Kesaksian Muadzin Soal Masjid yang Kokoh Usai Gempa dan Tsunami Donggala

Kesaksian Muadzin Soal Masjid yang Kokoh Usai Gempa dan Tsunami Donggala

masjid terletak 50 meter dari di bibir pantai. Bangunan cukup megah dengan dua kubah dan satu menara yang berdiri tegak. Di bagian pegecatan bangunan masjid memadukan antara warna hijau dan kuning. Sementara ruangan dalam, warna putih lebih mendominasi. Terdapat juga ruangan khusus muadzin.

Saat ini, kondisinya sedikit berubah akibat dihantam gelombang tsunami. Beberapa bagian bangunan mengalami sedikit kerusakan terutama di pagar depan, sedangkan lainnya tetap utuh.

Kendati mengalami kerusakan sedikit, bangunan ini menjadi satu-satunya yang tetap kokoh di tengah hamparan puing bangunan yang porak-poranda.

Heris adalah salah satu saksinya. Dia ada di lokasi kala air bah tsunami menyapu wilayah tersebut

Saat itu, Heris sedang mengumandangkan adzan magrib. Petaka itu datang saat mengucapkan Hayya 'alal falah.

Suasana yang tadinya tenang berubah mencekam. Masjid bergoyang-goyang tak beraturan, ditambah lagi kondisi gelap gulita.

"Kipas angin jatuh," ucap Heris, Minggu (7/10/2018).

Beberapa menit kemudian, air masuk ke dalam ruangan masjid. Tingginya kira-kira mencapai 100 sentimeter. Heris lantas berupaya menyelamatkan diri. Saat itu, Heris yang terakhir.

Kesaksian Muadzin Soal Masjid yang Kokoh Usai Gempa dan Tsunami Donggala
"Jemaah lainnya telah lebih dulu pergi," ujar dia.

 Selang beberapa hari mengungsi, Heris kembali. Dia pun kaget melihat bangunan yang sudah 15 tahun berdiri tidak rata dengan tanah. Kemungkinan karena Rustam, sang merancang bangunan dengan canggih, dibuat kaki ayam kuat dan dalam sekali. Atau ini kekuasaan Allah.

"Masjid kami dilindungi, berkahi dari segala peristiwa Dia punya menara tidak apa-apa," terang dia.

Dia menjelaskan, bangunan hanya mengalami rusak sedikit dibagian depan lantaran di tabrak benda-benda dari luar.

"Masjid ini utuh sebetulnya," terang dia.

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon