Pemuka Agama Puji Peran TNI Jaga Toleransi di NTT

Pemuka Agama Puji Peran TNI Jaga Toleransi di NTT


KUPANG - Pastor Paroki Nualain Keuskupan Atambua, RD Inosensius Nahak Berek menyebut, keikutsertaan TNI dalam ritual keagamaan dapat mempererat dan memperkuat toleransi antarmasyarakat, maupun TNI dan masyarakat.

"Pelibatan TNI dari Satgas Pengamanan Perbatasan dalam ritual keagamaan menjelang Paskah ini baru yang pertama kalinya. Ini sangat luar biasa," katanya, di Atambua, NTT, Selasa (4/4/2017).

Sejumlah anggota TNI dari Satgas Pamtas Batalyon Infantri Raider 641/Beruang berbaur bersama umat dalam kegiatan penanaman salib ritus keagamaan agama Katolik jelang Pesta Paskah.

Pemuka Agama Puji Peran TNI Jaga Toleransi di NTT
Nahak Berek menuturkan, pelibatan TNI Satgas Pamtas RI-Timor Leste dari Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang itu telah memberikan kesan tersendiri bagi umat dan masyarakat di daerah itu. "Keakraban, kekeluargaan dan yang terpenting rasa toleransi yang ditampilkan sangat memberi kesan bahwa TNI dekat dengan rakyat," ujar Nahak.

Kesan bahwa TNI itu sebuah institusi yang jauh dari masyarakat dan memiliki karakter beringas, pupus dengan kegiatan tersebut, ujarnya.

Sejumlah personel Yonif Raider 641/Beruang yang bertugas di Pos Fohuk langsung mengambil peran dalam ritus pemancangan salib suci di Bukit Peubulak. "Kegiatan itu langsung dipimpin Komandan Pos (Danpos) Fohuk Lettu Inf Kusno. Ini luar biasa terharunya umat," kata Romo Inno, sapaan akrab RD Inosensia.

Semua personel dengan pakaian dibalut kain adat bermotif daerah membawa salib setinggi enam meter dengan panjang sisi tangan lima meter. "Prosesi diikuti seluruh umat paroki, pimpinan dan tokoh umat , tokoh masyarakat dan seluruh personel," kata RD Inno.

Sedangkan Dewan Pastoral Paroki Nualain, Vinsensius Loe menambahkan sejak dirinya tinggal di Paroki Nualain, baru pertama kali terjadi, di mana ada kerja sama yang begitu apik antara umat dan tentara perbatasan dalam prosesi penancapan salib tersebut.

Keterlibatan langsung Komandan Pos (Danpos) dan anggota Pos Fohuk memberi kesan yang luar biasa kepada umat. "Ini sungguh menggembirakan. Semoga peristiwa ini membawa berkat untuk kita," katanya.

Sementara Komandan Pos Fohuk, Lettu Infanteri Kusno sangat berbangga karena telah dilibatkan dalam kegiatan rohani berupa prosesi penancapan salib. Ia mengaku senang karena kehadiran Yonif Raider 641/Beruang dapat memberi kontribusi positif bagi umat di daerah perbatasan itu.

"Kehadiran kami dalam penugasan memang tidak begitu lama karena hanya sembilan bulan. Terutama sekali dan terpenting adalah keberadaan kami tidak meresahkan warga bahkan bisa memberikan hal positif," kata Kusno.

Dikatakannya, sengan keterlibatan bersama umat menjadi kesempatan berharga bagi TNI untuk selalu dekat dengan masyarakat. "Hari ini kami harus lepas tugas dan semoga saja akan ada kesan positif bagi kami dari kegiatan yang sudah kami lakukan sebelumnya itu," kata Lettu Kusno.

Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang yang selama ini melaksanakan tugas pengamanan wilayah di batas negara RI dan Timor Leste mengakhiri masa tugasnya di wilayah sektor Timur yang membawahi Kabupaten Belu dan Malaka. Pasukan tersbeut akan diganti dengan Batalyon Infanteri Raider 712/Wiratama Kodam XII/Merdeka Manado, Sulawesi Utara.

Sedangkan di Sektor Barat membawahi wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang selama ini dijaga Batalyon Infantri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Kostrad, diganti dengan Pasukan Pamtas dari Yonif 742/Satya Wira Yudha (SWY) Kodam IX /Udayana.

(put/okezone)

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon