Luar Biasa Apel Kebangsaan di Jateng Gunakan APBD Rp 18 M Tuai Kritik

Luar Biasa Apel Kebangsaan di Jateng Gunakan APBD Rp 18 M Tuai Kritik



Apel kebangsaan yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di kawasan Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, pada Minggu (17/3) mendatang menuai pro dan kontra.

Kegiatan yang berlangsung selama setengah hari dengan pendirian empat buah panggung tersebut, menghabiskan anggaran Rp 18 miliar. Sumber dana itu seluruhnya diambilkan dari pos APBD.

Ketua Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang, Setyawan Budy, menyayangkan besarnya anggaran yang digunakan untuk kegiatan sesaat tersebut.

Dia berpendapat, anggaran itu mestinya bisa lebih bermanfaat jika digunakan untuk kegiatan serupa dengan skala lebih kecil, namun merata di sejumlah daerah di Jateng.
Luar Biasa Apel Kebangsaan di Jateng Gunakan APBD Rp 18 M Tuai Kritik
"Sehingga dampaknya akan semakin luas," kata Setyawan Budy, Jumat (15/3).

Setyawan menilai, kegiatan yang ditujukan untuk menggelorakan semangat kebangsaan memang bertujuan positif. Namun demikian, kata dia, sarana kegiatan yang diwujudkan dinilai kurang tepat.

"Alokasi anggaran yang mencapai Rp 18 miliar terlampau besar. Acara bertema kebangsaan tidak harus yang selebratif," ujarnya.

Soal semangat nasionalisme, sambung dia, masyarakat umumnya menyadari bahwa mereka hidup rukun bersama dengan yang lain, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan.

"Kemasan acaranya tidak harus wah. Tujuannya bagus, hanya caranya saja yang kurang tepat. Semestinya penyelenggara juga mempertimbangkan kondisi perekonomian masyarakat kita saat ini," tegasnya.

Dilansir dari sistem e-lelang Pemprov Jawa Tengah, pemenang lelang kegiatan Apel Kebangsaan Jawa Tengah dimenangkan oleh PT. Potensindo Global, yang beralamat di Jalan Letjen Suprapto 37A Sido Mulyo, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Pos dana diambilkan dari Satuan Kerja (Satker) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jateng dengan nilai HPS Rp 18,086 miliar, dari total nilai pagu Rp 18,764 miliar.

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon