Napi Kasus Terorisme di Malang Dijaga Ketat

Napi Kasus Terorisme di Malang Dijaga Ketat

Malang - Kepala Kepolisian Resor Malang Kota Ajun Komisari Besar Asfuri bersama puluhan personil memeriksa narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru Malang, Jumat, 11 Mei 2018. Mereka memeriksa ruang tahanan, dan kondisi narapidana menyusul kerusuhan di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

"Mengecek secara keseluruhan. Semua di dalam Lapas, termasuk blok tahanan narkoba, pidana umum, dan korupsi," kata Asfuri kepada wartawan. Sementara para wartawan tak diijinkan masuk ke dalam Lapas.

Selain itu, kata Asfuri, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Kepala Lapas Lowokwaru Malang, Syukron untuk pengamanan, meskipun selama ini para personil polisi telah secara rutin berpatroli dan mengecek keamanan Lapas. Tujuannya untuk usaha pemantauan, dan menjaga keamanan Lapas.

Napi Kasus Terorisme di Malang Dijaga Ketat
"Ada petugas piket jaga yang berpatroli setiap hari. Mengecek kemanan Lapas," katanya.

Sementara Syukron menjelaskan ada dua narapidana terorisme di lapas tersebut, yakni Eka Saputra, 37 tahun dan Asmi Fuadi alias Anton. Eka napi terorisme yang terlibat jaringan ISIS, sebelumnya ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Sedangkan Asmi merupakan jaringan kelompok Ciputat, terlibat kasus bom Beji. Sebelumnya ia ditahan di Lapas Bojonegoro.

Narapidana terorisme ditempatkan di ruang tahanan yang terpisah dengan narapidana lain. Tujuannya agar mereka tak menyebarkan paham radikalisme dan terorisme. Setiap hari, katanya, ada petugas khusus yang memantau profil berinteraksi dengan siapa saja.

"Didata, dicek dan dilaporkan," katanya. Selama ini, katanya, ada standar khusus pengamanan narapidana terorisme. Selain itu, juga kamera pengawas memantau pergerakan para napi. Setelah kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kementerian Hukum dan HAM menginstruksikan agar diintensifkan koordinasi dengan petugas Kepolisian.

"Untuk menjaga stabilitas keamanan di lapas." Sedangkan narapidana terorisme juga beribadah di masjid Attaubah di dalam Lapas. Juga mengikuti pengajian dan khataman Al Quran.

Lapas Lowokwaru berkapasitas sekitar 900 orang, dihuni 2.560. Jumlah narapidana dan tahanan tiga kali lipat lebih banyak dari kapasitas ruangan. Total jumlah petugas sebanyak 224, sebanyak 132 diantaranya petugas jaga yang terbagi dalam empat regu.

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon