Info Ada 7 Kontainer Surat Suara Berasal dari Rekaman Seseorang, Pas Di Cek Ternyata!

Polisi sudah mengantongi sejumlah barang bukti terkait hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos. Salah satu bukti itu polisi sudah mengantongi rekaman seseorang menyebarkan kabar bohong tersebut.


"Sudah, dari tadi malam juga sudah, bahkan saya dapat kiriman dari teman-teman media ini suara siapa," kata Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto di kantornya, Jakarta, Kamis (3/1).

Arief mengatakan, rekaman suara itu sedang diinvestigasi. Bahkan, dia meminta jika masyarakat ada mengenal suara itu segera melaporkannya.

"Ini sedang proses investigasi. Kalau teman-teman wartawan itu tahu suaranya siapa, lapor kepada saya. Segera saya jadikan alat bukti nanti," ujar Arief.

Arief tak gamblang menjawab saat ditanyakan sejumlah nama diduga suara dalam rekaman tersebut. Dia menegaskan masih mengidentifikasi suara tersebut.

"Semua, akan kita lakukan identifikasi semuanya," pungkasnya.

Sebelumnya beredar luas rekaman suara pria berdurasi 44 detik, menyebut ada 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Rekaman itu beredar luas di aplikasi percakapan WhatsApp.


Berikut isi rekaman suara tersebut:

"Sekarang ini ada 7 kontainer di Tanjung Priok, sekarang lagi geger. Marinir sudah turun, sudah dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor satu. Sudah dicoblos Jokowi. Mungkin dari China itu. Total katanya, kalau 1 kontainer 10 juta, berarti kalau ada 7 kontainer, ada 70 juta suara sudah dicoblos nomor satu. Tolong disampaikan ke akses, ke Pak Dharma kek, atau Gerindra Pusat, untuk segera kesana, minta dikirimin nomor telepon orangku yang di sana. Untuk membimbing ke kontainer itu. Ya, atau syukur ekses Pak Djoko Santoso, pasti marah kalau beliau. Langsung ngecek sana ya," ucap seseorang dalam rekaman tersebut.

Cuitan Wasekjen Demokrat Andi Arief


Wasekjen Demokrat Andi Arief kemudian mentweet informasi dari rekaman suara itu lewat Twitter-nya. Namun Andi mengaku tak bermaksud untuk menyebarkan informasi hoaks. Apalagi, disebut membuat teror terhadap Pemilu 2019.

Dia menegaskan, informasi tentang 7 kontainer berisi surat suara tercoblos itu ramai dibahas digrup WhatsApp. Oleh sebab itu, dia ingin agar KPU atau Bawaslu mengecek informasi tersebut.

Namun, cuitan Andi itu mendapat reaksi keras kubu Capres Joko Widodo (Jokowi) yang merasa dirugikan oleh cuitan mantan Stafsus Presiden keenam SBY itu. Aktivis 98 ini terancam dilaporkan ke polisi oleh kubu Jokowi.

Informasi bahwa ada tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos pun dibantah KPU dan Bawaslu. Kedua lembaga penyelenggara pemilu ini memastikan kabar itu hoaks setelah melakukan pengecekan di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok Jakarta, Rabu (2/1) malam.

Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com [gil]

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon