Bela Rohingya, Unjuk Rasa Muslim Indonesia di Depan Kedubes Myanmar Disoroti Media Asing

Bela Rohingya, Unjuk Rasa Muslim Indonesia di Depan Kedubes Myanmar Disoroti Media Asing


JAKARTA - Konflik kemanusiaan yang melibatkan kekerasan bersenjata di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, mendapat sorotan penduduk dunia. Di Indonesia, kaum Muslim menggelar aksi protes sebagai bentuk dukungan dan pembelaan bagi Muslim Rohingya yang turut menjadi korban.

Aksi unjuk rasa tersebut digelar serentak pada Senin (4/9/2017) di berbagai tempat. Di Jakarta, lokasi demonstrasi adalah di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar. Ratusan orang memenuhi sepanjang Jalan H Agus Salim, Jakarta Pusat, sejak pagi.

Aksi solidaritas itu pun tak luput dari pantauan media massa asing. Diwartakan ABC News, ratusan pengunjuk rasa pria dan perempuan itu mengutuk tindakan persekusi terhadap kaum minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.
Bela Rohingya, Unjuk Rasa Muslim Indonesia di Depan Kedubes Myanmar Disoroti Media Asing

Puluhan polisi bersenjata terlihat berjaga di sekeliling Kedubes Myanmar. Gedung itu juga nampak dilindungi pagar kawat berduri, terutama setelah sebuah bom molotov meledak di lokasi tersebut pada Minggu 3 September.

Para pengunjuk rasa berkumpul dalam kelompok yang dinamai "Sahabat Muslim Rohingya". Mereka gencar meneriakkan kata-kata, "Selamatkan Rohingya!" Pengunjuk rasa juga memegang spanduk besar bertuliskan, "Rakyat Bersatu untuk Bebaskan Muslim Rohingya" dan "Hentikan Genosida Muslim di Myanmar!"

Koordinator aksi, Farida, mendesak Pemerintah Indonesia untuk menekan otoritas Myanmar agar segera menghentikan kekerasan di Negara Bagian Rakhine. Kekerasan dan pengungsian besar-besaran dimulai setelah militan Rohingya menyerang pos polisi dan militer Myanmar dengan tujuan melindungi etnis minoritas mereka dari persekusi tentara Myanmar di negara yang mayoritas dihuni pemeluk Budha. Sebagai response, militer Myanmar pun melancarkan "operasi pembersihan".

Sementara itu, Minggu 3 September malam Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno LP Marsudi, terbang menuju Myanmar untuk mendiskusikan krisis kemanusiaan di Rakhine ini dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. Retno juga dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, State Counsellor Myanmar, dan sejumlah menteri lainnya. Tidak hanya itu, kunjungan ini juga akan dimanfaatkan Menlu Retno untuk membahas kemajuan pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Myauk U, Rakhine State, Myanmar.

Setelah melakukan pertemuan dengan para petinggi di Myanmar, Menteri Retno tak langsung kembali ke Indonesia. Pada Selasa 5 September pagi, Menlu Retno dijadwalkan menuju ke Dhaka, Bangladesh. Ia akan melakukan pertemuan dengan Menlu Bangladesh guna membahas isu pengungsi etnis Rohingya yang menyelamatkan diri ke negara tersebut.

(rfa)

Berkomentarlah Dengan Bijak
EmoticonEmoticon