Prajurit TNI AU Perlu Diberikan Tips Manajemen Gaji

Prajurit TNI AU Perlu Diberikan Tips Manajemen Gaji



Koordinator Divisi Advokasi Kontras Arif Nur Fikri menjelaskan, sebenarnya TNI memiliki sistem untuk bisa menilai bagaimana sesuatu pada taraf wajar atau tidak. Tapi, harus dilihat bagaimana kondisi psikologis para anggota TNI.

”Ketika dia mendapatkan pendidikan yang terlalu keras dan segala macam tentu perlu dilihat sebenarnya ada dampak trauma,” terangnya.

Tes psikologi di TNI AU mungkin telah dilakukan. Namun, masalahnya apakah tes psikologi itu digunakan sebagai salah satu patokan untuk melakukan pendidikan, pelatihan dan pembinaan pada anggota TNI. ”Masalahnya di sini, seharusnya ada treatment khusus yang berdasar tes psikologi, jangan sampai semuanya disamakan,” paparnya.

Prajurit TNI AU Perlu Diberikan Tips Manajemen Gaji
Terkait hutang piutang tersebut, lanjutnya, jangan hanya dilihat sebagai masalah pribadi saja. Namun, bisa jadi akibat trauma selama berlatih yang membuat Praka Yudha membuat keputusan personal yang terlalu dini. ”Maka, saya harap penyidikan bisa menunjukkan secara terbuka penyebab sebenarnya. Sebab, masih ada kemungkinan lainnya,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya menuturkan, tes psikologi di TNI AU dilakukan secara berjenjang dari pendaftaran masuk hingga masuk pasukan elit. ”Semua itu sudah dilakukan, kami sudah berupaya untuk melatih semuanya,” jelasnya.

Yang pasti, nantinya TNI AU akan melihat bagaimana hasil penyidikan atau investigasi yang dilakukan POM AU. Dengan hasil itu, maka upaya perbaikan bisa dilakukan. ”Misalnya, butuh untuk perbaikan sistem pembinaan, tentu berdasar hasil dari pemeriksaan yang dilakukan,” paparnya.

Tidak hanya itu, untuk masalah keuangan sebenarnya TNI AU juga berupaya untuk memberikan tips manajemen gaji. ”Saya pernah ke suatu pasukan skuadron, perwiranya itu sampai memberikan tips untuk mengatur pendapatan atau gaji. Jangan sampai anggota itu menghabiskan uang untuk hal tidak berguna, sehingga sehari-harinya malah minus,” tuturnya.

Dia mengatakan, masyarakat diharapkan bisa menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan POM AU. Jangan percaya dengan informasi hoak yang beredar. ”Pemeriksaan terus lanjut, saat ini informasi banyak yang berkembang. Tunggu hasilnya saja,” jelasnya. (idr/byu/Jawapos)

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon