian Rakhine, pada hari Jumat.

Zaw Win Aung seperti dikutip AP, mengatakan, ada enam orang yang diburu karena diduga mendanai kelompok ”teroris” yang terlibat dalam pembunuhan enam warga Buddha pada hari Kamis lalu.
Tidak Hanya Melepas Tembakan Membabi Buta, Pasukan Myanmar Juga Menangkap Warga Rohingya
Dia mengatakan, para penduduk desa membawa batang dan parang saat mereka mendekati pasukan Myanmar. Sebagai respons, sekitar 40 sampai 50 tembakan peringatan diletuskan pasukan Myanmar. Ketegangan mulai mereda setelah empat warga Rohingya yang diduga terlibat pembunuhan enam warga Buddha ditangkap.


Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan enam warga Buddha tersebut. Namun Mayor Zayar dari markas polisi penjaga perbatasan di Maungdaw mengatakan bahwa para polisi tengah memburu para pelakunya. Sedangkan pemerintah mencurigai gerilyawan Rohingya sebagai pelaku.

Pemerintah telah menutup wilayah Rakhine utara dari akses wartawan independen, ahli HAM dan pekerja kemanusiaan selama hampir sembilan bulan terakhir.

Militer Myanmar telah meluncurkan operasi di bagian utara Rakhine sejak Oktober lalu setelah kelompok militan Rohingya membunuh sembilan petugas polisi di pos-pos perbatasan Myanmar-Bangladesh.

Operasi militer itu dilaporkan diwarnai tindak kekerasan oleh tentara Myanmar. Para aktivis dan pengungsi Rohingya, para tentara membakar rumah-rumah mereka, memperkosa para perempuan, membunuh dan menyiksa warga Rohingya. (sindonews)

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon